TYPHOID FEVER
Lambung
Usus
KGB
mesenterika
Sirkulasi darah
(Bakteremi I)
Patofisiologi
Gejala Klinis
Demam Febris makin Makin
Minggu 3
Minggu 2
• dimulai 7-14 hari sejak tinggi (39° - buruk/toksik
masuknya S.typhi. 40°C)
Meningkat pada malam Lemah serta
hari,
• turun pada pagi hari.
Bercucuran myalgia
Suhu puncak pada keringat / Febris tinggi &
tengah malam. diaphoresis sinambungan
Lemah/ fatique
Nyeri kepala Abdomen makin
(lebih berat dari
frontal kembung,
penyakit febris
lain) Batuk kering • Perdarahan usus
• Perforasi usus
Diare Anoreksia / mual
Miokarditis:
(enterocolitis) pd Perut kembung takipnea
10 – 20% (lebih atau sakit (20 –
pd anak) 40%) Makin Apati,
Lethargi,
Anoreksia Lemah Delirium,
Bradikardi relatif Konstipasi / Psikosis,
Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin
• Leucopenia (± 3000-8000 per mm³) / leukositosis / normal
• Anemia ringan
• Trombositopenia.
• Hitung jenis leukosit dapat terjadi aneosinofilia maupun limfopenia
• Laju endap darah pada demam tifoid dapat meningkat.
• SGOT dan SGPT seringkali meningkat, tetapi akan kembali menjadi
normal setelah sembuh
Pemeriksaan Bakteriologi
• Biakan darah
• Biakan bekuan darah.
• Biakan tinja
• Biakan empedu
• Biakan air kemih
• Biakan salmonella typhi
Widal
Widal(+)interpretasi hati-hati
Penatalaksanaan
• Dengan tujuan mencegah
Istirahat dan
perawatan komplikasi dan mempercepat
penyembuhan.
• Cairan
Diet dan terapi • Diet
penunjang • Terapi simptomatik
• Roboransia/vitamin
(simptomatik dan • Antipiretik diberikan untuk kenyamanan penderita, terutama
suportif) untuk anak-anak
• Antiemetik diperlukan bila penderita muntah-muntah berat