NOMOR: /DIR/SK/RSKIA-PH/II/2019
TENTANG
PANDUAN ASESMEN AWAL MEDIS DAN KEPERAWATAN
DI RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK (RSKIA) PERMATA HATI
DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK (RSKIA) PERMATA HATI
Menimbang : a. bahwa dalam rangka upaya meningkatkan mutu pelayanan di RSKIA
Permata Hati, maka diperlukan penyelenggaraan asesmen awal
pasien yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelaksanaan asesmen awal pasien di RSKIA Permata Hati
dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya panduan Direktur RSKIA
Permata Hati sebagai landasan bagi penyelenggaraan asesmen awal
pasien di RSKIA Permata Hati
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a tersebut, perlu ditetapkan panduan asemen awal pasien
dengan Keputusan Direktur RSKIA Permata Hati;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara RI tahun 2009 Nomor 153, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5072;
2. Peraturan pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara RI Tahun 2005
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4502);
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK (RSKIA)
PERMATA HATI TENTANG PANDUAN ASESMEN AWAL MEDIS DAN
KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK (RSKIA)
PERMATA HATI.
KEDUA : Panduan asesmen awal pasien sebagaimana tersebut diatas terdapat
dalam lampiran keputusan ini
KETIGA : Monitoring dan Evaluasi terhadap Penyelenggaraan Asesmen Awal
pasien yang komprehensif dan rutin dilakukan oleh Kepala Bidang
Pelayanan.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Painan
Pada tanggal : Februari 2019
RSKIA PERMATA HATI
Direktur,
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Panduan “Asesmen Awal
Medis dan Keperawatan” ini dengan lancar. Penulisan panduan ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu penilaian akreditasi rumah sakit.
Panduan ini ditulis untuk memperlancar pelayanan yang ada di Rumah Sakit Khusus Ibu dan
Anak (RSKIA) Permata Hati. Penulis berharap, dengan membaca panduan ini dapat memberi
manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Panduan
“Asesmen Awal Medis dan Keperawatan”. Panduan ini masih jauh dari sempurna, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Penulis
BAB I
DEFINISI
Asesmen awal ini diterapkan kepada semua pasien rawat inap, rawat jalan, pasien unit gawat
darurat, dan pasien yang akan menjalani suatu prosedur. Pelaksanaan panduan ini adalah para
tenaga kesehatan yang kompeten sesuai perizinan, undang-undang dan peraturan yang berlaku
dan sertifikasi dapat melakukan assesmen (dokter, perawat, bidan). Semua pasien rawat inap,
UGD, dan yang akan menjalani suatu prosedur harus di assesmen dengan benar saat masuk
rumah sakit dan selama masa perawatannya.
BAB III
TATALAKSANA
Asesmen awal harus dilakukan pada saat kontak pertama dengan pasien. Asesmen awal
hendaknya dilakukan dengan cepat dan hanya memerlukan waktu beberapa detik hingga satu
menit. Asesmen awal yang cepat dan tepat akan menghasilkan diagnosa awal yang dapat
digunakan untuk menentukan penanganan yang diperlukan oleh pasien.
Asesmen awal dan diagnosa awal menentukan apakah pasien membutuhkan pelayanan
segera-gawat darurat (label merah), sedang-gawat tidak darurat (label kuning), ringan–darurat
tidak gawat atau tidak gawat tidak darurat (label hijau). Selain itu, asesmen awal dapat membantu
menentukan apakah kondisi pasien kritis, tidak stabil, berpotensi tidak stabil atau stabil.
Asesmen awal dapat membantu menentukan apakah pasien membutuhkan pelayanan
kesehatan gawat darurat, rawat jalan ataupun rawat inap. Sehingga dengan adanya asesmen awal
ini, pelayanan kesehatan terhadap pasien dapat dilakukan secara optimal.
B. SOSIAL
a) Situasi saat ini dan sejarah perpindahan: Latarbelakang pedesaan atau
perkotaan? Daerah asal? Jika pernah pindah apakah alasannya? Sudah berapa
lama mendiami tempat tinggal saat ini? Bagaimana keeterikatan klien dengan
tempat asalnya? Seberapa sering mengunjungi atau berhubungan dengan orang
disana? Tempat apa yang sangat penting bagi klien? (dapat menggunakan peta).
Kejadian kritis apa yang menyebabkan dia akhirnya ditempatkan di panti asuhan?
Siapa yang ambil keputusan anak akan masuk ke panti? (kalau diketahui)
Bagaimana Jaringan dukungan saat itu membantu Klien? Apa yang paling disukai
oleh si anak tentang kehidupan sebelum masuk ke panti? Apa yang paling tidak
disukai? Mengapa? Pertanyaan sama tentang kehidupan di panti jika anak tinggal
di panti.
b) Pekerjaan dan Status Keuangan (Orang tua/pengasuh utama/wali): Apa
pendapatannya, dari pemerintah atau dari sumber lain yang diterima oleh klien?
