Anda di halaman 1dari 6

Status asmatikus

Oleh : Aprita Hanung Dian Pertiwi, S.Ked

Poin Deskripsi Keterangan


Area 3B
Kompetensi
Definisi Status asmatikus atau asma eksaserbasi, merupakan
sebuah episode yang ditandai dengan peningkatan tanda
berupa napas yang memendek, batuk, mengi, secara
progresif dan disertai penurunan fungsi paru secara
progresif. Status asmatikus bisa terjadi pada setiap pasien
yang telah terdiagnosis asma, atau seseorag yang baru
pertama kali terdiagnosis sebagai asma.1 Perlu dibedakan
antara asma (aspek kronik) dengan serangan asma (aspek
akut).
Faktor 1. Riwayat asma yang mengharuskan pemasangan
Resiko1 intubasi dan ventilasi mekanik
2. Riwayat hospitalisasi atau kunjungan ke ruang gawat
darurat akibat asma dalam setahun belakangan
3. Sedang atau baru saja berhenti mengkonsumsi
kortikosteroid oral
4. Tidak sedang menggunakan kortikosteroid inhalasi
5. Penggunaan SABA (short acting β2 agonis) yang
berlebih, terutama penggunaan lebih dari 1 canister
salbutamol dalam sebulan
6. Memiliki riwayat gangguan jiwa atau problem
psikososial
7. Tidak patuh obat
8. Memiliki alergi makanan pada pasien asma

Anamnesis2 1. Keluhan utama : Sesak napas. Sesak napas timbul


bahkan ketika pasien beristirahat
2. Disertai : terbatas mengucapkan dalam kata-kata
3. Alloanamnesis : kesadaran irritabel, terdengar mengi
sangat nyaring

Pemeriksaa 1. Keadaan umum : tampak sesak, duduk bertopang


n fisik2 lengan
2. Kesadaran : tampak irritabel
3. Tanda-tanda vital :
- RR : takipneu
Pedoman nilai normal pada anak sadar
Usia Frekuensi napas
normal per menit
<2 bulan <60
2-12 bulan <50
1-5 tahun <40
6-8 tahun <30
- HR : takikardi, teradapat pulsus paradoksus (>20
mmHg)
Pedoman nilai normal pada anak sadar
Usia Frekuensi nadi
normal per menit
2-12 bulan <160
1-5 tahun <120
6-8 tahun <110
- SpO2 : <90%
4. Head to toe : tampak sianosis, nafas cuping hidung
5. Pemeriksaan thorax:
- Inspeksi : retraksi dalam, penggunaan otot-otot
pernapasan (+)
- Palpasi : dbn
- Perkusi : dbn
- Auskultasi : terdengar mengi bahkan tanpa stetoskop

Pemeriksaa 1. Uji faal paru


n penunjang PEFR (%nilali
dugaan) atau FEV1
(nilai terbaik)
Pra bronkodilator <40%
Paska bronkodilator <60%, respon <2
jam
2. BGA (tidak direkomendasikan untuk rutin
dilakukan) :
- PaO2: <60mmHg
- PaCO2 : > 45 mmHg

Tatalaksana Inhalasi SABA :


Digunakan pada kasus eksaserbasi ringan hingga sedang,
dapat diulangi pemberian SABA (hingga 4-10 puff
setiap 20 menit dalam 1 jam pertama) merupakan cara
yang efektif dan efisien dalam mengatasi liitasi pada
saluran pernapasan. Setelah 1 jam pertama, pemberian
SABA dapat diberikan 4-10 puff dalam 3-4 jam
hingga 6-10 puff dalam 1-2 jam atau lebih sering. Bila
didapatkan hasil yang optimal (PEF >60-80% dari
nilai prediksi atau nilai terbaik dalam 3-4 jam) tidak
perlu diberikan tambahan SABA
Terapi oksigen : pemberian oksigen ditujukan
untuk mencapai nilai SpO2 (3-95%
Kortikosteroid sistemik :
Dapat diberikan pada pasien yang mengalami gangguan
orientasi atau telah meningkatkan dosis reliever dan
controller sebelum kejadian eksaserbasi. Rekomendasi
dosis pada dewasa adalah prednisolon 1mg/kg/hari,
dengan dosis maksimal 50mg/ hari dan 1-2 mg/ kg/
hari bagi pasien anak-anak dengan dosis maksimal 40
mg/ hari. Kortikosteroid sistemik harus dilanjutkan
pemberiannya hingga 5-7 hari dan 3-5 hari pada
pasien anak-anak. Pasien harus dijelaskan mengenai
efek samping pemberian kortikosteroid, meliputi
ganggguan tidur, meningkatnya napsu makan, refluk
dan perubahan mood.
Epinefrin :
Diindikasikan pada asma yang disertai anafilaksis dan
angioderma. Tidak diindikasikan pada pasien dengan
eksaserbasi asma saja.

Pedoman Dokter umum/ puskesmas harus merujuk pasien asma


rujukan2 dengan kondisi tertentu ke RS yang memiliki pelayanan
spesialistik :
- Serangan berat
- Serangan yang mengancam jiwa

Pedoman Analisis retrospektif, status klinik, dan penilaian faal


rawat inap1 paru setelah 1 jam penatalaksaan awal merupakan
prediktor untuk menentukan apakah seorang pasien
membutuhkan rawat inap. Antara lain :
- Bila FEV1 atau PEF <25 % nilai prediksi
terbaik sebelum terapi atau FEV1 atau PEF
<40% setelah terapi
- Gender perempuan, usia tua, dan ras kulit
putih
- Penggunaan >8 puff SABA dalam 24 jam
sebelum eksaserbasi
- Riwayat sebelumnya dengan eksaserbasi berat
Lampiran 1. Algoritma penatalaksanaan serangan asma di rumah sakit

Keterangan :

- Dosis kortikostreroid sistemik : dewasa 40-50 mg/ hari, 1-2 mg/kg/hari untuk
anak-anak
- Target oksigenasi adalah SpO2 93-95%
- Injeksi adrenalin hanya diindikasikan pada pasien asma yang disertai anafilaksis
atau/ dan angioderma
Lampiran 2. Klasifikasi asma berdasarkan derajad serangan

Keterangan :

- Pemeriksaan BGA tidak rutin dilakukan


DAFTAR PUSTAKA

1. GINA. GLOBAL STRATEGY FOR Global Strategy for Asthma Management and
Prevention. 2019;
2. Indonesia kementrian kesehatan republik. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1023/MENKES/SK/XI/2008. 2008;

Anda mungkin juga menyukai