Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN BIOSENSOR

PULSE HEART SENSOR

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1

Azdni Selviana Aprilia 120430003


Lucky Septiana Putri 120430056
Imannuel Giri Lathan Silas 120430099
Dimas Faleriyani Pratama 120430112

Dosen Pengampu :
Septia Eka Marsha Putra, S.Si, M.Eng, Ph.D.
Doni Bowo Nugroho, S.Pd, M.Sc.

PROGRAM STUDI TEKNIK BIOMEDIS


JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
LAMPUNG SELATAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat
iman dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “PULSE
HEART SENSOR” secara tepat pada waktunya. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjunganbesa kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan
kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran islam yang sempurna dan menjadi anugera serta
rahmat bagi seluruh alam semesta.
Pada Kesempatan ini kami mengucapkan Terima Kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen Mata kuliah Biosensor Septia Eka Marsha Putra, S.Si, M.Eng, Ph.D. dan Doni Bowo
Nugroho, S.Pd, M.Sc. yang telah memberikan kami tugas serta mendukung dan membimbing
kami. Selanjutnya ucapan Terima Kasih kepada teman-teman kelompok yang telah ikut serta
dalam pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari kata sempurna, dalam pembuatan makalah ini tentunya banyak sekali
hambatan yang dirasakan. Selain itu kami sadar bahwa makalah ini memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran
yang mebangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi pihak lain
yang membutuhkan.

Lampung Selatan, April 2023

Kelompok 8
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................... 4
1.2 Tujuan.................................................................................................................................. 4
BAB II............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN............................................................................................................................. 5
2. 1 Target Biosensor................................................................................................................. 5
2. 2 Bioreseptor..........................................................................................................................5
2. 3 Mekanisme Kerja................................................................................................................ 6
2. 4 Performa..............................................................................................................................6
BAB III..........................................................................................................................................10
KESIMPULAN............................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pulse heart sensor atau sensor detak jantung merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur detak jantung seseorang. Detak jantung merupakan indikator penting dalam kesehatan
manusia dan dapat digunakan untuk memonitor kondisi kesehatan secara umum. Seiring dengan
perkembangan teknologi, sensor detak jantung kini dapat digunakan dalam berbagai macam
aplikasi, seperti olahraga, kesehatan, dan keamanan.
Dalam aplikasi kesehatan, sensor detak jantung dapat digunakan untuk memantau detak
jantung seseorang dalam waktu nyata dan memberikan peringatan jika ada perubahan yang
mencurigakan. Hal ini sangat berguna bagi mereka yang menderita penyakit jantung atau
memiliki risiko tinggi untuk mengalami serangan jantung.
Sensor detak jantung juga dapat digunakan dalam aplikasi keamanan, seperti pada kartu
pintar atau smartphone dengan fitur pengenalan wajah. Dengan menggunakan sensor detak
jantung, perangkat tersebut dapat memverifikasi identitas pengguna berdasarkan detak
jantungnya.
Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat, sensor detak jantung kini sudah
tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran, mulai dari perangkat yang dikenakan pada
pergelangan tangan, hingga sensor yang tertanam dalam pakaian. Sensor detak jantung ini telah
membuka peluang baru dalam pengembangan aplikasi teknologi yang lebih canggih dan
bermanfaat bagi manusia.

1.2 Tujuan
Adapun Tujuan dari pembuatan alat ini sebagai berikut :
1. Untuk memberikan kemudahan dalam memantau detak jantung secara Real Time
2. Memberikan informasi yang akurat tentang kondisi kesehatan kesehatan seseorang
3. untuk mengontrol kesehatan jantung agar mewujudkan jantung sehat dan terhindar dari
penyakit kardiovaskular agar bisa dipakai oleh masyarakat secara mandiri
BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 Target Biosensor
Target biosensor dari pulse heart sensor adalah untuk mendeteksi sinyal elektrik atau
aktivitas listrik yang dihasilkan oleh jantung ketika berkontraksi atau berdetak. Biosensor ini
biasanya terdiri dari elektroda yang diletakkan di kulit dan mengukur perubahan potensial listrik
saat jantung berdetak. Kemudian, sinyal listrik yang diterima akan diolah dan ditampilkan dalam
bentuk grafik atau angka yang menunjukkan detak jantung seseorang dalam waktu nyata.
Biosensor pulse heart sensor yang terintegrasi dengan teknologi digital dapat digunakan
dalam berbagai aplikasi, seperti diagnostik, pemantauan kesehatan, dan olahraga. Dalam aplikasi
diagnostik, pulse heart sensor dapat membantu dokter dalam mendiagnosis berbagai masalah
kesehatan, seperti aritmia jantung atau penyakit jantung koroner. Pulse heart sensor juga dapat
digunakan untuk memantau kondisi pasien selama operasi atau setelah pengobatan.
Dalam aplikasi pemantauan kesehatan, pulse heart sensor dapat membantu orang untuk
memantau detak jantung mereka sendiri secara mandiri dan memantau kondisi kesehatan mereka
secara keseluruhan. Pulse heart sensor yang terintegrasi dengan perangkat seluler atau wearable
device dapat memberikan notifikasi atau peringatan jika terdapat perubahan yang mencurigakan
dalam detak jantung seseorang.

2. 2 Bioreseptor
Bioreseptor yang digunakan dalam pulse heart sensor adalah sel atau jaringan jantung
yang dapat menghasilkan sinyal listrik ketika berkontraksi. Sinyal listrik ini disebut sebagai
sinyal elektrokardiogram (EKG) atau sinyal elektrokardiografi, dan merupakan sinyal biologis
yang spesifik untuk jantung. Biasanya, pulse heart sensor menggunakan elektroda yang
ditempatkan pada kulit untuk mengukur sinyal listrik yang dihasilkan oleh jantung. Elektroda ini
dapat menangkap sinyal EKG yang dihasilkan oleh sel jantung, dan mengirimkan sinyal tersebut
ke sensor untuk diproses lebih lanjut.
Selain itu, beberapa jenis pulse heart sensor juga menggunakan teknologi optik untuk
mendeteksi detak jantung seseorang. Teknologi ini menggunakan cahaya untuk mengukur
perubahan volume darah di jari atau telinga, yang dihasilkan oleh sinyal detak jantung. Pulse
heart sensor yang lebih canggih dapat menggunakan bioreseptor yang lebih sensitif dan spesifik
untuk deteksi detak jantung. Misalnya, sensor yang menggunakan sel stem pluripoten untuk
menghasilkan jaringan jantung buatan yang dapat menirukan detak jantung manusia. Selain itu,
pengembangan sensor yang menggunakan bioreseptor berbasis DNA atau protein juga sedang
dikembangkan untuk meningkatkan akurasi dan kehandalan pengukuran detak jantung.
Dalam keseluruhan, bioreseptor untuk pulse heart sensor biasanya berupa sel atau
jaringan jantung yang dapat menghasilkan sinyal listrik spesifik untuk detak jantung manusia.
Namun, penggunaan teknologi optik dan pengembangan bioreseptor yang lebih canggih juga
sedang diupayakan untuk meningkatkan akurasi dan keandalan pengukuran detak jantung.

2. 3 Mekanisme Kerja
Cara kerja dan mekanisme prototipe ini adalah dengan menggunakan alat monitoring
kesehatan jantung ini yang memakai beberapa komponen pada prototype yang akan dibuat
membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak yaitu pada Perangkat keras yang digunakan
adalah sensor Easy Pulse Heart Sensor yang merupakan sensor detak jantung yang bekerja
menggunakan prinsip photoplethysmography (PPG). Dengan mekanisme yang pertama sensor
detak jantung terhubung ke Arduino Wemos D1R1, yang kedua sensor detak jantung mendeteksi
detak jantung melalui ujung jari, selanjutnya nilai jumlah detak jantung yang terdeteksi diubah
ke digital melalui Analog Digital Converter pada Arduino, selanjutnya ditampilkan ke layar
LCD, yang keempat data nilai jumlah detak jantung dikirim dan disimpan ke server, dan terakhir
server menampilkan nilai jumlah detak jantung yang diterima pada halaman website yang telah
disediakan.

