Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

KSM ILMU KESEHATAN ANAK


BAYI DENGAN BERAT LAHIR RENDAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD KABUPATEN 01 27/10
KLUNGKUNG
PPK Tanggal terbit: Ditetapkan oleh:
RAWAT INAP Direktur
KSM ILMU 19 Februari 2019
KESEHATAN
ANAK dr. I Nyoman Kesuma, MPH
NIP 19640517 199103 1 010
No. ICD 10 P07.0 Extremely low birth weight, Birth weight 999 g or
less.
P07.1 Other low birth weight, Birth weight 1000-2499 g.
P07.2 Extreme immaturity, Less than 28 completed weeks
(less than 196 completed days) of gestation.
P07.3 Other preterm infants, 28 completed weeks or more
but less than 37 completed weeks (196 completed
days but less than 259 completed days) of
gestation. Prematurity NOS
Pengertian • Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan
berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang
usia gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang
ditimbang dalam 1 jam setelah lahir.
• BBLR dapat terjadi pada bayi kurang bulan (<37
minggu) atau pada bayi cukup bulan (intrauterine
growth restriction/IUGR)
• Bayi berat lahir rendah (BBLR): bila berat lahir < 2500
gram
• Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR): bila berat lahir
<1500 gram
• Bayi berat lahir amat sangat rendah (BBLASR): bila
berat lahir <1000 gram
Anamnesis Anamnesis
- Umur ibu
- Hari pertama haid terkahir
- Riwayat persalinan sebelumnya
- Paritas, jarak kelahiran sebelumnya
- Kenaikan berat badan selama hamil
- Aktivitas, penyakit yang diderita, dan obat-obatan yang
diminum selama hamil
Pemeriksaan • Berat badan < 2500 gram
Fisik • Tanda prematuritas (bila bayi kurang bulan)
disesuaikan dengan pemeriksaan sesuai New Ballard
Score (Lampiran 1)
• Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (bila bayi kecil
27
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
KSM ILMU KESEHATAN ANAK
BAYI DENGAN BERAT LAHIR RENDAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD KABUPATEN 01 28/10
KLUNGKUNG
untuk masa kehamilan)
Kriteria Diagnosis Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
Diagnosis Tidak ada
Banding
Pemeriksaan 1. Pemeriksaan New Ballard Score
Penunjang 2. Darah rutin, glukosa darah
3. Bila perlu (tergantung klinis), diperiksa kadar elektrolit
dan analisa gas darah
4. Foto rontgen dada diperlukan pada BBLR yang
mengalami sindrom gawat napas
Konsultasi Tidak ada
Perawatan Setiap bayi BBLR mendapat perawatan di rumah sakit
Rumah Sakit
Terapi/tindakan 1. Stabilisasi bayi prematur pasca lahir dengan program
asuhan klinis STABLE (Sugar, Temperature, Airway,
(ICD 9 CM)
Blood Pressure, Laboratory Work dan Emotional
Support)
2. Pemantauan parameter pertumbuhan: berat badan,
panjang badan dan lingkar kepala sampai usia gestasi
40 minggu menggunakan grafik pertumbuhan Fenton
(lampiran 2 dan 3), selanjutnya menggunakan grafik
WHO 2006.
3. Pemberian nutrisi pada BBLR dan prematur:
a. Penentuan rute pemberian ditentukan oleh usia
gestasi dan kondisi klinis. Kondisi klinis mengacu
pada konsep STABLE.
b. Nutrisi parenteral diberikan secara agresif pada
bayi dengan usia gestasi <32 minggu atau BBLSR
(<1500 gram).
c. Trophic feeding diberikan dalam waktu 48 jam
pertama diusahakan ASI segar mulai 5–10
mL/kgBB/hari yang dinaikkan bertahap sampai
volume 25 mL/kgBB/hari.
d. Peralihan dari nutrisi parenteral ke nutrisi enteral
dilakukan secara bertahap dengan
memperhitungkan total jumlah kecukupan cairan.
e. Pemberian nutrisi parenteral dapat dihentikan bila
asupan nutrisi oral atau enteral sudah mencapai
2/3 (dua per tiga) dari kecukupan kalori
berdasarkan berat badan aktual.
f. Target nutrisi enteral penuh (Full feed), yaitu 150-

