ANAK
AMELINDA MANNUELA S
11 2016121
DEFINISI
• GERD
• Infeksi
• Ketegangan emosi
• Asap rokok
• Rhinitis alergi
• Alergen : makanan (<3th dan >3th) dan hirup (dalam rumah dan luar rumah)
FAKTOR RESIKO
• Atopi
• Usia
• Jenis kelamin
• Lingkungan
• Ras
• Polusi udara
• Infeksi respiratorik
KLASIFIKASI
10-20 mnt1-2j
Hipereaktivitas Respon bronkus dan ambang konstriksi
bronkus Respon asma cepat
IgE + sel mast
inflamasi Jalur imunologik +sel basofil Degranulasi histamin Dual response
Pemeriksaan Diagnosis
Fisik Banding
Bila setelah aminofilin + steroid iv tidak perbaikan atau tanda gagal nafas ruang intensif
• Dosis
• Aminofilin (loading dose) 6-8 mg/kg diencerkan 1:1 dengan Nacl 0,9 %/D5%, kemudian dilanjutkan dengan
rumatan 0,5-1 mg/kg/jam
Metilprednisolon
• Dosis 1-2 mg/kg/ hari, diberikan dalam 3-4 x/hari
Pereda: bronkodilator beta agonis kerja pendek/ >3 dosis/mg = sering
Asma Episodik Jarang
gol. Xantin kerja cepat Serangan sdg-brt >1x/bln
PROGNOSIS
• Bonam (angka mortalitas kecil)
KESIMPULAN
Asma merupakan penyakit dengan karakteristik meningkatnya reaksi bronkus oleh berbagai macam
pencetus disertai dengan timbulnya penyempitan luas saluran napas bagian bawah. Rangsangan yang
dapat mencetus serangan asma antara lain: alergenik, lingkungan, pekerjaan, infeksi, berhubungan dengan
olahraga, dan emosional. Gejalanya meliputi sesak, batuk produktif malam/dini hari, dada terasa tertekan.
Patofisiologi asma terkait dengan terjadinya proses radang yang kemudian dengan cepat menimbulkan
konstriksi bronkus, pembentukan edema, meningkatkan produksi mukus. Pada anak, gambaran klinis asma
dibagi menjadi: asma episodic jarang, asma episodic sering, dan asma kronik/presisten. Penatalaksanaan
asma ditujukan untuk meredakan penyempitan jalan napas secepat mungkin, mengurangi hipoksemia,
mengembalikan fungsi paru ke keadaan normal secepatnya, dan untuk mencegah kekambuhan.