Anda di halaman 1dari 28

 Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis kronis

dengan tekanan darah di arteri meningkat.


 →jantung harus bekerja lebih keras untuk mengedarkan darah
melalui pembuluh darah.
 Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik
 →otot jantung berkontraksi (sistole) , berelaksasi di antara denyut
(diastole).
 Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran
sistolik (bacaan atas) 100–140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah)
60–90 mmHg.
 Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada
140/90 mmHg atau lebih.
USIA SISTOLE Sistole wanita
PRIA
SISTOLE DIASTOLE SISTOLE DIASTOLE
10-20 102-123 70-78 103-116 70-73
20-30 123-126 78-80 116-120 73-76
30-40 126-128 80-82 120-126 76-80
40-50 128-133 82-83 126-136 80-85
50-60 133-140 83-84 136-144 83-85
60-70 140-143 81-84 144-158 81-83
VOLUME
KONTRAKSI  ELASTISITAS
JANTUNG DINDING ARTERI

SEKRESI
NEUROHORMON
ADRENALIN DAN
NA
 Hipertensi jarang menunjukkan gejala, dan
pengenalannya biasanya melalui skrining,
atau saat mencari penanganan medis untuk
masalah kesehatan yang tidak berkaitan.
 Beberapa orang dengan tekanan darah tinggi
melaporkan sakit kepala (terutama di bagian
belakang kepala dan pada pagi hari), serta
pusing, vertigo, tinitus (dengung atau desis
di dalam telinga), gangguan penglihatan atau
pingsan.
Bila darah yang
Melewati ginjal Renin Angiotensin I
berkurang

Vasokonstriksi
Tekanan darah naik
Angiotensin II

Retensi Na
Volume darah naik
Tekanan darah diukur terhadap dinding arteri yang elastis
menggunakan manometer raksa.
Tekanan darah meningkat sesuai dengan usia karena bertambahnya
pengapuran atau pengerasan pembuluh darah.

Ginjal memegang peranan utama dalam pengaturan tekanan darah melalui


pengaturan System Renin Angiotensin Aldosteron.
Bila volume darah yang mengalir ke ginjal berkurang dan TD dalam glomerulus
menurun, maka ginjal akan menghasilkan enzim proteolitis renin. Dalam plasma
renin menghidrolisa protein angiotenogen ( yang terbentuk di dalam hati)
menjadi angiotensin I. Zat ini diubah menjadi angiotensin II yang menyebabkan
retensi Na dan dihasilkan aldosteron yang menyebabkan vasokonstriksi
sehingga tekanan darah naik.
 Hipertensi merupakan faktor resiko utama
untuk stroke, infark miokard (serangan
jantung), gagal, jantung, aneurisma, arteri
(misalnya aneurisma aorta), penyakit arteri
perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik
 Hipertensi terbagi menjadi hipertensi primer
(esensial) dan hipertensi sekunder
 Hipertensi non esensil (primer) : idiopatik
 Hipertensi Esensial (skunder) : disebabkan
adanya gangguan etiologi syaraf, hormon,
elektrolit, dinding pembuluh darah dan faktor
genetik. Karakteristiknya pada tekanan
diastole.
 Pengontrolan hipertensi ini dilakukan dengan
mencapai BB ideal, diet garam dan lemak.
Menghindari alkohol dan merokok, serta olah
raga.
 Hipertensi Renal
 Hipertensi Neurogenik : disebabkan
kerusakan pusat vasomotor sehinggaa terjadi
peningkatan cairan cerebrospinal.
 Hipertensi endokrin
 Hipertensi kardiovaskular : Peningkatan
kontraksi jantung dan menurunnya elastisitas
arteri.
 Peningkatan tekanan darah yang sangat
tinggi (sistolik lebih atau sama dengan
180 atau diastolik lebih dari 140), kadang
disebut hipertensi maligna atau akselerasi
 Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi
pada sekitar 8-10% kehamilan.
 Kebanyakan wanita hamil yang mengalami
hipertensi memiliki kondisi hipertensi primer
yang sudah ada sebelumnya.
 Tekanan darah tinggi dalam kehamilan dapat
merupakan tanda awal dari pre-eklampsia,
suatu kondisi serius yang muncul setelah
melewati pertengahan masa kehamilan, dan
dalam beberapa minggu setelah melahirkan
 Tujuan Terapi Hipertensi :
 Menurunkan tekanan darah sampai tidak
mengganggu fungsi ginjal, otak, jantung,
maupun kualitas hidup pasien secara umum
 Mencegah morbiditas dan mortalitas
 Target umum tekanan darah adalah < 140/90
mmHg
 Target pada pasien DM <130/80 mmHg
1. Korteks cerebral : sedativ anticemas
2. Hipothalamus : senyawa simpatolitik
pusat
3. Pusat vasomotor : hidralazin
4. Ganglia Sinaps NA : pemblok ganglion
5. Ujung simpatik : adrenolitik
6. Reseptor simpatik : alfa dan beta bloker
7. Hemodinamik : diuretik
 Diazepam
 Nitrazepam
 Clobazam
 Sentral : klonidin, guanfasin
 Sentral dan Perifer : reserpin dan
reskinamin
 Pemblok transmisi : bretilium tosilat dan
guanetidin monosulfat.
 Pemblok β adrenergik : propranolol,
atenolol, asebutolol, pindolol.
 Pemblok α adrenergik : prazosin
 Penghambat monoamin oksidase
 Vasodilator arteri : hidralazin, minoksidil
 Vasodilator Arteriola : Natrium nitroprusid
 Antagonis kalsium selektif
Antagonis kalsium bekerja secara selektif pada otot
polos vaskular, yaitu menurunkan tonus otot polos
arteriola sehingga terjadi vasodilatasi buluh arteri
yang menyebabkan penurunan tekanan darah.
Contoh : diltiazem, felodipin, nifedipin, nikardipin
 Angiotensin Converting Enzim (ACE) inhibitor :
captopril, analapril maleat,, benazepril dan
dellapril.
 ACE inhibitor
 Reaksi antara Renin dengan globulin dapat
menghambat pembentukan angiotensin I
 ACE inhibitor menghambat pembentukan
angiotensin I menjadi angiotensin II.
 Peredaran Angiotensin II secara langsung
menyebabkan vasokonstriksi arteriola,
meningkatkan TD dengan cepat.
 Angiotensin II dapat merangsang pengeluaran
aldosteron yang dapat menyebabkan retensi
Na.
 Contoh obat : Klonidin HCL, Metildopa dan
Monoksidin, Guanfasin.
 Metildopa adalah obat antihipertensi yang
bekerja sentral yang digunakan untuk
mengatasi hipertensi pada kehamilan.
 Efek samping menjadi ringan jika dosis di
bawah 1 g.
Klonidin mempunyai risiko karena penghentian
pengobatan secara tiba-tiba bisa menyebabkan krisis
hipertensi.
Minoksidil digunakan untuk hipertensi ringan sampai
sedang. Obat digunakan apabila tiazid, beta-blocker,
penghambat ACE dan antagonis kalsium tidak sesuai
atau gagal mengendalikan tekanan darah.
Guanfasin digunakan untuk hipertensi kronik. Efek
samping mirip Klonidin yaitu mulut kering, sedasi,
depresi, retensi cairan, bradikardi, sakit kepala,
euphoria,mual, konstipasi, impotensi (jarang terjadi).

Anda mungkin juga menyukai