28
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
KSM ILMU KESEHATAN ANAK
BAYI DENGAN BERAT LAHIR RENDAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD KABUPATEN 01 29/10
KLUNGKUNG
180 ml/kg/hari:
• ≥28 minggu atau >1500 gram, diusahakan dicapai
dalam waktu 7–10 hari
• <28 minggu atau <1000 gram, diusahakan dicapai
dalam waktu maksimal 14 hari.
Rute pemberian nutrisi, frekuensi dan volume
pemberian nutrisi pada BBLR dan prematur terdapat di
lampiran 4 tabel 2 dan 3.
4. Kecukupan cairan. Rekomendasi pemberian cairan
tercantum dalam lampiran 4 tabel 1.
5. Kecukupan energi
a. Pemberian kalori pada hari pertama pascalahir
adalah 50kkal/kgBB/hari. Pemberian meningkat
bertahap 25-30 kkal/kgBB/hari sampai terpenuhi
kebutuhan nutrisi parenteral total 90-100 kkal/kg/hari
b. Pemberian kalori untuk pertumbuhan optimal melalui
enteral adalah 115-120 kkal/kgBB/hari
7. Jenis nutrisi oral atau enteral yang dapat diberikan
untuk kejar tumbuh optimal bayi prematur:
a. ASI merupakan pilihan pertama untuk bayi prematur
baik pemberian secara oral maupun enteral.
b. Bila ASI tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan tumbuh kejar bayi <32 minggu atau
<1500 gram, maka dapat ditambahkan HMF.
c. Bila ASI tidak tersedia maka dapat diberikan susu
formula prematur (24 kkal/oz) pada bayi dengan
usia gestasi <32 minggu atau berat lahir <1500
gram. Sedangkan pada bayi dengan usia gestasi
≥32 minggu atau berat lahir ≥1500 gram dapat
diberikan susu formula standar (20kkal/oz).
d. Pemilihan jenis formula juga ditentukan oleh target
kejar tumbuh dan kemampuan minum bayi.
8. Pemberian nutrisi parenteral:
a. Pemberian glukosa dimulai dalam 24 jam pertama
kehidupan, dimulai dengan GIR 6-8
mg/kgBB/menit, ditingkatkan bertahap 1-2
mg/kgBB/menit sampai mencapai dukungan
maksimal TPN dengan 12-13 mg/kgBB/menit.
Pertahankan gula darah 50-120 mg/dL
b. Pemberian protein dimulai dalam 24 jam pertama
sebesar 1,5 g/kgBB/hari, ditingkatkan 0,5-1
g/kgBB/hari. Dosis maksimal protein minggu

29
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
KSM ILMU KESEHATAN ANAK
BAYI DENGAN BERAT LAHIR RENDAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD KABUPATEN 01 30/10
KLUNGKUNG
pertama:
a. Bayi berat lahir ≥ 1000 gram mencapai 3,5-
4,0 g/kgBB/jari
b. Bayi berat lahir <1000 gram mencapai 4-4,5
g/kgBB/hari
c. Bila memungkinkan, pemberian lipid intravena
pada bayi prematur dimulai dalam 24 jam pertama
pasca lahir dengan dosis 1 g/kgBB/hari, dinaikkan
bertahap 0,5-1 g/kgBB/hari sampai mencapai 2,5-
3,5 g/kgBB/hari. Pemberian lipid intravena
dihentikan bila:
a. Kadar trigliserida darah > 200 mg/dL
b. Adanya kecurigaan sepsis atau bacteremia
c. Adanya peningkatan kadar bilirubin cepat
mendekati nilai transfusi tukar, dosis dapat
diturunkan sampai batas maksimal 0,5-1
g/kg/hari
9. Pemberian trace elements:
a. Pemberian suplementasi besi untuk BBLSR yang
mendapat ASI sebanyak 2 mg/kgBB/hari, dimulai
pada usia 2 minggu bila bayi telah memasuki fase
pertumbuhan (growing care) sampai usia 12 bulan.
b. Intake zinc secara enteral sebesar 1,4-2,5
mg/kg/hari.
Tempat Kamar bersalin, ruang OK, ruang perinatologi
Pelayanan
Penyulit 1. Hipotermi
2. Hipoglikemia
3. Hiperbilirubinemia
4. Respiratory distress syndrome (RDS)
5. Intracerebral and intraventricular haemorrhage (IVH)
6. Periventricular leucomalasia (PVL)
7. Infeksi bakteri
8. Kesulitan minum
9. Penyakit paru kronis (chronic lung disease)
10. NEC (necrotizing enterocolitis)
11. AOP (apnea of prematurity) terutama terjadi pada
bayi < 1000 g
12. Patent ductus arteriosus (PDA) pada bayi dengan
berat < 1000 g
13. Disabilitas mental dan fisik

30
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
KSM ILMU KESEHATAN ANAK
BAYI DENGAN BERAT LAHIR RENDAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD KABUPATEN 01 31/10
KLUNGKUNG
14. Keterlambatan perkembangan
15. CP (cerebral palsy)
16. Gangguan pendengaran
17. Gangguan penglihatan seperti ROP (retinopathy
of prematurity)
Informed Consent Lisan dan tertulis
Tenaga Standar Dokter spesialis anak
Lama Perawatan Disesuaikan dengan kondisi bayi
Masa Pemulihan Disesuaikan dengan kondisi bayi
Hasil Bayi sehat
Patologi Tidak ada
Otopsi Tidak ada
Prognosis 1. Ad vitam: dubia ad bonam
2. Ad fungsionam: dubia ad bonam
3. Ad sanationam: dubia ad bonam
Tindak Lanjut 1. Kontrol poliklinik
2. Pemantauan tumbuh kembang
Tingkat Tingkat evidens 1a, rekomendasi A untuk terapi
Evidens&
Rekomendasi
Indikator Medis Target terapi nutrisi pada bayi prematur yaitu mencapai
laju pertumbuhan yang sama dengan janin normal yang
sesuai usia gestasi, menyerupai komposisi tubuh janin,
dan mencapai luaran fungsional serupa dengan bayi lahir
cukup bulan yaitu:
• Penambahan berat badan bayi prematur 15 g/kg/hari.
• Penambahan panjang badan: 0,8-1,0 cm/minggu
• Penambahan lingkar kepala: 0,5-0,8/minggu
Edukasi Diagnosis penyakit, penyebab, tata laksana, komplikasi
dan prognosis.
Kepustakaan 1. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah.
Panduan Praktek Klinis Ilmu Kesehatan Anak.
Denpasar: PT. Percetakan Bali; 2017.
2. Lissauer T, Steer P. Size and physical examination of
the newborn infant. Dalam: Fanaroff AA, Fanaroff JM,
penyunting. Care of the high risk neonate. Edisi
keenam. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2013.h. 105-

31
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
KSM ILMU KESEHATAN ANAK
BAYI DENGAN BERAT LAHIR RENDAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD KABUPATEN 01 32/10
KLUNGKUNG
31.
3. Gomella TL, Cunningham MD, Eyal FG. Intrauterine
growth restriction (small for gestational age). Dalam:
Gomella TL, Cunningham MD, Eyal FG, Tuttle DJ
penyunting. Neonatology management, procedures,
on-call problems, diseases and drugs. Edisi ketujuh.
New York: McGraw-Hill Education; 2013.h. 732-42.
4. IDAI. Konsensus Asuhan Nutrisi pada Bayi Prematur.
2016

32
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
KSM ILMU KESEHATAN ANAK
BAYI DENGAN BERAT LAHIR RENDAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD KABUPATEN 01 33/10
KLUNGKUNG

Lampiran 1

New Ballard Score

33
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
KSM ILMU KESEHATAN ANAK
BAYI DENGAN BERAT LAHIR RENDAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD KABUPATEN 01 34/10
KLUNGKUNG

Lampiran 2
Grafik Fenton untuk Bayi Laki-Laki Prematur

34
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
KSM ILMU KESEHATAN ANAK
BAYI DENGAN BERAT LAHIR RENDAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD KABUPATEN 01 35/10
KLUNGKUNG

Lampiran 3
Grafik Fenton untuk Bayi Perempuan Prematur

35
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
KSM ILMU KESEHATAN ANAK
BAYI DENGAN BERAT LAHIR RENDAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD KABUPATEN 01 36/10
KLUNGKUNG

Lampiran 4

Tabel 1. Rekomendasi pemberian cairan menurut ESPGHAN


Berat Badan Lahir
< 1500 gram ≥ 1500 gram
80-90 cc/kg/hari Parenteral 60-80 cc/kg/hari Parenteral
160-180 cc/kg/hari Parenteral atau 140-160 cc/kg/hari Parenteral atau
Enteral Enteral
135-200 cc/kg/hari Enteral 135-200 cc/kg/hari Enteral

Tabel 2. Rute pemberian nutrisi pada bayi prematur


Usia kehamilan Kematangan fungsi oral Rute pemberian nutrisi
<28 minggu • Reflex mengisap belum ada Parenteral
• Gerak dorong usus belum ada
28-31 minggu • Refleks menghisap payudara mulai Orogatric tube atau
ada nasogastric tube
• Belum ada koordinasi antara Sesekali dengan nipples
mengisap, menelan dan bernapas
32-34 minggu • Refleks mengisap hampir matang Dengan nipples
• Koordinasi antara mengisap,
menelan dan bernapas mulai ada
>34 minggu • Refleks mengisap telah matang Menyusu
• Koordinasi mengisap, menelan dan
bernapas telah terbentuk sempurna

Tabel 3. Frekuensi dan volume nutrisi enteral bayi prematur

36

Anda mungkin juga menyukai