Anda di halaman 1dari 24

AKUT ABDOMEN

Pembimbing :
Dr. Gatot Sugiharto, Sp.B

Oleh:
Aqmarina Ajrina
2015730013

Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Bedah


Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi, Kota Sukabumi
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
GEJALA

NYERI
PERUT

VISERAL SOMATIK
Sifat Nyeri

Nyeri Nyeri
Nyeri Alih Hiperestesia
Proyeksi Kontinu

Nyeri Nyeri
Nyeri Kolik
Iskemik Pindah
NYERI ABDOMEN

NYERI AKUT NYERI KRONIK


ABDOMEN ABDOMEN

 Nyeri Berlanjut
 Dalam Waktu Yang Lama
 Berulang
 Hilang Timbul
AKUT ABDOMEN

KASUS BEDAH NON KASUS BEDAH

Luar Trauma
 Pankreatitis Akut
Peritonitis
App  Ilus Paralitik
 Kolik Abdomen
Dalam
Perforasi
AKUT ABDOMEN
Akut abdomen adalah suatu kondisi abdomen yang terjadi secara tiba-
DEFINISI tiba dan berlangsung kurang dari 24 jam, biasanya menimbulkan
gejala nyeri yang dapat terjadi karena masalah bedah dan non bedah.
Biasanya mengancam nyawa dan sebagian besar membutuhkan
tindakan bedah.

Menurut survei World Gastroenterology Organization, diagnosis akhir pasien dengan


EPIDEMIOLOGI nyeri akut abdomen adalah apendisitis (28%), kolesistitis (10%), obstruksi usus
halus (4%), keadaan akut ginekologi (4%), pancreatitis akut (3%), colic renal (3%),
perforasi ulkus peptic (2,5%) atau diverticulitis akut (1,5%).
ETIOLOGI AKUT ABDOMEN

PERADANGAN OBSTRUKTIF KELAINAN VASKULER

 Apendisitis
 Divertikulitis  Intususepsi
 Ruptur Aneurisma Aorta
 Kolesistitis  Karsinoma
 Iskemia Mesenterica Akut
 Ulkus Peptikum Perforata  Penyakit Divertkulum
 Pankreatitis Akut
Diagnosis Pemeriksaan
Penunjang

Pemeriksaan
Fisik

Inspeksi Rectal
toucher Radiologi
Palpasi Auskultasi - Foto thorax
- USG dan CT-
Perkusi Laboratorium Scan
- Darah rutin - Plain
Anamnesis - Urin rutin Abdomen
- Laparoskopi
APENDISITIS
Peradangan yang terjadi pada Appendix vermicularis

 Organ berbentuk tabung  Persarafan Parasimpatis berasal dari N. Vagus yang mengikuti  Edema App
 Obstruksi lumen App
 Panjangnya 3-15 cm A. Mesenterika superior dan A. Apendikularis
 Lumen sempit di bagian proksimal,  Persarafan Simpatis berasl dari N.Torakalis X
lebar bagian distal  Perdarahan App berasal dari A. Apendikularis
PENATALAKSANAAN APENDISITIS
•-
KONSERVATIF

Indikasi Apendektomi
 Pasien dengan gejala klasik apendisitis, pemeriksaan fisik dan
laboratorium yang mendukung apendisitis
BEDAH  Pasien dengan gejala atipikal dan temuan radiografi konsisten dengan
apendisitis.
 Pasien dengan gejala atipikal yang mengalami perburukan (nyeri
menetap dan suhu meningkat, pemeriksaan klinis memburuk, leukosit
meningkat)
Penyakit Divertikular/ Diverticulosis
Terdapat banyak penonjolan mukosa yang menyerupai kantong (divertikula)
yang tumbuh dalam usus besar, khususnya kolon sigmoid tanpa adanya
inflamasi. Peradangan akut daridivertikulum menyebabkan divertikulitis

Faktor Pembentukan Divertikulum

Perbedaan Tekanan Antara


Lumen Colon Dan Serosa Lemah Dinding Colon

Faktor resiko
 Usia Lanjut  
 Konstipasi
 Diet Rendah Serat
 Gangguan Jaringan Ikat
I. INVAGINASI
(INTUSSUCEPTION)
Def : Masuknya segmen proksimal usus ke segmen distal.
Penemuan “Klinik’ yang penting pada
Invaginasi :
a. Rectal Toucher

Bila invaginasi terus berlanjut teraba massa apex, chronical mass, spt : cervix uteri kadang berupa prolapsus recti

b. Muntah kopius

c. Telah disepakati di seluruh Indonesia jika ada tanda-tanda : Catatan :

Reposisi karena barium enema bisa terjadi peritonitis karena :


- sakit perut tiba-tiba
- feses tersebar
- teraba massa abdomen
- barium chemical peritonitis
- bab darah lendir  hal ini disebabkan telah terjadi Perforasi  sehingga

 99 % invaginasi  segera dioperasi tindakan Barium Enema (Colon in Loop) merupakan

Kontraindikasi.
DIAGNOSTIC :

1. Anamnesa
sakit perut tiba-tiba, muntah, bab darah dan lendir

2. Pemeriksaan :
- physic diagnostic
- rontgen / Ro : ba enema  intussuception
dikelilingi Ba disebut coiled spring
appearance
ILEUS OBSTRUKTIF

Ileus, Suatu kondisi terjadinya gangguan pasase isi usus, tanda adanya obstruksi
usus akut yang segera memerlukan pertolongan atau tindakan

Ileus Obstruktif, Hilangnya pasase isi usus disebabkan oleh sumbatan mekanik
sehingga isi lumen saluran cerna tidak bisa disalurkan ke distal karena ada sumbatan
yang disebabkan kelainan dalam lumen usus, dinding usus atau luar usus atau
kelainan vaskularisasi pada suatu segmen usus yang menyebabkan nekrosis
KLASIFIKASI ILEUS OBSTRUKTIF
Letak Sumbatan

 Letak Tinggi
 Letak Rendah

Letak Tinggi
Bila mengenai usus halus

Letak Rendah
Bila mengenai usus besar
DIAGNOSIS
Pemeriksaan
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Penunjang
• Nyeri Kolik Abdomen •Dehidrasi • Laboratorium
• Nausea •Takikardi • Radiologi
•Hipotensi
• Vomiting
•Suhu tubuh bisa Normal/ tinggi
• Distensi Abdomen •Inspeksi Abd:
• Obstipasi •Tampak distensi abd, terdapat
• Tidak bisa Flatus darm contour, darm steifung,
Adanya skar bekas operasi
• Auskultasi:
•Hiperperistaltik berlanjut dengan
Borborygmus (bunyi usus
mengaum) menjadi metallic sound.
• Palpasi
•NT (+) disertai teraba massa ,
defance muscular (+) : Bila ditemuka
peritonitis dan kemungkinan
strangulasi
• Rectal Toucher
GEJALA KLINIS
Ileus obstruksi usus halus Ileus obstruksi pada usus besar

 Nyeri abdomen bagian tengah  Nyeri kolik


 Nyeri bersifat hilang timbul  Muntah muncul terakhir,
 Bila terjadi strangulasi, nyeri lebih terlokalisir  Riwayat perubahan kebiasaan buang air besar
dan mungkin menetap. dan darah dalam feses sering disebabkan oleh
karsinoma dan divertikulitis.
 Muntah dan timbulnya lebih awal pada
 Gejala akut dapat berkembang dalam waktu satu
obstruksi usus halus. minggu
 Obstipasi dan kegagalan mengeluarkan gas
sering ditemukan Diare kadang terdapat pada
obstruksi parsial.
 Darah dalam feses jarang ditemukan, tetapi
muncul pada kasus intusepsi.
Kolik Renal
DIAGNOSIS
• Anamnesis
• keluhan
• Penyakit terdahulu
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan fisik umum : hipertensi, febris, anemia, syok
• Pemeriksan fisik khusus urologi
• Supra simfisis
• Genitalia eksterna
• Colok dubur
• Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan urin rutin untuk melihat eritrosituri, lekosituria, bakteriuria
(nitrit), pH urin dan kultur urin
• Pemeriksaan darah berupa hemoglobin, lekosit, ureum dan kreatinin.
• Urinalysis : pH > 7.5 : lithiasis karena infeksi dan pH < 5.5 : lithiasis karena
asam urat
Kolesistitis
• Kolesistitis akut dapat sembuh sendiri, namun pasien
kolesistitis perlu rawat inap dan pemberian antibiotic
untuk mencegah infeksi. Intake oral dihentikan dan
diberikan cairan intravena untuk mengistirahatkan
pencernaan.

• Di samping itu, dapat diberikan obat-obatan untuk


mengatasi nyeri abdomen hebat. Sebagian besar
pasien kolesistitis memerlukan kolesistektomi.
Karena kandung empedu bukan organ esensial,
pasien masih dapat hidup normal setelah
kolesistektomi.
Aneurisma Aorta

• Pengobatan aneurisma tergantung kepada ukurannya.


Jika lebarnya kurang dari 5 cm, jarang pecah; tetapi
jika lebih lebar dari 6 cm, sering pecah. Karena itu
pada aneurisma yang lebih lebar dari 5 cm, dilakukan
pembedahan.

• Pada pembedahan dimasukkan pencangkokan sintetik


untuk memperbaiki aneurisma. Dan dapat juga
dilakukan Digital Substraction Angiography sebagai
tindakan radiointervensi untuk menangani aneurisma.
Pankreatitis
Pankreatitis akut ringan

Tujuan utama dalam pengobatan pancreatitis akut ringan adalah untuk mendukung fungsi
tubuh selama pancreas berada dalam masa pemulihan. Dukungan ini ada dalam tiga bentuk :

– Penghilang nyeri. Karena pancreatitis akut ringan dapat menimbulkan nyeri sedang hingga
berat, penghilang nyeri yang kuat digunakan untuk mengobati gejala tersebut. Mungkin juga
dibutuhkan obat untuk mengontrol mual dan muntah.

– Gizi. Untuk mengistirahatkan pancreas, gizi diberikan melalui selang makan

– Cairan intravena. Karena tubuh dapat mengalami dehidrasi selama pancreatitis akut, cairan
dimasukkan melalui selang yang dihubungkan dengan vena.

Jika tidak ada komplikasi, pankreatitis akut membaik dalam beberapa hari. Kebanyakan pasien
yang menderita pancreatitis akut ringan akan siap meninggalkan rumah sakit dalam 5-7 hari.
Pankreatitis akut berat

• Pada kasus pancreatitis akut berat, peradangan jaringan pancreas sangat parah sehingga beberapa diantaranya

mengalami mati/nekrosis yang merupakan lahan yang baik utnuk infeksi bakteri yang dapat menyebar ke dalam

darah (sepsis) dan bagian loain dari tubuh sehingga menyebabkan kegagalan berbagai macam organ.

• Hal lain yang membahayakan dari pancreatitis akut berat adalah hilangnya cairan yang banyak dari tubuh yang akan

mengurangi jumlah darah dalam tubuh (syok hipovolemik). Syok hipovolemik dapat mengancam jiwa karena tubuh

membutuhkan darah kaya oksigen untuk bertahan. Untuk mengatasinya maka perlu dimasukkan dalam ICU.

Penyuntikan antibiotic digunakan untuk menghindari jaringan yang mati dari infeksi.

• Cairan intravena digunakan untuk mengganti kehilangan cairan dan mencegah syok hipovolemik. Peralatan

pernafasan digunakan untuk menilai pernafasan dan selang makanan digunakan untuk nutrisi tubuh. Pembedahan

mungkin dibutuhkan untuk mengambil jaringan mati dari pancreas. Pasien tinggal di ICU sampai resiko infeksi,

kegagalan organ dan syok hipovolemik sudah teratasi.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai