Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

Menghitung Heart Rate sebagai Indikator Olahraga dengan Teknologi Photoplethysmographic pada Smartphone
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Seminar

Disusun oleh:
Afifah Nuriyani 0905856 Deni Nurcahya 0905812 Diky Pratansyah 0909183 Imam Fachmi Nasrulloh 0902306 Indah Purnamasari Hidayat 0902016 Khalifa Esha 0902018 Rany Kasman 0905544 Ricko Devian Anugerah 0905661

(Ilmu Komputer C)

PRODI ILMU KOMPUTER FPMIPA


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2012

ABSTRAK
Perkembangan teknologi terutama pada bidang smartphone yang sedang pesat, memunculkan berbagai inovasi baru di berbagai aspek kehidupan. Kesehatan merupakan satu bidang yang terkena pengaruh perkembangan teknologi smartphone tersebut. Oximeter yang merupakan alat untuk mengukur detak jantung, awalnya hanya dapat ditemui di kalangan tertentu penting bagi seseorang (kalangan medis) saja. Padahal sangat untuk mengontrol kondisi detak jantungnya, hal ini

diperlukan untuk menentukan seberapa berat aktivitas yang dapat dilakukan oleh seseorang dengan kondisi detak jantung tertentu terlebih pada penderita penyakit jantung . Melihat pentingnya fungsi oximeter, maka dibuatlah suatu inovasi baru yaitu teknologi sejenis oximeter pada mobile smartphone. Pada mobile smartphone teknologi yang digunakan adalah teknologi photoplethysmographic . Dengan adanya alat ini, masyarakat akan lebih mudah untuk mengakses alat kesehatan yang awalnya hanya tersedia terbatas di kalangan tertentu. Selain menghasilkan informasi detak jantung, aplikasi ini juga menghasilkan saran porsi dianjurkan sesuai kondisi detak jantung seseorang. Kata Kunci : ECG(Electro-cardiograph), teknologi smartphone, jantung, photoplethysmographic, Oximeter aktivitas/olahraga yang

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat oleh penyusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Seminar yang dibimbing oleh Bapak Eddy Prasetyo Nugroho. Di dalamnya dijelaskan mengenai bagaimana pengukuran detak jantung oleh ECG (Electro-cardiograph) dan metode pembacaan heart rate oleh smartphone. Mudah-mudahan dengan makalah ini pembaca dapat memahami lebih jauh materi mengenai sistem kerja ECG (Electro-cardiograph) dan metode pembacaan heart rate oleh smartphone sehingga dapat dijadikan bahan acuan dalam mempelajari mata kuliah Seminar. Penyusun menyadari bahwa makalah yang penyusun buat ini jauh dari sempurna. Karena itu, penyusun mengharapkan segala saran dan kritik guna penyempurnaan penulisan pada tugas-tugas berikutnya

Bandung, Mei 2012 Penyusun

DAFTAR ISI
ABSTRAK..................................................................................................................... 2 KATA PENGANTAR....................................................................................................... 3 DAFTAR ISI.................................................................................................................. 4 BAB I .......................................................................................................................... 5 PENDAHULUAN............................................................................................................5 Latar Belakang......................................................................................................... 5 1.2 Tujuan................................................................................................................ 6 1.3 Rumusan Masalah..............................................................................................6 BAB II ......................................................................................................................... 7 TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................... 7 2.1 Pengertian Electro-Cardiograph(ECG/EKG).........................................................7 2.2 Metode Kerja Electro-Cardiograph(ECG/EKG)......................................................8 2.3 Titik-Titik Sadapan (LEAD) EKG.........................................................................10 2.4 Memperoleh Nilai Heart Rate(HR).....................................................................13 2.5 Denyut Jantung (Heart Rate) sebagai indikator Pelatihan Fisik (Olahraga).......14 BAB III.......................................................................................................................15 IMPLEMENTASI......................................................................................................... 15 3.1 Pengukuran Denyut Nadi (Heart Rate) pada Oximeter .....................................15 3.2 Pengukuran Denyut Nadi (Heart Rate) pada Smartphone.................................17 3.3 Denyut Nadi (Heart Rate) sebagai Indikator Olahraga......................................18 4

KESIMPULAN.............................................................................................................20 SARAN.......................................................................................................................20 REFERENSI................................................................................................................21

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jantung merupakan salah satu organ penting didalam tubuh manusia yang memiliki fungsi sangat vital. Ia adalah organ yang bertanggung jawab terhadap pasokan darah yang ada diseluruh tubuh. Oleh karena itu, jika jantung bermasalah, akibatnya akan sangat fatal. Penyakit jantung pun pada akhirnya menjadi salah satu penyakit yang ditakuti. ECG (Electro-cardiograph) merupakan instrumen medis yang di butuhkan oleh para medis untuk memperoleh informasi mengenai kerja fungsi jantung seseorang. Karena ketersediaannya yang terbatas di kalangan medis saja, sehingga untuk mengetahui kondisi jantung seseorang,ia harus terlebih dahulu mengunjungi pusat medis dan itu berarti pasien harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk mengetahui kesehatan jantungnya. Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia melesat sangat cepat sejak beberapa tahun terakhir, hal ini terbukti dengan banyaknya sarana dan prasarana yang tersedia dan juga semakin murahnya harga perangkat elektronik guna menunjang kegiatan sehari-hari. Smartphone merupakan salah satu bukti dari perkembangan teknologi yang sedang melaju pesat itu, 5

sehingga berbagai aplikasi banyak dikembangkan melalui media ini. Termasuk pada bidang kesehatan, banyak sekali aplikasi kesehatan yang dikembangkan melalui smartphone. Salah satunya adalah aplikasi yang akan kami bahas yaitu aplikasi pengukur detak jantung. Aplikasi ini dapat mengukur detak jantung melalui denyut nadi di jari serta dapat memberikan informasi porsi oleh raga yang tepat sesuai dengan kondisi jantung penderita agar dapat menjaga kesehatannya dengan baik. Masih banyak orang yang berpikiran bahwa olahraga berat dapat berakibat fatal bagi orang yang berisiko mengalami penyakit jantung. Namun bukti penelitian menunjukkan bahwa semakin kuat latihan yang dilakukan, makin baik pula jantung kita. Meskipun singkat, berolahraga 15 menit bermanfaat bagi jantung sama seperti satu kali lari maraton. Tentunya tetap memperhatikan kondisi kesehatan untuk memilih olahraga apa yang cocok dengan kondisi kita.

1.2
a. b. c. d.

Tujuan

Mengetahui pemanfaatan Smart Phone di bidang kesehatan. Mengetahui bagaimana cara kerja ECG(Electro-Cardiograph). Mengetahui bagaimana metode pembacaan Heart Rate pada Smart Phone. Mengetahui bahwa Heart Rate dapat menjadi indikator dalam olahraga.

1.3

Rumusan Masalah
a. Apa itu ECG (Electro-Cardiograph)? b. Bagaimana cara kerja ECG (Electro-Cardiograph)? c. Bagaimana metode pembacaan Heart Rate pada Smart Phone? d. Bagaimana Heart Rate dapat dijadikan indikator dalam olahraga?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian Electro-Cardiograph(ECG/EKG)
Elektro-Cardiograph (ECG) adalah suatu sinyal yang dihasilkan oleh aktifitas listrik otot jantung. ECG ini merupakan rekaman berisi informasi kondisi jantung yang diambil dengan memasang elektroda pada tubuh seseorang. Rekaman ECG ini dapat digunakan oleh dokter untuk menentukan kondisi jantung dari pasien. Sinyal ECG direkam menggunakan perangkat elektro-cardiograf. Fungsi dasar dari elektroda adalah untuk mendeteksi sinyal kelistrikan jantung. Fungsi dari transducer adalah untuk dapat mengkonversi informasi biologis menjadi sinyal elektrik yang dapat diukur. Transducer ini dipakai dengan menggunakan interface jelly electrode-electrolyte. Dengan menggunakan elektroda Ag/AgCl dapat mengurangi noise dengan frekuensi rendah pada sinyal ECG yang terjadi karena pergerakan.

2.2

Metode Kerja Electro-Cardiograph(ECG/EKG)


Elektro-Cardiograf (Elektro-Cardiograf/ECG/EKG), adalah suatu

gambaran grafis dari beda potensial antara dua titik pada permukaan tubuh. EKG biasanya direkam pada kertas grafik seperti yang ada pada gambar 1. Dalam gambar tersebut terlihat ada dua macam kotak yaitu kotak besar dan kecil. Kotak kecil mempunyai ukuran 1mm x 1mm, dan kotak besar mempunyai ukuran 5mm x 5mm. Dalam EKG ada dua variabel yang digunakan yaitu waktu dan tegangan. Variabel waktu dinyatakan dalam arah mendatar dan variabel tegangan dalam arah tegak. Skala untuk variable waktu adalah 0,04s/mm atau 25mm/s. Skala untuk tegangan adalah 0,1mv/mm atau 10mm/mv.

