Anda di halaman 1dari 54

Tata Laksana

Nutrisi Parenteral pada Neonatus

Jaringan Nasional Pelatihan Neonatal

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)


2018
1
Tujuan
Tujuan modul ini adalah untuk menginformasikan metodologi
pelatihan berbasis kompetensi bagi fasilitator
jika diimplementasikan sesuai rancangannya, akan
memotivasi dokter menguasai:
Pengetahuan
Kompetensi
Keterampilan
yang diperlukan untuk
Tatalaksana nutrisi parenteral pada neonatus

2
Gambaran Umum Modul: Tujuan

Untuk melatih dokter dalam


• Mengidentifikasi
• Melaksanakan

TATALAKSANA NUTRISI
PARENTERAL PADA NEONATUS

3
Gambaran Umum Modul
• Tatalaksana cairan dan • Penilaian yang seksama
elektrolit: tugas yang dan menyeluruh
penting tapi menantang
• Perhitungan yang tepat
• Faktor yang penting:
– Berat
– Usia kehamilan
– Usia pasca lahir
– Masalah medis

4
4
Tujuan Pembelajaran:

• Mengetahui definisi dan indikasi pemberian nutrisi


parenteral pada neonatus
• Mengetahui komplikasi dari pemberian nutrisi
parenteral
• Mengetahui kecukupan nutrisi pada neonatus
• Memberikan tatalaksana untuk mencapai
kecukupan nutrisi neonatus

5
Analisis Tugas: Memberikan FEN
Yang Sesuai
• Mendefinisikan kehilangan berat badan fisiologis
dan insensible water loss.
• Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi
kebutuhan cairan.
• Menilai status hidrasi neonatus
• Menghitung kebutuhan cairan, elektrolit, mineral
dan kalori

6
6
Apa/Mengapa
Nutrisi parenteral (PN) merupakan cara untuk
memenuhi persyaratan nutrisi, sebagian atau
seluruhnya, untuk pertumbuhan bayi.

Indikasi pemberian NP adalah sebagai berikut:


•Neonatus kurang bulan dengan usia kehamilan kurang dari 30
minggu dengan berat lahir kurang dari 1250 gram.
•Neonatus yang dicurigai atau pasti mengalami enterokolitis
nekrotikans, diperkirakan mendapat nutrisi parenteral total lebih dari
tiga hari
•Neonatus dengan kasus bedah karena kelainan saluran cerna
kongenital dan tidak dapat menerima asupan nutrisi enteral dalam
periode lima hari dengan kecukupan 100 mL/kgBB/24jam.
7
Komplikasi Pemberian Nutisi Parenteral

•Komplikasi metabolik: •Komplikasi yang berkaitan


hiperglikemia, dengan kateter, antara lain
ketidakseimbangan elektrolit, sepsis, infeksi kulit lokal dan
asidosis, osteopenia, slough, trombosis dan
kerusakan hati dan kolestasis chylothorax

8
Kecukupan Nutrisi pada neonatus
Kecukupan Nutrisi pada Neonatus
• jumlah asupan adekuat pada bayi baru lahir sesuai
dengan grafik pertumbuhan baik intra maupun ekstra
uteri
• Asupan nutrisi idealnya dicukupkan melalui pemberian secara
enteral
• Neonatus dengan risiko tinggi, dapat terjadi adanya indikasi kontra
pemberian asupan nutrisi secara enteral
• Bayi prematur memiliki kebutuhan cairan dan nutrien yang lebih
tinggi dibandingkan bayi cukup bulan. Kebutuhan cairan dan
nutrisi tersebut untuk memenuhi percepatan pertumbuhan yang
terjadi pada periode usia gestasi 24 sampai 40 minggu.

9
A. Kecukupan Cairan
Sekitar 90% komposisi tubuh janin mulai usia gestasi 24 minggu
adalah cairan yang mengisi ruang ekstraseluler

Pascalahir, fungsi diuresis terbagi tiga yaitu

Fase pradiuresis Fase diuresis Fase


pascadiuresis
(24-48 jam (2-4 hari (sampai minggu ke
pascalahir) pascalahir) dua pascalahir).

