Anda di halaman 1dari 80

MANAGEMENT LOW

BIRTH WEIGHT (LBW)


and PREMATURE BABY
IN NICU
Eni Rahmawati, S.Kep., Ns., M.Kep.
Pediatric Nursing Dept.
NICU
Neonatal intensive Care Unit adalah unit dimana bayi bayi yang baru lahir harus mendapatkan
perhatian khusus karena penyakit atau kondisi yang dipunyainya

Ada 3 kriteria ruangan NICU dimana bayi ditempatkan

• Level 1(fasilitas lengkap spt untuk bayi normal merupakan ruangan transisi
dari height risk )
• Level 2(perawatan bagi bayi dengan kondisi berat tapi sudah stabil )
• Level 3 (perawatan intensive bagi bayi )
NUTRISI BAYI BARU LAHIR
(BBL) DI UNIT NEONATAL
Kecepatan penambahan berat janin tertinggi
pada minggu ke 26 sampai ke 36
• Selama trimester 3 (26-36 minggu), janin
bertumbuh cepat
• TUJUAN pemberian nutrisi  pertumbuhan
ekstrauterin sama dengan intrauterin – sering
tidak tercapai. 2
TUJUAN PEMBERIAN NUTRISI PADA BAYI PREMATUR

• Melanjutkan proses pertumbuhan intrauterin


di lingkungan ekstrauterin hingga 40 minggu
pasca konsepsi
• Untuk mengejar pertumbuhan dan tambahan
nutrisi pada periode postdischarge

Prematur  kebutuhan energi lebih tinggi


dari bayi cukup bulan
1
 Periode transisi (fase
akut)
 lahir – 7 hari :
 memberikan nutrisi
yang cukup untuk
mencegah
2 kekurangan nutrisi
dan katabolisme.
 Periode ”Stable-
growing”
 ( stabilisasi-
pulang) :
NUTRISI ENTERAL DAN
 kecepatan
pertumbuhan dan PARENTERAL
nutrisi yang sama 3
dengan kondisi
 Periode
intrauterin
”Postdischarge”
 ( 1 tahun setelah
pulang):
 pemberian nutrisi
untuk mencapai
pertumbuhan
yang sesuai
KONSEKUENSI ASUPAN NUTRISI SUBOPTIMAL

Jangka pendek Jangka panjang


Kerentanan terhadap infeksi Gangguan pertumbuhan
meningkat Luaran neurodevelopmental
Free-radical mediated buruk
damage Kecenderungan untuk
Kebutuhan ventilasi menjadi penyakit kardiovaskular
lebih besar Berkurangnya pertumbuhan
sel di sistem organ spesifik
(jantung, ginjal, pankreas)
• Pertumbuhan bayi
prematur
– 15-18 g/kgBB/hari
– Panjang 1 cm/minggu linear
– Lingkar kepala 0,7
cm/minggu

Weeks

(Klein CJ. J Nutr 2002)


Rute Pemberian Nutrisi

Nutrisi

Enteral Parenteral

Enteral Oral
INDIKASI NUTRISI PARENTERAL
Status pernapasan dan kardiovaskular yang
tidak stabil

Tidak ada bukti usus berfungsi, anomali mayor


sal cerna, pembedahan mayor; NEC

IUGR berat

Berat badan (BB)

• BB < 1000 g
• BB 1000-1500 g dan diperkirakan tidak bisa minum dalam
3 hari
• BB > 1500 g dan diperkirakan tidak bisa minum dalam 5
hari
www.newbornwhocc.org
1. KEBUTUHAN CAIRAN

• Tergantung kondisi klinis (balans diuresis &


kadar natrium)
• Natrium  diuresis mencapai 2 ml/kg/hr;
• Kalium  diberikan segera, jumlah kecil (Hari
0 kehidupan), pada bayi dengan early
aggressive protein
• Cairan enteral < 30 mL/kg/hari  tidak
termasuk total cairan dan kalori
2. MAKRO NUTRIEN

• KARBOHIDRAT • PROTEIN  AA diberikan


segera setelah lahir
– Glucose Infusion Rate
– UG <32 minggu
(GIR) 6-8mg/kg/mnt
– BL < 1500 g
 sejak lahir (maksimal
oksidasi 12 g/kg/mnt
pada prematur)  hati-
hati kadar CO2
– Target glukosa : 50- 150
mg/dL Hindari katabolisme
• LIPID
– Kebutuhan bayi prematur 3 g/kg/hari mulai dari 0.5-1
g/kg/hari
– Maksimal Trigliserida yang ditoleransi 200-250 mg/dL
3. Mineral dan vitamin larut air dan lemak

Trace elements mengandung zink, mangan, copper, dan


chromium direkomendasikan 0,2 mL/kg/hari
Bayi prematur membutuhkan tambahan zink (300
mcg/kg/hari) dan selenium (2 mcg/kg/hari)

Bayi cukup bulan membutuhkan zink (200


mcg/kg/d) and selenium (2 mcg/kg/hari)

Bayi dengan kolestasis, hentikan trace element dan berikan :


Zinc 400 mcg/kg/hari TOTAL (preterm infants), 300
mcg/kg/hari TOTAL (term infants)
Chromium 0.2 mcg/kg/hari
Selenium 0.2 mcg/kg/hari, hentikan selenium pada pasien
dengan dialisis ginjal
KEBUTUHAN ELEKTROLIT

• 3-5 mEq/kg/d
NATRIUM

• 2-4 mEq/kg/d
KALIUM

KALSIUM & • 1.5-2.2 mmol/kg


PHOSPHOR
• 0,3-0,4 mmol/kg
MAGNESIUM

Pediatrics and Neonatology (2014) 55, 5e13


Parenteral  jangan terlalu lama

Komplikasi NP Manfaat NP
Gangguan metabolik Memperbaiki nutrisi dan pertumbuhan
Masalah mekanik dengan jalur infus Memperbaiki neurodevelopmental
Flebitis & selulitis Menyelamatkan kehidupan
Trombosis
Kolestasis
CLABSI
Batu ginjal dan batu empedu
Penyakit tulang metabolik

Clin Perinatol 41 (2014) 331–345


Early feeding
• < 1000 g  Dapat diberikan enteral feeding sejak hari I kehidupan
(0,5-1 ml jika stabil)
• > 1000 g  saat lahir (hari 0 kehidupan)
• Nutrisi enteral ↑, nutrisi parenteral
Panduan Nutrisi Bayi Prematur
<28 weeks ≥ 28 – 32 weeks >32 – <37 weeks
Age OR < 1000 g OR 1000-1500 g OR 1500-2500 g
OR high risk OR medium risk OR low risk

Soon after birth STABILIZATION STABILIZATION STABILIZATION

Start enteral nutrition in the Start enteral nutrition


first 24 hours soon after birth
Nothing per oral
Day 0 (0-24 hours) Give breast milk 10-15 Give breast milk 30-60
ml/kg/day, divided in 8-12 ml/kg/day, divided in 8
Aggressive TPN times/daya times/day
Aggressive TPN Parenteral Nutrition

Start trophic feeding in 24 hours (Day Increase volume gradually


1) with volume ≤10 ml/kg/day divided in 20-30 ml/kg/day
4-12 feeding times (small frequent
feeding), at least 0.5 mL/feeding.
Day 1 (24-48 hours)
Use only breast milk b,c Aggressive TPN

Target full feed on Day


Aggressive TPN 1

Next days Increase 10 ml/kg every 12 hour, divided


in 8-12 feeding times Increase gradually until
reaching target volume 180
Target ml/kg/day for catch-up growth.
Increase gradually until reaching target Full feed target should be
volume 180 ml/kg/day for catch-up growth. reached 1-2 weeks
Full feed target should be reached
1-2 weeks
ASI

1. NEC lebih rendah


2. IQ lebih tinggi
3. Mengurangi sepsis
4. Toleransi lebih baik
Komponen ASI prematur vs matur

Gidrewicz and Fenton BMC Pediatrics 2014, 14:216


Kenapa dibutuhkan fortifikasi?

