Anda di halaman 1dari 24

TERAPI INHALASI PADA ANAK

Pembimbing dr. Yulia Hernawati Sp.A

OLEH : Nurul Qomariah T


Definisi
Terapi inhalasi adalah pemberian obat yang
secara langsung ke dalam saluran napas melalui
hirupan.Terapi pemberian ini, saat ini makin
berkembang luas dan banyak dipakai pada
pengobatan penyakit-penyakit saluran napas

Obat asma inhalasi yang memungkinkan penghantaran obat langsung ke


paru-paru, dimana saja dan kapan saja akan memudahkan pasien
mengatasi keluhan sesak napas. Untuk mencapai sasaran di paru-pari,
partikel obat asma inhalasi yang berbentuk aerosol ini harus berukuran
sangat kecil (2-5 mikron).
Aerosol adalah sediaan yang mengandung
satu atau lebih zat berkhasiat dalam wadah
yang diberi tekanan, berisi propelan atau
campuran propelan yang cukup untuk
memancarkan isinya hingga habis, dapat
digunakan untuk obat luar atau obat dalam
dengan menggunakan propelan yang cukup
Aerosol Busa adalah emulsi yang mengandung satu atau
lebih zat aktif, surfaktan, cairan mengandung air atau
tidak, dan propelan. Sedangkan propelan sendiri
berfungsi memberikan tekanan yang dibutuhkan untuk
mengeluarkan bahan dari wadah dan dalam kombinasi
dengan komponen lain mengubah bahan ke bentuk fisik
yang diinginkan
Prinsip terapi inhalasi
1. Obat sampai pada organ target dengan
menghasilkan partikel aerosol berukuran
optimal agar terdeposisi di paru,
2. Onset kerjanya cepat,
3. Dosis obat kecil,
4. Efek samping minimal, karena konsentrasi
obat di dalam darah sedikit atau rendah,
5. Mudah digunakan,
6. Efek terapeutik tercapai yang ditandai
dengan tampaknya perbaikan klinis.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
delivery aerosol pada anak

Perubahan anatomi
Kompetensi
Pola pernapasan
Usia
Menangis
Faktor-faktor yang mempengaruhi
deposisi obat
1. Ukuran1.partikel
Ukuran partikel
2. Faktor
Daerah targetfisiologis
aksi obat dipasien
paru-paru tergantung pd
2.terjadinya
lokasi
3. SistemFaktor fisiologis
perubahan
penghantaran
bronkiolus atau alveolus)
patologis pasien
obat(trakeobronkial,
Ukuran partikel ideal < 2 u (bronkus), <0,7 u (bronkiolus),
Banyak faktor pasien yg dapat mempengaruhi deposisi obat ke dalam paru:
<0,5
Umur, ukemampuan
(alveolus)
mengkoordinasi napas, kecepatan insp/ eksp, volume
3. Sistem penghantaran obat
tidal,
Untuk dll tujuan pengobatan ukuran partikel yg baik 1-5 u.
Peran tenaga kesehatan dalam mengedukasi pasien mengenai tehnik
penggunaan inhaler yg benar sangat penting
Berpengaruh thd banyaknya obat yg dapat terdeposisi
Ada 3 tipe penghantaran obat:
a. metered dose inhaler (MDI)
b. dry powdered inhaler (DPI)
c. nebulizer
Jenis terapi inhalas
Gambar 2. jet nebuliser

Nebuliser
Gambar 1. Ultrasonic nebuliser

Gambar 4. Dry Powder Inhaler

Gambar 5. Dischaler
Gambar 3. Metered Dose Inhaler
MDI dengan spacer

Spacer merupakan suatu benda


biasanya berbentuk tabung yang
digunakan sebagai alat
penyambung pada pemakaian
inhaler jenis ini.

Spacer ini berfungsi sebagai penambah jarak


antara aktuator dengan mulut sehingga
kecepatan aerosol pada saat dihisap menjadi
berkurang dan akan dihasilkan partikel
berukuran kecil yang berpenetrasi ke saluran
pernafasan perifer
Easyhaler

Easyhaler merupakan suatu inhaler yang terdiri


dari plastik dan cincin stainless steel yang
mengandung serbuk dengan multidosis
(sekurang-kurangnya 200 dosis) yang digunakan
sebagai alternatif terapi inhalasi selain MD
Turbuhaler

Rotahaler
penggunaan terapi inhalasi ini banyak kita
jumpai pada beberapa kasus, terutama
pada kasus:

Asma
Bronkiolitis
Croup
Prematuritas dan Chronic
Lung Disease
meningkatnya kepekaan otot polos di sekitar saluran
nafas seseorang dibandingkan saluran nafas normal
terhadap stimuli tidak spesifik yang dihirup dari udar

dapat terjadi karena reaksi alergi, atau karena infeksi saluran


pernafasan yang dapat menyebabkan radang/ inflamasi sehingga
saluran nafas pada pasien asma lebih menyempit lagi

Perubahan pada saluran napas


Pencetus
(debu, bulu binatang, kapuk, dll)
Tidak timbul serangan
Timbul serangan
Tetap lebar
(tidak rentan, tidak sensitif,
Hiperreaktif : tidak mudah goncang, stabil)

Otot saluran napas mengkerut


Saluran napas menebal /
membengkak
Lendir lebih banyak dan
kental/lengket Bronkus Bronkus
Bronkus
Penanganan Asma Eksaserbasi
di Rumah Sakit
Penilaian Awal
Anamnesis, PF (auskultasi, penggunaan otot bantu napas, denyut jantung, frekuensi napas),
APE atau VEP1 , saturasi oksigen, dan tes lain yang diperlukan

Terapi Awal
Inhalasi 2-agonis kerja cepat secara terus menerus selama 1 jam.
Oksigen sampai tercapai saturasi O2 > 90% (95% pada anak-anak)
Steroid sistemik jika tidak ada respons segera, atau jika pasien sebelumnya
sudah menggunakan steroid oral atau jika derajat keparahan sudah berat
Sedasi merupakan kontra-indikasi terapi asma eksaserbasi.

Penilaian Ulang setelah 1 jam


APE, saturasi Q2, tes lain yang diperlukan

GINA Updated 2008


lanjutan .
Penilaian Ulang stlh 1 jam

Derajat Sedang Derajat Berat


APE 60-80% dari yang diperkirakan APE < 60% dari yang diperkirakan
Pem. Fisik : gejala sedang, penggunaan PF: gejala berat saat istirahat, retraksi
otot bantu pernapasan dada
Riwayat faktor resiko mendekati asma
yang fatal
Oksigen Tidak ada perbaikan setelah terapi awal
Inhalasi 2-agonis dan anti-kolinergik
setiap 60 menit Inhalasi 2 -agonis dan anti-kolinergik
Glukokortikosteroid oral Oksigen
Teruskan terapi 1-3 jam jika ada Glukokortikosteroid sistemik
perbaikan Magnesium IV

Penilaian Ulang stlh 1-2 jam

Respons tidak baik Respons buruk


Respons baik
selama 1-2 jam selama 1-2 jam
Respons Baik Respons tidak lengkap Respons jelek
Bertahan 60 menit setelah selama 1-2 jam selama 1 jam
terapi terakhir Pasien resiko tinggi
Pasien resiko tinggi PF: gejala berat, kesadaran
PF : normal
PF: gejala ringan-sedang menurun, kebingungan
APE > 70%
APE < 70% APE < 30%
Tidak stres
Saturasi O2 tidak membaik PCO2 > 45mm Hg
Saturasi O2 > 90%
(95% pada anak-anak) PO2 < 60mm Hg

Pulangkan ke Rumah Rawat Rumah Sakit Rawat di ICU


Lanjutkan 2-agonis inhalasi (acute care setting) Inh b2-agonis + anti-kolinergik
Pertimbangkan steroid oral Inh 2-agonis anti- Steroid IV
Pertimbangkan inhaler kolinergik Pertimbangkan 2 -agonis IV
kombinasi Steroid sistemik
Oksigen
Edukasi pasien: Oksigen
Pertimbangkan teofilin IV
Cara pakai obat yang benar Magnesium IV
Monitor APE, saturasi O2 , Intubasi dan ventilasi mekanik
Buat rencana aksi
nadi jika perlu
Follow-up teratur

Perbaikan Tidak membaik


Kriteria bisa dipulangkan Rawat di ICU
Jika tidak ada perbaikan
jika APE > 60% dari yang
setelah 6-12 jam
diperkirakan
Kondisi tetap pada saat
terapi oral / inhalasi
Nebuliser
Dosis awal adalah
2.5 mg.
Dapat ditingkatkan
menjadi 5 mg.
Pengobatan dapat
diulang 4 kali sehari

Nebulizer harus dijaga kebersihannya, untuk menghindari


pertumbuhan mikroba dan kemungkinan infeksi
Sebaiknya dicuci setiap selesai digunakan, atau sedikitnya sekali
sehari
mengubah obat yang bentuk awalnya berupa larutan lalu diubah
menjadi bentuk aerosol yang dikeluarkan secara terus menerus dengan
tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan atau gelombang
ultrasonik

Perhatian dan Kontraindikasi

Pasien yang tidak sadar/confusion tidak kooperatif dengan


prosedur ini.
Medikasi nebulizer kontraindikasi pada keadaan dimana suara napas
tidak ada/berkurang
Pemakaian katekolamin pada pasien dengan cardiac irritability harus
dengan perlahan
Medikasi nebulizer tidak dapat diberikan terlalu lama melalui
IPPB/Intermittent Positive Pressure Breathing
Peralatan

- Nebulizer dan tube penghubung


- Cannula oksigen
- Tube berkerut, pendek
- Sumber kompresi gas/O2/udara/compressor udara
- Medikasi/obat yang diberikan melalui nebulizer

Persiapan:

Tempatkan pasien pada posisi tegak/40-90 derajat yang memungkinkan anak


melakukan ventilasi dan pergerakan diafragma maksimal
- perhatikan suara napas, pulse rate, status respirasi, saturasi oksigen
sebelum medikasi diberikan
- Perhatikan heart rate selama pengobatan, jika heart rate meningkat 20x per
menit, hentikan terapi nebulizer, pada pasien hamil, heart fetus harus
diperhatikan
- Instruksikan pasien untuk mengikuti prosedur dengan benar, lakukan
perlahan, napas dalam dam tahan napas saat inspirasi puncak beberapa saat.
Tahapan prosedur

Berikan oksigen suplemen, dengan flow rate disesuaikan menurut


kondisi/keadaan pasien, pulse oxymetri/ hasil AGD
Pasang nebulizer dan tube dan masukkan obat ke dalam nebulizer sesuai
program (obatobat bronchodilator ada yang berupa cairan untuk pengobatan
hirup, cairan bronchodilator sebanyak 0,3-0,5 ml.
Ditambahkan /dicampur sejumlah normal saline steril sebanyak 1 ml sampai
1,5 ml ke nebulizer sesuai program
Hubungkan nebulizer ke sumber kompresi gas, berikan oksigen 6-8
liter/menit
Pandu pasien untuk mengikuti tehnik bernapas yang benar
- Lanjutkan pengobatan sampai kabut tidak lagi diproduksi
- Kaji ulang suara napas, pulse rate, saturasi oksigen dan respiratory rate
- Pemberian mungkin membutuhkan waktu selama 10-15 menit/30-40 menit
Metered dose inhaler
Alat ini tdd suatu kanister logam yg diisi suspensi obat
termikronisasi dalam suatu propelan yg dijadikan bentuk cairan dg
tekanan.
Propelan: CFC hydrofluoroalkana
Koordinasi tangan yang baik dengan hirupan mulut sangat penting
untuk mendapatkan hasil yang tepat (sulit pada lansia/ gg mood)
Kecepatan inspirasi sedang (30 L/min) BEST
Saat mencapai inspirasi maksimal, tahan napas selama 10 detik
dengan mulut terkatup agar obat mencapai targetnya.
Napas biasa selama 3-5 menit
Jika diminta > satu hirupan tunggu 3-5 menit
Setelah selesai, sebaiknya berkumur
mendapatkan hasil optimal maka
pemakaian inhaler ini
Terlebih dahulu kanister dikocok agar obat tetap homogen,
lalu tutup kanister dibuka
Inhaler dipegang tegak kemudian pasien melakukan
ekspirasi maksimal secara perlahan
Mulut kanister diletakkan diantara bibir, lalu bibir
dirapatkan dan dilakukan inspirasi perlahan sampai
maksimal pada pertengahan inspirasi kanister ditekan agar
obat keluar
Pasien menahan nafas 10 detik atau dengan menghitung 10
hitungan pada inspirasi maksimal
Setelah 30 detik atau 1 menit prosedur yang sama diulang
kembali
Setelah proses selesai, jangan lupa berkumur untuk
mencegah efek samping.
kesalahan yang sering dijumpai oleh para
ahli mengenai kesalahan penggunaan inhales
Kurangnya koordinasi pada saat menekan
kanister dan saat menghisap,
Terlalu cepat inspirasi,
Tidak berhenti sesaat setelah inspirasi,
Tidak mengocok kanister sebelum
digunakan,
Terbalik pemakaiannya.
Dry Powder Inhaler

Alat ini dijalankan


dengan pernapasan
Tidak tergantung
koordinasi tangan
Obatnya akan dihirup
ketika pasien
menghirup napas
Alat ini memiliki
penghitung dosis
Dibutuhkan
kecepatan inspirasi
tinggi (60 L/min)
Keuntungan klinis =
MDI
Contoh kortikosteroid inhalasi yang tersedia di Indonesia antara lain

Fluticasone Flixotide (flutikason propionate50 g , 125 g /dosis)


Inhalasi aerosol Dewasa dan anak > 16 tahun: 100-250 g, 2 kali
sehariAnak 4-16 tahun; 50-100 g, 2 kali sehari

Beclomethasone dipropionate Becloment (beclomethasone dipropionate


200g/ dosis) Inhalasi aerosol Inhalasi aerosol: 200g , 2 kali seharianak:
50-100 g 2 kali sehari

Budesonide Pulmicort (budesonide 100 g, 200 g, 400 g / dosis)Inhalasi


aerosolSerbuk inhalasi Inhalasi aerosol: 200 g, 2 kali sehariSerbuk
inhalasi: 200-1600 g / hari dalam dosis terbagianak: 200-800 g/ hari
dalam dosis terbagi

Anda mungkin juga menyukai