Pada fase diuresis, terjadi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit


sedangkan pada fase pascadiuresis, terjadi penurunan berat badan 5-10% karena
perubahan komposisi jumlah cairan ekstraseluler dan peningkatan volume
intraselular

10
Jumlah diuresis dipertahankan pada 1-3 mL/kgBB/jam

• Jumlah cairan yang diberikan pada fase pradiuresis adalah


IWL ditambah jumlah diuresis minimal 1 mL/kgBB/jam
Kebutuhan cairan ditingkatkan 10-20 mL/kgBB/hari sampai
140-160 mL/kgBB/hari pada minggu pertama (fase
pascadiuresis), maksimal 200 mL/kgBB/hari pada minggu
kedua agar tercapai pertumbuhan optimal intrauterin.

11
Insensible water loss (IWL)
pada neonatus

Berat Badan IWL (ml/kg/24 jam)


<1500 gram 38,4 – 56,6
>1500 gram 20,0 – 29,9

12
Perkiraan Kebutuhan Cairan IV (ml/kg/hari), pertambahan 10-30
ml/kg/24jam, maksimal 150 ml/kg/24 jam pada minggu pertama dan
175 ml/kg/24jam pada minggu berikutnya

Berat
< 1.000gm 1.000-1,500 gm 1,500-2,500 gm > 2,500 gm
lahir

Hari #1 60-90 D10W 60-80 D10W 60 -70 D10W 60 D10W

Hari #2 90-120 D10W 90-110 D10W 90-100 D10W 90 D10W

Hari #3 120-150 D10W 120-150 D10W 120-150 D10W 100 D10W

Catatan: Kurangi 20 cc/kg/hari jika bayi menderita RDS


Tambahkan 20 cc/kg/hari jika bayi dirawat dalam Inkubator.

13
Penilaian Status Hidrasi Neonatus
Parameter Frekuensi Komentar
Setiap hari, dua kali Kehilangan berat badan setiap
Berat badan
sehari jika < 1000 gm hari tidak boleh melebihi 1-3%.
Setiap hari, setiap 8 jam
Kulit dan fontanel Cari bukti adanya dehidrasi.
jika < 1000 gm
Batasi cairan jika < 130 mEq/l.
Setiap hari, setiap 8-12
Sodium serum Beri cairan bebas jika > 145
jam jika < 1000 gm
mEq/l.

Urin
▪Volume Volume normal 2-3 cc/kg/jam
Setiap mengganti
▪Gravitas spesifik Gravitas spesifik normal 1,005-
popok
▪Glikosuria* 1,010

Glikosuria dapat menyebabkan diuresis osmotik dan dehidrasi.


Jika kadar glukosa urin adalah 2+, ukur glukosa serum dan
pertimbangkan untuk menyesuaikan infus glukosa atau
pemberian insulin.
14
Infus glukosa dimulai pada kecepatan 6,5 mg/kg/menit dan
dinaikkan 2 mg/kg/hari untuk mengurangi insidensi
hiperglikemia. Jika terjadi hiperglikemia, berikan insulin
berdasarkan skala sliding berikut ini

Faktor yang Dosis Larutan


Dosis Larutan Awal
Mempengaruhi Selanjutnya
(25 U dalam 50 ml)
Dosis (12,5 U dalam 50 ml)
Konsentrasi insulin
1 U/ml 0,5 ml/jam 0,25 ml/jam
0,1 U/ml 0,05 ml/jam 0,025 ml/jam
Kadar gula darah
< 150 mg/dl 0 0
150-200 mg/dl 0,1 ml/jam 0,2 ml/jam
200-250 mg/dl 0,2 ml/jam 0,4 ml/jam

15
B. Kecukupan Energi
Jumlah yang dianjurkan
diberikan secara Jumlah kalori tersebut
parenteral adalah 90– digunakan untuk
100 kkal/kg/hari dan metabolisme protein
secara enteral 115120 sebesar 3,54 g/kg/hari
kkal/kg/hari

Besaran kalori minimal


untuk metabolisme basal
sekitar 40–60
kkal/kgBB/hari

16
C. Kecukupan Makronutrien

Kecukupan karbohidrat
• Pemberian glukosa pada bayi prematur harus dimulai dalam
24 jam pertama pascalahir dengan kecepatan infus glukosa
(glucose infusion rate, GIR) pada usia gestasi <32 minggu
6-8 mg/kgBB/menit dan pada usia gestasi >32 minggu 46
mg/kgBB/menit, kemudian ditingkatkan bertahap 12
mg/kgBB/menit sampai mencapai kecukupan maksimal
dukungan NPT dengan GIR 1213 mg/kgBB/menit
Kadar gula darah dipertahankan 50120 mg/dL

17
Menghitung GIR

GIR (mg/kg/menit) = Kec.cairan (cc/jam) x Kons. Dekstrosa


6 x berat badan (kg)

Contoh:
Berapa GIR untuk bayi dengan berat badan 1,5 kg yang tengah diberi cairan
total sejumlah 120 cc/kg/hari dengan menggunakan larutan D10W.

Kecepatan asupan cairan per jam adalah (1,5 kg x 120 cc/kg/hari)/24 jam =
7,5 cc/jam

GIR = 7,5 cc/jam x 10 D10W/(6 x 1,5) = 8,3 mg/kg/menit

18
Kecukupan protein

• Mulai pemberian infus asam amino (substrat untuk


pertumbuhan), sesegera mungkin dengan
kecepatan 0,5-1,0 g/kg/hari, tingkatkan setiap hari
hingga mencapai 3 g/kg/hari

19
Kecukupan lemak

• Mulai lipid intravena (emulsi 20%), jika tersedia,


sesegera mungkin dengan dosis 0.5 g/kg/hari
selama 20-24 jam menggunakan syringe pump
melalui jalur terpisah.

20
D. Kecukupan Mikronutrien

Elektorlit
• Kebutuhan natrium (Na) bervariasi pada minggu
pertama sebesar 03 mEq/kgBB/hari.
• Diuresis awal, dapat diberikan natrium (Na) dan
kalium (K) dengan dosis 23 mEq/kgBB/hari
disesuaikan dengan kondisi klinis dan kadar elektrolit
Saat asupan cairan mencapai 150 mL/KgBB/hari, cairan parenteral haruslah
mengandung 12.515 mmol/L Ca elemental and 1315 mmol/L Phospor.

21
Kebutuhan Harian Elektrolit, Mineral dan Vitamin
dalam Nutrisi Parenteral Untuk Bayi

Nutrien Kebutuhan Harian


Sodium (sodium klorida) 3-4 mEq/kg
Potasium (potasium fosfat atau
2-4 mEq/kg
potasium klorida)
50-60 mg/kg (bayi cukup bulan)
Kalsium (elemental)
70-85 mg/kg (bayi kurang bulan)
Fosforus (potasium fosfat atau 1.5-2 mmol/kg (1 mmol fosforus = 31
sodium fosfat) mg)

Magnesium (magnesium sulfat) 0.25-0.5 mEq/kg

22
Pemberian Elektrolit hari pertama dan
seterusnya

Sodium* Potasium** Kalsium (elemental)


(mEq/kg/hari) (mEq/kg/hari) (mg/kg/hari)
Hari #1 0 0 45
Hari #2 2-3 1-2 45
Hari #3 2-3 1-2 45

Jangan tambahkan sodium jika > 140 mEq/L.


** Jangan tambahkan potasium sebelum ada produksi urin.
Catatan:
Pertahankan rasio Ca:P pada 2:1. Trace element (kecuali zinc)
harus dihilangkan kecuali jika bilirubin direk > 3 mg/dl.
23
Kecukupan Trace elements
Trace Elements Dosis (mcg/kg/hari Pemantauan
Chromium 0,05 - 03 Sesudah 30 hari pemberian
NPT, kemudian setiap bulan
apabila kadarnya tidak
normal, atau apabila
didapatkan kolestasis
Copper 20 Sesudah 30 hari pemberian
NPT, kemudian setiap bulan.
Iodine 1 Tidak direkomendasikan
Manganese 1 Sesudah 30 hari pemberian
NPT, kemudian setiap bulan.
Molybdenum 1 Tidak direkomendasikan
Selenium 2 Tidak diperlukan
Zinc 400 Sesudah 30 hari pemberian
NPT, kemudian setiap bulan.
Carnitine 5 mg/kg/hari Sesudah 30 hari pemberian
NPT, kemudian setiap bulan
apabila kadarnya tidak
normal.

24
Kecukupan Vitamin

Vitamin A
• Reviu Cochrane (2011) menyimpulkan bahwa suplementasi vitamin A
dapat menurunkan kematian, kebutuhan oksigen pada 1 bulan, serta
kebutuhan oksigen pada usia 36 minggu masa gestasi, dengan Number
Needed to Treat (NNT) 13. Belum ada bukti-bukti yang menguntungkan
atau merugikan terhadap luaran jangka panjang perkembangan
neurologi

Vitamin D
• American Academy of Pediatrics merekomendasikan pada bayi yang
mendapat ASI eksklusif atau parsial untuk mendapat vitamin D 400
IU/hari selama minimal setahun pertama kehidupan.
• Bayi yang tidak mendapat ASI juga sebaiknya mendapat suplementasi,
sampai 32 fl.oz. (1000 ml) per hari susu formula fortifikasi vitamin D

25
Kecukupan Vitamin

Vitamin E
• diet pada bayi prematur sebaiknya mengandung minimal 1
IU vitamin E/gram asam linoleat, setara ±0.6 mg d-∞-
tocopherol/gram polyunsaturated fatty acids (PUFA).

26
Pemberian Nutrisi Parenteral
Total

1.Rute pemberian :
2.Pemberian melalui vena sentral 1.Nutrisi parenteral tidak
lebih diutamakan. Pemasangan boleh terpapar sinar
akses vena sentral sesuai dengan matahari untuk
prosedur baku yang telah mencegah terbentuknya
ditetapkan. Osmolaritas maksimal peroksida yang merusak
untuk akses vena perifer adalah lipid dan vitamin.
630 mOsm/L setingkat dengan
konsentrasi dekstrosa 12,5%.

27
Pemantauan Bayi dengan Nutrisi
Parenteral

Minggu Periode
Parameter
Pertama Berikutnya
Berat Harian Harian
Panjang, lingkar kepala Mingguan Mingguan
Elektrolit serum, Ca, P, CO2 2 minggu Mingguan

BUN Serum, albumin, pemeriksaan fungsi hati Mingguan Mingguan

Trigliserida serum 2 minggu Mingguan


Hemoglobin 2 minggu Mingguan

28
Melanjutkan ke Pemberian
Asupan Oral
Pengeluaran ASI secara rutin hingga pemberian asupan secara oral
sudah tercapai merupakan hal penting untuk membantu ibu
mempertahankan kecukupan produksi ASI. Perubahan pemberian
asupan parenteral menjadi enteral yang bersumber dari payudara
dan/atau puting dapat dimulai dan ditingkatkan secara bertahap,
segera setelah bayi menunjukkan refleks mengisap dan menelan
yang cukup untuk memperoleh asupan secara oral tanpa
mengalami kelelahan atau apnea.

29
Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pada 1-3 Hari Pertama

Studi Kasus 1: Pertanyaan

Bayi cukup bulan berusia satu hari, berat 3 kg


dengan gawat napas (RD) masuk untuk dirawat di
NICU.

Hitung yang berikut ini:


• Kebutuhan cairan cc/kg/hari
• Elektrolit dan mineral
30
30
Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pada 1-3 Hari Pertama
Studi Kasus 1: Pemecahan
Cara menghitung kebutuhan cairan neonatus cukup bulan
berat 3 kg, yang masuk dirawat di NICU dengan gawat
napas.
• Kebutuhan cairan neonatus cukup bulan berusia satu hari
adalah 80 cc/kg/hari.
• Neonatus ini mengalami gawat napas, jadi kita
mengurangi 20 cc/kg/hari.
• Dengan demikian, kebutuhan cairan untuk neonatus ini
adalah 60 cc x 3 kg = 180 cc/hari.
31
31
Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pada 1-3 Hari Pertama
Studi Kasus 1: Pemecahan

(usia 1 hari, 3 kg, cukup bulan, mengalami gawat napas)


Kebutuhan elektrolit:
Kebutuhan Ca+ (elemental mg/kg/hari)
= 45 mg/kg/hari
Jadi kebutuhan kalsium neonatus dengan berat 3 kg
= 45 mg x 3 = 135 mg/hari
32
32
Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pada 1-3 Hari Pertama
Studi Kasus 1: Pemecahan (lanj.)

1 cc Ca glukonat mengandung 9 mg elemental Ca+,


jadi : 135/9 = 15 cc/hari (misalnya 5 cc/kg/hari)

NB: Bayi berusia satu hari tidak menerima sodium,


potasium.

33
33
Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pada 1-3 Hari Pertama
(usia 1 hari, 3 kg, cukup bulan, mengalami RD)

Total cairan = 180 cc/hari


165 cc D10W +15 Ca-glukonat 10%
Asupan cairan per jam cc/jam =
180/24 = 7,5 cc/jam

34
34
Kebutuhan cairan & elektrolit(F&E)
untuk usia >4 hari

Studi Kasus 2: Pertanyaan


Bayi kurang bulan berusia lima hari dengan berat 1,5
kg masuk ke NICU karena gawat napas dan
sedang mendapat terapi sinar.
• Hitung kebutuhan cairan seperti air, elektrolit,
mineral, dan asam amino untuk neonatus ini.
– Kebutuhan cairan cc/kg/hari
– Elektrolit
– Asam amino35
35
Kebutuhan F&E untuk usia >4 hari

• Pada saat ini bayi prematur harus diletakkan


di dalam inkubator sebagai upaya untuk
meminimalkan kehilangan cairan karena
evaporasi.
• Lanjutkan pengukuran parameter hidrasi
(berat badan, Natrium serum, jumlah urin, dan
kondisi kulit).
36
36
Kebutuhan F&E untuk usia >4 hari
Usia (hari) Berat Lahir (g)
1.000-1.500 1.500-2.000 >2.000
4-7 140 → 150 130 → 150 120 → 150
Studi Kasus 2: Pemecahan
(5 hari 1,5 kg usia 30 mingguan dengan RDS+terapi sinar)

1. Total Cairan = 130 cc/kg/hari (minus 20cc/kg/hari untuk


gawat napas & plus 20cc/kg/hari untuk terapi sinar)
2. Dextrose: 5-7mg/kg/mnt
3. Asam amino: 0,5-1g/kg/hari
4.IL: 0,5-1g/kg/hari
37

Tingkatkan 20-40% untuk radiant warmer atau 37


Kebutuhan F&E untuk usia >4 hari
Usia (hari) Berat Lahir (g)
1.000-1.500 1.500-2.000 >2.000
4-7 140 → 150 130 → 150 120 → 150

Studi Kasus 2: Pemecahan (lanj.)


(5 hari 1,5 kg usia 30 mingguan dengan RDS+terapi sinar)

5. Na : 4 mEq/kg/hari
6. K : 2 mEq/kg/hari
7. Ca : 45 mg/kg/hari

38

Tingkatkan 20-40% untuk radiant warmer atau 38


Kebutuhan F&E untuk usia >4 hari
Usia (hari) Berat Lahir (g)
1.000-1.500 1.500-2.000 >2.000
4-7 140 → 150 130 → 150 120 → 150

Studi Kasus 2: Pemecahan (lanj.)


(5 hari 1,5 kg usia 30 mingguan dengan RDS+terapi sinar)