2. 4 Performa

● Selektivitas
Selektivitas pada sensor detak jantung (heart pulse sensor) mengacu pada
kemampuan sensor untuk secara akurat mendeteksi dan merekam sinyal detak jantung,
sementara mengabaikan sinyal-sinyal lain yang tidak relevan. Untuk mencapai
selektivitas yang baik, sensor detak jantung biasanya dirancang untuk merespons dengan
sensitivitas tertinggi terhadap sinyal detak jantung, sedangkan menekan sinyal-sinyal
interferensi yang dapat mempengaruhi akurasi pembacaan. Beberapa faktor yang
mempengaruhi selektivitas pada sensor detak jantung meliputi:
1. Filtrasi: Sensor detak jantung dapat dilengkapi dengan filter yang dirancang
khusus untuk menghilangkan atau mengurangi sinyal-sinyal interferensi. Filter ini
dapat memisahkan sinyal-sinyal frekuensi rendah yang berasal dari detak jantung
dari sinyal-sinyal frekuensi tinggi yang tidak relevan.
2. Deteksi sinyal: Metode deteksi sinyal yang canggih dapat digunakan untuk
mengidentifikasi pola khas sinyal detak jantung, seperti bentuk gelombang atau
interval antara detak jantung. Dengan menggunakan algoritma yang tepat, sensor
dapat membedakan sinyal detak jantung yang sebenarnya dari sinyal-sinyal
interferensi.
3. Posisi pemasangan sensor: Penempatan sensor detak jantung pada lokasi yang
optimal dapat membantu meningkatkan selektivitas. Misalnya, sensor yang
dipasang di area dada atau pergelangan tangan sering memberikan pembacaan
yang lebih akurat daripada sensor yang ditempatkan di area lain.
Sistem Pulse Heart Sensor biasanya menggunakan berbagai macam jenis sensor
seperti yang digunakan sensor photoplethysmogram (PPG) karena memiliki harga yang
murah dan keakuratan yang baik dalam memberikan informasi. Selain memilih sensor
yang ingin digunakan kita memulai merancang rangkaian untuk menghubungkan sensor
dengan Arduino. Rangkaian ini harus dirancang agar dapat memfilter noise yang tidak
diinginkan dan meningkatkan sensitivitas sensor, lalu kita membuat kode program untuk
membaca data dari sensor dan menampilkan hasilnya. Pada bagian ini, dapat digunakan
library dan contoh program yang tersedia untuk sensor yang dipilih. Kode program harus
dirancang agar dapat menghilangkan noise dan mempertahankan sinyal yang diinginkan.
Setelah membuat kode program kita dapat menentukan selektivitas dengan cara
memfilter sinyal dengan frekuensi tertentu. Misalnya, untuk memisahkan sinyal detak
jantung dari noise lingkungan, dapat digunakan filter bandpass dengan frekuensi 0,5 Hz
hingga 5 Hz. Selain itu, juga dapat digunakan teknik pengolahan sinyal digital seperti
Fast Fourier Transform (FFT) atau Wavelet Transform untuk memisahkan sinyal detak
jantung dari noise lainnya.
● Sensitivitas
Sensitivitas pada heart pulse sensor mengacu pada kemampuan sensor untuk
mendeteksi dan merespons perubahan denyut jantung. Semakin sensitif sensor, semakin
baik sensor dapat mendeteksi dan merekam perubahan dalam denyut jantung seseorang.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sensitivitas pulse heart sensor, antara
lain:
1. Teknologi sensor: Jenis teknologi yang digunakan dalam sensor dapat
mempengaruhi sensitivitasnya. Misalnya, sensor optik menggunakan sinar
inframerah untuk mendeteksi perubahan aliran darah di pembuluh darah. Sensor
ini dapat sangat sensitif terhadap perubahan denyut jantung dan dapat
menghasilkan pembacaan yang akurat.
2. Posisi dan pemasangan sensor: Posisi sensor pada tubuh juga dapat
mempengaruhi sensitivitasnya. Sensor yang ditempatkan dengan benar dan dekat
dengan pembuluh darah yang mengalir dengan kuat dapat memberikan
pembacaan yang lebih akurat. Pemasangan yang tidak tepat atau jauh dari
pembuluh darah utama dapat mengurangi sensitivitas sensor.
3. Kualitas sinyal: Kualitas sinyal yang diterima oleh sensor juga berperan dalam
sensitivitasnya. Faktor seperti gangguan elektromagnetik atau gerakan tubuh yang
signifikan dapat mempengaruhi kualitas sinyal yang diterima oleh sensor dan
mengurangi sensitivitasnya.
4. Algoritma pengolahan data: Pengolahan data yang dilakukan oleh perangkat yang
terhubung dengan sensor juga berpengaruh terhadap sensitivitas. Algoritma yang
canggih dapat membantu memperbaiki dan memperkuat sinyal sensor, sehingga
meningkatkan sensitivitasnya.

Pulse heart sensor yang kami buat memiliki tingkat sensitivitas tergantung pada
jenis sensor yang digunakan dan desain rangkaian yang digunakan untuk membaca sinyal
dari sensor.
● Stabilitas
Stabilitas pulse heart Sensor dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dalam
konteks ini, stabilitas mengacu pada konsistensi dan akurasi pengukuran detak jantung
yang dilakukan oleh sensor tersebut. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi stabilitas
alat pulse heart sensor antara lain:
1. Kualitas Sensor: Sensor yang baik dan berkualitas tinggi cenderung memberikan hasil
yang lebih stabil. Sensor yang buruk atau tidak terkalibrasi dengan baik dapat
menghasilkan pengukuran yang tidak akurat atau bervariasi.
2. Penempatan Sensor: Penempatan sensor dengan benar di area yang sesuai pada tubuh
sangat penting. Sensor yang terpasang dengan tidak tepat atau tidak stabil dapat
menghasilkan pembacaan yang tidak konsisten.
3. Gerakan Tubuh: Aktivitas atau gerakan tubuh yang signifikan dapat mempengaruhi
stabilitas pengukuran. Gerakan yang kuat atau berlebihan dapat menyebabkan sensor
bergeser atau menghasilkan sinyal yang tidak stabil.
4. Kondisi Fisik Pengguna: Faktor-faktor seperti suhu tubuh, kelembaban, dan kondisi kulit
dapat mempengaruhi stabilitas alat Heart Pulse Sensor. Misalnya, kulit yang kering atau
basah berlebihan dapat mempengaruhi kemampuan sensor untuk mendeteksi detak
jantung dengan akurat.
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari analisis bahwa alat pemantau detak jantung dapat mendeteksi
penyakit kardiovaskular secara dini dengan menggunakan tolak ukur dari nilai BPM pengguna.
Selain dapat mendeteksi nilai BPM, alat ini menggunakan sistem pakar Variable Centered
Intelligent Rule Systems yang memberikan analisis secara tepat terhadap jenis dan persentase
terjangkit bagi pengguna. Alat ini bekerja dengan menggunakan prinsip photoplethysmography
(PPG) yaitu metode non invasive untuk mengukur detak jantung (kardiovaskular) yang dapat
digunakan oleh masyarakat untuk memeriksa kesehatan jantung secara mandiri. Selain itu
diharapkan dengan adanya alat ini yang sudah mirip dengan alat sebelumnya karena memiliki
sistem spesifikasi atau alat bahan yang dapat berfungsi dengan baik dengan tingkat akurasi dari
alat ini mencapai tingkat yang cukup tinggi. Sehingga harus terus tetap dikembangkan agar
menghasilkan inovasi alat yang lebih sempurna lagi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Beltrametti, L., Danza, L., & Perrone, G. (2018). Photoplethysmography-Based


Heart-Rate Monitoring in Physical Activities via Wrist and Forehead Sensors. Sensors,
18(3), 712. doi:10.3390/s18030712

2. Park, Y., & Jayaraman, S. (2003). Enhancing the Accuracy of an Ambulatory ECG by
Adaptive Noise Cancellation. IEEE Transactions on Biomedical Engineering, 50(5),
558-563. doi:10.1109/TBME.2003.810712

3. Astuti, P. (2016). Penggunaan Sensor Pulsimeter untuk Monitoring Detak Jantung pada
Manusia. Jurnal Elektronika dan Telekomunikasi, 16(2), 54-60.
doi:10.20895/jet.16.2.54-60

4. Rahmadani, R., Wati, M., & Wulandari, H. (2017). Rancang Bangun Sistem Monitoring
Detak Jantung Berbasis Sensor PPG (Photoplethysmography). Jurnal Ilmiah Teknik
Elektro, 1(1), 1-9.

5. Wulandari, E., Hartanto, R., & Nugrahaeni, I. (2020). Pengembangan Alat Pendeteksi
Denyut Jantung dengan Menggunakan Sensor PPG. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer,
9(2), 123-128.
Pertanyaan yang ditanyakan oleh dosen:

Mengapa Lampu pada sensor ini berwarna hijau ?

Hal ini dikarenakan cahaya hijau memiliki beberapa karakteristik yang membuatnya ideal untuk
pengukuran PPG.

Pertama, hemoglobin dalam darah memiliki penyerapan cahaya yang lebih rendah pada panjang
gelombang hijau dibandingkan dengan panjang gelombang lainnya. Dengan menggunakan
cahaya hijau, lebih banyak cahaya dapat melewati jaringan tubuh dan mencapai sensor, sehingga
meningkatkan sensitivitas pengukuran.

Kedua, cahaya hijau cenderung kurang sensitif terhadap gangguan lingkungan, seperti cahaya
matahari atau sumber cahaya buatan, yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran. Dengan
menggunakan cahaya hijau, sensor dapat bekerja dengan lebih baik di berbagai kondisi
pencahayaan.

Ketiga, cahaya hijau memiliki penetrasi yang baik pada lapisan kulit dan jaringan di bawahnya,
seperti pembuluh darah. Ini memungkinkan sensor untuk mendeteksi perubahan kecil dalam
volume darah yang terjadi saat denyut jantung.

Anda mungkin juga menyukai