DEFINISI
DEFINISI PPOK
Penyakit paru kronik, ditandai dengan hambatan aliran udara di saluran nafas yang
progresif.
Penyakit kronis yang ditandai dengan batuk produktif, dispneu & obstruktif
saluran nafas
Polusi udara
Usia
FAKTOR RESIKO PPOK
MANIFESTASI KLINIS
Penambahan
jaringan ikat
Hipoksia kronik vasodilatasi Bagian jaringan
lunak di daar
kuku
PATOFISIOLOGI
(2)
PEMERIKSAAN
Riwayat merokok atau bekas perokok dengan atau
tanpa gejala pernapasan
ANAMNESIS
- Terdapat faktor predisposisi pada masa
bayi/anak, mis berat badan lahir rendah
(BBLR), infeksi
PALPASI
hipersonor
batas jantung mengecil,
letak diafragma rendah,
hepar terdorong kebawah
PERKUSI
suara napas vesikuler normal, atau melemah
- ekspirasi memanjang
AUSKULTASI
PEMERIKSAAN
PENUNJANG COPD
RUTIN TIDAK RUTIN
Faal paru (spirometri dan uji Faal paru
bronkodilator) Uji coba kortikosteroid
Radiologi (foto toraks) Analisa gas darah
Laboratorium darah EKG
Mikrobiologi sputum
Kadar alfa-1-antitripsin
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(RUTIN)
Dilakukan pada PPOK stabil
Pemberian bronkodilator inhalasi sebanyak 8 hisapan, 15-
20 menit kemudian uji dg spirometri, lihat perubahan nilai
FEV1 (<20%)
RADIOLOGI
u/ mendeteksi timbulnya polisitemia telah terjadi
hipoksia kronik
LABORATORIUM DARAH
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(TIDAK RUTIN)
Volume residu (VR), Kapasitas Residu Fungsional (KRF),
Kapasitas Paru Total (KPT), VR/KRF, VR/KPT meningkat
DLCO menurun pada emfisema (difusi karbon monoksida,
25-30ml CO/mmHg/menit)
Raw (airway resistance) meningkat ada bronkitis kronik
Sgaw (specific airway conductance) meningkat
FAAL PARU
Menilai perbaikan paru setelah pemberian kortikosteroid
P pulmonal
Deviasi axis ke kanan
“Low voltage” pada emfisema
Hipertrofi ventrikel kanan
ELEKTROKARDIOGRAFI
Dg perwarnaan Gram dan kultur resistensi u/ mengetahui pola
kuman dan u/ memilih antibiotik yang tepat bila terjadi
eksaserbasi
MIKROBIOLOGI SPUTUM
Dilakukan dg pemeriksaan darah
Pada emfisema herediter: kadar alfa-1-antitripsin rendah
KADAR ALFA-1-ANTITRIPSIN
PENATALAKSANA
AN
TUJUAN
Mencegah
Mengurangi gejala eksaserbasi
berulang
Memperbaiki dan
Meningkatkan
mencegah
kualiti hidup
penurunan faal
penderita
paru
PENATALAKSANAAN
1. Edukasi
2. Obat - obatan
3. Terapi oksigen
4. Ventilasi mekanik
5. Nutrisi
6. Rehabilitasi
1. Pengetahuan dasar tentang PPOK
Bronkodilator
Anti Inflamasi
Antibiotika
Antioksidan
Mukolitik
Antitusif
TERAPI OKSIGEN
Mengurangi sesak
Meningkatkan Memperbaiki
kualitas hidup aktivitas
Memperbaiki Mengurangi
fungsi hipertensi
neuropsikiatri pulmonal
Mengurangi Mengurangi
hematokrit vasokonstriksi
1.Latihan Fisik
2.Psikososial
3. Latihan Pernapasan
REHABILITASI
KOMPLIKASI
• 1. Gagal napas
Komplikasi • a. Gagal napas kronik
yang dapat • b. Gagal napas akut
terjadi pada • 2. Infeksi berulang
penderita • 3. Kor pulmonal
PPOK : • 4. Pneumotoraks
1. Kuliah Pakar Tinjauan Fisiologis Sistim
Pernapasan oleh dr. Marwito
2. Ganong, W. F. 2005. Fisiologi Kedokteran
Edisi 22. Jakarta : EGC
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal.fk.unand.ac.id/images/articles/vol3/no3/354-3
57.pdf
Mark A. Graber, Peter P. Toth, Robert L. Herting, Jr. 2006.
Buku Saku Dokter Keluarga UNIVERSITY OF IOWA.
Jakarta: EGC.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2003. PENYAKIT
PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) PEDOMAN
DIAGNOSIS & PENATALAKSANAAN DI
INDONESIA.
DAFTAR PUSTAKA