TERAPI OKSIGEN
Disusun Oleh:
Preseptor:
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat Tuhan yang Maha Esa karena kehendak-Nya
penulis dapat menyelesaikan referat dengan judul Terapi Oksigen. Referat ini
dibuat sebagai salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Ilmu Anestesi.
Mengingat pengetahuan dan pengalaman penulis serta waktu yang tersedia untuk
menyusun referat ini sangat terbatas, penulis sadar masih banyak kekurangan
baik dari segi isi, susunan bahasa, maupun sistematika penulisannya. Untuk itu
Sakit Umum Daerah M. Natsir Solok, yang telah memberikan masukan yang
Akhir kata penulis berharap kiranya referat ini dapat menjadi masukan yang
berguna dan bisa menjadi informasi bagi tenaga medis dan profesi lain terkait
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
dalam tubuh, dan ini merupakan bagian penting dari resusitasi pada banyak penyakit
oksigenasi jaringan agar tetap adekuat dengan cara meningkatkan masukan oksigen
ke dalam sistem respirasi, meningkatkan daya angkut oksigen ke dalam sirkulasi dan
mencapai saturasi oksigen normal atau mendekati normal (94-96%), kecuali pada
kelompok pasien dengan hiperkapnia kronis yang memerlukan target saturasi lebih
1
mengalami tingkat hipoksemia yang bervariasi.3
dibagian ilmu Anestesi RSUD M. Natsir dan diharapkan agar dapat menambah
pengetahuan penulis serta bisa menjadi bahan referensi bagi para pembaca mengenai
Terapi Oksigen.
Tujuan khusus dari penulisan referat ini adalah untuk mengetahui mengenai
definisi, indikasi, tujuan, perangkat, teknik pemberian dan efek samping dari terapi
oksigen.
Referat ini dibuat dengan metode tinjauan kepustakaan yang merujuk pada
berbagai literatur.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Oksigen adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau dan pertama kali
dikenali oleh Joseph Priestley pada tahun 1771. Oksigen telah digunakan dalam
praktik klinis selama lebih dari 200 tahun. Hal ini penting untuk fungsi dan
menit dapat berakibat fatal. Oksigen dianggap sebagai agen farmakologis dengan
(>21%). Terapi oksigen banyak digunakan di lingkungan pra-rumah sakit dan rumah
jaringan yang tidak adekuat. Kondisi jaringan dengan oksigen yang tidak adekuat
3
Kegagalan napas yang dapat diakibatkan oleh kelainan anatomi atau hambatan
jalan napas, kelebihan dosis obat sedatif yang berakibat depresi sistem
trauma dada yang menyebabkan kelainan bentuk dan gerak, maupun berbagai
Pasca anestesi umum terutama pada anestesi inhalasi dengan gas gelak atau
N2O.
mengekstrak oksigen.
multipel, infeksi berat, penderita luka bakar, pasien dengan kejang demam,
4
Hipoksemia terkoreksi. Terapi oksigen sangat diperlukan dalam upaya
penyelamatan nyawa pasien pada kasus kegawatan napas atau gagal napas,
berkurang dan tekanan parsial oksigen (PO2) akan meningkat dengan terapi
Terapi oksigen akan memfasilitasi absorbs gas dari jaringan dan rongga-
Membantu diagnostik dan mengetahui pertukaran gas dari fungsi paru. Secara
oksigen parsial arteri (PaO2) yang rendah dan/atau persentase saturasi oksigen
paraquat, dimana keracunan oleh zat ini diperburuk dengan terapi oksigen karena
aktivitas redoksnya.5
Narkosis karbon dioksida terjadi pada pasien dengan kondisi seperti gangguan
5
Penurunan ini dapat mengakibatkan hiperkarbia lebih lanjut, perubahan status mental,
atau bahkan gangguan pernapasan total. Terapi titrasi pada pasien hipoksemia dengan
menghilangkan debu, bakteri, dan partikulat lainnya. Pada langkah pertama proses
konsentrasi, mesin memaksa udara masuk ke dalam salah satu dari dua tabung yang
diserap, meninggalkan oksigen pekat (90% atau lebih tinggi) dan sebagian kecil
lainnya. Pada saat yang sama, di silinder lainnya, nitrogen diserap dan ditarik ke
atmosfer. Pada langkah kedua, fungsi tabung dibalik dalam siklus waktu, memberikan
Ada dua jenis konsentrator oksigen yaitu stasioner dan portable. Konsentrator
berkisar antara 0,5 hingga 10–15 L permenit. Konsentrator stasioner memiliki berat
6
atau menggulung perangkat. Konsentrator dihubungkan ke pasokan listrik utama di
rumah, menggunakan 300 W (atau lebih rendah) per jam. Pilihan yang relatif baru
adalah konsentrator rumah super kecil, yang beratnya bisa mencapai sekitar 4,5 kg,
solusi oksigen kecil, ringan dan portabel dalam unit kompak dan mobile.