• Fortifikasi ASI merupakan upaya penambahan unsur mikronutrien pada ASI

• Pada hari ke 14, kandungan protein ASI diasumsikan 2,1-2,4 g/100 kkal dan
selanjutnya kadar protein akan menurun

• Walapun ASI direkomendasikan hingga 6 bulan, ASI tanpa fortifikasi


umumnya tidak mencukupi kebutuhan pertumbuhan bayi prematur

Pediatrics and Neonatology (2014) 55, 5e13


FORTIFIKASI ASI UNTUK BAYI PREMATUR

 Usia gestasi < 32 minggu

 Berat < 1500 g


 Menggunakan TPN > 2 minggu
 Bayi dengan risiko tinggi mengalami masalah nutrisi
setelah pulang dari NICU
JENIS NUTRISI ENTERAL
Breast milk donor (20 kkal/oz atau 67 kkal/100 mL)
• May be added to human milk fortifier 1 sachet per 25 mL or 50 mL

Preterm formula (24 kkal/oz or 81 kkal/100 mL)

Standard enriched formula / Post discharge formula (PDF) (22


kkal/oz or 74 kkal/100 mL)

Standard formula (20 kkal/oz or 67 kkal/100 mL)

Nutrient dense formula (30 kkal/oz or 100 kkal/100 mL)


POSITIONING
BAYI BARU LAHIR (BBL)
DI UNIT NEONATAL
Lingkungan intrauterin vs ekstrauterin

• Trimester tiga • Tidak mendukung posisi fleksi


• Memberikan posisi fleksi yang ideal
• Dominan pada posisi ekstensi
• Orientasi midline
• Orientasi tidak midline
• Rapid brain growth

The Effects of Alternative Positioning on Preterm Infants in the Neonatal Intensive Care
Unit: A Randomized Clinical Trial . Res Dev Disabil. 2014 February ; 35(2): 490–497.
Positioning ialah salah salah satu cara
untuk menciptakan lingkungan yang sesuai

Engagement
Autonomic
and
Stability
Interaction

Posture and State


Movement Regulation
Autonomic Stability State Regulation
• Dukungan untuk
memfasilitasi perkembangan
• Respirasi
bayi
• Rate
• Saturasi • Penyediaan penyangga-
• Work of Breathing penyangga yang
memfasilitasi pergerakan
• Kardio dari bayi
• Denyut Nadi
• Sirkulasi • Manajemen dari siklus
bangun-tidur
• Pencernaan dan Eksresi
Active Engagement Posture and Movement
• Meningkatnya periode • Sistem saraf
tenang namun tetap • Sistem muskuloskeletal
waspada
• Sistem sensoris
• Memfasilitasi
perkembangan visual dan
pendengaran
• Dukungan untuk
perkembangan motorik
Tujuan positioning

Membuat fleksi pada area tungkai dan batang tubuh dan memfasilitasi posisi midline

Membantu bayi dalam self regulation dan stabilisasi bayi

Menghemat tenaga dan mendukung pertumbuhan

Untuk meningkatkan perkembangan SSP


Mengapa positioning itu penting?
Posisi meringkuk membantu bayi dapat mengontrol perilaku bayi agar merasa aman dan nyaman

Memberikan relaksasi pada bayi

Meningkatkan kualitas tidur

Melindungi kulit dan sendi bayi yang masih rapuh

Menjaga suhu bayi tetap hangat

Mengoptimalkan sistem respirasi, kemampuan visual

Membantu bayi agar dapat paham mengenai garis tengah tubuh dan koordinasi

Neonatal Positioning, Vicki Weaver


Berbagai
Jenis Posisi

Side Lying Prone Supine


Prinsip dalam positioning
• Midline control
• Memposisikan bayi dalam keadaan fleksi
• Tangan sedekat mungkin ke mulut
• Minimize hip/shoulder abduction
Side Lying

• Gravitasi berguna pada posisi ini


• Posisi tubuh disejajarkan dengan
midline tubuh
• Membantu perkembangan
koordinasi antara mulut dan
tangan
• Ventilasi /perfusi paru baik
Side Lying
• Lebih diperuntukkan pada
• Bayi dengan masalah pernapasan yang tidak bisa dalam posisi
prone
• Bayi stabil dengan toleransi minum baik
• Bayi dengan kelainan bedah yang tidak bisa dalam posisi prone

Wales neonatal network guideline. Supportive Positioning Guideline.2012.


Side Lying
• Hindari
• Memberikan roll dibelakang
kepala hingga menyebabkan
hiperekstensi leher
• Roll tebal di antara kedua tungkai
• Lakukan
• Gunakan nest/boundaries untuk
mendukung posisi midline dan
membantu kemampuan motorik
halus
• Bergantian posisi lateral kiri dan
kanan

Wales neonatal network guideline. Supportive Positioning Guideline.2012.


Rekomendasi untuk side lying
position
• Posisikan panggul dan bahu sedikit ke arah depan
• Memastikan bahwa bagian bawah tubuh bayi dalam posisi yang nyaman
• Roll tipis diletakkan dibelakang punggung, dibawah leher, diantara
tungkai(menimbulkan kondisi abduksi), sejalan dengan bagian perut untuk
mempermudah lengan mencapai area mulut
• Lutut harus sedikit difleksikan dengan bagian kaki diberikan penyangga dan
dimasukkan kedalam roll
• Roll dibuat sedemikian rupa agar dapat mengkompensasi gerakan secara fleksibel
• Jangan membungkus bayi terlalu ketat hingga dapat menganggu pengembangan
dada bayi
• Pada bayi dengan kelainan paru unilateral, posisi yang benar dari”paru yang
sehat” akan meningkatkan oksigenasi

Neonatal Policy& Procedures Manual, Covenant Health, 2016


Side Lying

Wales neonatal network guideline. Supportive Positioning Guideline.2012.


Side-Lying

Wales neonatal network guideline. Supportive Positioning Guideline. 2012.


Prone
• Menyokong sternum dan tulang rusuk
 supports breathing, oksigenasi
optimal
• Meningkatkan kualitas tidur
• Mengurang kehilangan panas dan
konsumsi energi
• Membutuhkan posisi yang tepat untuk
mencegah gangguan postur
• Rotasi kepala yang ekstrim dapat terjadi
bila posisi tidak tepat
• Jika bayi membutuhkan posisi prone
lebih sering untuk membantu
pernapasan, sesekali dibutuhkan
reposisi menjadi posisi lateral Neonatal Positioning, Vicki Weaver
John hunter children hospital. Positioning for the preterm or sick neonate in NICU. 2012 November.
Prone
Hindari
• Rotasi berlebihan dari kepala dan leher
• Tungkai dalam frog position

Lakukan
• Letakkan roll di bawah panggul
• Gunakan nest/boundaries(rolls) untuk
membuat posisi kaki dan lengan tepat
dalam nest
• Posisi kepala bergantian kanan dan kiri
• Dapat dipergunakan selembar kain atau
selimut sebagai ekstra pengaman

Wales neonatal network guideline. Supportive Positioning Guideline. 2012.


Rekomendasi untuk prone position
• Masukkan lengan bayi ke dalam posisi prone antara kepala hingga
umbilikus untuk mencegah retraksi bahu. Prone position akan
memfleksikan ekstremitas tanpa memberikan tekanan yang berlebihan
pada kulit bayi yang masih rapuh
• Penyokong-penyokong yang stabil dibutuhkan untuk menjaga prone
position aman, seimbang, dalam kondisi fleksi. Hal ini sangat penting
apabila bayi dalam keadaan terintubasi
• Kondisi fleksi dapat diciptakan dengan memposisikan lutut ke arah
dada,lengan dekat dengan garis tengah tubuh, dan gulungan kecil di bawah
panggul
• Gantilah posisi kepala bayi dalam selang beberapa waktu untuk
mengurangi risiko kelainan bentuk kepala
Neonatal Policy& Procedures Manual,
Covenant Health, 2016
Prone (surfboard)

Wales neonatal network guideline. Supportive Positioning Guideline. 2012.


Wales neonatal network guideline. Supportive Positioning Guideline. 2012.
Prone
• Posisi prone jangka panjang dapat menyebabkan kekakuan otot
adduktor bahu dan otot gluteus dengan pemanjangan adduktor bahu
dan panggul  mengurangi mobilitas.
• Penting untuk memberikan boundaries karena bayi sakit atau bayi
yang sangat prematur tidak memiliki kekuatan otot yang baik untuk
mempertahankan posisi fleksi yang nyaman
• Diperuntukkan bagi
• Bayi sakit, bayi dengan tonus menurun
• Bayi dengan gangguan napas akut (menggunakan ventilator atau CPAP)
• Bayi dengan intoleransi feeding

King Edward Memorial Hospital. POSITIONING GUIDELINES. 2016 august. Vol 18.
1⁄4 Turn Prone (Only For Ventilated/ NCPaP
Infants)

• Berikan posisi ini jika bayi sudah stabil


setelah prone position menghasilkan
adduksi bahu dan otot gluteus dengan
pemanjangan bahu serta adduksi
panggul
• Fleksikan bagian atas lengan dan kaki
melewati bagian gulungan. Posisikan
bagian kaki dan tangan lainnya dalam
posisi “pemulihan”
• Kedua lutut dan kaki harus menghadap
ke arah yang sama atau berada dalam
posisi netral. Gunakan sebuah gulungan
sebagai alat penyangga

King Edward Memorial Hospital. POSITIONINGGUIDELINES. 2017 august. Vol18.


Supine
• Nesting/ Wrapping harus
menyangga lengan dan
panggul agar lengan tetap
mengarah ke wajah bayi dan
untuk meminimalisir
terjadinya abduksi
panggul(Frog Legged
Position)
• Dapat membantu
perkembangan motorik dan
visual bayi
• Monitoring lebih jelas dan
mudah
Frog Legged Position
• Akses prosedur tidak
terbatas
• Oksigenisasi tidak optimal,
terjadi peningkatan
konsumsi oksigen
my.clevelandclinic.org
Supine
• Meningkatkan kehilangan panas dan konsumsi energi
• Bayi lebih sulit untuk melawan gravitasi dan mempertahankan posisi
fleksi
• Lebih banyak perilaku startle dan disorganisasi motorik
• Posisi yang aman untuk bayi tidur tanpa monitor dan yang sudah
pulang perawatan
• Nesting harus menunjang lengan ke arah tengah/wajah dan
meminimalisasi abduksi panggul (frog legged position)

King Edward Memorial Hospital. POSITIONING GUIDELINES. 2016 august. Vol 18.
Supine
Hindari
• Roll di bawah leher/kepala
• Hindari posisi terlentang/tanpa
penyangga - splayed out position

Lakukan
• Gunakan nest/boundaries, terutama
untuk kaki
• Berikan support untuk lengan agar
tangan dapat mencapai ke wajah
• Secara bergantian posisikan kepala ke
kiri, kanan atau midline

Wales neonatal network guideline. Supportive Positioning Guideline.2012.


Rekomendasi untuk supine position
• Nesting berfungsi agar bayi dapat “dikelilingi “pada area leher, bahu, dan
panggul agar terjadi kondisi fleksi pada leher, adduksi pada bahu, elevasi
pelvis, dan fleksi pada panggul dan lutut.
• Diberikan penyangga yang diletakkan di bawah bahu dan humerus untuk
mencegah retraksi bahu dan mempermudah tangan bayi untuk menyatu
dan menggapai area mulut
• Gulungan tipis diletakkan di bawah kaki(agar fleksi), dan lateral paha(untuk
mencegah rotasi eksternal dan abduksi panggul)
• Selang ETT harus diletakkan sedemikian rupa untuk mengurangi kontak ETT
pada langit-langit mulut
• Selang ventilator diposisikan untuk mencegah adanya penarikan kepala ke
satu sisi

Neonatal Policy& Procedures Manual,


Covenant Health, 2016
Pada gambar, terlihat bayi sudah
dikelilingi oleh roll/nest, kemudian
ditambahkan lagi selembar kain
diatas gulungan tersebut, dengan
posisi kaki dimasukkan ke dalam
gulungan untuk menambah posisi
aman

Wales neonatal network guideline. Supportive Positioning Guideline.2012.


Wales neonatal network guideline. Supportive Positioning Guideline. 2012.
Beberapa kesalahan yang sering terjadi

Wales neonatal network guideline. Supportive Positioning Guideline.2012.


