Anda di halaman 1dari 6

DESAIN DAN IMPLEMENTASI ALAT UKUR DETAK JANTUNG DAN

SATURASI OKSIGEN PADA SISTEM ASISTEN KESEHATAN


PRIBADI BERBASIS ANDROID (AKSINDRO) SEBAGAI UPAYA
MENINGKATKAN KESADARAN KESEHATAN MASYARAKAT

TUGAS AKHIR

Karya Tulis sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar


Sarjana Teknik dari Universitas Singaperbangsa Karawang

Oleh:

Maria Ulfah

NPM: 1610631160080

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia adalah darah. Darah merupakan sistem
transportasi tubuh yang membawa zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh dan mengedarkannya
ke seluruh tubuh. Di antara zat-zat yang terkandung dalam darah juga mempunyai peranan
penting dalam pemenuhan oksigen tubuh. Setelah oksigen masuk ke dalam organ pernapasan,
yaitu paru-paru, maka selanjutnya akan diangkut oleh darah. Oksigen di dalam tubuh
berfungsi untuk pembakaran dan suplai nutrisi. Jika tubuh manusia kekurangan atau
kelebihan oksigen maka akan menimbulkan penyakit dan gangguan sistem kerja tubuh yang
lain. Beberapa penyakit yang ditimbulkan karena kekurangan atau kelebihan oksigen antara
lain adalah hipoksemia, anemia, aritmia dan lain sebagainya. Pada tingkat tertentu, penyakit
tersebut dapat menimbulkan resiko kematian [1].
Denyut jantung dan saturasi oksigen merupakan informasi sangat penting bagi petugas
medis dalam pengecekan kesehatan. Informasi tersebut digunakan untuk menentukan sehat
atau tidaknya pasien, karena dua informasi tersebut dapat menjadi indikator dari kesehatan
jantung dan paru-paru. Perubahan denyut jantung dan saturasi oksigen dipengaruhi oleh
tingkat pernafasan, jika pada pernafasan terganggu maka akan menyebabkan saturasi oksigen
menjadi rendah. Rendahnya saturasi oksigen menyebabkan denyut jantung menjadi lebih
cepat dan mengalami kelelahan, gangguan penglihatan dan pusing. Karena itu pengecekan
denyut jantung dan saturasi oksigen menjadi penting [2].
Beberapa penyakit jantung yang bisa terjadi adalah Aritmia. Aritmia merupakan suatu
kondisi irama jantung yang tidak normal, terkadang cepat atau lambat. Keadaan ini apabila
tidak ditangani atau ketika penanganannya terlambat dapat berakibat fatal, yaitu
menyebabkan gagal jantung. Penyakit lain yang dapat terjadi adalah kardiovaskuler dan
sebagainya. Untuk mengetahui penyebab pada penyakit dapat dilakukan diagnosis yaitu
dengan melakukan pengukuran pada detak jantung [3].
Pada umumnya, denyut irama jantung normal pada manusia usia dewasa berkisar 60–100
beats per minute (BPM). Keadaan ketidaknormalan denyut irama jantung yang berada diatas
batas normal yakni lebih dari 100 BPM termasuk kedalam jenis gangguan jantung takikardia,
sedangkan keadaan tidak normalnya irama jantung yang berada dibawah batas normal yakni
kurang dari 60 BPM disebut bradikardia [2].
Data World Health Organization (WHO) tahun 2018 menunjukkan bahwa 17,5 juta
orang di dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskuler. Lebih dari 3/4 kematian akibat
penyakit tersebut terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Dari 17,5 juta kematian
akibat penyakit kardiovaskuler di atas, 7,4 juta (42,3%) di antaranya diakibatkan oleh
penyakit jantung koroner. Khusus untuk di Indonesia, berdasarkan riset dari Sample
Registration System (SRS) pada 2014 menunjukkan bahwa penyakit jantung koroner menjadi
penyebab kematian tertinggi pada semua umur setelah stroke, yaitu sekitar 12,9%. Penyebab
terjadinya penyakit jantung diantaranya adalah tingkat stres yang tinggi, diabetes, hipertensi,
kurangnya kadar oksigen dalam darah, pola hidup tidak sehat dan sebagainya. Hal – hal
tersebut dapat dicegah dengan menjaga pola makan yang sehat, mengurangi kadar garam,
gula, lemak, menjalani olahraga secara rutin, serta melakukan pemeriksaan dini teratur
melalui dokter atau pelayan kesehatan lain [4].
Tindakan penanganan kejadian penyakit seperti diatas, umumnya para dokter akan
melakukan tindakan diagnosis menggunakan alat-alat medis bidang kedokteran. Cara
termudah bagi paramedis mendeteksi kondisi kesehatan manusia terlebih jantung adalah
menggunakan stetoskop akustik dengan mendengarkan suara tubuh dan detak jantung
manusia. Teknik tersebut dinamakan auskultasi, akan tetapi cara tersebut kurang akurat
karena dapat terganggu oleh bunyi sekitar dimana cara ini harus membutuhkan konsentrasi
tinggi agar suara detak jantung dapat terdengar dengan jelas, alat ini juga tidak dapat melihat
aktivitas jantung dan saturasi oksigen secara otomatis.
Selain menggunakan stetoskop, paramedis juga memiliki alat medis yang lebih akurat
yang dapat mendeteksi secara real time kondisi jantung manusia dan saturasi oksigen, yakni
Elektrokardiograf (EKG). EKG dalam bidang kedokteran ini hanya dapat digunakan oleh
tenaga medis profesional dan berpengalaman di bidangnya. Alat kedokteran tersebut juga
hanya dapat ditemukan di berbagai rumah sakit ataupun klinik kesehatan tertentu. Oleh
karena itu, diperlukan suatu alat yang dapat mengukur detak jantung dan saturasi oksigen
secara cepat, tepat dan bersifat real time serta dapat dimiliki oleh setiap keluarga sebagai alat
pemeriksaan dini [3].
Dengan berkembangnya ilmu dan pengetahuan saat ini, semakin bertambah pesat pula
teknologi canggih dalam berbagai bidang, dan salah satunya pada bidang medis. Dengan
adanya elektronika medis dapat membantu kerja pada bidang kedokteran dalam mendiagnosis
pasien secara cepat dan tepat [4].
Anan Wongjan, Amphawan Julsereewong, dan Prasit Julsereewong membuat alat untuk
mengukur detak jantung dan saturasi oksigen secara real time dengan menggunakan dua buah
LED yaitu LED merah dan LED inframerah serta sebuah fotodioda. Fotodioda yang
digunakan adalah TCS-230 yang digunakan untuk mendeteksi intensitas cahaya pada dua
LED yang dipantulkan oleh pembuluh darah pada jari tangan. Untuk dapat menghasilkan
pembacaan denyut jantung dan saturasi oksigen, alat ini digunakan pada jari tangan. Sinyal
pengukuran diolah menggunakan LabVIEW yang kemudian menampilkan pembacaan denyut
jantung per menit (BPM) dan saturasi oksigen secara real time. Alat ini juga dilengkapi
probe-off alarm dan pesan peringatan ketika jari tangan tidak menempel pada sensor [5].
Pada penelitian tersebut mempunyai bentuk alat yang cukup besar, selain itu pembacaan
sensor dikirim ke komputer melalui NI_USB-6009 yang merupakan modul data akuisisi,
sehingga tidak mudah untuk dibawa kemana saja, serta belum didukung komunikasi wireless
dengan Bluetooth.
Penelitian lain dilakukan oleh Christian Petersen, Tso Chen, Mark Ansermino dan Guy
Dumont membuat sistem pengukuran detak jantung dan saturasi oksigen dengan
menggunakan pulse oximeter yang dihubungkan melalui smartphone. Pulse oximeter
menggunakan metode transmittance yang diletakkan pada jari dan pulse oximeter terhubung
melalui port audio smartphone. Alat ini memanfaatkan fotodioda dan dua buah LED, yaitu
LED warna merah dan LED inframerah. Setelah sensor mendapatkan data lalu data sensor
ditransfer ke aplikasi melalui real time audio layer dari smartphone lalu diolah oleh portable
signal processing dan antarmuka pengguna berbasis OpenGL. Antarmuka ini biasanya
digunakan untuk aplikasi Voice Over IP (VOIP) yang memerlukan komunikasi real time full
duplex. Data yang sudah diolah akan ditampilkan ke smartphone berupa nilai denyut jantung
dan saturasi oksigen serta dapat juga melihat grafik, selain itu juga terdapat fasilitas untuk
merekam dan disimpan di solid-state storage yang dapat digunakan untuk analisis [6]. Pada
penelitian tersebut pulse oximeter dapat langsung dihubungkan dengan smartphone melalui
port audio. Kelebihan pada alat tersebut adalah dapat dibawa kemana saja karena bentuk alat
pulse oximeter yang cukup portable, tetapi kekurangannya adalah belum dicoba pada
smartphone lain atau pada versi sistem android yang lebih terbaru, sehingga jika akan
digunakan pada smartphone lain akan sedikit kesulitan.
Dari penelitian-penelitian sebelumnya melatarbelakangi untuk melakukan
pengembangan alat pengukur detak jantung dan saturasi oksigen yang bersifat portable dan
disertai aplikasi AKSINDRO (Asisten Kesehatan Pribadi berbasis Android) yang memiliki
fitur tambahan lain seperti dapat mendeteksi suhu tubuh dan tingkat stres yang berbasis multi
platform android Up to android version 9 (Pie) serta pada aplikasi nya juga terdapat berbagai
menu pilihan yang dapat mempermudah pengguna dalam mencari informasi seputar
kesehatan jantung dan saturasi oksigen. Pada pengembangan pembuatan alat ini akan
difokuskan untuk membuat alat yang dapat mengukur banyaknya detak jantung dan saturasi
oksigen setiap menit secara real time dalam bentuk digital serta langsung terlihat pada
tampilan LCD alat yang dapat digunakan sebagai pemeriksaan dan pendeteksian dini.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, dapat ditarik beberapa rumusan masalah,
sebagai berikut:
1. Seberapa besar kinerja alat yang dibuat dengan alat pembanding (benchmark )yang
sudah ada?
2. Seberapa jauh batas jangkauan modul bluetooth HC-05 yang digunakan sebagai media
pengiriman data?
3. Apakah perancangan alat yang dibuat lebih akurat dan lebih baik daripada alat yang
sudah ada?

1.3 Batasan Masalah


Pada penyusunan Tugas Akhir ini, permasalahan mengenai perancangan AKSINDRO
akan dibatasi pada:
1. Hanya mengukur banyaknya detak jantung dan saturasi oksigen
2. Melakukan pengukuran dengan relawan laki – laki dan perempuan yang berusia 23
tahun, 17 tahun, 53 tahun, dan 21 tahun.
3. Melakukan pengukuran hanya pada bagian jari tangan.
4. Tidak mendiagnosis penyakit.

1.4 Tujuan
Tujuan dirancangnya alat ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui besar kinerja alat yang dibuat dengan alat pembanding (benchmark) yang
sudah ada.
2. Mengetahui seberapa jauh batas jangkauan modul bluetooth HC-05 yang digunakan
sebagai media pengirim data.
3. Mengetahui hasil uji alat yang telah dibuat apakah lebih akurat dan lebih baik
daripada alat yang sudah ada, sehingga dapat digunakan sebagai pemeriksaan dini
kondisi tubuh maupun pengecekan kesehatan secara pribadi.
1.5 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Terkait bidang kesehatan, didapatkan alat kesehatan yang lebih praktis dan lebih
sederhana dengan memanfaatkan sensor detak jantung dan saturasi oksigen sebagai
alat pemeriksaan dini kondisi kesehatan manusia.
2. Mendapatkan suatu sistem deteksi detak jantung dan saturasi oksigen tanpa melukai
tubuh pasien.
3. Penelitian ini dapat dijadikan bahan ajar pembelajaran rancangan alat kesehatan di
bidang elektronika.

1.6 Sistematika Penulisan


Untuk memberikan gambaran ringkasan pada skripsi ini, peneliti menyajikan dalam
bentuk sistematika penulisan skripsi. Sistem yang digunakan sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Berisi kajian pustaka dan teori-teori yang mendukung penelitian.
BAB III. METODE PENELITIAN
Berisi rancangan sistem, yang meliputi alat dan bahan yang digunakan, langkah –
langkah pengerjaan yang dilakukan, penentuan spesifikasi sistem, perancangan
sistem, metode pengambilan data dan metode pengolahan data.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian, berisi tentang hasil dan pembahasan berupa hasil rancangan perangkat lunak
dan perangkat kerasnya, hasil uji coba alat.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Memuat simpulan yang diperoleh dari hasil pembuatan dan pengujian alat, dan
saran – saran untuk pengembangan lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai