Anggota kelompok:
1. Nuradilla usman (2330122225)
2. Nurul Haslina (2330122226)
3. Okshella Reno F (2330122227)
4. Rakha Athaya (2330122228)
Definisi
Asma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami penyempitan
karena hiperaktivitas, pada rangsangan tertentu yang mengakibatkan
peradangan atau inflamasi yang bersifat sementara.
Menurut murphy and kelly (2011) Asma merupakan Penyakit obstruksi jalan
napas, yang reversibel dan kronis dengan karakteristik adanya alergi.
Menurut Gobal Initiative for Asthma (EINA) asmа adalah gangguan inflamasi
kronik pada saluran nafas dengan berbagai sel yang berperan, khususnya sel
mast, eusofil dan limfosit T.
Klasifikasi menurut Mge content dan Holger membagi
asma kadalam 3 kategori :
2. Asma non-Alergi, Merupakan penyakit asma yang tidak berhubungan dengan alergi. Pasien
dengan asma non-alergi sering menunjukkan respon jangka pendek terhadap inhaled corticosteroid
(ICS).
3. Arma Onset dewasa, Pasien seperti ini cenderung non-alergi dan Sering Kali memerlukan ics
dosis tinggi Biasanya dipicu asma akibat kerja
4. Asma dengan keterbatasan aliran udara persisten, Pasien dengan asma yang berkepanjangan,
terjadi keterbatasan aliran udara yang peristen atau tidak dapat balik sepenuhnya.
Etiologi Asma
Pemeriksaan sputum
Pemeriksaan darah
Bertujuan untuk menunjukkan gambaran hiperinflamasi paru, yaitu radiolusen atau gambaran berupa
bayangan gelap dan diafragma yang menurun
Dilakukan untuk mencari faktor elergen yang dapat bereaksi positif pada asma secara spesifik
d. Pemeriksaan Elektrokardiografi
Adanya hipertropi
Tujuan:
1. Menghilangkan dan mengendalikan gejala asma
2. Mencegah ekserbasi penyakit
3. Meningkatkan faal paru mendekati normal
4. Mempertahankan faal paru
5. Menghindari elektabilitas
6. Mencegah kekambuhan asma
7. Mencegah obstruksi yang irreversibel
Penatalaksanaan Non-farmakologi:
8. Memberikan penyuluhan kepada pasien
9. Menghindari faktor pemicu asma
10. Lakukan aktifitas fisik secara teratur
11. Pemberian oksigen jika diperlukan
12. Fisioterapi nafas
13. Ibu hamil perlu menghindari zat zat pemicu alergen tertentu dan asap rokok
Terapi farmakologi
1. Kortikosteroid
2. Metilxantin
Mk : obat yang memblokade atau menghambat sintesis sehingga mencegah sintesis atau pembentukan
leukatrion dimana leukatrion yang menyebabkan penyempitan dan pembengkakan saluran nafas.
Contoh obat: zafirlukast, montelukast
4. Bronkodilator
A. golongan agonis B 2
Mk : bekerja dengan cara merangsang atau mengaktifkan reseptor Beta 2 yang meningkatkan
pembentukan CAMP sehingga otot yang melapisi saluran udara menjadi rileks. Contoh obat:
salbutamol, terbutalin
B. Golongan antikolinergik
Mk : menghambat kerja reseptor muskorinik dari syaraf kolinergik sehingga aktifitas saraf adrenergik
menjadi bronkodilatasi. Contoh obat: ipratopium bromide
STUDI KASUS
1. Identitas Pasien
Data Umum
• No. MR : 02.41.XX
• Nama Pasien : An. Z
• Agama : Islam
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Umur : 14 Tahun
• Ruangan : Bangsal Anak
• Diagnosa : Asma Serangan Berat
• Mulai Perawatan : 26 November 2019
• Dokter Yang Merawat : dr. F. Sp.A
2. Riwayat Penyakit
STUDI KASUS
A. Keluhan Utama
• Pasien datang ke IGD dengan keluhan mengalami sesak napas sejak tadi malam,
meningkat pagi ini, sesak napas menciut.
Tanggal
Data Klinik Normal
IGD 26-Feb 27-Feb 28-Feb
26/02/24 Nebu ventolin/nebulasi/3X2,5 mg diteruskan Merakan asma, merelaksasikan otot tepat Merelaksasikan otot
saluran nafas, bronkodilator, polos bronkial,
mengatasi sesak nafs digunakan pada diagnosa
awal
26/02/24 Nebu combivent diteruskan Untuk penggunaan episoden bronkos tepat Merupakan gangguan
liguner dan pilihan pertama asma aginis beta 2 dan
puraakut merupakan bronkodilator
paling efektif
26/02/24 Nebu fulmicort diteruskan Menurunkan produksi mukus tepat Mencegah dan mengurangi
dan hipersekresi hipersensitivitas dan memperbaiki fungsi
paru
26/02/24 Metil prednisolon diteruskan antiinflamasi tepat Mempercepat perbaikan serangan dan
mencegah kekambuhan
26/02/24 Aminifilin 26/02/24 Merelaksasikan otot polos brokus tepat Diberikan pada anak dengan ancaman henti
terutama dalam keadaan konstriksi nafas yang tidak merespn pada dosis
maksimal aginis beta 2
26/02/24 Ampicilin diteruskan Untuk organisme gram positif dan tepat Karena adanya infeksi pada saluran
negatif pada bronkitis pernapasan
26/02/24 Kloramfenikol diteruskan Antibiotik spectrum luas tepat Untuk menghambat pertumbuhan bakteri
penyebab terjadinya infeksi atau radang
26/02/24 Kaen 1B diteruskan Mengganti cairan elektrolit tepat Membantu menjaga keseimbangan
elektrolit tubuh
DRP (Drug Related Problem)
No Drug related problem Check list Rekomendasi
1 Terapi obat yang tidak diperlukan
a.terdapat terapi tanpa indikasi - Obat yang diberikan sesuai indikasi medis
b. terdapat kontra indikasi Tidak Terapi pengobatan yang diberikan kepada pasien tidak terdapat kontraindikasi
c. pasien tidak dapat disembuhkan oleh Tidak Pasien menunjukkan kondisi semakin membaik
obat
d. obat tidak diindikasikan untuk pasien Tidak Obat yang diberikan diindikasikan untuk pasien
e. terdapat obat lain yang efektif Tidak Pengobatan yang diberikan kepada pasien telah efektif dan sesuai kondisi pasien
a. Dosis teralu rendah Tidak Dosis terapi pengobatan yang diberikan telah sesuai
b. Dosis terlalu tinggi Tidak Dosis terapi pengobatan telah sesuai
c. Frekuensi pengobatan tidak tepat Tidak Frekuensi pengobatan yang diberikan telah sesuai
d. Durasi penggunaan tidak tepat Tidak Durasi penggunaan obat-obatan telah sesuai
e. Penyimpanan obat tidak tepat Tidak Penyimpanan obat-obatan telah sesuai
4. Reaksi yang tidak diinginkan
a.obat tidak aman untuk pasien tidak Seluruh obat yang digunakan untuk pasien aman karena obat yang diberikan
sesuai dengan berat badan pasien
b.terjadi reaksi alergi tidak Pasien tidak menunjukkan reaksi alergi dari obat-obatan yang diberikan
c.terjadi interaksi obat iya -penggunaan bersama kloramfenikol dan ampicilin dapat mengurangi eefektivitas
ampicilin dalam pengobatan jenis infeksi tertentu
-penggunaan albuterol dan azitrimisin dapat meningkatkan irama jantung yang
tidak teratur yang mungkin seriun dan mungkin mengancam jiwa, meskipun
jarang terjadi
-kloramfenikol dapat meningkatkan penyerapan obat dari budesnide kedalam
aliran darah
Direkomendasikan untuk memberikan jarak penggunaan terapi
d. dosis obat dinaikkan dan diturunkkan terlalu tidak Dosis yang diberikan tidak terlalu cepat dinaikkan dan diturunkkan
cepat
e.muncul efek yang tidak diinginkan tidak Selama rawatan di ruangan rawat inap anak, tidak menunjukkan efek yang tidak
diinginkan muncul pada pasien
f.administrasi obat yang tidak tepat tidak Administrasi obat yang diberikan kepada pasien telah tepat
5 Ketidaksesuaian kepatuhan pasien
a.obat tidak tersedia tidak Obat yang diresepkan oleh dokter tersedia diapotekRSUD M.Natsir Solok
b.pasien tidak mampu menyediakan obat tidak Pasien mampu menyediakan obat karena pasien menggunakan pelayanan
jaminan kesehatan BPJS
c. pasien tidak bisa menelan obat atau tidak Pasien mampu menelan atau menggunakan obat
menggunakan obat
d. pasien tidak mengerti instruksi tidak Keluarga pasien mengerti dari instruksi penggunaan obat yang diberikan
penggunaan obat
e.pasien tidak patuh atau memilih tidak tidak Pasien patuh menggunakan obat
menggunakan obat
a. Terdapat kondisi yang tidak diterapi tidak Pasien telah mendapatkan terapi sesuai dengan kondisinya
a. Pasien membutuhkan obat lain yang tidak Pasien tidak membutuhkan obat yang sinergis
sinergis
a. Pasiem membutuhkan terapi tidak Pasien tidak memerlukan terapi profilaksis
profilaksis
Thank you