Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

(BBLR)
No. Dokumen : SOP/UKP/IX/
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 02/04/2018
Halaman : 1/3
UPTD PUSKESMAS YAYAT SUHAYAT
TAMANJAYA NIP. 196810251990121002
Pengertian Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500
gram tanpa memandang masa gestasi ( berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang
dalam 1 jam setelah lahir)

Tujuan Sebagai penerapan langkah langkah dalam penanganan bayi berat lahir rendah (BBLR)
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor :440/39/PKM/TMJ/IV/2018 Tentang
kebijakan layanan klinis
Referensi Buku Acuan Paket Pelatihan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar
(PONED)/2008
Prosedur/ Langkah - langkah 1. Anamnesa
1.1 Menanyakan umur ibu
1.2 Menanyakan riwayat persalinan sebelumnya
1.3 Menanyakan jumlah paritas, jarak kelahiran sebelumnya
1.4 Menanyakan kenaikan berat badan selama hamil
1.5 Menanyakan aktivitas ibu yang berlebihan
1.6 Menanyakan apakah ada trauma pada ibu (post coital trauma)
1.7 Menanyakan penyakit yang diderita selama hamil
1.8 Menanyakan obat-obatan yang diminum selama hamil
2 Pemeriksaan Fisik
2.1 Berat lahir < 2500 gram
2.2 Untuk BBLR kurang bulan
tanda prematuritas : tulang rawan telinga belum terbentuk, masih terdapat
lanugo(rambut halus pada kulit), reflex masih lemah, alat kelamin luar : pada
perempuan labium mayus belum menutupi labium minus, pada laki-laki belum
terjadi penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum terbentuk)
2.3 Untuk BBLR kecil untuk masa kehamilan
Tanda janin tumbuh lambat : tidak dijumpai tanda prematuritas, kulit keriput, kuku
lebih panjang
3 Pemeriksaan penunjang
Dari pemeriksaan suhu diperiksa apakah ada hipotermia, cek GDS menentukan ada
hipoglikemia atau tidak
4 Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik.
5 Diagnosis banding
Kelainan kongenital, sindrom penyakit
6 Komplikasi
6.1 Hipotermi : suhu tubuh kurang dari 36.50C
6.2 Hipoglikemia: kadar glukosa darah kurang 45 mg/dL

1/3
6.3 ikterus/hiperbilirubinemia : kulit, konjungtiva berwarna kuning, pucat
6.4 Masalah pemberian minum : bayi kelihatan bugar, kenaikan berat bayi kurang
20gr/hari selama 3 hari
6.5 Infeksi atau Curiga sepsis : bayi malas minum, demam tinggi, hipotermi, kurang
aktif, gangguan napas, icterus, sklerema/sklerederma. Kejang. Hasil laboratorium
lekositosis, leukopenia, trombositopenia
6.6 Sindroma Aspirasi Mekonium (SAM) : lahir dengan asfiksia, air ketuban bercampur
meconium, tali pusat berwarna kuning kehijauan
7 Terapi
7.1 Manajemen Umum
a. Stabilisasi suhu, jaga bayi tetap hangat
b. jaga jalan napas tetap bersih dan terbuka
c. Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital : pernapasan, denyut jantung,
warna kulit, aktifitas
d. Bila bayi mengalami gangguan napas, dikelola gangguan napas
e. Bila bayi kejang, hentikan kejang dengan anti konvulsan
f. Bila bayi dehidrasi, pasang jalur intravena, berikan cairan rehidrasi IV
g. Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya
7.2 Apabila
7.2.1 Berat lahir < 1.750 gram bayi dirujuk
7.2.2. Berat lahir 1.750 gram – 2.500 gram tentukan apakah bayi sehat atau sakit
a. bayi sehat : biarkan bayi menyusu ke ibu semau bayi. Ingat bahwa bayi
kecil lebih mudah merasa letih dan malas minum, anjurkan bayi menyusu
lebih sering (misal setiam 2 jam bila perlu)
b. bayi sakit : dengan gangguan napas, kejang dan gangguan minum segera
lakukan rujukan. Apabila bayi dapat minum peroral dan tidak memerlukan
cairan IV, berikan minum seperti bayi sehat. Pemberian cairan IV sesuai
kondisi bayi.
7.3 Pemberian minum
Apabila bayi mendapat ASI berikan setiap 2-3 jam . cek tanda kecukupan
pemberian ASI : buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam, bayi tidur lelap
setelah pemberian ASI, peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama
sebanyak 20 gram setiap hari, periksa pada saat ibu meneteki, apabila satu
payudara dihisap, ASI akan menetes dari payudara lain. Bayi dengan berat
1500gr -2500gr tidak boleh kehilangan berat lebih dari 10% dari berat lahirnya
pada 4-5 hari pertama.
7.4 Pemantauan
a. Timbang bayi setiap hari, hitung penambahan/pengurangan berat,
sesuaikan pemberian cairan dan susu, catat hasilnya.
b. kenaikan berat badan selama tiga bulan seharusnya :
- 150-200gr seminggu untuk bayi < 1.500gr ( 20-30 gr/hari)
- 200-250gr seminggu untuk bayi 1500-2500gr (30-35 gr/hari)
7.5 Perawatan BBLR di rumah
a. cara menghangatkan bayi bisa dengan kontak kulit langsung dengan ibu,
kangaroo mother care (KMC), lampu penghangat menggunakan lampu pijar maksimal 60
watt dengan jarak 60cm.

2/3
b. Jauhkan dari terpaan angin, jendela, penggunaan kipas angina, AC
c. pantau suhu bayi normal 36.5 -37.5 0 C
d. pantau kecukupan pemberian ASI/minum
e. Segera lakukan rujukan apabila bayi terlihat sakit : lemah, tidak mau menyusui,
kejang, penurunan kesadaran, kuning. Gangguan napas
7.6 kriteria pemulangan
1. suhu bayi stabil
2.toleransi minum peroral baik
3. ibu sanggup merawat BBLR di rumah
8 Kriteria Rujukan
8.1 Bayi lahir < 1.750 gram
8.2 Bayi lahir 1.750 -2500gram dengan gangguan napas, kejang, tidak mau menyusui

Diagram Alir
Bayi lahir BB
<2500gr

Anamnesa

Pemriksaan fisik

Diagnosis BBLR

< 1.750gr 1.750-2.500gr

BAYI SEHAT BAYI SAKIT


Menyusui, pantau ABC, Medikamentosa,
kenaikan berat Non medikamentosa,
badan. Stabilisasi terminasi kehamilan,
suhu Gangguan nafas,
kejang, tidak mau
Stabilisasi minum
ABC, Rujuk

Hal-hal yang Perlu


diperhatikan (Bila Perlu)
Unit terkait PONED, Pustu
Dokumen terkait Rekam medis, SOP
Rekaman historis perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

3/3

Anda mungkin juga menyukai