Posisi Prone vs Supine
• Meningkatkan Oksigenasi
• Meningkatkan Volume Tidal
• Meningkatkan komplians paru

Posisi prone dapat meningkatkan kualitas tidur dan menurunkan stress


pada bayi prematur yang menggunakan ventilasi tanpa sedasi

http://www.bapm.org/publications/documents/guidelines/RDS07_positioning-individualised-care.pdf
Memposisikan bayi prematur untuk
mengoptimalkan perkembangan
• Bayi prematur sehat diposisikan supine selama dalam perawatan di NICU.
Grade B
• Bayi prematur dengan gagal napas, berat lahir sangat rendah dan
gastroesofageal reflux berat lebih baik dalam posisi prone. Grade B
• Gunakan monitor kardiorespirasi ketika bayi dalam posisi prone. Grade B
• Penting untuk memberikan pengawasan pada posisi prone serta perubahan
posisi lain untuk
• menghindari gross motor milestones delayed. Grade B
• Merubah posisi badan dari horizontal menjadi head-up tilt harus dilakukan
secara perlahan pada bayi sangat imatur dan tidak stabil, karena intervensi
ini dapat memengaruhi perfusi cerebral. Grade B
JBI Positioning of preterm infants for optimal physiological development Best Practice 14(18) 2010
Prediksi mean (SEM) parameter refluks pada tiga posisi
menyusui setelah penyesuaian kovarians
Prone Left Right
Time (min) 480 (9.3) 485 (10.6) 470 (7.3)
Reflux index (%) 6.3 (1.7) 11.0 (2.2) 29.4 (3.2)*
No of episodes 15.4 (2.8) 24.6 (3.5) 41.6 (4.6)*
Episodes >5min 1.1 (0.4) 1.8 (0.5) 4.5 (0.8)**
Longest episode 8.6 (2.2) 10.0 (2.4) 26.0 (3.9)*

(*p<0.001, **p=0.002. Time means are for raw data

• Posisi prone secara signifikan lebih baik dari miring kiri, dan keduanya
secara signifikan lebih baik dari miring kanan.

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1721012/pdf/v081p0F201.pdf
Positioning
• Sebagian besar prone/ quarter prone
• Perubahan posisi
• < 28 minggu : setiap 6 jam
• Pemberian minum bayi setiap 2 jam:
setiap 4 jam
• Pemberian minum bayi setiap 3 jam:
setiap 3 jam
• Penggantian popok dan manajemen
perawatan
• Sebagian besar bayi sakit: setiap 8 jam
• Sebagian besar bayi stabil: setiap 6 jam
Gel support
Dampak akibat posisi kepala yang tidak
tepat

Brachycephaly Scaphocephaly
Malalignment leher

Plagiocephaly
PAIN MANAGEMENT
Pengertian…
…..
• Nyeri adalah rasa sakit atau deteksi rangsangan
berbahaya dan transduksi dan transmisi
informasi tentang keberadaan dan kualitas
rangsangan dari tempat rangsangan ke otak
NYERI (Steven B, Jhonston CC.Pain in the infant :
Theretical and conceptual issues.Maternal-Child
Nurs J 1993;21:3-12)
• Nyeri bersifat subyektif, nyeri dapat
dideskripsikan sebagai suatu pengalaman
sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan dan dikaitkan dengan
kemungkinan rusaknya jaringan. (International
association for study of pain)
Pemasangan
Pemasangan Pengambilan Perawatan Pemberian
jalur
ETT darah rutin terapi injeksi
intravena

PENYEBAB NYERI
TANDA DAN GEJALA NYERI
1. Menangis lebih keras, lebih tinggi melengking dan dapat berlangsung lebih lama
dari biasanya
2.Jika bayi premature dan mengalami rasa sangat nyeri, mereka mungkin tidak punya
tenaga untuk menangis, sehingga mungkin tenang meskipun mereka kesakitan,
namun denyut jantung naik ataupun terjadi penurunan saturasi oksigen dan bisa
sampai terjadi kerusakan otak (IVH) dikarenakan hipoksia

3.Postur tubuh dan gerakan tubuh bayi mungkin tegang dan kaku, dengan
lengan dan kaki baik ditarik atau semua terbaring
4.Jika Prematur atau sangat lemah atau sakit, mereka mungkin diam dengan
kekuatan otot lemah dan tampaknya akan tertidur, pada keaadan ekstrim bayi
dapat mengalami henti napas

5. Bayi menjadi rewel atau gelisah


6.Perubahan tanda-tanda vital (detak jantung, tingkat pernapasan dan tekanan
darah), jumlah oksigen dalam darah dan expresi wajah bayi dan perilaku yang
paling banyak digunakan untuk penilaian nyeri pada bayi
APA KITA PEDULI NYERI YANG DIA RASAKAN????
Manajemen Nyeri
1. Cara menilai nyeri

2. Penanganan nyeri

3. Panduan
pemberian sukrosa
4. Dukungan
keluarga
SKALA NYERI NEONATUS

A. FISIK TANDA NILAI


1. Cara menilai
Postur/tonus
Fleksi dan tegang

Ekstensi
2

1
nyeri
gelisah dan tidak responsif 2
Pola tidur
tenang 0

menangis 2
Ekspresi
mengerutkan dahi 1

Ya 2
Tangisan
Tidak 1

Pucat kebiruan/kemerahan 2
Warna
merah muda 0

B. Fisiologik

Apnue 2
Respirasi MANAJEMEN NYERI NEONATUS
Takipneu 1

Fluktuatif 2 Skor < 5


Denyut jantung Berikan rasa nyaman/NCM (Nursing Comport Messure)
Nyeri dan pemberian sukrosa antara 18-33% ( sesuaiAvidance)
Takikardia 1
ringan
Desaturasi 2 Skor 5-10
Saturasi Berikan rasa nayaman dan analgetik(Parasetamol)
normal 0 Nyeri
Sedang
Hipo/hipertensi 2
Tekanan Darah
Normal 0 Skor > 10
Beri rasa nyaman, analgetik danpertimbangkan
C. Persepsi Perawat Nyeri
pemberian analgetik golonganNarkotik
Berat
Nyeri 2

Tidak Nyeri 0
SKALA NYERI NEONATUS

A. FISIK TANDA KETERANGAN


Tangan mengepal, tubuh tertahan, aduksi ekstremitas,
Fleksi dan tegang
kepala & bahu menahan posisi
Postur/tonus
Jari-jari meregang, tubuh kaku, abduksi ekstremitas, bahu
Ekstensi
terangkat dari alas
Bangun dengan terkejut, mudah bangun, gelisah,
gelisah dan tidak responsif menggeliat, siklus bangun/tidur tidak jelas, mengalihkan
Pola tidur pandangan
tenang Fase tidur R.E.M., mata sedikit tertutup
menangis Kerutan alis dalam, mata tertutup rapat, pupil dilatasi
Ekspresi
mengerutkan dahi Kerutan alis dangkal, mata tertutup rapat
Jika terganggu, tidak berhenti dengan penanganan, keras,
Tangisan Ya
merengek
Pucat kebiruan/kemerahan Pucat, kebiruan, telapak tangan berkeringat
Warna
merah muda Perfusi baik, merah muda
B. Fisiologik
Apnue Saat istirahat atau dengan penanganan
Respirasi
Takipneu Saat istirahat
Fluktuatif < atau > lebih dari normal
Denyut jantung
Takikardia Saat istirahat
Saturasi Desaturasi Dengan atau penanganan
Tekanan Darah Hipo/hipertensi Saat istirahat
C. Persepsi Perawat
Nyeri Menurut saya bayi tampak kesakitan
Tidak Nyeri
2. Penanganan nyeri

Strategi
Non Farmakologi

Strategi
Farmakologi
JENIS TINDAKAN DAN PENANGANAN NYERI
NO JENIS TINDAKAN PENANGANAN NYERI
1 Perawatan rutin Nursing Manajemen Comfort
2 Pengambilan darah Pemberian sukrosa
3 Pemasangan infus Pemberian sukrosa, empeng
4 Lumbal Pungsi Pemberian sukrosa, empeng
5 Pungsi asites Pemberian sukrosa, empeng

6 Pemasangan Umbilikal Pemberian sukrosa, empeng

7 Pemasangan PICC Pemberian sukrosa, empeng

8 Chest Drain Pemberian lidocaine atau morpin

9 Intubasi Pemberian morpin


10 Paska pembedahan Pemberian morpin
Strategi non farmakologi
Nursing Comfort Measures :

1. Reposisi

2. Membedong bayi

3. Menenangkan bayi

4. Berbicara kepada bayi


5. Memberikan empeng

6. Kurangi rangsangan lingkungan

7. Meminimalisasi (kelompokkan)
prosedur invasif

8. Pemberian sukrosa
JUMLAH PEMBERIAN MAKSIMUM
SUKROSA ORAL
BB bayi Pembagian dosis Jumlah pemberian maksimum Jumlah
pemberian per prosedur pemberian
maksimum per
puasa Tidak puasa hari

< 1500 gr 0.05-0,1 ml 0,2 ml 0,5 ml 2,5 ml

>1500 gr 0,01-0,25 ml 0,2 ml 1 ml 5 ml

dihitung mulai dari jam 06.00 hari pemberian sampai


jam 06.00 hari berikutnya
PERHATIAN KHUSUS
Pemberian sukrosa oral harus dikonsultasikan kepada
supervisor neonatologi atau neonatal trainee, untuk
beberapa kondisi bayi berikut :
1. Bayi berusia kurang dari 27 minggu
2. Bayi yang dipuasakan (nil orally)
3. Bayi yang mendapatkan analgetik dan sedasi
intravena
4. Dicurigai NEC
5. Dipertimbangkan efektivitas dan keamanan
pemberian sukrosa pada bayi yang memerlukan
perawatan di rumah sakit dalam waktu yang lama
6. Pada bayi dalam kondisi gelisah atau menangis yang
sulit ditenangkan
KONTRA INDIKASI
1. Bayi dengan ibu ketergantungan narkotik,
termasuk metadon
2. Intoleransi fruktosa dan sukrosa
3. Terbukti NEC
4. Obstruksi saluran cerna
5. Perdarahan saluran cerna
6. Mengalami syok hipovolemik/gangguan
sirkulasi berat
LANGKAH-LANGKAH
• Sukrosa oral diberikan 2 menit sebelum prosedur
minor, dapat diulang setiap 2 menit.
• Menggunakan spuit 1 ml (yang telah dilepaskan
bagian jarumnya), untuk memberikan sejumlah
kecil sukrosa (0,05 sampai 0,25) yang diberikan
secara perlahan pada lidah bayi, dosis tidak
melebihi dosis maksimal harian.
• Pemberian sukrosa dipengaruhi oleh berat bayi
dan maksimum dosis tiap prosedur yang
dilakukan.
Kolaboratif Terapi farmakologi
Agent Intermittent Dose Infusion Dose Local/Topical

Opioid analgesic
Morphine Sulfate 0.05-0.1 mg/kg 0.01-0.03 mg/kg …
Fentanyle citrate intravenously (IV) per hour
0,5-3 µg/kg IV 0.5-2 µg/kg per …
hour

Anestetic agents
Lidocain … … 2-5 mg/kg subcutaneously; 0.5-1
mg/kg endotracheally

EMLA† … … 0.5-2 under occlusive dressing 1 h


(Local/topical) before the procedure

Ketamine 0.5-2mg/kg IV 0.5-1 mg/kg per …


Hydrocloride hour

Thiopental 2-5 mg/kg IV … …


sodium
Terapi farmakologi

Agent Intermittent Dose Infusion Dose Local/Topical

Paracetamol Age Doses(mg/kg/day)


30 weeks 25
34 weeks 45
Term 60
60 month 90
Other agents
Acetaminophen 10-15 mg/kg orally;
20-30 mg/kg rectally‡

*It is advised that neonatal intensive care units use only 1 opioid analgesic agent to ensure familiarity with it
use. The opioid doses noted are only applicable for opioid-naive patients. All patients receiving analgesic or
anastethic or anesthetic agents should be monitored and carefully observed, particularly if they are breathing
spontaneously
†EMLA indicates eutectic mixture of local anesthetics (lidocaine and prilocaine hydrochloride in an emulsion
base).
‡Maximum daily dose : preterm infants (28-32 wk) = 40 mg/kg; preterm infants (32-36 wk) and term infants
(<10 d) = 60 mg/kg; term infants (≥ 10 d) = 90 mg/kg.
Dukungan Keluarga (FCC)

Menggunakan Metode skin to skin contact saat


prosedur:
1. Pengambilan darah tumit
2. Pemasangan infus
3. Pemeriksaan USG kepala
4. Pemberian suntikan intramuskular
NESTING

Anda mungkin juga menyukai