Anda di halaman 1dari 18

Hubungan Diare disertai Dehidrasi dan Faktor-faktor

Resiko yang Mempengaruhi

Disusun oleh:
Margaretha Hmawan
10.2013.003

FAKULTAS KEDOKTERAN UMUM


UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA (UKRIDA)
JAKARTA
OKTOBER 2015
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penyusunan
penelitian ilmiah mengenai faktor- faktor risiko dehidrasi pada kejadian diare pada anak balita.
Artikel ini bertujian untuk memenuhi tugas mata pelajaran metodologi penelitian. Dalam
kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih pada dr. Djap Hadi Susanto yang telah
memberikan kesempatan untuk belajar mengolah data penelitian.
Artikel ilmiah ini dibuat dengan tujuan menjelaskan hubungan antara dehidrasi pada diare
dengan faktor- faktor yang dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, dehidrasi, komorbiditas, status
gizi, social ekonomi, status imunisasi, dan cairan inadekuat. Penelitian ilmiah ini dibuat karena
tingginya angka kematian anak akibat diare. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan artikel
penelitian ini jauh dari sempurna sehingga sangat diharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna menjadi acuan untuk menjadi pembelajaran di masa yang akan datang. Semoga
penulisan artikel ini dapat memberikan informasi yang berguna dalam pembangunan wawasan
ilmu pengetahuan bagi pembaca.

Jakarta, 20 Oktober 2015

Margaretha Himawan
Daftar isi

Kata Pengantar................................................................................................................................i
Daftar isi......................................................................................................................................ii
Abstrak......................................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................................1
1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................................................1
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................2
2.1 Kerangka Teori......................................................................................................................2
2.2 Kerangka Konsep..................................................................................................................5
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................................6
3.1. Desain penelitian.................................................................................................................6
3.2. Tempat dan waktu penelitian...............................................................................................6
3.3 Pengumpulan data................................................................................................................6
3.4 Analisis data..........................................................................................................................6
3.5 Populasi Penelitian................................................................................................................6
3.6 Sampel Penelitian.................................................................................................................6
3.7 Variabel Penelitian................................................................................................................7
BAB IV : HASIL PENELITIAN..........................................................................................................7
BAB V : PEMBAHASAN................................................................................................................8
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................................8
Daftar Pustaka..............................................................................................................................9
Lampiran....................................................................................................................................10
Lembar Pengesahan

Laporan eksperimen di bawah ini yang berjudul "Hubungan diare disertai dehidrasi dan faktor-
faktor resiko lain yang mempengaruhi ”. telah disetujui baik isi maupun persyaratan
formal oleh guru pembimbing.

Dosen Pembimbing,

dr. Djap Hadi Susanto, M.Kes

Mengetahui, Dekan Fakultas,

Dr, dr. Mardi Santoso, DTM&H, SpPD., KEMD, FINASIM, FACE


Halaman orsinilitas

Judul karya : Hubungan antara Dehidrasi pada Diare anak dengan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya
Kertas Kary : Laporan penelitian
Nama penulis : Margaretha Himawan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa memang benar karya denga
judul yang tersebut diatas merupakan karya orisinal dan belum pernah dipublikasikan dan/atau
dilombakan.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, dan apabila terbukti terdapat
pelanggaran di dalamnya, maka saya siap untuk tidak diikutsertakan dalam pengujian sebagai
bentuk tanggung jawab penulis.

Jakarta, 22 Oktober 2015

( Margaretha Himawan)
Hubungan Diare disertai Dehidrasi dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya
Abstrak
Diare merupakan sebagai bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya disertai
dengan perubahan konsistensi tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah. Faktor mutlak yang
menyertai diare adalah derajat dehidrasi, semakin banyak pengeluaran cairan oleh tubuh semakin
berat derajat dehidrasi. Dan ditambah oleh bebrapa faktor risiko yang menyertai angka dehidrasi
oleh diere. Desain penelitian ini adalah menggunakan desain/pendekatan kasus kontrol. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua anak bayi dan balita yang berusia kurang dari lima tahun. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode random sampling terhadap
semua anak bayi dan balita yang berusia kurang dari lima tahun. Data yang telah diperoleh dianalisa
dengan uji Chi-square dan Anova. Hasil penelitian menunjukksn adanya hubungan antara status
gizi, derajat dehidrasi, intake cairan, status sosial ekonomi, derajat dehidrasi.

Kata kunci : diare, dehidrasi

Abstract
Keywords :
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diare merupakan suatu masalah kesehatan utama pada anak dinegara berkembang.
Prevalensi angka kematian pada anak bayi dan balita di Indonesia yang disebabkan oleh diare
sebesar 36,9% dan 24,1% pada bayi. Kematian pada penderita diare sesungguhnya disebabkan
oleh dehidrasi. Dehidrasi itu sendiri adalah gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam
tubuh. Jika tubuh mengalami dehidrasi maka akan menyebabkan pengeluaran cairan tubuh yang
lebih besar dari pemasukkan dan apabila dehidrasi semakin berat maka tidak menututp
kemungkinan untuk terjadi penurunan kesadaran, koma, dan bahkan kematian. Oleh sebab itu
diperlukan informasi terhadap faktor-faktor risiko terjadinya dehidrasi pada anak bayi dan Balita
ketika menderita diare.

1.2 Rumusan Masalah

Apa saja faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi pada anak bayi
dan Balita ketika menderita diare?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum : Diketahuinya faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya dehidrasi pada


anak bayi dan Balita ketika menderita diare.

Tujuan khusus : Diketahuinya secara spesifik mengenai hubungan antara faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya dehidrasi ketika menderita diare pada anak bayi dan Balita.

1.4 Manfaaat Penelitian

1.4.1 Bagi penulis

Meningkatakan wawasan dan pengetahuan serta pengalaman dalam penelitian yang


sejenis.

1.4.2 Bagi Fakultas Kedokteran Ukrida

1) Sebagai bahan penambahan karya ilmiah pada bagian ilmu kesehatan masyarakat
2) Menambah informasi dan wawasan kedokteran tentang tentang hubungan usia, jenis
kelamin, status sosial ekonomi, status gizi anak, derajat dehidrasi, kormobiditas, intake
cairan, dan imunisasi dengan kejadian dehidrasi pada anak balita akibat diare.

