Anda di halaman 1dari 45

PANKREATITIS

HEMORAGIK

Pembimbing : dr. H. Lili K. Djoewaeny, Sp.B


Oleh : Ayu Indah Lestari / 2010730016

Nama
Usia
Jenis Kelamin
Alamat
Pekerjaan
MRS
No. CM

: Ny. I
: 23 tahun
: Perempuan
: Pasir logo RT 05 RW 03
Desa sindang raja Sukaluyu
: Ibu Rumah Tangga
: 10 Februari 2015
: 677684

Keluhan Utama
Nyeri perut kiri atas sejak 1 minggu SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Nyeri menjalar sampai ke belakang seperti
ditusuk tusuk, kadang menyebar ke perut bagian
bawah. Nyeri bertambah saat batuk, dan dapat
berkurang dengan duduk membungkuk. Sejak
pagi nyeri dirasa semakin hebat sehingga os
berobat ke IGD cianjur. Os mengeluh tidak dapat
BAB dan buang angin sejak 5 hari yang lalu, dan
perut dirasa semakin membesar, Mual (+),
muntah (+) > 5 kali dengan konsistensi cair dan

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengaku tidak pernah menderita penyakit ini
sebelumya. Riwayat hipertensi dan DM disangkal.
Riwayat kuning sebelumnya disangkal. Riwayat BAB
hitam (+). Riwayat konsumsi obat anti mencret
sebelumnya disangkal. Riwayat magh (+)
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengaku tidak ada anggota keluarga yang
pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya.

Riwayat Pengobatan:
Os mengaku tidak pernah berobat ke dokter
sebelumnya
Riwayat Psikososial
Riwayat merokok, minum jamu, minuman beralkohol

Keadaan Umum
sedang
Kesadaran

: Tampak sakit
: Compos Mentis

Tanda Vital
Suhu
: 38,4C
Nadi
: 96 x/menit
RR
: 24x/menit
TD
: 130/90 mmHg

Kepala
Bentuk
: Normocephal
Rambut : Hitam, lurus dan tidak rontok
Mata: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-)
Hidung
: Konka hiperemis (-/-), keluar
sekret (-/-)
Telinga
: Keluar sekret (-/-)
Mulut
: Pharynk hiperemis (-), bibir
anemis (-/-), bibir sianosis (-/-),
coated tounge (-)
Leher
Kelenjar tiroid

: Pembesaran (-)

Thoraks
I
: Dinding dada simetris, rektraksi sela iga (-).
Ictus cordis tidak terlihat
P
: Vocal fremitus (+/+) sama. Ictus cordis teraba
di linea midsternal
sinistra iICS 5
P
: Sonor dikedua lapang paru, batas paru-hepar
ICS 5. Batas jantung
normal
A
: Bunyi napas vesikuler di kedua lapang paru,
ronchi (-/-), wheezing (-/-).
Bunyi jantung 1&2 murni, tunggal, reguler,
murmur (-), gallop (-)
Abdomen
I
: distensi (+), massa (-), bekas operasi (-)
A
: Bising usus (+) 4 x/menit
P
: Timpani pada keempat kuadran abdomen
P
: Nyeri tekan epigastrium (+). Nyeri lepas (-).

Perempuan 23 tahun datang dengan keluhan


utama nyeri perut kiri atas sejak 1 minggu.
Nyeri seperti ditusuk tusuk dan menjalar
sampai ke belakang kadang menyebar ke perut
bagian bawah. Nyeri bertambah saat batuk,
dan dapat berkurang dengan duduk
membungkuk. Sejak pagi nyeri dirasa semakin
hebat sehingga os berobat ke IGD cianjur. Os
mengeluh tidak dapat BAB dan buang angin
sejak 5 hari yang lalu, dan perut dirasa
semakin membesar, Mual (+), muntah (+) > 5
kali dengan konsistensi cair. Riwayat demam
(+), sakit kepala (+). BAK lancar.
Riwayat BAB hitam (+). Riwayat magh (+). Os

PANKREATITIS AKUT
ABSES HEPAR
GASTRITIS EROSIF
PERFORASI GASTER

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
USG
CT scan

Cek Darah Rutin


Leukosit
:
14.900/mm3
Trombosit :
144.000/mm3
Hemoglobin : 9,2
gr/dL
Hematokrit : 27,3 %
Glukosa darah
GDS : 88 mg%
Fungsi hati
SGOT : 40 U/L
SGPT : 58 U/L
Protein total: 6,81g/dl

Fungsi ginjal
Ureum
mg%
Kreatinin
mg%
Elektrolit
Natrium
mEq/L
Kalium
mEq/L
Calcium
mmol/L
Serologi

: 137,1
: 2,6
: 123,6
: 4,04
: 0,93

Tujuan pengobatan : menghentikan proses


peradangan, autodigesti, menstabilkan
klinis.
Pemberian analgesik : peptidin, pentazokin
Puasa
Nutrisi enteral atau parenteral
Penghisapan cairan lambung
Antibiotik

Operatif
-Laparotomi Eksplorasi
Operasi tanggal 06 Februari 2015
DO : saponifikasi pada pankreas,
diverticle
Dilakukan laparotomi eksplorasi +
drainase + diverticulectomi +
omentektomi

Quo ad vitam
: ad malam
Quo ad functionam : ad malam

Pasien datang dengan keluhan nyeri abdomen


terutama pada midepigastrium dan kuadran kiri
atas karena lokasi pankreas di retroperitoneal
nyeri menjalar sampai ke belakang seperti
ditusuk-tusuk. terdapat mual dan muntah, pada
pemeriksaan fisik terdapat nyeri tekan dan
distensi abdomen. Pada pasien ini terdapat
gejala-gejala tersebut. Pada pasien dengan
pankreatitis akut sering terdapat gejala ileus.
Pada pasien ini mempunyai riwayat sulit buang
angin dan BAB.
Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan Hb
yang menurun akibat adanya perdarahan..

BAB I
PENDAHULUAN

PENDAHULUAN
Pankreatitis reaksi keradangan pankreas
Pankreatitis akut ringan-berat-dengan
komplikasi
Ringan self limited berat
Berat interstisial nekrosis infeksi skunder,
komplikasi gagal multiorgan kematian
Pankreatitis akut diagnosis segera dan
penganan suportif yang adekuat mordibitas
dan mortalitas

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Definisi
Pankreatitis akut proses inflamasi
akut dari organ pankreas yang dapat
berupa pankreatitis interstisial ringan
sampai pankreatitis berat dengan
nekrosis dan kegagalan multiorgan

Epidemiologi
Tahun 2005 > 230.000 pasien perawatan
& pengobatan di Amerika
Insiden penyebab utama pemakaian
alkohol (80-90%), Batu empedu (75%), idiopatik
(25%), trauma (10%), dll
Indonesia 1995-2005 penyebab bervariasi
perempuan : pria = 1,04:1
Umur 10-20 th : 16,1%
Umur 41-50 th : 21,8%

Klasifikasi
Klasifikasi Marseille : pankreatitis akut edematous dan
nekrosis
Klasifikasi Atlanta : pankreatitis ringan tanpa komplikasi
dan berat dengan komplikasi lokal dan sistemik
Pankreatitis akut :
1.
Pankreatitis akut
2.
Pankreatitis kronik
Pankreatitis akut
Tipe pankreatitis
1.
Pankreatitis akut tipe interstisial
2.
Pankreatitis akut tipe nekrosis

Etiologi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Obstruksi
Toxin & obat
Trauma
Iatrogenik
Infeksi
Metabolik
Keturunan
Idiopatik
Lain-lain

Patogenesis
Faktor etologik
(penyakit bilier, alkoholisme,
tak diketahui dan lain-lain).

Proses yang memulai


(refluks empedu, refluks duodenum, dll)
Kerusakan permulaan pankreas
(edem, kerusakan vaskuler,
Pecahnya saluran pankreas asinar).

Aktivasi enzim digestif.

lipase

Tripsin
Fosfolipase A
Elastase
Kimotripsin
Kallikrein

Autodigest
Nekrosis pankreas

Cont
Lesitin
CAIRAN EMPEDU

Asam empedu
Aktivasi fosfolipase

Substrat untuk pembentukan


Lisolesitin oleh fosfolipase A

Efek detergen
Penglepasan sejumlah kecil tripsin aktif
Proses koagulasi
sel-sel asini

Aktivasi proenzim pankreas

CONT

Diagnosis
Gejala klinis :
- Gejala awal berupa : anoreksia, mual,
muntah, nyeri perut
- Nyeri perut yang tiba-tiba, intens, dari
tumpul semakin tajam, terus
menerus, semakin bertambah berat
di daerah sekitar epigastrium, difuse,
midepigastrik, menjalar ke perut
bawah & punggung

Cont
- Nyeri memburuk setelah makan
makanan yang berlemak atau minum
alkohol
- Kadang-kadang di dapatkan demam
- Jika pasien datang ketika penyakit
sudah berat akan ditemukan tandatanda kolaps kardiovaskuler ataupun
gg. pernapasan

Pemeriksaan fisik
Tanda vital pasien dapat normal atau
mengalami peningkatan
Inspeksi : terlihat grey turner & Cullen
sign
Auskultasi : mungkin bising usus
menurun atau menghilang
Palpasi : nyeri tekan difus atau
rebound di perut bagian atas, seperti
ada massa atau pembengkakan

Laboratorium
Darah lengkap : leukositosis,
trombositopeni, hemokonsentrasi
(jika px syok)
Profil metabolik : glukosa darah,
hasil tes fungsi hati, serum lipase
dan amilase, serum albumin,/level
kalsium, level elektrolit tergantung
volum pasien & fungsi ginjal

USG & CT scan


USG perkembangan pankreas,
saluran empedu, pseudokista, batu
pada kantung empedu, duktus
koledokus yang melebar indikasi
ERCP dini & sfingterotomi
CT scan menyingkirkan penyebab
lain dan mendeteksi komplikasi

Diagnosis banding
Yang sering disebutkan adalah Kolik
batu empedu, kolesistitis akut,
kolangitis, gastritis akut

Penatalaksaan
Tujuan pengobatan : menghentikan proses
peradangan, autodigesti, menstabilkan
klinis.
Pemberian analgesik : peptidin, pentazokin
Puasa
Nutrisi enteral atau parenteral
Penghisapan cairan lambung
Antibiotik

Cont
Terapi Medis pada Pankreatitis yang Berat :
Pindahkan ke Unit Perawatan Intensif (ICU)
Resusitasi cairan
Perawatan pernapasan
Pipa nasogastrik
Terapi infeksi
Pembuangan enzim pankreas yang aktif
Anti nyeri
Terapi pada penyulit metabolik
Dukungan gizi

Tindakan bedah
Indikasi : bilamana dicurigai infeksi
dan pengumpulan udara pada
pankreas atau peripankreas
Sesudah 2-3 mgg perawatan intensif
bilamana timbul penyulit
Laparotomi & nekrosektomi

Komplikasi
Komplikasi lokal :
Pembentukan pseudokista
Abses pankreas
Penjalaran peradangan yang bersifat
hemoragik
Nekrosis pada organ-organ sekitar
Pembentukan fistel
Ulkus duodenum
Ikterus obstruksi
Asites dengan kadar amilase yang tinggi

Cont
Komplikasi jauh :
- Sepsis
- Kardiovaskuler
- SSP
- Steatonekrosis
- Perubahan gastrointestinal
- Ginjal
- Metabolik

Prognosis
Kriteria Ranson
Pada saat masuk rumah sakit
-Usia > 55 tahun
-Lekosit > 16.000/ml
-Gula darah > 200 mg%
-Defisit basa > 4 mEq/l
-LDH serum > 350 UI/l
-AST > 250 UI/l

Cont
Selama 48 jam perawatan
-Penurunan hematokrit > 10%
-Sekuestrasi cairan > 4.000 ml
-Hipokalsemia < 1,9 mMol (8,0 mg%)
-PO2 arteri < 60 mmHg
-BUN meningkat > 1,8 mmol/L (>5mg
%) setelah pemberian cairan i.v.
-Hipoalbuminemia < 3,2 g%

Cont
Skor APACHE II > 12 (Acute Physiologic
and Chronic Health Evaluation)
Cairan peritoneal hemoragik
Indikator penting
-Hipotensi (<90 mmHg) atau takikardia >
130/menit
-PO2 < 60 mmHg
-Oliguria (<50 ml/jam) atau BUN, kreatinin
yang meningkat
-Metabolik/Ca serum < 8,0 mg% atau
albumin serum < 3,2 g%

Cont
Sistem skor yang baru adalah BISAP
yang mempunyai 5 marker(3)6 :
Blood urea nitrogen level > 25 mg/dL
Impaired mental status
SIRS
Age >60 years
Pleural effusion

Cont
Kriteria Atlanta mendefinisikan pankreatitis
akut yang berat dengan satu atau lebih
poin dibawah ini6 :
1.Skor Ranson tiga atau lebih selama 48 jam
pertama.
2.Skor APACHE II delapan atau lebih pada
setiap saat.
3.Kegagalan satu atau lebih organ.
4.Terdapat satu atau lebih komplikasi lokal
(seperti abses, nekrosis, pseudokista)

BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan
Pankreatitis akut dapat berupa ringan
sampai mengancam nyawa
Insiden terus meningkat
Amerika mencatat 80% penyebab batu
empedu dan konsumsi alkohol
Angka mortalitas 5-10%
Diperlukan diagnosis cepat dan tepat :
anamnesis, pemeriksaan fisik,
laboratorium, pencitraan (USG/CT SCAN)

Cont
Tidak ada pengobatan spesifik
berupa perawatan suportif :
pemberian cairan intravena,
analgesik, tunjangan nutrisi,
pencegahan & pengobatan
komplikasi
Pasien dengan tanda onset penyakit
yang berat konsultasi rujuk

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai