Anda di halaman 1dari 2

Apa Manfaat Penggunaan Alat Pengukur Oksigen di Dalam Darah

Mengetahui kadar oksigen di dalam darah dapat dilakukan dengan tes analisa gas darah di
rumah sakit, hal ini harus dilakukan dengan rekomendasi dokter. Cara lainnya adalah dengan
menggunakan alat. Alat medis yang digunakan untuk mengukur kadar oksigen di dalam
darah adalah Oximeter. Tahukah kamu bahwa pengembangan alat oximeter bermula dari
wabah terparah sepanjang tahun 2019 hingga 2022 yakni Covid-19, alat ini didesai oleh
insinyur Jepang bernama Takuo Aoyagi.

Pada masa pandemic Covid-19 oximeter berperan penting dalam penentuan tingkat
keparahan pasien dan rencana pengobatannya, terutama bagi pasien yang melakukan isolasi
mandiri. Saturasi oksigen dapat digunakan untuk memantau kondisi tubuh. Nilai ini juga
digunakan untuk menentukan apakah suatu pengobatan berhasil atau tidak. Takuo Auyogi
sebenarnya telah Menyusun teori prinsip oximeter pada tahun 1974, ternyata alat ini sangat
membantu menyelamatkan nyawa penderita penyakit jantung maupun paru-paru.

Nyatanya oximeter juga dapat digunakan bagi bayi baru lahir yang berusia di bawah 28 hari
dengan kondisi buruk. Oximeter dapat menampilkan frekuensi denyut jantung dan staurasi
oksigen, sehingga dapat mengetahui kondisi saat pemeriksaan.

Lalu apakah oximeter berguna bagi orang biasa? Bagi anda mengetahui kadar oksigen normal
dalam darah tentu penting, hal ini karena kadar oksigen yang cukup mempengaruhi
kemampuan organ dan jaringan tubuh untuk menjalankan fungsinya. Saturasi oksigen normal
adalah berkisar antara 95 % hingga 100 % sedangkan jika di bawah 95% dikatakan saturasi
oksigen rendah. Kondisi kadar oksigen darah yang terlalu tinggi sangat jarang ditemukan,
tetapi bisa terjadi oleh orang yang mendapatkan terapi oksigenasi menggunakan tabung
oksigen tambahan.

Orang yang mengalami saturasi oksigen rendah disebut hipoksemia. Hipoksemia dapat
menandakah bahwa ia memiliki penyakit :

Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Bronchitis dan Emfisema

Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)

Asma

Pneumothorax
Anemia

Cacat jantung bawaan

Penyakit jantung

atau Emboli paru

Kondisi saturasi oksigen rendah biasanya memiliki gejala seperti sesak nafas, nyeri dada,
keringat dingin, batuk-batuk, kebingungan dan kulit membiru.

Penyakit yang dialami hipoksemia sebagian besar dapat menghalangi paru-paru untuk
mendapatkan oksigen dan melepaskan karbon dioksida dengan optimal. Sebagian lainnya
adalah kelainan darah dan masalah pada sistem peredaran darah yang juga dapat menurunkan
peredaran oksigen ke seluruh tubuh.

Oximeter menggabungkan dua teknologi spektrofotometri dan plethysmography optic


(mengukur denyut perubahan volume darah di arteri). Cara kerja alat ini cukup praktis serta
dapat dilakukan sendiri dirumah, caranya dengan memasukkan satu jari ke dalam alat. Sensor
LED berwarna merah akan mengirimkan sinar inflamerah ke pembuluh darah kapiler. Kadar
oksigen dalam darah dapat ditakar dari banyak cahaya yang dipantulkan dari kapiler.

Referensi

Hariyanto, G., Ratnayanti, W., & SA, F. C. (2013). Rancang Bangun Oksimeter
Digital Berbasis Mikrokontroler ATMega16. JURNAL FI SI KA DAN TERAPANNYA, 1(1),
65.
Shane, A. L., Sánchez, P. J., & Stoll, B. J. (2017). Neonatal sepsis. The
lancet, 390(10104), 1770-1780.
https://www.alodokter.com/penting-diketahui-ini-kadar-oksigen-normal-dalam-darah.
Diakses tanggal 6 februari 2023

Anda mungkin juga menyukai