Siapa yang bekerja dalam keluarga? Apa pekerjaannya? Apakah klien
mendapatkan penghasilan yang cukup untuk pemenuhan kebutuhan dasar?
Bagaimana caranya mendukung atau mengatasi masalah sehubungan dengan
permasalahan yang dirancang dalam rencana pelayanan? Apa kesulitan untuk
mendapatkan lebih banyak sumber penghasilan?
c) Hubungan dan Peran dalam Keluarga: Riwayat keluarga dan isu signifikan yang
dihadapi oleh keluarga di masa lalu dan saat ini. Termasuk status perkawinan yang
formal dan informal, peran anggota keluarga dan konflik antar peran, struktur
keluarga, kompleksitas latar belakang budaya dalam keluarga, riwayat perpisahan
dalam keluarga, orang-orang yang termasuk dalam keluarga, hubungan
keterikatan/kelekatan klien dengan keluarga atau dengan orang penting lainnya di
luar keluarga? Siapa dan seberapa sering anak berkomunikasi? Peran anggota
keluarga/orang penting lain dalam proses pengasuhan anak dan perawatan, siapa
yang lakukan apa dalam lingkungan keluarga.
d) Keberfungsian sekolah dan keberfungsian dari institusi lainnya:bagaimana
penampilan tugas-tugas sehari-hari, bagaimana kemampuan menghadapi
stress/tekanan, pada setting-setting mana saja pelaksanaan tugas-tugas itu
berlangsung? Bagaimana keluarga menjamin akses pendidikan anak-anak
mereka? Apa saja yang dapat menyebabkan anak tidak hadir di sekolah, atau
proses belajar terganggu?
e) Keberfungsian Rekan/Teman
Relasi anak dengan teman-temannya di kampung/ komunitas asal? Di sekolah?
Di Panti? Di komunitas sekitar panti/sekolah?
C. SPIRITUAL:
Data Spiritual dan Budaya: Apa identitas budaya klien? Apa agama yang saat ini
dianutnya? Bagaimana agama menjadi pendukung atau hambatan bagi klien? Apa
sumber inspirasinya? Apa ada sesuatu yang memberi makna kehidupan bagi klien?
Bagaimana pandangan spiritual klien terhadap situasi dan permasalahan yang
dihadapinya serta terhadap masa depannya?
3. EKONOMI
Asesmen ekonomi dinilai sebagai bagian dari asesmen sosial atau secara terpisah bila pasien
atau keluarganya yang bertanggung jawab terhadap seluruh biaya atau sebagian dari biaya
selama dirawat atau waktu keluar dari rumahsakit. Berbagai staf yang berkualifikasi memadai
dapat terlibat dalam proses asesmen ini. Faktor terpenting adalah bahwa asesmen lengkap
dan tersedia bagi mereka yang merawat pasien. Asesmen ekonomis dapat dikaji melalui data
sosial pasien yang mencakup pekerjaan dan status pembiayaan (pribadi atau
asuransi/perusahaan). Asesmen psikososial ini dikaji terhadap pasien rawat jalan dan rawat
inap dalam asesmen awal keperawatan
4. RIWAYAT KESEHATAN PASIEN DAN ALERGI
Pemeriksaan data subyektif didapatkan dari anamnesis riwayat pasien yang merupakan
bagian penting dari pengkajian pasien.
Riwayat pasien meliputi:
keluhan utama
riwayat masalah kesehatan sekarang
riwayat medis
riwayat keluarga, sosial, dan sistem.
Pengkajian riwayat pasien secara optimal harus diperoleh langsung dari pasien, jika berkaitan
dengan bahasa, budaya, usia, dan cacat atau kondisi pasien yang terganggu, konsultasikan
dengan anggota keluarga, orang terdekat, atau orang yang pertama kali melihat kejadian.
Anamnesis yang dilakukan harus lengkap karena akan memberikan gambaran mengenai
cedera yang mungkin diderita.
Anamnesis juga harus meliputi riwayat AMPLE yang bisa didapat dari pasien dan keluarga
(Emergency Nursing Association, 2007):
A : Alergi (adakah alergi pada pasien, seperti obat-obatan, plester, makanan)
M : Medikasi/obat-obatan (obat-obatan yang diminum seperti sedang menjalani
pengobatan hipertensi, kencing manis, jantung, dosis, atau penyalahgunaan obat
P : Pertinent medical history (riwayat medis pasien seperti penyakit yang pernah diderita,
obatnya apa, berapa dosisnya, penggunaan obat-obatan herbal)
L : Last meal (obat atau makanan yang baru saja dikonsumsi, dikonsumsi berapa jam
sebelum kejadian, selain itu juga periode menstruasi termasuk dalam komponen ini)
E : Events, hal-hal yang bersangkutan dengan sebab cedera (kejadian yang menyebabkan
adanya keluhan utama)
5. ASESMEN NYERI
Akronim PQRST digunakan untuk mengkaji keluhan nyeri pada pasien yang meliputi :
Provokes/palliates : apa yang menyebabkan nyeri? Apa yang membuat nyerinya lebih
baik? apa yang menyebabkan nyerinya lebih buruk? apa yang anda lakukan saat nyeri?
apakah rasa nyeri itu membuat anda terbangun saat tidur?
Quality : bisakah anda menggambarkan rasa nyerinya?apakah seperti diiris, tajam,
ditekan, ditusuk tusuk, rasa terbakar, kram, kolik, diremas? (biarkan pasien mengatakan
dengan kata-katanya sendiri.
Radiates: apakah nyerinya menyebar? Menyebar kemana? Apakah nyeri terlokalisasi di
satu titik atau bergerak?
Severity : seberapa parah nyerinya? Dari rentang skala 0-10 dengan 0 tidak ada nyeri
dan 10 adalah nyeri hebat
Time : kapan nyeri itu timbul?, apakah onsetnya cepat atau lambat? Berapa lama nyeri
itu timbul? Apakah terus menerus atau hilang timbul?apakah pernah merasakan nyeri
ini sebelumnya?apakah nyerinya sama dengan nyeri sebelumnya atau berbeda?
Pada pengkajian nyeri dapat dilakukan dengan Skala wajah (Wong baker Faces pain Rating
Scale).
6. RESIKO JATUH
Asesmen awal resiko jatuh dilakukan dengan menggunakan formulir resiko jatuh.
Untuk pasien dewasa menggunakan skala morse dengan penilaian
- Resiko tinggi > 45
- Resiko sedang 25 – 44
- Resiko rendah 0 – 24
Untuk pasien anak menggunakan skala humpty dumpty dengan penilaian
- Resiko tinggi > 12
- Resiko rendah 7 – 12
Setelah ditentukan tingkat resiko dan memenuhi angka resiko tinggi dan sedang maka beri
tanda gelang resiko jatuh warna kuning, menaikkan pengaman tempat tidur, kunci roda
tempat tidur dan kemudian dilakukan monitoring.
7. ASESMEN FUNGSIONAL
Kegiatan/prosedur menilai dan mengevaluasi kemampuan memenuhi kebutuhan harian
pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit pada formulir meliputi:
- Mengendalikan rangsang defakasi (BAB)
- Mengendalikan rangsang berkemih (BAK)
- Membersihkan diri (cuci muka, sisir rambut, sikat gigi)
- Penggunaan toilet, masuk dan keluar (melepas dan memakai pakaian, membersihkan,
menyiram)
- Makan
- Berubah posisi dari berbaring ke duduk
- Berpindah/berjalan
- Memakai baju
- Naik turun tangga
- Mandi
Kemudian skor yang di dapat dijumlahkan dan dimasukkan kedalam kategori:
20 : Mandiri
12 – 19 : Ketergantungan ringan
9 – 11 : Ketergantungan sedang
5–8 : Ketergantungan berat
0–4 : Ketergantungan total
8. RISIKO NUTRISIONAL
Melakukan konseling gizi pada pasien dan keluarga dengan melakukan skrining gizi yang
bertujuan mengidentifikasi pasien beresiko, tidak beresiko, malnutrisi atau kondisi khusus
lainnya.
Skrining dilakukan pada pasien baru 1 x 24 jam setelah pasien masuk RS. Bila hasil skrining
menunjukkan pasien beresiko malnutrisi, maka dilakukan pengkajian/assessment gizi dan
dilanjutkan dengan langkah-langkah proses asuhan gizi terstandar.
9. KEBUTUHAN EDUKASI
Melakukan pengkajian oleh staf rumah sakit untuk mengidentifikasi kebutuhan pengetahuan
pengetahuan masing-masing pasien dan keluarga berdasarkan elemen:
a. Keyakinan dan nilai-nilai pasien dan keluarga
b. Kemampuan membaca, tingkat pendidikan dan bahasa yang digunakan
c. Hambatan emosional dan motivasi
d. Keterbasan fisik dan kognitif
e. Ketersediaan pasien untuk menerima informasi
Pencatatan hasil pengkajian kebutuhan edukasi pasien didokumentasikan dalam lembar
informasi dan edukasi pada rekam medis pasien
Semua asesmen awal medis dan keperawatan pasien didokumentasikan pada rekam medis
pasien.
Ditetapkan di : Painan
Pada tanggal : Februari 2019
RSKIA PERMATA HATI
Direktur,