Anda di halaman 1dari 13

PERANCANGAN MONITORING TEKANAN DARAH PASIEN

DENGAN WIRELESS SPHYGMOMANOMETER BERBASIS


APLIKASI ANDROID

Proposal project ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi
Keperawatan yang dibimbing oleh Heri Ridwan, S.Kep., Ners., MAN.

Dibuat oleh:

Renalda Dhava Sanggara 2000862

Nisa Yoelia Nur Alif 2001605

Shafa Salsabila 2001776

Maulana Achmad 2002881

Novi Fitriani 2005583

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS DI SUMEDANG

2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa. Atas rahmat
dan karunia-Nya, sehingga propsal ini dapat kami selesaikan dengan baik walaupun jauh
dari kesempurnaan. Dimana proposal ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sistem Informasi Keperawatan. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada
Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulisan proposal berjudul “Perancangan Wireless Sphygmomanometer dengan


Monitoring pada Aplikasi Android” dapat diselesaikan karena bantuan dari banyak pihak.
Kami berharap proposal tentang perancangan fitur wireless sphygmomanometer ini dapat
menjadi refrensi bagi pihak yang tertarik pada perancangan ini. Selain itu kami berharap
agar para pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca proposal ini.

Penulis menyadari proposal ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada


bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan
proposal. Apabila terdapat banyak kesalahan pada proposal ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga proposal ini dapat
bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sumedang, 22 September 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI......................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 4
A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Tujuan................................................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN TEORI.............................................................................................. 5
A. Tekanan darah.....................................................................................................5
B. Deskripsi Sistem Pemantauan Tekanan Darah Berbasis Wireles....................... 5
C. Monitoring Tekanan Darah pada Aplikasi Android........................................... 5
BAB III PEMBAHASAN.....................................................................................................7
A. Perancangan Prototipe Perangkat Keras............................................................. 7
B. Perencanaan Tampilan Aplikasi Android........................................................... 9
BAB IV RANCANGAN ANGGARAN BIAYA...............................................................10
BAB V PENUTUP............................................................................................................ 11
A. Kesimpulan....................................................................................................... 11
B. Rekomendasi.....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tekanan darah merupakan faktor yang amat penting pada sistem sirkulasi.
Peningkatan atau penurunan tekanan darah akan mempengaruhi homeostatsis di
dalam tubuh. Tekanan darah selalu diperlukan untuk daya dorong mengalirnya darah
di dalam arteri, arteriola, kapiler dan sistem vena, sehingga terbentuklah suatu aliran
darah yang menetap (Ibnu M, 1996). Terdapat dua macam kelainan tekanan darah
darah, antara lain yang dikenal sebagai hipertensi atau tekanan darah tinggi dan
hipotensi atau tekanan darah rendah. Hipertensi telah menjadi penyakit yang
menjadi perhatian di banyak Negara di dunia, karena hipertensi seringkali menjadi
penyakit tidak menular nomor satu di banyak negara.
Tensimeter pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Nikolai Korotkov, seorang
ahli bedah Rusia yang menggunakan tensimeter untuk mengukur tekanan darah.
Tensimeter pada awalnya menggunakan air raksa sebagai sebagai pengisi alat ukur
tekanan darah. Sejak itu, tensimeter air raksa telah digunakan sebagai “gold
standart” pengukuran tekanan darah oleh para dokter. Pada zaman sekarang,
kesadaran masyarakat akan konservasi lingkungan meningkat dan penggunaan alat
ukur dari air raksa menjadi perhatian dunia Kesalahan pada tensimeter menimbulkan
kekeliruan dalam pembacaan tekanan darah menyebabkan nilai pengukuran
tekanan dari berada di bawah maupun di atas nilai yang sebenarnya. (Haendra et
al., 2013)

B. Tujuan
1. Mengenalkan rencana pembuatan fitur wireless sphygmomanometer dengan
monitoring pada aplikasi android
2. Menjelaskan alur penggunaan wireless sphygmomanometer
3. Memperlihatkan gambaran alat wireless sphygmomanometer
4. Memperlihatkan gambaran aplikasi pada android untuk wireless
sphygmomanometer