1. Total Cairan = 1,5 x 130 cc = 195 cc/hari


Tingkatkan 20-40% untuk radiant warmer atau
terapi sinar.
39
39
Kebutuhan F&E untuk usia >4 hari
Studi Kasus 2: Pemecahan (lanj.)
(5 hari 1,5 kg prematur dengan RDS dan terapi sinar)
3. Kebutuhan asam amino dimulai pada 0,5-1
gm/kg/hari.
• Dengan demikian neonatus 1,5 kg membutuhkan
sejumlah asam amino berikut ini:
– Asam amino steril: 6 gram/100 cc
– 0,5 gm asam amino = 0.5/6x100= 8.3 cc/kg/hari
8,3 cc/kg/hari 40
x 1.5 kg = 12,5 cc/hari
40
Kebutuhan F&E Pada Usia 4-6 Hari
Studi Kasus 2: Pemecahan
(5 hari 1,5 kg prematur dengan RDS+terapi sinar)
4. Kebutuhan lipid dimulai dari 0,5-1 gm/kg/hari.
• Dengan demikian 1,5 kg neonatus membutuhkan
sejumlah lipid berikut ini:
– Lipid 20%: 20 g/100 cc; 10%: 20g/100 cc
– 1 gm lipid 20%= 1/20x100= 5 cc/kg/hari
1 gm lipid 10%= 1/10x100= 10 cc/kg/hari
– 5 cc/kg/hari x 1,5 kg = 7,5 cc/hari lipid 20%
10 cc/kg/hari x411,5 kg = 15 cc/hari lipid 10%
41
Kebutuhan F&E untuk usia >4 hari

Studi Kasus 2: Pemecahan


(5 hari 1,5 kg prematur dengan RDS dan terapi sinar)
• Total cairan 195 cc
Kurangi yang berikut ini:
• Asam amino 12,5 cc
• Lipid 20% 7,5 cc (10%: 15 cc)
Sekarang, total cairan : 195 – (12,5+7,5)= 175 cc
42
atau 167,5 cc (untuk lipid 10%)
42
Kebutuhan F&E untuk usia >4 hari
Studi Kasus 2: Pemecahan (lanj.)
(5 hari 1,5 kg prematur dengan RDS + terapi sinar)

5. Kebutuhan Na+ = 4-8 mEq/kg/hari


– NaCl 3%: 1 mEq Na dalam 2 cc) = 8-16 cc NaCl
3%/kg/hari
– Untuk 1,5 kg =10cc x 1,5 kg = 15 cc/hari NaCl
3%
43
43
Kebutuhan F&E untuk usia >4 hari
Studi Kasus 2: Pemecahan (lanj.)
(5 hari 1,5 kg usia 30 mingguan dengan RDS dan terapi
sinar)
6. Kebutuhan K+ untuk bayi ini adalah ~ 2 mEq/kg/hari
→ 2 x 1,5 = 3 mEq/hari.
– KCl 7,4 % → 7,4 gram/100cc
– 1 gram KCl = 13,4 mEq K+ →
– 1cc KCl 7,4% = 1/100 x 7,4 x 13,4 mEq = 0,99 ~ 1
mEq
– Bayi membutuhkan 3 cc KCl 7,4 %
44
44
Kebutuhan F&E untuk usia >4 hari
Studi Kasus 2: Pemecahan (lanj.)
(5 hari 1,5 kg usia 30 mingguan dengan RDS dan terapi
sinar)
7. Kebutuhan Ca+ (elemental mg/kg/hari) = 45
mg/kg/hari,(5 cc/kg/hr)
• jadi kebutuhan kalsium neonantus 1,5 kg
= 45 mg x 1,5 = 67,5 mg/hari
• 1 cc Ca glukonat 10% mengandung 9 mg elemental
Ca+, so : 67,5/9 = 7,5 cc/hari
45
45
Kebutuhan F&E untuk usia >4 hari
Studi Kasus 2: Pemecahan (lanj.)
(5 hari 1,5 kg prematur dengan RDS dan terapi sinar)
• Total cairan 175 cc
Kurangi yang berikut ini:
• NaCl 15 cc
• KCl 3 cc
• Ca 7,5 cc
Sekarang, total cairan : 175 – (15+3+7,5)= 149,5 cc
46
46
Kebutuhan F&E untuk usia >4 hari
Studi Kasus 2: Pemecahan
(5 hari 1,5 kg prematur dengan RDS + terapi sinar)
• Cairan 149,5 cc → kecepatan: 149,5/24= 6,3 cc/jam
2. Kebutuhan glukosa basal: 4-6 mg/kg/min (5)
GIR (mg/kg/min) =
Kecepatan cairan (cc/jam) x konsentrasi Dextrose(%)
6 x berat (Kg)
5 = (6,3 x ?) / 6 x 1,5
Konsentrasi Dextrose = 7,2 %
– Jika D5W → 3,5 mg/kg/min
– Jika D10W → 47 7 mg/kg/min
47
Kebutuhan F&E untuk usia >4 hari
Studi Kasus 2: Pemecahan (lanj.)
(5 hari 1,5 kg prematur dengan RDSdan terapi sinar) selama 24 jam:
• D10W 149,5 cc plus
• Amino acids 12,5 cc plus
• IL 20% 7,5 cc plus
• NaCl 3% 15 cc plus
• KCl 7.4% 3 cc plus
• Ca glukonat 10% 7,5 cc
Total cairan 195 cc
Ingat: IL dialirkan dari jalur terpisah
Total cairan tanpa IL= 195 – 7.5 = 187.5 cc / hari
48
48
Kebutuhan F&E untuk usia >4 hari
Studi Kasus 2: Pemecahan (lanj.)
(5 hari 1,5 kg prematur dengan RDS dan terapi sinar) selama 24
jam:
Faktor Konversi: (250/195-7,5) = 1,33
• D10W 1,33 x 149,5 = 199 cc plus
• Asam amino 1,33 x 12,5 = 16,6 cc plus
• NaCl 3% 1,33 x 15 = 19,9 cc plus
• KCl 7,4% 1,33 x 3 = 4 cc plus
• Ca glukonat 10% 1,33 x 7,5 = 10 cc
Total cairan 250cc dengan laju 7,8 cc/jam dan
IL 20% diberikan dengan laju 0,3 cc/jam
49
49
Kebutuhan F&E untuk usia >4 hari
• Studi Kasus 2: Pemecahan (lanj.)
• (5 hari 1,5 kg prematur dengan RDS dan terapi sinar)
selama 24 jam:
Total cairan: 195 cc per hari:

D10W(7mg/kg/mnt) 149,5 cc
Asam amino 12,5 cc
IL 20% 7,5 cc
NaCl 3% (4mEq/Kg/hari) 15 cc
KCl 7,4% 3 cc
Ca glukonat 10%
50
7,5 cc
50
Kebutuhan F&E untuk usia >4 hari

Studi Kasus 2: Pemecahan (lanj.)


(5 hari 1,5 kg prematur dengan RDS dan terapi sinar)
selama 24 jam:

Cairan N4: Cairan N5:


Dextrose 5% → 5 g/100cc Dextrose 10% → 10g/100cc
Na+ → 38.5 mEq/1000cc Na+ → 31mEq/1000cc

51
51
Kebutuhan F&E untuk usia >4 hari
Studi Kasus 2: Pemecahan (lanj.)
(5 hari 1,5 kg prematur dengan RDS dan terapi sinar) selama 24
jam:
Total cairan: 195 cc per hari
• N4 (D5W+NaCl) 164.5 cc → 6.9 cc/jam
Dextrose: (6.9 x 5)/ (6 x 1.5) = 3.8 mg/kg/mnt
Na: (164.5/1000) x 38.5 = 6.3 mEq → 4.2 mEq/kg/hari

• N5 (D10W+NaCl) 164.5 cc → 6.9 cc/jam


Dextrose: (6.9 x 10)/ (6 x 1.5) = 7.6 mg/kg/mnt
Na: (164.5/1000) x 31 = 5.1 mEq → 3.4 mEq/Kg/hari
52
52
Kebutuhan Cairan dan Kalori
Neonatus Usia 7 Hari Atau Lebih
Jika neonatus mendapatkan asupan secara
enteral, lanjutkan dengan “pemberian asupan
sesuai sasaran”:
– Total cairan 150-180 ml/kg/hari
– Total kalori 120 kcal /kg/hari
– Kenaikan berat badan harian 20-30 gram
– Peningkatan volume maksimum:10-20 ml/kg/hari
(pada bayi prematur dan bayi cukup bulan dalam
kondisi kritis) 53
53
TERIMAKASIH

54

Anda mungkin juga menyukai