Gambar 1. Ukuran dan skala kertas rekaman 1 Tiap-tiap siklus pada jantung dalam EKG terdiri atas beberapa komponen, yang diberi nama berdasarkan definisi sebagai berikut:
1.

Gelombang P adalah defleksi positif pertama sebelum kompleks QRS Interval PR diukur dari permulaan gelombang P sampai permulaan defleksi garis iso-electric berikutnya. Interval ini adalah waktu yang diperlukan impuls listrik dikonduksikan melalui atrium dan Simpul AV sampai mulai timbul depolarisasi ventrikel.

2.

Kompleks QRS Komples QRS terdiri atas tiga gelombang yaitu Q, R, dan S. Gelombang Q adalah defleksi negatif pertama sesudah interval PR. Gelombang R adalah defleksi positif pertama sesudah gelombang P. Gelombang S adalah defleksi negatif yang menyertai gelombang R. Pengukuran kompleks QRS dimulai dari permulaan gelombang Q (atau gelombang R jika Q tidak ada) sampai gelombang S mencapai garis isoelektrik (atau tempat gelombang S akan mencapai garis isoelektrik jika garis ini tidak melengkung ke dalam segmen ST). Segmen ST adalah bagian garis yang berlanjut dari ujung gelombang S sampai permulaan gelombang T.

3.

Gelombang T Gelombang T adalah defleksi (dapat positif atau negatif) yang mengiringi segmen ST.

2.3

Titik-Titik Sadapan (LEAD) EKG

Untuk keperluan diagnosis, ada 12 macam titik sadapan (lead) EKG, seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 2 s/d 4. Sadapan ini terdiri atas:
a.

Sadapan Einthoven, terdiri atas tiga sadapan yaitu sadapan I, II, III (Gambar 2)

Gambar 2. Sadapan Einthoven 2


b.

Sadapan Goldberger augmented (Gambar 3), terdiri atas tiga sadapan yaitu VR, VL, dan VF (atau disebut juga aVR, aVL, aVF)

10

Gambar 3. Sadapan Goldberger augmented 1


c.

Sadapan precordial (sadapan dada), terdiri atas enam sadapan yaitu V1, V2, V3, V4, V5, dan V6 (Gambar 4)

Gambar 4. Sadapan precordial 1

dada

Bentuk sinyal dari 12 sadapan tersebut diperlihatkan dalam Gambar 5 dan 6.

11

12

Gambar 5

Gambar 6. Bentuk sinyal EKG 12 sadapan 1

2.4

Memperoleh Nilai Heart Rate(HR)

Heart Rate adalah ukuran yang digunakan untuk menyatakan kecepatan dari denyut jantung, yang dinyatakan dalam jumlah denyut per menit (beat per menit - bpm). Heart rate dapat diperoleh dari EKG dengan cara menghitung jumlah gelombang R selama satu menit. Tetapi cara ini sering dianggap kurang praktis, sehingga sering digunakan cara lain yang lebih cepat yaitu misalnya dengan menghitung jumlah gelombang R selama 3 detik saja, kemudian hasilnya dikalikan 20.

13

Nilai heart rate yang diperoleh dengan cara diatas adalah nilai heart rate ratarata. Disamping nilai heart rate rata-rata, terdapat juga nilai heart rate sesaat. Heart rate sesaat dapat diperoleh dengan mengukur perioda jantung sesaat (perioda RR) seperti terlihat dalam gambar 7. Nilai heart rate (HR) sesaat merupakan kebalikan perioda jantung dikalikan 60, yaitu:

Dengan R-R adalah periode jantung yaitu interval waktu dari gelombang R ke gelombang R di sebelahnya, dengan satuan s (second). Satuan untuk heart rate adalah bpm (beat per minute).

Gambar 7.

Periode R-R 1

2.5 Denyut Jantung (Heart Pelatihan Fisik (Olahraga)

Rate)

sebagai

indikator

Tujuan olahraga bagi hampir setiap orang adalah untuk mendapatkan tahap di mana tubuh cukup fit untuk latihan dalam zona latihan detak jantung (Dr. Adrian Hutber,American College of Sports Medicine, 1/2012). Sebelum mengkhawatirkan mengenai jumlah kalori yang terbakar, sebaiknya perhatikan dulu denyut jantung. Olahraga yang sesuai dengan denyut jantung untuk usia masing-masing orang memungkinkan orang dapat membangun fondasi yang kuat untuk tubuh bugar dan jantung sehat. Denyut jantung dapat diukur dengan mencari denyut nadi tubuh mengetahui bahwa sehingga dengan kata lain denyut jantung bisa disebut pula denyut nadi. llmu Kedokteran olahraga FKUI-RSCM, melalui penelitiannya terukur. denyut nadi merupakan dasar untuk melakukan latihan fisik yang benar dan Dari denyut nadi, dapat diketahui intensitas atau seberapa keras seseorang melakukan latihan. Atau seberapa keras jantungnya bekerja. Secara umum, yang perlu Anda perhatikan dalam olahraga adalah frekuensi dan

14

intensitas. Frekuensi adalah berapa kali seminggu seseorang melakukan olahraga. Sedangkan intensitas dilihat dari denyut nadi. Frekuensi denyut nadi adalah gambaran dari frekuensi denyut jantung, dimana ini adalah merupakan parameter cara sederhana dan mudah diukur dan cukup informatif untuk faal kardiovaskuler, karena tidak mungkin bila kita mengukur denyut jantung langsung ke jantungnya Sebelum seseorang melakukan kerja fisik, frekuensi denyut jantung pra kerja meningkat di atas nilai pada keadaan istirahat. Hal ini merupakan refleks anticipatory yang mungkin melalui sekresi catecholamine dari medula kelenjar adrenal. Begitu kerja fisik dimulai, frekuensi denyut jantung segera meningkat. Terdapat hubungan linier antara frekuensi denyut jantung dengan intensitas kerja. Makin baik kondisi seseorang akan diperoleh frekuensi denyut jantung yang lebih rendah untuk beban kerja yang sama. Pada suatu saat meskipun beban ditambah tetapi frekuensi denyut jantung tetap. Frekuensi denyut jantung pada keadaan tersebut disebut frekuensi maksimal. Tiap orang mempunyai frekuensi maksimal denyut jantung yang tampaknya mempunyai hubungan erat dengan faktor usia. (Frekuensi maksimal denyut jantung = 220 - usia dengan standar deviasi 10 denyut).

BAB III IMPLEMENTASI


3.1 Pengukuran Denyut Nadi (Heart Rate) pada Oximeter

15

Oximeter menggunakan 2 buah dioda sebagai alat baca denyut nadi nadi (sebagai representasi dari denyut jantung). Prinsip dari alat oximeter pada saat pengguna menempatkan sensor yang berada pada oximeter tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 8. Prinsip Penggunaan Alat Oximeter Keterangan :


a.

2 buah dioda yang dipakai adalah IR Dioda (Infra-Red Diode) dan Photo Dioda (Photo Detector) Prinsip kerja IR dioda diatas adalah memancarkan sinar Infra-Red Sedangkan Prinsip kerja dari Photo detector (photoplethysmographic) adalah sebagai pembaca cahaya

b. c.

16

Jika dijabarkan secara umum, prinsip kerja dari sensor ini adalah ketika pengguna meletakkan sensor pada tempat yang bisa di baca denyut nadi nya (pada hal ini yaitu jari telunjuk) ,maka dengan secara alami sinar infra merah yang dipancarkan oleh IR dioda akan di pantulkan oleh jari telunjuk yang nantinya pantulan tersebut akan di terima oleh photodetector yang kemudian akan menghitung besaran dari Heart Beat atau denyut nadi pengguna yang di representasikan oleh cahaya infra merah yang terpantul. Setelah itu nilai yang di terima akan diolah sedemikian rupa sehingga hasil nya menjadi BPM (Beats Per Minutes) yang nantinya dari BPM.

3.2 Pengukuran Smartphone

Denyut

Nadi

(Heart

Rate)

pada

Prinsip Pembacaan denyut nadi (sebagai representasi dari denyut jantung) atau Heart Rate pada smartphone hampir sama dengan pengukuran dengan menggunakan oximeter. Jadi apa bedanya pembacaan denyut nadi pada oximeter diatas dengan pembacaan denyut nadi pada smartphone pada saat ini? Menurut sebuah artikel tentang sebuah app iPad yang di buat oleh philips yang didapat di www.pc.world.com/article/244211/ app_uses_your_webcam_to_detect_your_heart_and_breathing_rates.html with the app,the camera is able to detect small changes in the color of your face caused by change in blood volume in your skins blood vessels Artinya : dengan aplikasi ini (aplikasi camera ini) , kamera bisa mendeteksi perubahan warna di permukaan kulit anda yang disebabkan karena perubahan volum pada darah dalam nadi anda Saat ini smartphone dilengkapi dengan kamera yang dapat

digunakan untuk mendeteksi denyut nadi di permukaan kulit dengan membaca perubahan warna kulit jari seseorang menggunakan teknologi yang disebut pengukuran photoplethysmographic (PPG). PPG mengacu pada teknologi yang umumnya digunakan oleh oksimeter untuk menangkap perubahan volume darah dengan cara menerangi jari dengan LED pemancar cahaya. Ketika lampu kamera bersinar, perubahan warna jari dapat diukur sebagai akibat pergerakan darah dalam pembuluh darah di jari. Jadi bisa di simpulkan, pengukuran Heart Rate 17 pada smartphone, yaitu dengan

pembacaan perubahan cahaya pada jari telunjuk yang di tangkap oleh photoplethysmographic (PPG) yang terdapat pada kamera smartphone dan tidak terpaku pada sinar infra-red (seperti pada oximeter) sebagai sebagai sinar utama yang di baca.

3.3

Denyut Nadi (Heart Rate) sebagai Indikator Olahraga


Dr. Adrian Hutber,

seorang ahli kesehatan olahraga dari Amerika menyebutkan bahwa denyut baik jantung (denyut nadi) merupakan indikator yang sangat sebelum kita melakukan olahraga. Dari denyut nadi, dapat diketahui intensitas atau seberapa keras latihan. olahraga meningkatkan seseorang atau bekerja. adalah denyut melakukan keras dari untuk jantung Inti seberapa

jantungnya

istirahat ke denyut target. Dalam menetukan denyut jantung target diperlukan intensitas latihan yang ditargetkan, latihan) hal itu kita (intensitas lihat dari dapat

gambar di samping ini : Untuk mengetahui denyut jantung target, ketika akan berolahraga dapat dilakukan perhitungan seperti berikut ini :
1. 2.

Hitung denyut jantung maksimal, dengan rumus :

220 usia

Hitung denyut jantung target, dengan rumus : [ intensitas latihan yang ditagetkan x (denyut jantung maksimal denyut jantung rehat) ] + denyut jantung rehat . 18

Denyut jantung rehat kita dapatkan dengan menggunakan aplikasi penghitung Heart Rate pada kondisi sebelum olahraga.

Sebagai contoh : Pak Suhantoro yang berusia 40 tahun ingin melakukan olahraga untuk menurunkan berat badannya. Oleh karena itu, intensitas yang harus dipenuhinya adalah pada 60%-70% yaitu pada zona Fat Burn. Denyut nadi rehat nya adalah 70bpm, sedangkan DNM (denyut nadi maksimum) saat ia berolahraga adalah : 220 - 40 = 180 Untuk mendapatkan denyut jantung target maka : [70% x (180- 70)] + 70 = 147 Dari perhitungan di atas, diketahui bahwa pak Suhantoro memiliki denyut nadi target 147 bpm untuk melakukan olahraga pada zona Fat Burn. Ketika denyut nadi melampaui 147bpm maka pak Suhartono harus berhenti sejenak dari olahraganya. Jika masih dipaksakan yang terjadi adalah kram jantung yang dapat menyebabkan serangan jantung. Sebaliknya bila denyut nadi sesaat setelah olahraga masih dibawah 147 maka olahraga yang dilakukan belum maksimal dan pak Suhartono harus meningkatkan kembali kualitas olahraganya. 19

KESIMPULAN
Perkembangan teknologi yang sangat pesat memicu perkembangan di bidang lainnya termasuk di bidang kesehatan. Salah satunya dengan hadirnya alat pengukur detak jantung yang bersifat mobile, hal ini dapat memudahkan penggunaan dan ketersediaannya di masyarakat umum.

SARAN
Dengan pesat nya perkembangan teknologi, diharapkan dapat memunculkan inovasi baru di berbagai bidang yang dapat memudahkan aspek kehidupan manusia.

20

REFERENSI
[1] Mathew J, 2012."Develpoment and Validation of a Smatrphone Heart Rate Acquisition Application for Health Promotion and Wellness Telehealth Applications", Journal of Telemedicine and Telecare, Volume 2012 (2012). South Carolina, USA. [2] Cheah Kim Wei.Photoplethysmography Blood Pressure Measurement, Departmen of Mechanical Engineering, National University of Singapore. Singapore.
http://instrumentasi.lecture.ub.ac.id/Elektrokardiograf/ http://instrumen-asik.blogspot.com/2011/05/apa-itu-ecg.html

http://embedded-lab.com/blog/p=?1671 www.pc.world.com/article/244211/app_uses_your_webcam_to_detect_your_he art_and_breathing_rates.html

21

Anda mungkin juga menyukai