Laporan Kasus
Oleh: dr. Ridhola Fitbriansyah
PROGRAM INTERNSIP
PERIODE NOVEMBER 2019-2020
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGKINANG
KABUPATEN KAMPAR
2019
LATAR BELAKANG • penyakit inflamasi kronik saluran
napas
• adanya penyempitan saluran
pernafasan
Pengertian • Tanda: mengi, batuk, dan rasa
sesak di dada
• adanya suatu pencetus karena
• Secara reversible
Definisi
Menurut Global Initiative For Asthma (GINA)
asma adalah suatu penyakit kronik yang di
tandai dengan mengi, sesak napas, dada terasa
berat dan batuk yang terjadi secara episodik
dan dipengaruhi oleh faktor pencetus.
• Terjadinya kesulitan udara masuk saat bernafas
karena obstruksi jalan napas, hiperesponsif
jalan nafas dan peningkatan sekresi mukus.
KLASIFIKASI (gambaran klinis)
Posisi Dapat tidur terlentang Duduk Duduk membungkuk
Mengi Akhir ekspirasi paksa Akhir ekspirasi Inspirasi dan ekspirasi Silent Chest
Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan fisik
penunjang
Diagnosis Banding
Dewasa:
◦ Penyakit Paru Obstruksi Kronis
◦ Bronkitis kronik
◦ Gagal jantung kongestif
◦ Disfungsi laring
◦ Obstruksi mekanis (misalnya tumor
laring atau benda asing)
◦ Emboli paru
Penatalaksanaan Asma Stabil
Non farmakologi
◦ Meningkatkan kebugaran fisis
◦ Menghindari pencetus
◦ Pengaturan stress emosi
Farmakologi
• Pelega
◦ Pengontrol
• Kortikosteroid (inhalasi / Sistemik) • β2 agonis kerja singkat
• Sosium Kromoglikat • Kortikosteroid sistemik
• Nedokromil sodium
• Antikolinergik
• Metilsantin
• β2 agonis kerja lama (inhalasi / oral) • Aminofilin
• Leukotriene modifiers • Adrenalin
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. EA
• NO RM : 0912xx
• Umur : 27 tahun
• Alamat : Bangkinang
• Pekerjaan : Ibu rumah tangga
• Tanggal masuk RS : 16 Desember 2019
Keluhan Utama :
Sesak nafas yang memberat sejak 6 jam SMRS
Riwayat penyakit sekarang
PEMERIKSAAN UMUM
• Keadaan Umum : tampak sakit sedang,
gelisah
• Kesadaran : compomentis
• Tekanan darah : 130/80 mmHg
• Nadi : 104 x/menit
• Suhu : 37,0 °C
• Napas : 36x/ menit
• Berat Badan : 57 kg
• Tinggi Badan : 160 cm
• IMT : 22,2 (Normoweight)
PEMERIKSAAN FISIK Kepala dan leher:
Mata : Konjungtiva anemis
(-/-)Sklera ikterik (-/-)
Normocephal Mulut :
Pursed-lip breathing (+)
Leher :
Pembesaran KGB (-)
JVP tidak meningkat
Paru :
Inspeksi : normochest, gerakan
dinding dada normal, simetris
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat kiri dan kanan, penggunaan
Palpasi: Ictus cordis teraba di SIK V otot bantu pernapasan (+)
linea midclavicula sinistra retraksi intercostal(-), pelebaran
Perkusi: sela iga (-).
Batas jantung kanan : Linea Palpasi : vocal fremitus simetris
parasternal dekstra dan normal kanan-kiri(+)
Batas jantung kiri : Linea Perkusi : sonor pada kedua
midclavicula sinistra lapangan paru
Auskultasi : S1 dan S2 reguler, gallop Auskultasi : suara nafas
(-), murmur (-) vesikuler (+/+), wheezing(+/+),
ronkhi (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi: perut tampak datar,
venektasi vena (-), scar(-)
Auskultasi: BU (+) 10x/menit
Palpasi: nyeri tekan (+), organo-
megali(-), refluks hepatojugular
(-), massa (-)
Genitalia : Perkusi: timpani di semua
Perempuan, Normal kuadran abdomen, shifting
dullnes (-)
Tidak dilakukan
Asma bronkial eksaserbasi akut
sedang pada asma persisten sedang DIAGNOSIS
Masalah : ISPA
TATALAKSANA
Non Farmakologi
Farmakologi
• Bed rest posisi setengah • Nebulisasi combivent setiap 20
duduk menit dalam 1 jam (2x
• Oksigen 3 lpm NK pemberian)
• Nebulisasi pulmicort 1x
• Monitoring tanda-tanda
vital • Asetil sistein Tab 3 x 200mg (di
rumah)
• Edukasi Pasien Asma • Salbutamol Tab 3 x 4mg
• Dexamethason Tab 3 x 0,5mg
• Cetirizin Tab 1 x 10 mg
Edukasi
Posisi Dapat tidur Duduk Duduk membungkuk
terlentang
Cara berbicara Satu kalimat Beberapa kata Kata demi kata
.Pasien membaik
1. Nebulisasi pulmicort sebagai controller
2. Pasien dipulangkan
3. Terapi medikamentosa
• asetil sistein
• salbutamol
• cetirizin
• Dexamethason
4. Edukasi
KESIMPULAN
• Asma adalah penyakit inflamasi kronik saluran napas
•Penyakit ini diderita oleh semua umur dengan derajat penyakit
dari ringan sampai berat, bahkan beberapa kasus dapat mengancam
jiwa.
•Alergen memicu terjadinya bronkokonstriksi
•Kelompok umur terbanyak yang menderita asma adalah 25-34
tahun perempuan lebih banyak dari pada laki-laki.
•Penatalaksaan asma bronkial terdiri dari non farmakologi dan
farmakologi.
•Pencegahan adalah hal penting yang perlu diperhatikan pada
pasien asma.
Terimakasih
mohon saran dan masukan