Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

RSKIA PERMATA HATI


BAGIAN ANAK
Jl. Rawang Painan Utara Kec. IV Jurai
Kab. Pesisir Selatan 2019-2021
Telp. (0756) 22158
Email:permatahati.rawang@gmail.com
BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)
Bayi yang dilahirkan dengan berat lahir kurang dari 2500 gram
Definisi
tanpa memandang masa gestasi.
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) ibu, riwayat persalinan
sebelumnya, paritas, jarak dengan kehamilan sebelumnya,
Anamnesis
kenaikan berat badan selama hamil, aktivitas, penyakit dan
obat-obat yang diminum selama hamil.
1. Tanda vital.
2. Berat badan lahir ditimbang dalam 1 jam setelah lahir atau
Pemeriksaan Fisik paling lambat 24 jam setelah lahir.
3. Skor Dubowitz atau New Ballard untuk menilai tanda
prematuritas atau tanda cukup bulan (KMK).
1. Gula darah sewaktu.
2. Pemeriksaan darah perifer lengkap dan kimia darah sesuai
kebutuhan dan kondisi bayi.
3. Bila tersedia tenaga dan fasilitas :
a. Retinopathy of prematurity pada umur 4 minggu atau
selambat-lambatnya masa gestasi ≤ 34 minggu dan/atau
berat lahir < 1600 gram, bila berat lahir 1600 sampai ≤
2100 gram yang membutuhkan suplemen oksigen.
Pemeriksaan Penunjang b. Pemeriksaan telinga jika berat lahir < 1500 gram atau
nilai apgar ≤ 4 menit 1 atau ≤ 6 pada menit 5, ventilasi
mekanik > 4 hari, dimulai usia 3 bulan dan dikoreksi
sebelum usia 6 bulan.
c. Osteopenia of prematurity jika berat lahir < 1500 gram,
diperiksa fosfat serum, alkali fosfatase dan kalsium
darah.
d. USG kepala untuk penelusuran IVH (intraventricular
hemorrhage) dan PVL (periventricular leucomalacia).
1. Bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram.
2. Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR), jika berat
lahir < 1000 gram.
Kriteria Diagnostik 3. Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR), jika berat lahir
1000-1500 gram.
4. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), jika berat lahir 1500-2500
gram.
1. Oxygen : bila ada gangguan nafas (lihat gangguan nafas pada
Bayi Baru Lahir).
Terapi/Tindakan 2. Rawat incubator, suhu incubator disesuaikan dengan berat
badan dan umur bayi.
3. Vit K1 : 1 mg / IM (satu kali).
4. Pada BBLSR dan BBLASR :
a. IVFD : Dextrase 10 % tetesan lambat sampai semua
sistem pada bayi stabil, bila memerlukan cairan IV lebih
lama perlu ditambahkan elektrolit NaCl, Ca Gluconas
atau KCl (bila diperlukan). Pemberian Kalium bila urine
out put bagus.

b. Bila bayi sudah stabil : berikan ASI/PASI (bila ASI tidak


ada) per NGT dimulai dengan volume kecil 10-15 ml/kg
BB/hari, kemudian dinaikkan secara bertahap sesuai
toleransi bayi.
c. Kebutuhan cairan total hari ke 1: 60 ml/kg BB, hari ke 2 :
90 ml/kg BB, hari ke 3; 120 ml/kg BB.
d. Pada keadaan pemberian nutrisi oral tidak
memungkinkan perlu dipertimbangkan pemberian nutrisi
parenteral partial/total dengan pemberian :
1) Asam Amino berikan cairan Asam Amino 5% atau 6%
dimulai dengan dosis 1g/kg BB/hari dinaikkan setiap
hari sampai mencapai dosis 3-3,5 g/kg BB/hari.
2) Bila memerlukan Lipid bisa diberikan preparat Intra
Lipid (jika tersedia) lemak 10% dan 20% dimulai
dengan dosis 0,5-1,0 g/kg BB/hari sampai 3,0-4,0 g/kg
BB/hari, diberikan secara perlahan selama 20-24 jam
dalam infus terpisah.
1. Penjelasan tentang perjalananan penyakit, komplikasi dan
Edukasi prognosis.
2. Rencana perawatan
1. Perbaikan.
Prognosis
2. Meninggal.
1. Kosim, MS dkk : Bayi Berat Lahir Rendah, dalam Buku Acuan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar, Depkes RI
2005, hal : 43-49.
2. Rohsiswatmo R : Parenteral and enteral nutrition of preterm
infant, dalam Naskah Modul Pelatihan Tata laksana BBLR,
Kepustakaan
pada Pelatihan BBLR FKUI/RSCM Jakarta 2008.
3. Marnoto, BW dkk : Pemberian nutrisi pada BBLR, dalam
Naskah Lengkap Materi Pelatihan Penatalaksanaan BBLR
Untuk Pelayanan Kesehatan Level I-II, Perinasia Jakarta
2014, hal 115-132.

Anda mungkin juga menyukai