4
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Tekanan Darah
Aktivitas pompaan jantung berlangsung secara kontraksi dan relaksasi
sehingga pada sistem sirkulasi menimbulkan perubahan tekanan darah. Pada
perekaman tekanan dalam sistem arteri, akan tampak kenaikan tekanan arteri sampai
pada puncaknya misalnya 130 mmHg, tekanan ini disebut tekanan sistolik. Pada saat
diastole, ventrikel tekanan aorta cenderung menurun sampai 80 mmHg, tekanan ini
disebut tekanan diastolik. (Asmara et al., 2009)

B. Deskripsi Sistem Pemantauan Tekanan Darah Berbasis Wireless


Mengusulkan sistem untuk struktur manajemen yang fleksibel yang
memungkinkan jaringan memiliki kemudahan. Tujuan dari perancangan sistem ini
adalah untuk mengirimkan pembacaan tekanan darah secara cepat. Menghasilkan
wireless sphygmomanometer ekonomis dan portabel dapat digunakan di sebagian
besar tempat. Metode tradisional pemantauan tekanan darah terdiri dari pembacaan
yang dilakukan oleh seorang praktisi, yang kemudian direkam ke dalam kertas untuk
membantu mengelola catatan tekanan darah pasien. Pada sphygmomanometer manual
pengukuran tekanan darah dilakukan dan dilepaskan secara manual hingga batas
tertentu. Sebuah stetoskop diperlukan untuk memantau denyut nadi untuk menebak
aliran darah dari arteri. Ini membutuhkan keterampilan dan pengetahuan. Projek ini
menghilangkan kebutuhan apapun bantuan manual dengan membuat penginderaan
tekanan, pemompaan dan pelepasan udara secara otomatis.

C. Monitoring Tekanan Darah pada Aplikasi Android


Pada menu aplikasi sistem monitoring tekanan darah dilengkapi dengan
beberapa fasilitas seperti menu login, input data pasien (id-pasien, nama, umur, jenis
kelamin, alamat, dan nomor telepon), data laporan pasien, proses pengambilan data
detak jantung, penyimpanan data pasien, dan tampilan nilai tekanan darah, timer,
sinyal tekanan darah, dan waktu pengambilan data secara real time. Proses
pengambilan data dilakukan dengan memasukkan data pasien. Setelah data pasien

5
dimasukkan, maka dilanjutkan pemasangan sensor tekanan darah ke lengan pasien.
Selanjutnya memasukkan durasi waktu (menu time)untuk proses pengambilan data
dan memilih menu proses (menu process) sebagai tanda pengambilan data pasien.
Data pasien yang telah diproses akan ditampilkan pada liquid crystal display (LCD)
atau layar monitor dengan nilai mmHg (tekanan darah). Data tekanan darah pasien
yang diperoleh dapat disimpan dan ditampilkan kembali dengan memasukkan id-
number pasien.

6
BAB III
PEMBAHASAN

A. Perancangan Prototipe Perangkat Keras

Sumber : (Juteau & Gosselin, 2020)

Perangkat keras ini terdiri dari tronic board, saklar ON/OFF panel-mount,
konektor manset oklusif, baterai, antena, aktuator elektromekanis dan semua
elektronik yang diperlukan yang memungkinkan untuk mengembang &
mengempiskan manset oklusif, untuk mengukur sinyal osilometrik, dan untuk
mengirimkan data melalui Bluetooth low-energy (BLE). Semua komponen disimpan
dalam wadah terpisah dan kompak, yang dipasang langsung pada manset sehingga
ketidaknyamanan pasien sangat berkurang selama periode 24 jam.

7
Ketika perangkat menerima perintah start, katup ditutup dan pompa
dihidupkan, sehingga manset oklusif mengembang. Tekanan dalam manset (sinyal DC)
terus dipantau oleh transduser tekanan elektronik. Setelah tekanan naik di atas tekanan
sistolik, pompa dihentikan dan katup proporsional diaktifkan. Kontroler loop tertutup
memastikan bahwa tingkat deflasi manset tetap dalam kisaran 2-3 mmHg. Ketika
tekanan menurun di bawah tekanan diastolik, katup cepat dibuka sehingga tekanan
yang tersisa dilepaskan secara instan. Perangkat kemudian kembali ke keadaan “deep
sleep” hingga pengukuran berikutnya. Perintah lain juga tersedia untuk menilai atau
mengontrol status perangkat, seperti status pengisian daya baterai, status perangkat
saat ini, perangkat reset dan berhenti darurat. (Juteau & Gosselin, 2020).
Agar dapat memuat aktuator dalam selungkup yang sekecil mungkin, mereka
harus berukuran sangat kompak, tetapi tanpa mengorbankan kinerja atau efisiensi daya.
T2-03 dari Parker Hannifin menjadi pompa yang dipilih karena ukurannya yang
sangat kecil dan kinerjanya yang tinggi. Pompa diafragma mikro yang berukuran
hanya 27 mm (W) x 41,7 mm (L) x 15 mm (H) ini mampu mempertahankan aliran 1,5
liter per menit (LPM) pada beban tekanan 100 mmHg pada tegangan maksimum (6V).
Hal ini memungkinkan manset mengembang dengan cepat untuk mengurangi
ketidaknyamanan pasien dan konsumsi daya. Konsumsi daya hanya 1 W pada aliran
bebas dan meningkat menjadi 1,6 W pada beban tekanan 210 mmHg.
Setelah manset mengembang, perlu untuk mengempiskannya dengan
kecepatan konstan. Untuk menghindari penutupan dan pembukaan katup yang cepat
sehingga dapat memicu kejenuhan sinyal AC karena gain yang sangat besar dari tahap
amplifikasinya, jenis katup proporsional seperti LW1BVAF8 oleh Parker Hannifin.
LW1BVAF8 oleh Parker Hannifin adalah katup proporsional mini 2 arah terbuka
normal (NO) kompensasi termal yang dapat dikontrol saat ini untuk mempertahankan
aliran yang berulang dan akurat. Ukurannya yang hanya 45,3 mm (P) x 16,5 mm (L) x
17 mm (T) dan hanya membutuhkan 184 mA untuk mematikan katup penuh. Karena
lubang kecilnya 0,61 mm, laju aliran maksimum hanya 2,2 LPM saat dibuka penuh,
yang tidak memungkinkan untuk melepaskan tekanan yang tersisa dengan cepat
setelah siklus pengukuran selesai.
Katup solenoid satu arah KSV05B oleh Koge dipilih untuk memungkinkan
pembuangan udara yang tersisa di manset dengan cepat, sehingga dapat meningkatkan
kenyamanan pasien. Komponen ini dipilih karena konsumsi daya rendah 360 mW,
dimensi yang kecil 20 mm (L) x 12 mm (W) x 12 mm (T ) dan berat yang relatif

8
rendah (10 gram). Aktuator dipasang dengan perekat peredam getaran yang
ditempatkan pada pelat cetak 3D untuk memudahkan manipulasi dan servis dan
dihubungkan bersama dengan tabung polivinil klorida (PVC) (diameter dalam 1/8 inci,
durometer 80A) dan interkoneksi tee nilon. Pipa PVC kemudian berakhir menjadi
konektor khusus dari seri SMC3 oleh CPC (SMFPM02) yang biasanya dibuat untuk
aplikasi monitor tekanan darah (Juteau & Gosselin, 2020).

B. Perencanaan Tampilan Aplikasi Android

9
BAB IV

RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

No. Uraian Unit Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)


A. Biaya Diluar Aplikasi
1. Biaya Server Selama Pengembangan 1 Rp. 1.000.000

2. Biaya Sertifikat SSL 1 Rp. 2.000.000

3. Biaya Pemeliharaan - Rp. 4.000.000

4. Biaya Pendaftaran Akun Developer 1 Rp. 1.000.000

B. Biaya Didalam Aplikasi

1. Cuff/Manset 1 Rp. 160.000

2. MPX5050DP Sensor Tekanan Udara Rp. 36.000

3. Modul wifi ESP8266-01 Arduino Rp. 22.000

4. Arduino Pro mini Atmega328 Rp. 41.000


Promini 5V 16Mhz
5. IC LM324 Rp. 10.000

6. Lcd Rp. 150.000

7. Transistor TIP122 TIP 122 ASLI Ori Rp. 5.000


Original ST CHN
Sub Total Rp. 8.424.000

10
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan, sebagai berikut :
1. Mengusulkan sistem dengan menggunakan teknologi yang ada untuk struktur
manajemen yang fleksibel dan memungkinkan jaringan memiliki kemudahan.
Dengan menghasilkan wireless sphygmomanometer ekonomis dan portabel yang
dapat digunakan di sebagian besar tempat.
2. Aplikasi sistem monitoring tekanan darah pada projek ini dilengkapi dengan
beberapa fasilitas seperti menu login, input data pasien (id-pasien, nama, umur,
jenis kelamin, alamat, dan nomor telepon), data laporan pasien, proses
pengambilan data detak jantung, penyimpanan data pasien, dan tampilan nilai
tekanan darah, timer, sinyal tekanan darah, dan waktu pengambilan data secara
real time.
3. Proses pengambilan datanya pun berbeda dengan sphygmomanometer manual
pada wireless sphygmomanometer ini dilakukan dengan memasukkan data pasien.
Setelah data pasien dimasukkan, maka dilanjutkan pemasangan sensor tekanan
darah ke lengan pasien. Selanjutnya memasukkan durasi waktu (menu time)untuk
proses pengambilan data dan memilih menu proses (menu process) sebagai tanda
pengambilan data pasien. Data pasien yang telah diproses akan ditampilkan pada
liquid crystal display (LCD) atau layar monitor dengan nilai mmHg (tekanan
darah). Setelah itu data tekanan darah pasien yang diperoleh dapat disimpan dan
ditampilkan kembali dengan memasukkan id-number pasien
4. Sedangkan metode tradisional pemantauan tekanan darah terdiri dari pembacaan
yang dilakukan yang harus dilakukan oleh praktisi, yang selanjutnya direkam ke
dalam kertas untuk membantu mengelola catatan tekanan darah pasien. Pada
sphygmomanometer manual pengukuran tekanan darah dilakukan dan dilepaskan
secara manual hingga batas tertentu. Sebuah stetoskop diperlukan untuk
memantau denyut nadi untuk menebak aliran darah dari arteri.
5. Perancangan prototipe perangkat keras beserta perencanaan tampilan aplikasi
android sudah dipaparkan dan dapat dibaca pada halaman 7-9.

11
B. Rekomendasi
Beberapa rekomendasi yang diperoleh dari berbagai analisis pada penelitian ini
didapatkan arahan pengembangan untuk alat ukur tekanan darah, antara lain :
1. Tensimeter pada awalnya menggunakan air raksa sebagai sebagai pengisi alat
ukur tekanan darah. Sejak itu, tensimeter air raksa telah digunakan sebagai
“gold standart” pengukuran tekanan darah oleh para dokter. Pada zaman
sekarang, kesadaran masyarakat akan konservasi lingkungan meningkat.
2. Memanfaatkan kemajuan teknologi dibidang kesehatan terutama penggunaan alat
ukur tekanan darah dari air raksa yang menjadi perhatian dunia kesalahan pada
tensimeter menimbulkan kekeliruan maka dari itu kami merancang wireless
sphygmomanometer berbasis aplikasi android.
3. Meningkatkan penggunaan wireless sphygmomanometer ekonomis nan portabel
yang dapat digunakan kapan saja dan dimana saja.

12
DAFTAR PUSTAKA

Elviyana, E., Fahrudin, A. E., & Sugriwan, I. (2016). Pengukur Tekanan Darah Otomatis
Berbasis Android. Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas
Lambung Mangkurat, 13(1), 40-48.
Haendra, F., Anggara, D., & Prayitno, N. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Tekanan Darah Di Puskesmas Telaga Murni ,. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5(1),
20–25.
Ibnu, M. (2006). Dasar-dasar fisiologi kardiovaskuler. Jakarta: EGC.
Juteau, N., & Gosselin, B. (2020). Wearable Wireless-Enabled Oscillometric
Sphygmomanometer: A Flexible Ambulatory Tool for Blood Pressure Estimation.
IEEE Transactions on Biomedical Circuits and Systems, 14(6), 1287–1298.
https://doi.org/10.1109/TBCAS.2020.3026992
Singh, Bharat, Shabana Urooj, Sakshi Mishra, and Surojeet Haldar. "Blood pressure
monitoring system using wireless technologies." Procedia Computer
Science 152 (2019): 267-273.

13

Anda mungkin juga menyukai