7
Gambar 2.2 Konsentrator oksigen portabel6
berdasarkan empat faktor utama yaitu keluaran oksigen, ukuran dan berat, pilihan
daya, serta harga. Konsentrator oksigen stasioner memiliki keluaran oksigen lebih
tinggi dan biaya lebih rendah. Konsentrator oksigen portabel menawarkan ukuran
yang lebih kecil dan bobot yang lebih ringan serta fleksibilitas yang lebih besar
dengan sumber daya. Untuk pasien yang menjalani kehidupan aktif dan sering jauh
dari sumber listrik (stopkontak), konsentrator oksigen portabel adalah pilihan terbaik.
akan rusak seiring waktu. Sebagian besar baterai ini dapat diisi ulang sekitar 300 kali
long term oxygen theraphy (LTOT) karena hemat biaya dan lebih aman dibandingkan
pasien yang menggunakan oksigen selama >1,4 jam perhari. Konsentrator oksigen
8
portabel untuk terapi oksigen rawat jalan ditawarkan kepada orang-orang yang sudah
menggunakan LTOT yang ingin menggunakan oksigen di luar rumah. Terapi oksigen
rawat jalan dapat meningkatkan toleransi olahraga dan sesak napas, meskipun
oksigen sebelum dan sesudah olahraga tidak memberikan manfaat pada sebagian
besar pasien penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Selain itu, terapi oksigen rawat
Konsentrator beroperasi dengan tenaga listrik dan dengan demikian memasok oksigen
dalam jumlah tidak terbatas. Konsentrator portabel dapat digunakan saat bepergian
beberapa model. Dari sudut pandang jangka panjang, konsentrator lebih hemat biaya
dibandingkan tabung gas bertekanan, dan diketahui dapat bertahan hingga 1500 jam
listrik agar dapat berfungsi. Menghadapi pemadaman listrik yang tidak terjadwal,
penggantian filter setiap minggu, servis rutin dan periode pemanasan mesin, serta
9
2.5.2 Tabung Oksigen
Tabung oksigen adalah wadah logam yang diisi dengan gas terkompresi dan
ditahan di bawah tekanan tinggi. Tabung oksigen tersedia dalam berbagai ukuran
yang menentukan kapasitas oksigen. Ransel, troli, atau kereta beroda mungkin
diperlukan untuk bergerak, tergantung pada ukuran dan berat silinder serta aktivitas
dan tingkat kebugaran pasien. Tabung oksigen diberi kode warna dengan badan putih
Regulator dipasang pada bagian atas tabung dan berfungsi seperti keran,
memungkinkan penyesuaian laju aliran oksigen yang aman, dalam L permenit. Ketika
keran dibuka secara manual, oksigen akan mengalir ke pasien dengan hambatan
paling kecil melalui alat penghantar oksigen (misalnya selang dengan masker atau
tersisa di dalam tabung, memperkirakan jumlah oksigen yang tersedia untuk disuplai.
Kapasitas tabung oksigen relatif rendah: misalnya. dengan tekanan pengisian 200 bar
10
dan 400 L oksigen, suplai oksigen pasien akan mencukupi selama 2,5 jam tergantung
laju aliran.6
oksigen. Tabung oksigen dapat berfungsi sebagai cadangan jika terjadi pemadaman
listrik atau kegagalan konsentrator. Di rumah sakit, tabung oksigen befungsi sebagai
pasokan oksigen sementara untuk pasien dengan ventilasi invasif ketika mereka perlu
adalah ukuran dan beratnya sehingga tabung oksigen kurang nyaman untuk dibawa
tanpa peralatan.6
Oksigen liquid adalah cairan kriogenik, yaitu gas cair dengan titik didih
sebagai cairan dalam wadah kecil. Rasio 860:1 untuk oksigen liquid, dimana ketika 1
menjadi gas terkompresi kemudian dihangatkan pada suhu sekitar (ruangan) di dalam
peralatan sebelum pasien dapat menerima oksigen melalui selang ke lubang hidung
11
Gambar 2.4 Oksigen Liquid6
ukuran. Wadah kriogenik ini menjaga agar liquid tetap dingin. Wadah stasioner
berukuran kecil dapat menyediakan persediaan isi ulang yang nyaman di dalam mobil
atau van selama perjalanan jauh dari rumah. Jika pasien menggunakan oksigen liquid
aliran tinggi (hingga 15 L permenit oksigen aliran kontinu), penting untuk dicatat
bahwa es dapat terbentuk pada kumparan penukar panas portabel karena pembekuan
kelembaban sekitar. Pasien-pasien ini biasanya memiliki dua sistem portabel untuk
lapisan es pada salah satu unit sambil menggunakan oksigen rawat jalan di unit
lainnya.6
Memilih oksigen yang tepat dapat menjadi tantangan bagi dokter. Ada dua
faktor penentu utama saat memilih antara oksigen liquid dan oksigen dari tabung
oksigen, yaitu kenyamanan dan efisiensi. Untuk pasien rawat jalan yang
12
membutuhkan oksigen aliran tinggi, oksigen liquid adalah pilihan yang paling
praktis.6
oksigen dalam bentuk gas, sehingga lebih mudah dan ringan untuk dibawa kemana-
mana. Tangki oksigen liquid lebih aman dibandingkan tabung gas bertekanan karena
tekanannya lebih rendah. Jika dibandingkan dengan oksigen berbentuk gas, pasien
lebih memilih sistem oksigen liquid karena lebih tahan lama, pengisian tabung lebih
sederhana, dan sistem portable lebih mudah dibawa karena bobotnya lebih ringan.
Namun, konsentrator oksigen portabel bahkan lebih ringan daripada tabung oksigen
oksigen liquid karena memerlukan baterai internal, adaptor mobil, atau listrik standar,
dan kebutuhan akan sumber listrik yang berkelanjutan dapat menghambat mobilitas
tidak memiliki tangki terkompresi untuk ditukar atau diisi ulang karena mereka
menarik udara sekitar langsung dari lingkungan sekitar, menyaringnya secara instan
dan mengalirkan sekitar 93% oksigen murni langsung ke pasien melalui nasal kanul.
Wadah oksigen liquid berukuran besar harus selalu terisi di rumah untuk sering
mengisi tangki portabel yang lebih kecil. Pengiriman oksigen berulang bisa memakan
biaya yang cukup mahal. Hal penting lainnya yang perlu diingat adalah oksigen liquid
13
terus-menerus menguap dan perlu digunakan serta disuplai kembali oleh penyedia
layanan profesional setidaknya dua hingga tiga kali sebulan. Oleh karena itu, salah
satu kelemahan utama terapi oksigen liquid adalah biayanya. Selain itu, jumlah pasien
gangguan fungsi paru-paru yang ingin melakukan perjalanan dengan pesawat terbang
flow) dan aliran tinggi (high flow). Sistem aliran rendah menghasilkan aliran oksigen
yang lebih rendah dibandingkan aliran inspirasi sebenarnya (∼30 L permenit). Saat
pasien melakukan inspirasi, oksigen diencerkan dengan udara ruangan, dan derajat
pengencerannya bergantung pada aliran inspirasi. Oleh karena itu, sistem pengiriman
oksigen ini tidak memungkinkan penghitungan fraksi oksigen inspirasi (FIO 2) yang
akurat. Sistem pengiriman oksigen aliran tinggi memberikan aliran oksigen yang
lebih tinggi dan FIO2 stabil serta tidak terpengaruh oleh jenis pernapasan pasien.6
Nasal Kanul
Nasal kanul adalah sistem pengiriman oksigen yang paling umum digunakan
untuk hipoksia ringan. Nasal kanul menyalurkan oksigen ke ruang nasofaring dan
dapat diatur untuk mengalirkan antara 1-6 L permenit (24-40% FIO 2). FIO2
meningkat sekitar 4% dengan setiap liter oksigen per menit. Nasal kanul banyak
digunakan pada perangkat oksigen domisili. Aliran oksigen >6 L permenit harus
14
dihindari karena dapat mengeringkan mukosa hidung dan mengganggu pola tidur.
Nasal kanul nyaman digunakan karena pasien dapat berbicara dan makan sambil
menerima oksigen, serta mudah digunakan. Namun mudah copot dan tidak efektif
(35–55% FIO2) dan diindikasikan bila diperlukan oksigen dalam jumlah sedang. Alat
ini dipasang di mulut dan hidung pasien, dan memiliki saluran pernafasan samping
yang digunakan oleh pasien untuk mengeluarkan karbon dioksida. Humidified air
15
hidung. Efisiensi masker bergantung pada seberapa pas masker tersebut. Makan dan
minum bisa menjadi sulit jika masker masih terpasang dan dapat menjadi kendala
bagi beberapa pasien, yang mungkin merasa sesak jika masker terpasang.6
Non-Rebreather Mask
mengalirkan oksigen dengan konsentrasi lebih tinggi. Katup satu arah antara masker
rebreather mask dapat diatur untuk mengalirkan antara 10-15 L permenit (80–95%
oksigen). Aliran oksigen <10 L permenit dapat menyebabkan kantung oksigen kolaps
sepenuhnya saat inspirasi. FIO2 tergantung pada pola pernapasan pasien. Masker ini
berguna pada pasien hipoksia berat dan memiliki ventilasi yang baik, namun masker
ini memiliki risiko retensi dan aspirasi karbon dioksida jika terjadi muntah.6
16
Gambar 2.7 Non-Rebreather Mask6
TTOC belum mendapatkan popularitas yang luas karena hanya sedikit dokter yang
terlatih untuk memasukkan TTOC atau menangani pasien dengan TTOC, dan
terdapat juga penolakan luas untuk melakukan prosedur invasif ini pada pasien
oksigen melalui TTOC melewati dead space anatomis di saluran udara bagian atas
dan mulut, sehingga oksigen dapat langsung masuk ke trakea. Hal ini mengurangi
17
2.6.2 Sistem Aliran Tinggi (High Flow)
Rebreather Mask
Berbeda dengan non-rebreather mask, tidak ada katup satu arah antara masker
rebreather dan kantong reservoir sehingga oksigen yang dihirup dan udara ekspirasi
Venturi Mask
FIO2 secara akurat. Peralatan ini terdiri dari botol air steril, tube bergelombang,
sistem nebuliser rasio udara/oksigen, kantong drainase, dan masker (misalnya aerosol
face mask, masker trakeostomi, T-piece, face tent). Aliran oksigen melebihi aliran
puncak ekspirasi pasien. Oleh karena itu, kecil kemungkinan pasien menghirup udara
dari ruangan. Venturi mask menggunakan port dengan ukuran berbeda untuk
mengubah FIO2 yang dikirimkan (24-50%). FIO2 dan aliran oksigen dinyatakan
dengan jelas di bagian bawah setiap port. Venturi mask tidak mengeringkan selaput
lendir, namun dapat mengganggu bicara dan makan Venturi mask sangat berguna
pada pasien PPOK, dimana pemberian oksigen yang tepat sangat penting.6
18
High Flow Nasal Kanul
High flow nasal kanul terdiri dari flow generator, pencampur oksigen-udara,
humidifer, dan nasal kanul. Flow generator dapat menyediakan aliran gas hingga 60 L
dipanaskan dialirkan ke wide-bore nasal prong. Laju aliran dan FIO 2 dapat dititrasi
keseluruhan, aliran tinggi dan humidifier meningkatkan kapasitas sisa fungsional dan
pernafasan.6
(atelektasis).
pembuluh darah yang diikuti oleh fibrosis dan ablasi retina yang
19
menyebabkan kebutaan. PaO2 sebesar 50-80 mmHg direkomendasikan pada
Toksisitas paru, Pasien yang terpapar oksigen tingkat tinggi dalam jangka
waktu lama mengalami kerusakan paru-paru. Hal ini tergantung pada FiO 2
edema, penebalan membran dan akhirnya menjadi fibrosis paru. Fibrosis paru
Depresi Ventilasi, Hal ini terlihat pada pasien PPOK dengan retensi CO 2
dapat menyebabkan toksisitas paru, optik, dan sistem saraf pusat. Gejala
toksisitas paru meliputi rasa terbakar di retrosternal, batuk, dan dada terasa
miopia pada orang dewasa. Tanda dan gejala toksisitas sistem saraf pusat
meliputi perubahan perilaku, mual, vertigo, kedutan pada wajah, dan kejang
tonik-klonik.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Oksigen adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau, penting untuk fungsi
diberikan kepada pasien dengan oksigenasi jaringan yang tidak adekuat, bertujuan
oksigen liquid. Teknik pemberian terapi oksigen terdiri dari sistem aliran rendah dan
sistem aliran tinggi. Sistem aliran rendah mencakup nasal kanul, simple face mask,
tinggi mencakup rebreather mask, venture mask dan high flow nasal kanul.
21
DAFTAR PUSTAKA
1. Airlangga PS, Rahardjo P. 2016. Buku Ajar Anestesiologi dan Terapi Intensif :
Fisiologi Pernafasan. Jawa Timur: Airlangga University Press.
2. Thalib AHS, Madji NA. Terapi Oksigen Terhadap Perubahan Kadar Saturasi
Oksigen Pada Pasien Dengan Cedera Kepala. Jurnal Ilmu Kesehatan 2023; 12(1):
1-7.
3. National Institute for Health and Care Excellence. Obstructive sleep
apnoea/hypopnoea syndrome and obesity hypoventilation syndrome in over 16s
Evidence review I: Oxygen therapy. NICE guideline NG202 Intervention
evidence review 2021.
4. Htun AT, Thein WM. Oxygen Theraphy. International Journal of Novel
Research in Healthcare and Nursing 2016; 3(2): 8-14.
5. Weekley MS, Bland LE. 2023. Oxygen Administration. StatPearls.
6. Hardavella G, Karampinis I, Frille A, et al. Oxygen devices and delivery
systems. Breathe 2019; 15: e108–e116.
22