Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH REVISI SENSOR FLUIDA

(Tanggal Presentasi: Jumat, 10 Mei 2019)

Dosen Pengampu : Dr. Wanapri Pangaribuan, M.T.

Disusun Oleh: Kelompok 7

Anderson Silalahi 5172131008


Irdarmansyah 5173131011
Miwa Berkat Niaman Zebua 5172131012
Buil Diyun Hia 5173331008
Nikolas Hasibuan 5173331028

KELAS PTE C 2017

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Sensor Fluida
ini.
Kami menyadari makalah ini tidak luput dari kesalahan. Harapan kami, semoga bisa
menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik lagi dari sebelumnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu atas bimbingan, dorongan dan
ilmu yang telah diberikan kepada kami, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Dan tidak lupa kami ucapkan terimakasih pula kepada
rekan-rekan dan semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini.

Medan, Mei 2019

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3

A. Pengertian dan Fungsi Flow Sensor............................................................................. 3


B. Jenis-Jenis Flow meter dan Prinsip Kerjanya .............................................................. 5
C. Pengukuran Sensor Aliran Fluida ................................................................................ 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 13

A. Kesimpulan .................................................................................................................. 13
B. Saran ............................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengukuran aliran fluida adalah sangat penting di dalam suatu industri seperti proses
kilang minyak (refinery), pembangkit listrik (powerplant), industry kimia (petrochemical),
industry pengolah limbah, industry makanan, industry minuman, industry farmasi dan lain-
lain. Pada industri proses seperti ini, memerlukan penentuan kuantitas dari suatu fluida
(liquid, gas, steam, powder) yang mengalir melalui suatu titik pengukuran, baik didalam
saluran yang tertutup maupun saluran terbuka (parit, sungai). Parameter aliran yang diukur
dapat berupa: laju aliran volume, laju aliran massa, kecepatan aliran. Instrumen untuk
melakukan pengukuran kuantitas aliran fluida ini disebut flow meter.
Aplikasi pengguanaan flow meter ini menpunyai cakupan yang cukup luas
pengembangannya seperti bagian dari sensor flowmeter, interaksi sensor dan fluida melalui
teknik penghitungan computer, transduser dan hubungannya dengan unit pemprosesan
sinyal (transmitter), serta penilaian dari keseluruhan sistem di bawah kondisi lingkungan
yang ideal, kondisi mudah terendam air karena cuaca, kondisi di daerah yang berbahaya dan
mudah meledak serta pada lokasi laboratorium maupun di tempat tertutp lainnya.
Flow meter mempunyai banyak sekali jenis, ukuran dan model, karena itu jenis
flowmeter yang akan kita gunakan harus benar-benar disesuaikan denan kebutuhan aplikasi
dilapangan. Karena jika pemilihan jenis flow meter ini kurang tepat maka akan menimbulkan
biaya lebih tinggi baik karena umur dari flow meter itu sendiri maupun akurasi dari
pengukuran aliran fluida yang kurang tepat dimana akurasinya rendah. Jika kita mengamati
cara kerja flow meteryang bermacam-macam sesuai dengan tipe flow meter maka hal penting
yang perlu diperhatikan seperti jenis fluida, kepekatan fluida, temperatur, keasaman cairan,
working pressure, lingkungan yang explosion proof, bahkan kebersihan fluida juga harus
diinformasikan sebagai pertimbangan untuk menentukan jenis flow meter yang sesuai.
Dari segi jenis fluida yang akan diukur oleh alat flowmeter dibagi dalam 3 bagian yaitu
flow meter untuk fluida cair, fluida Gas dan fluida solid ( tepung, bubuk, pasir dan lainnya).
Hampir semua jenis Flowmeter dapat digunakan untuk mengukur aliran fluida cair dan
beberapa jenis bisa digunakan untuk mengukur fluida gas (Nitrogen, oksigen, udara
bertekanan, steam danlainnya).

1
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini antara lain:
1. Apa pengertian dan fungsi flow meter?
2. Apa saja jenis-jenis flow meter dan prinsip kerjanya?
3. Bagaimana pengukuran sensor aliran fluida?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian dan fungsi flow meter.
2. Mengetahui jenis-jenis flow meter dan prinsip kerjanya.
3. Mengetahui pengukuran sensor aliran fluida.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Fungsi Flow Sensor


1. Pengertian Flow Sensor

Sensor aliran adalah alat untuk merasakan laju aliran fluida. Biasanya sensor aliran
adalah elemen penginderaan yang digunakan dalam flow meter, atau aliran logger, untuk
merekam aliran cairan. Seperti yang terjadi untuk semua sensor, akurasi mutlak pengukuran
memerlukan fungsi untuk kalibrasi.
Ada berbagai macam sensor aliran dan aliran meter, termasuk beberapa yang memiliki
baling-baling yang didorong oleh cairan, dan dapat mendorong potensiometer putar, atau
perangkat sejenis. Sensor aliran lain didasarkan pada sensor yang mengukur transfer panas
yang disebabkan oleh media bergerak. Prinsip ini umum untuk MIKROSENSOR untuk
mengukur aliran.
Arus meter berhubungan dengan perangkat yang disebut velocimeters yang mengukur
kecepatan cairan yang mengalir melalui mereka. Berbasis laser interferometri sering
digunakan untuk pengukuran aliran udara, tetapi untuk cairan, sering kali lebih mudah untuk
mengukur aliran. Pendekatan lain adalah metode berbasis Doppler untuk pengukuran aliran.
Hall sensor efek juga dapat digunakan, pada katup flapper, atau baling-baling, untuk
merasakan posisi baling-baling, seperti pengungsi akibat aliran fluida.
2. Fungsi Flow meter
Kegunaan flow meter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui adanya suatu
aliran matrial ( liquid, gas, powder ) dalam suatu jalur aliran, dengan segala aspek aliran itu
sendiri, yang meliputi kecepatan aliran atau flow rate dan total massa atau volume dari
matrial yang mengalair dalam jangka waktu tertentu atau sering disebut dengan istilah
totalizer.

3
Dengan diketahuinya parameter dari aliran suatu matrial oleh alat ukur flow meter yang
dikirim berupa data angka dan dapat juga diteruskan guna menghasilkan aliran listrik atau
sinyal yang bisa digunakan sebagai input pada control atau rangkaian electric lainnya.
Pada kasus tertentu flow meter dapat digunakan untuk mendapatkan efisiensi dari suatu
proses dengan cara melakukan adjustment besar kecilnya suatu aliran fluida. Seperti di
industri manufacture dimana kebutuhan air, udara bertekanan dan steam yang tentunya besar
kecilnya harus mengacu pada kebutuhan lini produksi berdasarkan konsumsi mesin pada
proses produksi.
Flow meter di sini bisa digunakan sebagai acuan besar kecilnya kebutuhan udara/air
/steam dengann menyetel valve sehingga mesin yang membutuhkan udara lebih kecil bisa di
sesuaiakn alirannya dan begitu juga sebaliknya. Sehingga tidak ada lagi kekuranagan
udara/air atau steam untuk mesin2 yang membutuhkan lebih banyak.
Untuk proses biaya produksi flow meter justru memegang peranan penting guna
mendapatkan biaya produksi sehubungan dengan konsumsi air/ udara atau steam. Dengan
terdatanya jumlah pemakain udara/steam/air/gas maka biaya produksi yang berhubungan
dengan besarnya biaya fluida bisa dihitung dengan pasti.
Untuk melakukan efektifitas pengecekan performa mesin, flow meter sering digunakan
di perusahaan manufacture, guna mengukur kapasitas dan performa pompa, compressor dan
cooling system. Sehingga kerusakan mesin yang lebih besar, bisa di ketahui sedini mungkin
karena adanya ketidak beresan mesin. Sehingga break down machine bisa di hindari dengan
melakukan perawatan sesuai schedule, beradasarkan analisa hasil pengukuran sitem
pendinginan atau lainya dengan menggunakan flow meter yang portable.
Flow meter bisa juga diaplikasikan guna mendapatkan kwalitas hasil produksi yang
konsisten dengan mengaplikasikan pada batching system. Dibanyak pabrik makanan flow
meter bisa digunakan untuk mengkur volume cairan guna mixing cairan yang berbeda
sehingga kwalitas mixing bisa terjaga konsistenya.
Parameter yang dapat diukur sensor fluida (flowmeter) antara lain:
1. Tekanan
2. Volume
3. Debit
4. Tracking/pola aliran
5. Kecepatan aliran

4
B. Jenis-Jenis Flow meter dan Prinsip Kerjanya
Begitu banyaknya jenis flow meter maka perlu dilakukan pemilihan jenis flow meter,
agar tujuan pemasangan flow meter sesuai dengan keinginan kita ataupun sesuai dengan
disain. Untuk flow meter Air yang menggunakan jenis electromagnetic juga mempunyai
karakteristik berbeda.
Karena spesifikasi flow meter yang di gunakan disesuaikan dengan jenis cairan. Untuk
air sungai, air limbah tambang, air limbah chemical maupun air laut mempunyai karakteristik
berbeda. Pada kasus ini jenis electromagnetic flow meter yang digunakan juga berbeda
spesifikasi bahanya, terutama jenis bahan liner, jenis bahan electroda serta flow tube harus
disesuaikan dengan jenis airnya.
Dari uraian diatas Flow meter mempunyai fungsi untuk :
1. Mengetahui Kecepatan ALiran (Velocity) dengan satuan jarak/waktu
2. Satuan unit pengukuran : (meter/menit, meters/detik dll
3. Mengetahui Kapasitas Aliran ( Flow Rate ) dalam pipa
4. Satuan unit pengukuran : (LPS, LPM, LPH, M3/H, M3/Menit, GPM, GPH dll
5. Mengetahui Jumlah Total Volume yang telah mengalir ( Totalizer)
6. Satuan Unit : m3, liters, gallon dll
7. Control atau monitor dengan adanya output berupa analog out put : 4-20mA, pulsa,
RS485, relay contact dan lainya.

Berikut jenis-jenis sensor fluida (flowmeter) yang digunakan dalam industry:


1. Flow Meter Portable
Flow meter portable mulai terkenal saat dikenalkanya flow meter jenis ultrasonic
dimana cara penggunaan dan instalasinya cukup mudah dan cepat serta dapat dibawah
kemana mana. Portable flowmeter ini menggunakan jenis clamp on flow meter dimana sensor
atau sering di sebut dengan transducer ultrasonic cukup di clamp pada permukaan luar pipa,
Karena prosesn instalasi tanpa memotong pipa atau melubangi pipa maka biaya instalasi dari
flow meter clamp on sangat murah dan cepat.
Untuk jenis flow meter portable biasanya di lengkapi dengan data logger vaik itu secara
internal maupun external dan untuk power karena sifatnya portable biasanya menggunakan
battery yang bisa di charge dan umumnya battery mampu bekerja pada waktu cukup lama
diatas 5 jam.
2. Flowmeter ultrasonic

5
Flowmeter ultrasonic merupakan tipe flow meter yang cara kerjanya mengukur
kecepatan aliran fluida dengan menggunakan ultrasound sehingga dengan perhitungan
volume yang mengalir bisa terbaca di transmitter ultrasonic. Dengan menggunakan sensor
ultrasonik atau sering disebut transducer ultrasonic flowmeter dapat mengukur kecepatan rata
dari aliran fluida dalam pipa dengan cara mengukur rata rata perbedaan waktu antara waktu
pengiriman signal dan penerimaan signal dengan arah aliran.
3. Flowmeter Mass Flow Coriolis
Flowmeter coriolis adalah jenis flow meter yang secara teori menghitung kekuatan
gaya/tenaga akibat adanya osilasi suatu sensor yang dilewati cairan dengan menggunakan
perhitungan coriolis yang di konversi ke suatu aliran massa. Coriolis flow meter secara real
mempu menghitung massa aliran sehingga perubahan temperature dari aliran tidak banyak
berpengaruh. Begitu juga persolan perubahan aliran karena instalasi atau sebab lain yang
berakibat aliran tidak laminer serta terjebaknya udara atau gas dalam aliran tidak
memeengaruhi akurasi. Berbeda dengan sifat flow meter yang menghitung volume dimana
mass flow meter bisa mengabaikan berat dari udara atau gas yang terjebak dalam aliran.
4. Flow Meter Electromagnetic
Flowmeter electromagnetic yang sering disebut magnetic flow meter atau magmeter
merupakan jenis flow meter yang cara kerjanya menggunakan hukum faraday. Karena sifat
kerjanya seperti itu maka magnetic flow meter hanya bisa kerja pada cairan yang mempunyai
konduktifitas pada tingkatan tertentu dan umumnya pada kisaran minimal 20 micro siemens.
5. Flow Meter Open Channel
Open channel flow meter adlah flow meter yang dapat diaplikasikan untuk mengukur
aliran pada sistem saluran terbuka seperti pada kanal, sungai atau parit. Pada dasrnya flow
meter open chanel ini menghitung kecepatan aliran dengan mempertimbangkan ketinggian
permukaan. Untuk pengukuran kecepatan aliran bisa menggunakan transittime flow meter
atau Magnetic flow meter. Sedangkan untuk ketinggian permukaan aliran menggunakan
ultrasonic level sensor. Penggabungan velociti dengan luas penampang bisa menghasilkan
kapasitas aliran atau flow rate aliran dalam kanal.

Installasi Flow meter


Dengan banyaknya jenis flow meter sesuai dengan aplikasinya hal penting sebelum
memasang flow meter adalah posisi dan jarak installasi dari flow meter. Untuk jarak installasi
biasanya mengikuti petunjuk cara instalasi yang telah di berikan oleh manfacture, guna
menghindari terjadinya back pressure maupun terjadinya bubble atau terjebaknya udara di

6
dalam flow meter khususnya untuk jenis volumetric flow meter. Karena itu cara installasi
flow meter pada pipa yang sudah ada perlu disiasati guna memenuhi prinsip kerja, prinsip
installasi dan juga pertimbangan biaya manitenance dan instalasi tidak terlalu mahal.
Flow meter dalam hal instalasinya mempunyai 4 jenis yaitu jenis installai in line pada
pipa, Insertion pada pipa, Clamp on pada pipa dan instalasi pada open channel. Installasi in
line dilakukan dengan pemotongan pipa dan koneksinya bisa menggunakan flange atau ulir
atau waver yang sering disebut jenis inline flow meter. Sedangkan bentuk kedua yaitu dengan
cara melubangi pipa dan dipasang fitting baik saddle fitting maupun welded fitting, kemudian
baru flow sensor di masukan kedalamnya yang sering disebut dengan insertion flow meter.
Untuk jenis instalasi flowmeter yang ketiga yaitu tanpa harus memotong ataupun
melubangi pipa namun flow sensor cukup di tempelkan pada permukan luar pipa yang
kemudian di clamp dan sering di sebut dengan clamp on flow meter dan ini hanya dimiliki
oleh jenis flow meter ultrasonic model clamp on. Selanjutnya jenis instalasi untuk membaca
aliran flow dari cairan di tempat terbuka seperti di selokan, sungai, parit atau channel, yang
pada umunya menggunkan 2 jenis flow meter magnetic guna mengukur velocity dan
digabung dengan ultrasonic level untuk mengukur luasan area channel atau ada juga untuk
mengukur velocity menggunakan flow sensor ultrasonic digabung dengan ultrasonic level
meter guna mengukur luasan area channel yang dilewati cairan.
Saat melakukan Installasi flowmeter harus di pertimbangkan karakteristik aliran dalam
pipa serta posisi pemasangan flowmeter. Tujuannya adalah diharapkan aliran air didalam
flow meter, merupakan aliran laminer dan tidak ada back pressure maupun adanya aliran
turbulen. Oleh sebab itu dibutuhkan Jarak pemasangan yang memadai, berdasarkan kondisi
instalasi pipa yang dinamakan jarak up stream dan down stream. Berikut ini acuan dasar dan
umum up steam dan down stream sebagai aturan jarak pemasangan flow meter magnetic.
Namun demikian setiap manufature flow meter dan jenis serta model flow meter
mempunyai aturan masing-masing karena itu sebelum melakukan instalasi sebaiknya baca
petunjuk instalasinya dengan seksama, agar manfaat pemasangan flow meter bisa maksimal
dan mendapatkan performa yang kita harapkan. Kesalahan pemilihan jenis flow meter akan
berakibat fatal pada harga flowmeter biaya installasi maupun biaya maintenance yang mahal.

Akurasi flow meter


Akurasi flow meter cukup bervariasi, sesuai dengan jenis dan model dari flowmeter
yang diproduksi. Ada yang mempunyai akurasi 5%, 2%, 1%, 0.5% bahkan ada yang 0.2 %
dan lebih bai. Untuk jenis flow mete air biasanya kisaran yang diharapkan jika untuk kwalitas

7
proses dan product mencapai 0.5% hingga 1%. Sedangkan jika digunakan untuk irigasi dan
pemantauan flow rate untuk menajga performa mesin seperti pada proses pendinginan mesin
biasanya berkisar pada angka 2% hingga 5%.
Namun untuk proses tertentu yang menginginkan kwalitas proses dan product yang
sangat tinggi atau karena mahalnya liquid yang diukur maka akurasi flowmeter diharapkan
pada kisaran 0.2%. Untiuk kasus ini lebih baik bisa menggunakan jenis flow meter coriolis
yang terkenal dengan sebutan mass flow meter. Karena namnya mass flow meter maka akibat
perubahan temperature cairan yang mampu merubah viskositas atau bahkan adanya gas atau
udara yang terjebak dalam cairan, tidak akan berpengaruh pada hasil pengukuran mass flow
meter karena mass udara serta volume cairan tidak berpengaruh.
Pemilihan jenis flow meter harus di sesuaikan dengan kebutuhan akan akurasinya,
karena tidak semua proses membutuhkan akurasi yang tinggi karena semakin tinggi akurasi
dari flow meter maka harga flow meter akan makin mahal.

C. Pengukuran Sensor Aliran Fluida

Pengukuran Sensor Aliran Fluida


Pengukuran Aliran fluida kali ini dikhususkan menggunakan metoda diferensial
tekanan. Pada aliran fluida itu dipasang suatu penghalang dengan diameter lubang yang lebih
kecil dari diameter pipa, sehingga tekanan maupun kecepatannya berubah. Dengan mengukur
perbedaan tekanan antara sebelum dan sesudah penghalang dapat ditentukan besarnya aliran
fluida.
Pada prinsipnya metode ini menggunakan hukum Bernoulli yaitu:
1 1
𝑃1 + 𝜌𝑣12 + 𝜌. 𝑔. ℎ1 = 𝑃2 + 𝜌𝑣22 + 𝜌. 𝑔. ℎ2
2 2
Keterangan:
P = tekanan fluida
ρ = masa jenis fluida
v = kecepatan fulida
g = gravitasi bumi
h = tinggi fluida (elevasi)

8
Gambar Hukum Kontiunitas

Jika h1 dan h2 dibuat sama tingginya maka:


1 1 1
𝑃1 + 2 𝜌𝑣12 = 𝑃2 + 2 𝜌𝑣22 atau 𝜌. (𝑣12 − 𝑣22 ) = 𝑃2 + 𝑃1
2

Perhatian: Rumus diatas hanya berlaku untuk aliran Laminer, yaitu aliran yang
memenuhi prinsip kontinuitas. Pipa pitot, orifice plate, pipa venturi dan flow Nozzle
menggunakan hukum Bernoulli diatas. Prinsip dasarnya adalah membentuk sedikit
perubahan kecepatan dari aliran fluida sehingga diperoleh perubahan tekanan yang
dapat diamati. Pengubahan kecepatan aliran fluida dapat dilakukan dengan mengubah
diameter pipa, hubungan ini diperoleh dari Hukum kontiunitas aliran fluida.

Jenis-jenis alat ukur aliran fluida antara lain:


1. Orifice Plate
Alat ukur terdiri dari pipa dimana dibagian dalamnya diberi pelat berlubang lebih kecil
dari ukuran diameter pipa. Sensor tekanan diletakan disisi pelat bagian inlet (P1) dan satu lagi
dibagian sisi pelat bagian outlet (P2). Jika terjadi aliran dari inlet ke outlet, maka tekanan P1
akan lebih besar dari tekanan outlet P2.

Gambar Orifice Plate

Jumlah fluida yang mengalir per satuan waktu ( m3/dt) adalah :

9
dimana : Q = jumlah fluida yang mengalir ( m3/dt)
K = konstanta pipa
A2 = luas penampang pipa sempit
P = tekanan fluida pada pipa 1 dan 2
ρ = masa jenis fluida
g = gravitasi bumi

Rumus ini juga berlaku untuk pipa venturi

Keuntungan utama dari Orfice plate ini adalah dari :


1) Konstruksi sederhana
2) Ukuran pipa dapat dibuat persis sama dengan ukuran pipa sambungan.
3) Harga pembuatan alat cukup murah
4) Output cukup besar
Kerugian menggunakan cara ini adalah :
1) Jika terdapat bagian padat dari aliran fluida, maka padat bagian tersebut akan terkumpul
pada bagian pelat disisi inlet.
2) Jangkauan pengukuran sangat rendah
3) Dimungkinkan terjadinya aliran Turbulen sehingga menyebabkan kesalahan pengukuran
jadi besar karena tidak mengikuti prinsip aliran Laminer.
4) Tidak memungkinkan bila digunakan untuk mengukur aliran fluida yang bertekanan
rendah.

2. Pipa Venturi
Bentuk lain dari pengukuran aliran dengan beda tekanan adalah pipa venture. Pada pipa
venture, pemercepat aliran fluida dilakukan dengan cara membentuk corong sehingga aliran
masih dapat dijaga agar tetap laminar. Sensor tekana pertama (P1) diletakkan pada sudut
tekanan pertama dan sensor tekanan kedua diletakkan pada bagian yang plaing menjorok ke
tengah. Pipa venturi biasa dipergunakan untuk mengukur aliran cairan.

10
Gambar Pipa Venturi

Keuntungan dari pipa venturi adalah:


1) Partikel padatan masih melewati alat ukur
2) Kapasitas aliran cukup besar
3) Pengukuran tekana lebih baik dibandingkan orifice plate
4) Tahan terhadapa gesakan fluida
Kerugiannya adalah:
1) Ukuiran menjadi lebih besar
2) Lebih mahal dari orifice plate
3) Beda tekanan yang ditimbulkan menjadi lebih kecil dari orifice plate

3. Flow Nozzle
Tipe Flow Nozzle menggunakan sebuah corong yang diletakkan diantara sambungan
pipa sensor tekanan P1 dibagian inlet dan P2 dibagian outlet. Tekanan P2 lebih kecil
dibandingkan P1.

Gambar Flow Nozzle

Sensor jenis ini memiliki keunggulan dibanding venture dan orifice plate yaitu:
1) Masih dapat melewatkan padatan

11
2) Kapasitas aliran cukup besar
3) Mudah dalam pemasangan
4) Tahan terhadap gesekan fluida
5) Beda tekanan yang diperoleh lebih besar daripada pipa venturi
6) Hasil beda tekanan cukup baik karena aliran masih laminer

4. Pipa Pitot
Konstruksi pipa ini adalah berupa pipa biasa sedang di bagian tengah pipa diselipkan
pipa kecil yang dibengkokkan ke arah inlet. Jenis pipa ini jarang dipergunakan di industri
karena dengan adanya pipa kecil di bagian tengah akan menyebabkan benturan yang sangat
kuat terhadap aliran fluida. Alat ini hanya dipergunakan untuk mengukur aliran fluida yang
sangat lambat.

Gambar Pipa Pitot

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Sensor aliran adalah alat untuk merasakan laju aliran fluida. Biasanya sensor aliran
adalah elemen penginderaan yang digunakan dalam flow meter, atau aliran logger, untuk
merekam aliran cairan.
2. Kegunaan flow meter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui adanya suatu aliran
matrial ( liquid, gas, powder ) dalam suatu jalur aliran, dengan segala aspek aliran itu
sendiri, yang meliputi kecepatan aliran atau flow rate dan total massa atau volume dari
matrial yang mengalair dalam jangka waktu tertentu atau sering disebut dengan istilah
totalizer.
3. Begitu banyaknya jenis flow meter maka perlu dilakukan pemilihan jenis flow meter,
agar tujuan pemasangan flow meter sesuai dengan keinginan kita ataupun sesuai dengan
disain.
4. Pengukuran Aliran fluida kali ini dikhususkan menggunakan metoda diferensial tekanan.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini, dapat menambah pengetahuan dan referensi para
pembaca tentang Sensor Fluida. Makalah ini tidak mencakup semua pembahasan tentang
Sensor Fluida. Oleh karena itu, pembaca diharapkan untuk mencari informasi lain yang
berhubungan dengan Sensor Fluida.
Sekian dan terimakasih.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://www.automationindo.com/article/585/pengertian-flow-sensor#.XJPGNqD-vIU
http://www.automationindo.com/article/586/flow-sensor-industri#.XN2CF_kzbIU
http://meriwardana.blogspot.com/2012/02/pengukuran-sensor-aliran-fluida-prinsip.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Flow_sensor

14

Anda mungkin juga menyukai