Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TUGAS UAS TEORI SISTEM JARINGAN RUMAH SAKIT


STRESS TEST MONITOR

Dosen Pengampu :
Moch Prastawa Assalim Tetra Putra , ST, M.Si.
NIP. 19771029 200212 1 004
Disusun Oleh :
Mughny Vemiana P
NIM. P27838120069

Jurusan Teknologi Elektro-medis


Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Elektro-medis
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya
2022
BAB I
DASAR KLINIS & FUNGSI ALAT
Strest Test Monitor adalah alat medis yang memiliki cara kerja hampir sama dengan
ECG. Alat ini digunakan untuk pemeriksaan kondisi irama jantung dengan cara menempatkan
elektroda pada posisi yang sudah ditentukan dokter untuk mengetahui grafis aktivitas listrik
jantung serta meningkatkan aktivitas kerja jantung pasien dimulai kondisi normal atau rileks
sampai kondisi jantung mengalami tekanan yang cepat atau stress. Namun perbedaan utama
adalah jika ECG hanya merekam aktivitas kelistrikan jantung sedangkan Stress Test Monitor
terintegrasi dengan unit treadmile yang bekerja sebagai simulasi aktivitas kegiatan manusia
yang akan berpengaruh pada aktivitas kelisrikan jantung. Selain itu alat ini dilengkapi juga
dengan CPU dan layer monitor. Untuk pemeriksaan alat ini biasanya digunakan selang waktu
antara 20-30 menit tergantung kondisi jantung pada setiap pasien. Umumnya seorang pasien
dibuat stress terlebih dahulu untuk meningkatkan aktivias jantung dengan cara harus berlari
pada alat bantu yang sudah disediakan dengan treatmil tersebut. Dengan car aini maka hasil
perekaman siklus jantung dari mulai rileks sampai stress dapat terekan secara tepat dan
berkelanjutan pada layar monitor.

Gambar 1.Penggunan Stress Test Monitor


Bagian-bagian pada unit Stress Test Monitor dan fungsinya adalah :

a. Layar Monitor
Layar ini berfungsi untuk memonitor aktivitas listrik jantung pasien secara berkelanjutan
dari mulai kondisi normal sampai pada kondisi stress dengan pengaturan tertentu pada
programnya.

Gambar 2. Layar Monitor


b. Treat Mill
Treat mill berfungsi untuk media meningkatkan aktivitas kerja jantung atau stress, Cara
untuk meningkatkan aktivitas kerja jantung ini adalah pasien harus berlari di atas treatmill
dengan settingan tertantu.
Gambar 3. Treat Mill
c. CPU (Central Processing Unit)
CPU berfungsi untuk mengolah data dari sinyal analog ke sinyal digital atau mengubah
sinyal listrik jantung dari ECG mobile kemudian diprosess dengan sedemikian rupa agar
dapat dilihat pada layer monitor.

Gambar 4.CPU
d. Elektroda ECG
ECG Mobile ini berfungsi untuk merekan siklus kelistrikan jantung pasien pada kondisi
normal sampai kondisi jantung dalam keadaan stress dengan cara menempatkan elektroda
pada titik tertentu di tubuh pasien. ECG Mobile ini dapat diletakkan pada pinggul dengan
menggunakan sabuk perekat khusus.

Gambar 5. Elektroda ECG


e. Gel Ultrasound
Gel ultrasoung berfungsi untuk perantara agar elektroda dapat menangkap sinyal
kelistrikan jantung pasien dan mengurangi resistansi yang besar yang biasanya diakibatkan
oleh udara sekitar.
Gambar 6.Ultrasound
BAB II
KONSEP DASAR, BLOK DIAGRAM & RANGKAIAN
A. Konsep Dasar

ECG dapat merekam adanya iskemia otot jantung. Iskemia otot jantung artinya
aliran darah yang tidak cukup terhadap otot jantung. Iskemia terjadi karena
penyempitan pembuluh coroner karena adanya plak. Tetapi iskemia juga bergantung
dari keseimbangan supply atau demand. Supply atau aliran yang kurang tidak akan
menimbulkan iskemia bila demand atau kebutuhan otot jantung rendah seperti saat
istirahat. Untuk meningkatkan demand, diberikanlah beban kerja terhadap jantung
dengan cara pasien diminta berjalan di atas treatmill sambal merekam ECG. Dengan
meningkatnya demand bila memang sudah ada penurunan supply yaitu aliran coroner
yang menyempit, maka akan tampak gambaran iskemia pada rekaman ECG. Ini adalah
dasar dari pemeriksaan Stress Test Monitor treatmill.

Gambar 7. Iskemia

B. Blok Diagram
Gambar 8. Blok Diagram

Prinsip kerja dari alat Stres Test Monitor ini digunakan untuk mengamati ketika
kondisi jantung dalam keadaan normal atau rileks serta kondisi jantung ketika dalam
keadaan stress atau sedang beraktivitas pada seorang pasien dengan menggunakan satu
set alat test monitor yang terdiri dari treatmill, monitor, CPU dan ECG mobil. Dengan
memasang elektroda pada titik tertentu seoarang pasien hasil perekaan grafik pada
siklus kerja jantung dapat berubah-ubah. Perubahan sinyal jantung yang dihasilkan
ECG kemudian dikuatkan dan diproses oleh CPU yang selanjutnya ditampilkan oleh
monitor yang dapat dilihat oleh dokter. Sinyal jantung yang berubah-ubah didapat
karena adanya aktivitas kerja jantung dengan media treatmill. Treatmill ini dapat
disetting sesuai kebutuhan menurut pengamatan dokter melalui monitor, serta dilengkpi
dengan tombol khusus pasien untuk mematikan kerja dari treatmill secara manual.
Sinyal jantung dapat dicetak menggunakan print out.

C. Rangkaian Stress Test Monitor


 Protection Circuit ( Rangkaian Pengaman)
Digunakan untuk melindungi peralatan listrik dari kerusakan akibat arus listrik
yang berlebihan yang masuk ke alat Stress Test Monitor.
 Instrumen Amplifier
Berfungsi untuk menyesuaikan output yang dihasilkan.
 Bandpass Filter dan Amplifier
Bandpass filter berfungsi untuk meneruskan sinyal input yang berada diantara
dua frekuensi tertentu saja.
 Notch Filter 60 Hz
Berfungsi sebagai peredam noise
 Isolation Amplifier
Fungsi dari penguat solasi adalah bentuk penguat diferensial yang
memungkinkan pengukuran sinyal kecil di hadapan tegangan mode umum yang
tinggi dengan menyediakan isolasi listrik dan penghalang keamanan listrik.
 Converter DAQ

BAB III

DASAR FISIKA, KIMIA, & SENSOR

A. Dasar Fisika
Fisika atau yang juga dikenal dengan ilmu alam adalah ilmu yang mempelajari
gejala alam. Fisika berhubungan dengan pengamatan, pemahaman dan pendugaan atau
peramalan fenomena alam termasuk sifat-sifat sistem buatan manusia. Ruang lingkup
fisika sangat luas melibatkan matematika dan teori, eksperimen dan observasi,
komputasi, material serta teori dan teknologi informasi. Salah satunya adalah teknologi
di bidang kesehatan. Contoh dari dasar fisika yang harus dipelajari dalam alat ini adalah
tentang pemahaman mengenai fungsi organ tubuh. Pada alat Stress Tes Monitor dasar
fisika yang harus dipelajari terlebih dahulu adalah memahami hubungan antara tekanan
darah dan juga kerja jantung.
Salah penyebab tekanan darah tinggi adalah penyempitan pembuluh darah
karena pengendapan kolesterol di dinding pembuluh darah. Hukum Poiseuille dalam
fisika menjelaskan hubungan antara debit cairan Q, yaitu volume cairan yang mengalir
tiap detik, kekentalan cairan panjang saluran l, radius saluran r dan beda tekanan
ujung-ujung saluran P sebagai Q=( Pr4 )/(8 l) (Burns dan MacDonald, 1975). Untuk
menjaga kondisi setiap sel dalam tubuh tetap sehat diperlukan pasokan gizi dan oksigen
yang dibawa oleh darah dalam jumlah yang cukup. Oleh karena itu debit aliran darah
Q dijaga tetap.
Tubuh kita secara alamiah akan melakukan itu. Jika kekentalan darah  tidak
berubah, demikian juga panjang pembuluh darah l maka ketika radius pembuluh darah
r mengecil karena mengalami penyempitan, dari rumus tadi kelihatan bahwa tekanan
darah P akan naik.
Selain itu dasar fisika yang harus dipelajari adalah tentang konduktansi kulit.
Kondukransi kulit adalah kegiatan tubuh manusia yang menyebabkan variasi kontinyu
dalam karakteristik listrik dari kulit. Karakteristik listrik dalam kulit manusia daat
diengaruhi oleh resistansi kulit yang berfariasi tergantung keringat yang dikendalikan
sistem syaraf simpatik. Konduktansi kulit merupakan indikasi psikologis atau fisiologis
gairah yang dikendalikan oleh sistem syaraf otonom. Jika cabang simpatik dari sistem
saraf otonom sangat terangsang, maka aktivitas kelenjar keringat juga meningkat, yang
menyebabkan meningkatkan konduktansi kulit. Dengan cara ini konduktansi kulit dapat
menjadi ukuran respons emosional dan simpatik. Ada hubungan antara gairah
emosional dan simpatik aktivitas, meskipun perubahan listrik saja tidak
mengidentifikasi emosi tertentu yang sedang ditimbulkan. Perubahan simpatik otonom
mengubah keringat dan aliran darah, yang pada akhirnya mempengaruhi GSR, respon
dari kulit dan otot jaringan untuk eksternal dan internal stimuli dapat menyebabkan
konduktansi untuk bervariasi oleh beberapa mikrosiemen . Perubahan gabungan antara
resistensi electrodermal dan potensi electrodermal membuat aktivitas electrodermal.

B. Dasar Sensor
Dasar sensor dapat dipelajari sebelum pembuatan inovasi alat Stress Tes
Monitor. Dengan berkembangannya teknologi yang semakin meningkat terutama di
bidang ilmu elektronika. Perkembangan tersebut ditandai dengan ditemukannya sensor-
sensor yang bisa digunakan untuk mengukur besaran-besaran fisis yang ada di
lingkungan, seperti temperatur, tekanan. Untuk mengolah data dari sensor-sensor
tersebut berkembang pula berbagai jenis microcontroller. Perkembangan teknologi
dalam bidang elektronika tersebut, mendorong perancangan alat pengukur tingkat stres
secara otomatis. Tugas Akhir ini berfokus pada pembuatan alat yang mampu mengukur
tingkat stres dengan parameter suhu tubuh, kelembapan kulit, dan detak jantung sebagai
pengambil keputusan.
Sensor yang dapat digunakan adalah sensor DS18B20. DS18B20 adalah sensor
temperatur digital yang dapat dihubungkan dengan mikrokontroler lewat antarmuka 1-
Wire. Sensor ini dikemas secara khusus sehingga kedap air, cocok digunakan sebagai
sensor di luar ruangan / pada lingkungan dengan tingkat kelembaban tinggi. Dengan
kabel sepanjang 1 meter, penempatan komponen sensor elektronika ini dapat diatur
secara fleksibel.

BAB V
TEKNOLOGI TERBARU
Perkembangan inovasi yang dapat diciptakan dari alat Stress Tes Monitor adalah alat
Stress Tes Monitor dengan menggunakan GSR (Galvanic Skin Resistance), sensor
temperatur tubuh, denyut jantung (heart rate) berbasis mikrokontroller. Alat pemantau
kondisi kesehatan manusia dapat dirancang dengan menggunakan sensor DS18B20,
pulse sensor, galvanic skin response, arduino nano sebagai mikrokontroler serta sebuah
LCD untuk menampilkan data hasil pengukuran sensor. Alat ini akan mengukur tiga
variabel yaitu berupa, sinyal denyut jantung yang ditempelkan pada jari telunjuk,
temperatur tubuh jantung yang ditempelkan pada ketiak dan kelembapan kulit yang
ditempelkan pada jari tengah dan jari manis, hal tersebut dilakukan guna memperoleh
status seberapa besar tingkat kesetressan manusia
DAFTAR PUSTAKA
[1] Cameron, John. 1999. Physics of the Body. Second Edition. Medical Physics
Publishing. Terjemahan Dra. Lamyarni I. Sardy, M.Eng. 2006. Fisika Tubuh
Manusia. Cetakan 1. Sagung Seto. Jakarta
[2] Paul Horowitz, Winfield Hill The Art of Electronics Second Edition,
Cambridge, 1989 ISBN 0-521-37095-7 pages 462-464
[3] Goldschalger, Goldman, Dharma Aji, 1995. Elektrokardiografi =
(Electrocardiography : Essentials of Interpretation), Jakarta : Widya Medika
[4] Jana Utama, (2013). Electrocardiogram (ECG) dengan Noise Reduction
Berbasis Wavelet Menggunakan Pemrograman LabVIEW. Jurnal Telekontran
Vol 1 No.1 Edisi Januari 2013
[5] National Heart Centre Singapore (2014). Exercise Stress Test. 2014.
(http://www.singhealth.com.sg/PatientCare/ConditionsandTreatments/Pa
ges/Excersie-Stress-Test.aspx)
[6] Soekidjo Notoatmodjo, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta
[7] Rineka Cipta Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
R&D, Bandung : Alfabeta
[8] Sundana Krisna, 2008. Interpretasi EKG : Pedoman Untuk Perawat, Jakarta :
ECG
[9] Tarwoto, Aryani Ratna, Wartonah, 2009. Anatomi dan Fisiologi Untuk
Mahasiswa Keperawatan, Jakarta : Trans Info Media

Anda mungkin juga menyukai