1.4.3 Bagi Mayarakat


Sebagai sumber informasi dan motivasi bagi orangtua yang memiliki anak untuk
menurunkan insidens penyakit diare dan meningkatkan kesadaran dan kemampuan
menghadapi kematian akibat dehidrasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori
Diare adalah suatu keadaan yang pada saat buang air besar atau (defekasi) dengan tinja
berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat), dan kandungan air tinja lebih banyak dari
biasanya yaitu lebih dari 200 fram atau 200 ml/24 jam. Definisi lain memakai criteria
frekuensi,yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari. Buang air besar encer tersebut
dapat/tanpa disertai lendir dan darah.1
Diare dapat diklasifikasikan menjadi diare akut dan diare kronik. Perbedaan kedua tipe diare
ini hanya berdasarkan lamanya paparan penyakit, diare akut <15 hari dan diare kronik berlangsung
> 15 hari.1
Dehidrasi dapat timbul jika mengalami diare berat dan asupan oral terbatas karena mual dan
muntah. Dehidrasi bermanifestasi sebagai rasa haus yang meningkat, berkurangnyajumlah buang
air kecil dengan warna urine gelap, tidak mampu berkeringat, dan perubahan ortostatik. Pada
keadaan berat, dapat mengarah ke gagal ginjal akut dan perubahan status jiwa seperti
kebingungan dan pusing kepala. Hilang cairan 2-5% dari berat badan (bb) disebut dehidrasi ringan,
hilang cairan dari bb adalah dehidrasi sedang, dan hilangnya cairan dari bb sekitar 8-10% atau
lebih disebut dehidrasi berat.1
Jika diketahui hilangnya cairan dalam tubuh akibat diare semakin berat, hal tersebut dapat
mengganggu keadaan tubuh menjadi tidak semestinya dan tidak menutup kemungkinan untuk
terjadi kematian. Oleh karena itu,sangat penting bahwa kita peduli dengan derajat dehidrasi pada
diare dan melakukan upaya untuk mengatasinya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
derajat dehidrasi pada diare yaitu:
a. Usia
Setiap tahun diperkirakan 2,5 miliar kejadian diare pada anak balita, dan hampir tidak ada
perubahan dalam dua dekade terakhir. Anak-anak adalah kelompok usia rentan terhadap
diare, insiden diare tertinggi pada kelompok anak usia dibawah lima tahun, dan menurun
dengan bertambahnya usia anak.2
b. Jenis Kelamin
Menurut jenis kelamin prevalensi jenis kelamin laki-laki dan perempuan hampir sama.
c. Status sosial ekonomi
Faktor pekerjaan orangtua yang bekerja pegawai negeri atau swasta rata-rata mempunyai
pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan ayah dan ibu yang bekerja sebagai buruh atau
petani.Jenis pekerjaan umumnya berkaitan dengan tingkat pendidikan dan pendapatan.
Menurut penelitian, ditemukan bahwa kelompok ibu dengan status pendidikan SLTP ke atas
mempunyai kemungkinan 1,25 kali memberikan cairan rehidrasi oral dengan baik pada balita
dibanding dengan kelompok ibu dengan status pendidikan SD ke bawah. Diketahui juga bahwa
pendidikan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap morbiditas anak balita. Semakin
tinggi tingkat pendidikan orang tua, semakin baik tingkat kesehatan yang diperoleh si anak.
Namun, ada beberapa orangtua yang bekerja harus membiarkan anaknya diasuh oleh orang
lain, sehingga mempunyai resiko lebih besar untuk terpapar dengan penyakit.. Hal ini
merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian diare di masyarakat.3
d. Status gizi
Ditinjau dari penyakitnya, malnutrisi dapat merupakan komplikasi maupun faktor penyebab
diare. Infeksi yang berkepanjangan, terutama pada diare, dapat menyebabkan penurunan
asupan nutrisi, penurunan fungsi absorbsi usus, dan peningkatan katabolisme. Di sisi lain, pada
malnutrisi terjadi penurunan proteksi barier mukosa usus yang meningkatkan kerentanan
terhadap infeksi enteral. Pemberian makanan berupa ASI sampai bayi mencapai usia 4-6
bulan, akan memberikan kekebalan kepada bayi terhadap berbagai macam penyakit karena
ASI adalah cairan yang mengandung zat kekebalan tubuh yang dapat melindungi bayi dari
berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, jamur dan parasit. Oleh karena itu, dengan adanya zat
anti infeksi dari ASI, maka bayi ASI eksklusif akan terlindungi dari berbagai macam infeksi baik
yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan parasit. 4,5
e. Derajat dehidrasi
Dehidrasi adalah keadaan dimana terjadinya kekurangan cairan tubuh. Dehidrasi dapat
dibagimenjadi 3 berdasarkan derajat keparahanya:1
1. Dehidrasi ringan (hilang cairan 2-5% BB): gambaran klinisnya turgor kurang, suara
serak (Vox Cholerica), dan pasien belum tergolong dalam presyok.
2. Dehidrasi sedang (hilang cairan 5-8% BB): turgor buruk, suara serak, pasien
tergolong presyok,nadi cepat, napas cepat dan dalam.
3. Dehidrasi Berat (hilang cairan 8-10% BB): tanda dehidrasi sedang ditambah
kesadaran menurun( apatis sampai koma), otot- otot kaku, dan sianosis.
f. Kormobiditas (Demam)
g. Imunisasi
Diare sering timbul menyertai campak, sehingga pemberian imunisasi campak juga dapat
mencegah diare. Untuk itu anak harus segera diberi imunisasi campak ketika berumur 9 bulan
sampai anak berusia 1 tahun. Karena anak yang sedang menderita diare disertai campak, atau
menderita diare setelah dua atau tiga bulan sembuh dari campak,menunjukkan angka
kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan kasus kematian karena diare saja.6
h. Intake cairan inadekuat

2.2 Kerangka Konsep

Faktor- faktor predisposisi :


1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Status sosial ekonomi Dehidrasi pada diare pada
4. Komorboditas
anak Balita
5. Status gizi
6. Derajat dehidrasi
7. Status imunisasi
8. Cairan inadekuat
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain penelitian

Adapun desain penelitian ini adalah dengan menggunakan desain/pendekatan kasus control.

3.2 Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 20 Oktober 2015 di Kampus Universitas Kristen Krida Wacana.

3.3 Pengumpulan data

Cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data
tersier.

3.4 Analisis data

a. Analisis Univariant
Dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi pada setiap variable dalam
penelitian.
b. Analisis Bivariant
Dilakukan untuk mengetahui hubungan antara usia dengan dehidrasi pada diare
pada anak Balita, hubungan antara jenis kelamin, hubungan antara status gizi dengan
dehidrasi pada diare pada anak, hubungan antara status imunisasi dengan dehidrasi pada
diare pada anak, hubungan antara sosial ekonomi dengan dehidrasi pada diare pada anak,
dan intake cairan inadekuat dengan dehidrasi pada diare pada anak menggunakan uji Anova
dan chi square(X2). Analisis dilakukan pada tingkat kemaknaan 95% untuk mengetahui ada
tidaknya perbedaan yang bermakna secara statistic menggunakan uji spss versi 16

3.5 Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak bayi dan balita dibawah 5 tahun.

3.6 Sampel penelitian

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode random sampling
terhadap semua anak bayi dan balita dibawah 5 tahun.
3.7 Variabel penelitian

Variabel dalam penelitian ini dapat dibedakan atas variable dependent dan variable
independent,. Dalam penelitian ini terdapat beberapa variable yang diteliti yaitu sebagai berikut:

1. Variabel dependen:

Variable dependent dari penelitian ini adalah dehidrasi.

2. Variabel independen:

Variable independent dari penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, status gizi, komorbiditas,
status imunisasi,dan intake cairan inadekuat.

a. Usia, hasil pengurangan dari tanggal, bulan, dan tahun anak saat ini dengan tanggal, bulan,
dan tahun kelahiran anak. Usia bukan Balita adalah sama atau lebih dari lima tahun dan usia
Balita adalah dibawah dari lima tahun. Hasil ukur dikategorikan dalam 2 kategori, yaitu : (1)
Balita jika usia > 3 tahun dan (2) Balita < 3 tahun. Hasil ukur tersebut masuk dalam interval.
Karena usia tidak dapat bernilai nol.

b. Jenis kelamin, jenis kelamin laki- laki dan perempuan. Hasil ukur berskala nominal.
Dikarenakan laki- laki dan perempuan setara.

c. Komorbiditas, Deman yang diukur adalah suhu tubuh yang mencapai lebih dari 37,2 oC
komorbiditas bukan demam adalah suhu tubuh dibawah 37,2 oC dan komorbiditas demam
adalah suhu tubuh lebih dari 37,2oC. Hasil ukur ini bersifat interval. Karena tidak ada suhu
badan yang bernilai nol.

d. Intake cairan, (1) berlebih, (2) cukup, (3) kurang. Kebutuhan berat badan dilakukan
berdasarkan rumus Darow: anak dengan berat <10 kg = 100ml/kgbb, anak dengan berat 10-
20 kg = 1000 ml + 50 ml /kgbb, dan > 20kg = 1500 ml + 20 ml/kgbb. Berdasarkan luas
permukaan tubuh = 1500ml/m2 luas permukaan tubuh. Berdasarkan jumlah cairan yang
dikeluarkan tubuh, jumlah urin dalam sehari + insensible water loss , berdasarkan
pengalaman klinik urin perhari sekitar 1.00ml/m2/hari + insensible water loss kira- kira500
ml/m2/hari. Berlebih berarti lebih dari batas kebutuhan perhari, cukup sama dengan
kebutuhan cairan perhari, dan kurang berarti kurang dari kebutuhan perhari. Hasil ukur
tersebut mengunakan ordinal.

e. Sosial ekonomi, (1) berlebih, (2) cukup, (3) kurang. Pemenuhan kebutuhan sehari- hari. Jika
cukup berarti dapat memenuhi kebutuhan primer dan sekunder, berlebih berarti dapat
memenuhi kebutuhan primer dan sekunder ditambah dengan kebutuhan tersier, dan kurang
jika tidak dapat memenuhi kebutuhan primer. Hasil ukur tersebut berdasarkan ordinal.
f. Status imunisasi, (1) lebih, (2) cukup, (3) kurang. Cukup mendapatkan imunisasi pokok sesuai
dengan usianya, lebih berarti mendapatkan imunisasi pokok sesuai usia ditanbah imunisasi
tambahan, kurang berarti tidak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai dengan usia. Hasil
ukur tersebut berdasarkan ordinal.
BAB V
HASIL PENELITIAN
BAB V
PEMBAHASAN
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Daftar Pustaka

1. –
2. Avachat SS, Vaishali D, Deepak B, Aarif SM, Kalakoti P. A cross-sectional study of socio-
demographic determinants of recurrent diarrhoea among children under five of rural area of
Wastern Maharashtra, India. AMJ. 2011;4,2,72-75.
3. Yulisa. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare pada Anak Balita (Studi pada
Masyarakat Etnis Dayak Kelurahan Kasongan Baru Kecamatan Kentingan Hilir Kabupaten
Kentingan Kalimantan Tengah). (Skripsi) Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas
Diponegoro. 2008
4. Brown KH. Diarrhea and Malnutrition. Prosiding simposium: nutrition and infection, prologue
and progress since 1968; Am Soc for Nutr Sci: January 2003.
5. Harohalli R S, Donna G G. Malnutrition. eMedicine 2009. Didapat dari:
URL:http://emedicine.medscape.com/ article/985140-overview

Anda mungkin juga menyukai