Anda di halaman 1dari 28

APPENDICITIS

oleh :
Elvi Sepriani

Preseptor :
dr. Abdul Raziq Jamil, Sp.B
PENDAHULUAN
• Penyebab akut abdomen yang paling sering pada anak-
anak dan dewasa dan kasus emergensi bedah yang
1 umum ditemukan
• terdapat 11 kasus apendisitis pada setiap 1000 orang di
2 Amerika
• Insiden apendicitis akut di Indonesia dilaporkan
menempati urutan tertinggi diantara kasus-kasus
3 kegawatan darurat
ANATOMI
FISIOLOGI
FISIOLOGI APENDIKS
Komponen dari GALT (Gut-Associated Lymphoid
Tissue)

Mensekresikan IgA = perlindungan terhadap infeksi

Lapisan mukosa = mensekresikan cairan, mucin dan


enzim-enzim proteolitik
DEFINISI
Appendicitis adalah peradangan yang terjadi pada
Appendix vermicularis akibat adanya obstruksi
pada lumen Appendix.
Epidemiologi dan insidensi

Indonesi AS terdapat 11
a kasus
Urutan tertinggi
apendisitis pada
kasus kegawat
setiap 1000
daruratan
orang di
Amerika
ETIOLOGI

Peranan • Diet dan higiene


Lingkungan
Peranan •


Fekalit
Hiperplasia jaringan limfoid
Tumor apendiks

Obstruksi • Cacing Ascariasis

Peranan Flora ●
Escherichia coli = bakteri aerob yang paling banyak ditemukan
• Bacteroides Fragilis = appendisitis perforasi
Bakterial
Patogenesis Sumbatan
Sumbatan di
di lumen
appendiks
appendiks
lumen
KLASIFIKASI APPENDISITIS

Appendisitis akut

Appendisitis kronik

Appendisitis Perforasi
Gejala klinik
Gejala klasik peradang akut appendik nyeri samar dan tumpul
( nyeri visceral diepigastrium disekitar umbilikus ).
Mual dan muntah, anoreksia
Dlm beberapa jam (6-12 Jam) nyeri pindah kanan bawah titik
Mc.Burney
Disini nyeri lebih tajam letaknya  nyeri somatik setempat .Nyeri
batuk /berjalan
Mengalami demam ( naik hingga 38 C) pada perforasi meningkat
hingga 39 C
Gejala klinik lainnya
Gejala appendisitis akut kdg sulit didiagnosa
Pada anak tidak spesifik  rewel dan tak mau makan.
Sering diketahui setelah perforasi ( 80 -90%).
Pd usia lanjut  sering samar2 ,terlambat diagnosa 
> 50 % didiagnosa setelah perforasi . pengaruh
atherosclerosis
Manuver Diagnostik
1. Rovsing’s sign
2. Psoas sign
3. Obturator sign
4. Blumberg’s sign
Pemeriksaan
Penunjang

Appendikogram

Laparoskopi Laboratorium

Foto Polos
CT-Scan
abdomen

Ultrasonografi
Diagnosis Banding
Gastroenteritis akut

Infeksi saluran kencing

Batu Urethra

Pelvic Inflammatory Disease (PID)

Ruptur Folikel de Graaf

Kehamilan diluar kandungan


Penatalaksanaan

Pengobatan tunggal terbaik untuk appendisitis akut adalah dengan


jalan membuang penyumbatnya(operasi appendektomi)

Perbaikan keadaan umum dengan infus,pemberian antibtik untuk


kuman gram negatif dan postif serta anaerob perlu dilakukan
sebelum pembedahan

Alternatif lain yaitu dengan cara bedah laparaskopi


Komplikasi

Appendic Post
itis acuta operasi

Appendicitis kronik •Fistel

Appendicitis perforata

Appendicular infiltrat •Hernia cicatricalis

Appendicular abscess •Ileus
Peritonitis
•Perdarahan dari


Mesenterial pyemia

Septic shock traktus digestivus
Prognosis

Dengan diagnosis dan pembedahan yang


cepat, tingkat mortalitas dan morbiditas
penyakit ini sangat kecil. Angka kematian
lebih tinggi pada anak dan orang tua.
Apabila appendiks tidak diangkat, dapat
terjadi serangan berulang
KESIMPULAN
Kesimpulann Appendicitis adalah
Gejala klinis : nyeri
perut, anorexia, mual,
peradangan yang
muntah, nyeri
terjadi pada Appendix
berpindah, nyeri
vermicularis akibat
periumbilikal, kadang
adanya obstruksi pada
demam yang tidak
lumen Appendix.
terlalu tinggi

Pemeriksaan
penunjang dalam
Penatalaksanaannya
diagnosis Appendicitis
adalah dengan dengan
adalah pemeriksaan
jalan membuang
laboratorium, Skor
penyebabnya (operasi
Alvarado,
appendektomi)
ultrasonografi, dan
radiologi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai