N-Acetylcystein
Disusun Oleh:
Preseptor:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa karena kehendak-
Nya penulis dapat menyelesaikan referat dengan judul “Acetylcystein”.
Referat ini dibuat sebagai salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik
Ilmu Anestesi. Mengingat pengetahuan dan pengalaman penulis serta
waktu yang tersedia untuk menyusun referat ini sangat terbatas, penulis
sadar masih banyak kekurangan baik dari segi isi, susunan bahasa, maupun
sistematika penulisannya. Untuk itu kritik dan saran pembaca yang
membangun sangat penulis harapkan.
Penulis
1
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................4
BAB II................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................6
BAB III............................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................13
1
BAB I
PENDAHULUAN
glutathione tereduksi. NAC adalah sumber gugus sulfhidril dalam sel dan
pemulung radikal bebas saat berinteraksi dengan ROS seperti OH• dan H2HAI2.
N-turunan asetil dari asam amino alamiL-sistein, telah banyak diresepkan sebagai
terapeutik ini telah diketahui dengan baik. Secara khusus, aksi mukolitik
viskositas.1
NAC telah digunakan secara klinis selama lebih dari 30 tahun dan bekerja
pengurangan GSH atau stress oksidatif seperti infeksi HIV, kanker dan penyakit
dengan cepat dengan konsumsi peroral namun metabolism awal yang luas oleh
sel-sel usus halus dan hati menyebabkan hanya sedikit NAC yang intak yang
4
1.2 Tujuan Penulisan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Preformulasi3
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam etanol, praktis tidak larut dalam eter
dandalam kloroform
Farmakodinamik
overdosis acetaminophen. Hal ini paling efektif jika diberikan lebih awal,dengan
manfaat yang terlihat terutama pada pasien yang diobati dalam waktu 8-10 jam
pemberian topikal.
dimetabolisme.
dan tembaga, dengan karet, dan dengan oksigen dan mengoksidasi zat. Beberapa
dan beberapa tetrasiklin baik secara fisik tidak sesuai dengan, atau mungkin tidak
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
causes, risk factors, and potential remedies. BMC Pulm Med. 2014;14:19.
Care.2016;3:15.
5. Rello J, Pérez M, Roca O. High-flow nasal therapy in adults with severe acute
6. Frat JP, Thille AW, Mercat A. High-flow oxygen through nasal cannula in
acute
9. Suffredini, D. A., & Allison, M. G. (2021). A Rationale for Use of High Flow
Nasal Cannula for Select Patients With Suspected or Confirmed Severe Acute
9
Respiratory Syndrome Coronavirus-2 Infection. Journal of Intensive Care
10. Parke RL,Mc Guinness SP.Pressures delivered by nasal high flow oxygen
1624.
11.Karamouzos, V., Fligou, F., Gogos, C., & Velissaris, D. (2020). High flow
doi:10.4081/monaldi.2020.1323.
13. Aishaqaq HM, Al Aseri ZA, Alshahrani MS. High‐flow nasal cannula for
patients with COVID-19 acute hypoxemic respiratory failure. Saudi Crit Care
J 2020;4:6‐9.
10