Oleh:
Ni Kadek Ari Puji Astiti (1202006005)
Pembimbing
dr. Made Agus Kresna Sucandra, Sp.An
FK UNUD/RSUP SANGLAH
OKTOBER 2016
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tinjauan pustaka yang
berjudul “Pulse Oximeter Generasi Terbaru ” ini tepat pada waktunya. Tinjauan
pustaka ini disusun dalam rangka mengikuti Kepaniteraan Klinik Madya di
Bagian/SMF Ilmu Anestesi dan Reanimasi FK Unud/RSUP Sanglah. Dalam
penulisan tinjauan pustaka ini penulis banyak mendapatkan bimbingan maupun
bantuan, baik berupa informasi maupun bimbingan moril. Untuk itu, pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. dr. Made Agus Kresna Sucandra selaku dokter pembimbing yang telah
banyak membimbing dan memberikan saran.
3.Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan tinjauan pustaka ini
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Tinjauan pustaka ini penulis sadari masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan dalam rangka penyempurnaannya. Akhirnya penulis mengharapkan semoga
tinjauan pustaka ini dapat bermanfaat di bidang ilmu pengetahuan dan kedokteran.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul................................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 2
2.1 Darah dan Komponennya............................................................................ 2
2.2 Saturasi Oksigen.......................................................................................... 3
2.3 Alat Pengukuran dan Tempat Pengukuran.................................................. 4
2.4 Tempat Pemasangan Pulse Oximeter.......................................................... 4
2.5 Pemasangan Pulse Oximeter....................................................................... 6
2.6 Pulse Oximeter Generasi Terbaru................................................................ 6
BAB III PENUTUP......................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Monitoring saturasi oksigen merupakan salah satu hal yang penting dalam
monitoring kondisi pasien. Sebelum tahun 1980, monitoring pasien hipoksemia hanya
melalui kulit (sianosis). Tetapi cari ini bersifat subjektif selain itu perubahan warna
kulit merupakan tanda klinis akhir yang menggambarkan hipoksemia. Umumnya
saturasi oksigen pasti akan turun menjadi 85%-80% sebelum menyebabkan sianosis.
Anestesi bisa memengaruhi keadaan SpO2 darah. Hal ini disebabkan karena obat
anestesi yang diberikan secara intravena memiliki sifat mendepres sistem pernapasan
sehingga terjadi penurunan fungsi fisiologis. Sehingga, pemantauan yang
berkelanjutan terhadap saturasi oksigen diperlukan terlebih lagi untuk pasien di ruang
operasi, postanesthesia care unit (PACU), ataupun pada paisen kritis.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Korpuskula darah terdiri atas sel darah merah dan sel darah putih. Sel darah
merah (eritrosit) adalah sel tidak berinti yang mengandung hemoglobin. Hemoglobin
merupakan protein tetramer yang terdiri atas dua pasang subunit polipeptida yang
berbeda α,β, γ, δ, dan S. Struktur tetramer hemoglobin yang umum dijumpai adalah
HbA (α2β2), HbF (α2γ2), HbS (α2S2) dan HbA2 (α2δ2). Hemoglobin mampu
mengikat empat molekul oksigen per tertramer (satu per subunit heme), dan kurva
saturasi oksigen memiliki bentuk sigmoid. Mudahnya hemoglobin untuk mengikat
oksigen dipengaruhi oleh terikatnya oksigen lain pada tetramer yang sama. Hal ini
memungkinkan hemoglobin untuk berikatan dengan oksigen dan mentransportasikan
oksigen dalam jumlah yang maksimal. 2,
Terkait dengan kemampuannya itu maka salah satu fungsi eritrosit yaitu
mentransportasi oksigen ke seluruh tubuh. Terikatnya hemoglobin dan oksigen pada
eritrosit memberikan efek warna merah terang pada darah manusia. Sehingga, apabila
kadar oksigen menurun atau sedikit yang terikat dalam darah maka akan
menimbulkan warna kebiruan pada kulit. 1,2
Sel darah putih (leukosit) sering dikaitkan dengan sistem imun, dimana
perannya adalah untuk melawan bakteri ataupun virus yang berbahaya bagi tubuh.
Sedangkan sel plasma merupakan larutan air yang mengandung albumin, faktor
koagulan, hormon, berbagai jenis protein serta garam. 1,2
2
Gambar 1. Struktur Hemoglobin
3
Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa banyak tubuh
mengonsumsi oksigen. Kadar di bawah 60% menggambarkan bahwa tubuh
kekurangan oksigen dan terjadi penyakit iskemik. 5
3. Saturasi oksigen jaringan
Pengukuranya bias dengan menggunakan spektroskopi inframerah dekat,
dimana akan memberikan gambaran oksigenasi jaringan dalam berbagai
kondisi. 5
4. Saturasi oksigen perifer
Adalah estimasi kejenuhan oksigen yang umumnya diukur menggunakan
pulse oximeter. 5
4
gelombang yang relative stabil dan tidak berpulsasi dikenal sebagai direct current
(DC) sedangkan yang berpulsasi disebut alternating current (AC). Pulse oximeter
menggunakan amplitude penyerapan untuk menghitung rasio cahaya merah dan
inframerah. Saat saturasi oksigen arteri rendah, deoksihemoglobin meningkat serta
terjadi perubahan amplitude secara relative terhadap penyerapan cahaya merah karena
pulsasi lebih besar dari penyerapan inframerah. 9
5
Gambar 3. Tempat Pemasangan Oximeter
6
Pulse oximeter pertama kali dirancang oleh Takuo Aoyagi dan dipasarkan oleh
Nihon Koden di tahun 1974. Nellcor N-100 merupakan pulse oximeter pertama yang
dirancang untuk penggunaan klinis, kemudian dipasarkan pada tahun 1982 dan
menjadi standar pulse oximeter konvensional. Alat ini kemudian diadaptasi dalam
dunia bedah untuk mencegah kematian yang disebabkan oleh penurunan oksigen
secara tiba-tiba. Namun, diluar ruang operasi pergerakan tubuh pasien menjadi
tantangan utama dalam pembacaan nilai saturasi karena gerakan tubuh salah
diinterpretasikan sebagai denyut nadi. Sehingga gerakan tubuh memengaruhi akurasi
pengukuran pulse oximeter. Untuk mengatasi permasalahan ini maka didesain pulse
oximeter dengan rancangan berbeda yang dikenal dengan pulse oximeter generasi
terbaru. 5,9
Banyak penelitian sudah dilakukan seperti penelitian Karen dkk dengan tujuan
untuk mencari tahu perbedaan pulse oximeter konvensional dan generasi terbaru.
Pulse oximeter generasi terbaru diantaranya adalah Masimo SET, Nellcore-3000 dan
Philips FAST SpO2. Namun, dari penelitian tersebut tidak ditemukan perbedaan
spesifik antara ketiga alat tersebut. Disamping itu pada penelitian tersebut dinilai
pengaruh pergerakan tubuh dalam kondisi hiposemia dan low perfusion. Masimo SET
memberikan akurasi 99% dengan positive predictive value 100% sedangkan N-200
(pulse oximeter konvensional) akurasinya hanya 76% dengan positive redictive value
73%. Selain pulse oximetry generasi terbaru kini sudah dirancang phone oximeter
sebagai pengganti pulse oximeter. Alat ini sudah diujicoba di Uganda dan Kanada.4,8,9
7
8
BAB III
PENUTUP
Monitoring saturasi oksigen merupakan salah satu hal yang penting dalam
monitoring kondisi pasien. Saturasi oksigen mengacu pada presentasi hemoglobin
yang berikatan dengan oksigen dalam arteri. Penilaian ini berkaitan dengan tindakan
yang perlu dilakukan (terapi oksigen). Untuk mengetahui nilai saturasi oksigen bisa
dilakukan penilaian melalui analisis gas darah, namun hal ini lebih invasif. Sehingga
dirancanglah alat untuk monitoring kontinyu yaitu pulse oximeter. Pulse oximeter
sudah diciptakan pada tahun 1970 yang dikenal sebagai pulse oximeter konvensional.
Namun, akurasi alat ini kurang karena dipengaruhi oleh gerakan tubuh. Oleh karena
itu dirancanglah pulse oximeter generasi terbaru diantaranya adalah Masimo SET,
Nellcore-3000 dan Philips FAST SpO2.
9
DAFTAR PUSTAKA
10