Anda di halaman 1dari 26

ASMA BRONKIAL

PEMBIMBING:
dr. Miniartiningsih Sam, M.Kes., Sp.A

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2020
DEFINI International Consensus on (ICON) Pediatric Asthma

SI
Asma sebagai gangguan
inflamasi kronik yang
berhubungan dengan obstruksi
saluran respiratori dan
hiperresponsif bronkus, yang
secara klinis ditandai dengan
adanya wheezing, batuk, dan
sesak napas yang berulang.
EPIDEMIO
LOGIPrevalensi asma pada anak
berkisar antara 2 – 30%

Di Indonesia, prevalensi asma pada


Diperkirakan secara global,
anak berkisar 10% pada usia sekolah
terdapat 334 juta orang
dasar, dan sekitar 6,5 % pada usia
penderita asma di dunia.
sekolah menengah pertama

Prevalensi asma kebanyakan


terdapat di negara berkembang
dengan pendapatan rendah
FAKTOR RIS
• Atopi dari Ayah dan Ibu IKO
• Polusi Udara
• Asap Rokok
• Makanan Cepat Saji
• Berat Lahir
• Cooking Fuel
• Rendahnya Pendidikan Ibu
• Ventilasi Rumah yang Tidak Memadai
• Merokok di Dalam Rumah, dan Tidak
Adanya Ventilasi.
Terjadi aktivasi sel-sel yang
sensitif terhadap alergen
Paparan Alergen Respon Alergi IgE spesifik terutama sel
Inhalasi Fase Cepat Mast dan makrofag.

Ikatan antara sel dan IgE memicu sekresi


mediator histamin, enzim proteolitik,
heparin, prostaglandin, leukotrien,
Respon Alergi adenosin,dan oksigen reaktif.
Fase Lambat

Kontraksi otot polos saluran respiratori dan


menstimulasi saraf aferen, hipersekresi mukus,
vasodilatasi, dan kebocoran mikrovaskule r.

kerusakan sel epitel, perbaikan epitel yang


berlanjut, produksi berlebih transforming
growth factors (TGF-β), proliferasi serta Remodeling Hiperreaktivitas saluran napas
diferensiasi fibroblas menjadi miofibroblas Obstruksi aliran udara
KLASIFIKASI
DIAGNOS
IS
03
Pemeriksaan
Anamnesis Penunjang

01 02
Pemeriksaan
Fisik
Anamnesis
Keluhan wheezing dan atau batuk berulang Karakteristik yang khas
sebagai gejala awal • Gejala timbul secara episodik atau berulang.
• Timbul bila ada faktor pencetus
Gejala respiratori asma berupa kombinasi  Iritan: asap, suhu dingin, udara kering, makanan
dari batuk, wheezing, sesak napas, rasa
dada tertekan, dan produksi minuman dingin, penyedap rasa,
sputum.Chronicrecurrent cough (batuk pengawetmakanan, pewarna makanan.
kronikberulang,BKB) dapat menjadi petunjuk  Alergen: debu, tungau, debu rumah, partikel
awal untuk membantu diagnosis asma. hewan, serbuk sari.
 Infeksi respiratori akut karena virus: common
cold, rinofaringitis
 Aktivitas fisis: berlarian, berteriak, menangis, atau
tertawa berlebihan
• Riwayat alergi pada pasien atau keluarganya
• Variabilitas dan reversibilitas gejala
PEMERIKSAAN FISIS

Dalam keadaan sedang Perlu dicari gejala alergi lain


bergejala batuk atau sesak, pada pasien seperti
Dalam keadaan stabil tanpa dapat terdengar wheezing, dermatitis atopi atau rinitis
gejala tidak ditemukan baik yang terdengar alergi, dan dapat pula
kelainan langsung (audible wheeze), dijumpai tanda alergi seperti
atau yang terdengar dengan allergic shiners atau
stetoskop geographictongue.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Uji fungsi paru dengan spirometri sekaligus uji
reversibilitas dan untuk menilai variabilitas. Pada
fasilitas terbatas dapat dilakukan pemeriksaan
dengan peakflowmeter
• Uji cukit kulit (skin prick test), eosinofil total
darah, pemeriksaan IgE spesifik.
• Uji inflamasi saluran respiratori: FeNO (fractional
exhaled nitricoxide), eosinofil sputum.
• Uji provokasi bronkus dengan exercise,
metakolin, atau larutan salin hipertonik
Derajat Keparahan Serangan
Asma
Tahapan Penegakkan Diagnosis A
sma
 Diagnosis kerja: Asma
Dibuat sesuai alur diagnosis asma anak  tata laksana
umum : penghindaran pencetus, pereda, tata laksana
penyakit penyulit
 Diagnosis klasifikasi kekerapan
Dibuat dalam 6 minggu, < 6 minggu bila informasi klinis
sudah kuat
 Diagnosis derajat kendali
Dibuat setelah 6 minggu menjalani tata laksana jangka
panjang awal sesuai klasifikasi kekerapan
DIAGNOSIS BANDING
PENATALAKSANAA
N ASMA

Asma akut (saat


serangan) Asma jangka panjang

Obat-obat yang digunakan : Prinsip pengobatan jangka panjang :


Bronkodilator (β2 agonis kerja cepat Edukasi
dan ipratropium bromida) Obat sama (Pengontrol dan pelega)
Kortikosteroid sistemik Menjaga kebugaran
ma Akut (Saat Seran
gan)
Serangan Ringan
 Obat yang digunakan hanya β2 agonis kerja cepat yang
sebaiknya diberikan dalam bentuk inhalasi. Bila tidak
memungkinkan dapat diberikansecara sistemik
 Pada keadaan tertentu (seperti ada riwayat serangan berat
sebelumnya) kortikosteroid oral (metilprednisolon) dapat
diberikan dalam waktu singkat 3-5 hari

Serangan Sedang Serangan Berat

 β2 agonis kerja cepat dan kortikosteroid Pasien dirawat dan diberikan


oral oksigen,cairan IV, β2 agonis kerja cepat
 Bila diperlukan dapat diberikan oksigen dan ipratropiumbromida inhalasi, kortikosteroid IV,
pemberian cairan IV dan aminofilin IV (bolus atau drip)
Tatalaksana Jangka P
anjang
Obat Asma
Tujuan  Obat pereda (reliever): meredakan serangan
atau gejala asma bila sedang timbul
- Mencapai dan mempertahankan  Obat pengendali (controller) : digunakan untuk
kendali asma mencegah serangan asma :
- Menjamin tercapainya tumbuh Steroid anti inflamasi inhalasi atau sistemik,
kembang anak secara optimal antileukotrien, kombinasi steroid–agonis β2
kerja panjang, teofilin lepas lambat, dan anti-
imunoglobulin E.

19
Jenis Alat Inhalasi Sesuai Us
ia
Umur Alat Inhalasi
<5 tahun • Nebulizer dengan masker
• Metered Dose Inhaler (MDI) dengan spacer :
aerochamber, optichamber, babyhaler.
5-8 tahun • Nebulizer dengan mouth piece
• MDI dengan spacer
• Dry Powder Inhaler (DPI): diskhaler, easyhaler,
swinghaler, turbuhaler.

>8 tahun Nebulizer dengan mouth piece


MDI dengan atau tanpa spacer
DPI: diskhaler, swinghaler, turbuhaler.

20
Obat Pengendali As
ma

Agonis β2 kerja panjang (Long


Steroid inhalasi
Acting β2 –agonist, LABA):
Pemberian steroid inhalasi setara Kombinasi bersama steroid inhalasi terbukti
dosis budesonid 100-200 μg per memperbaiki fungsi paru dan menurunkan angka
hari kekambuhan asma, mencegah spasme bronkus
yang dipicu olahraga dan mampu memproteksi
lebih lama dibanding agonis β2 inhalasi kerja
pendek.
Antileukotrien Teofilin Lepas Lambat
Memiliki efek bronkodilatasi kecil dan bervariasi,
mengurangi gejala termasuk batuk, memperbaiki Dapat diberikan tunggal atau kombinasi dengan
fungsi paru, mengurangi inflamasi jalan napas dan steroid inhalasi
mengurangi eksaserbasi.

Anti immunoglobulin E
(Anti-IgE)

Omalizumab adalah antibody monoklonal yang mampu mengurangi


kadar IgE bebas dalam serum. Diberikan pada pasien asma yang telah
mendapat steroid inhalasi dosis tinggi dan agonis β2 kerja panjang
namun masih sering eksaserbasi dan terbukti asma karena alergi.
Alur Tata Laksana Sera
ngan Asma Pada Ana
k di Fasyankes Dan Ru
mah Sakit
25
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai