Anda di halaman 1dari 45

MAKALAH

MATERIAL HANDLING
ALAT INDUSTRI KIMIA

Disusun oleh :
Kelompok 1
(1C/D-IV Teknologi Kimia Industri)

Nama Anggota :
1. Alvia Nurfaustina B.T. (1841420009)
2. Eliza Firdausi Agustin (1841420032)
3. Firdausya Pramada P. (1841420091)
4. Noufi Mujibur Ridlo (1841420052)
5. Tiara Nur Azizah (1841420005)

TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan makalah untuk mata kuliah Alat Industri Kimia
mengenai Material Handling. Kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk
menyelesaikan makalah ini.Namun sebagai manusia biasa, penulis tidak luput dari kesalahan
dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa. Walaupun demikian,kami
berusaha sebisa mungkin menyelesaikan makalah meskipun tersusun sangatsederhana.
Demikian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan parapembaca sekalian.
Kami mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.

Malang, 15 Maret 2019


Penulis

Kelompok 1
BAB I
Pendahuluan

1.1 Pendahuluan
Sistem penanganan bahan baku memegang peranan yang sangat penting dalam
perencanaan suatu pabrik. Pada sebagian besar manufacturing, orang beranggapan bahwa
lebih baik bahan yang bergerak atau berpindah dari pada orang atau mesinnya. Untuk
beberapa kasus tertentu kadang-kadang akan lebih baik manusia atau mesin (ataupun
keduanya) yang dipindakan. Perencanaan tata letak pabrik tidaklah bisa mengabaikan
signifikasi dari aktivitas pemindahan bahannya, demikian juga sebaliknya.
Pemindahan bahan atau material adalah suatu aktivitas yang sangat penting dalam
kegiatan produksi dan memiliki kaitan erat dengan perencanaan tata letak fasilitas produksi.
Aktivitas ini merupakan aktivitas “non produktif” sebab tidak memberikan nilai perubahan
apa-apa terhadap material atau bahan yang dipindahkan, tidak akan terjadi perubahan bentuk,
dimensi, maupun sifat-sifat fisik atau kimiawi dari material yang berpindah. Kegiatan
pemindahan bahan/material tersebut akan menambah biaya (cost). Dengan demikian sebisa
mungkin aktivitas pemindahan bahan tersebut dieliminir atau paling tepat untuk menekan
biaya pemindahan bahan tersebut adalah memindahkan bahan pada jarak yang
sependekpendeknya dengan mengatur tata letak fasilitas produksi atau departmen yang ada.
Material handling adalah aliran bahan yang harus direncanakan secermat cermatnya
sehingga material (bahan) akan bisa dipindahkan pada saat dan menuju lokasi yang tepat.
Biaya material handling dengan mudah akan dapat dihitung. Biasanya biaya material
handling akan proporsional dengan jarak pemindahan material dan pengukuran jarak akan
bisa dilaksanakan dengan sederhana bilamana layout dari fasilitas produksi tersebut bisa
digambarkan. Biaya material handling seringkali akan sangat dipengaruhi oleh desain layout
itu sendiri. Karena biaya material handling proporsional dengan jarak perpindahan material,
maka pemilihan tipe layout itu sendiri sudah akan memberi pengaruh terhadap jumlah biaya
material handling. material handling mempunyai tujuan umum yaitu meminimumkan biaya.
Karena pengaruh yang nyata dalam material handling, penting sekali untuk mendesain layout
dan sistem material handling secara simultan atau paling tidak terjadi back tracking yang
signifikan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan material handling?
1.2.2 Apa saja macam-macam dari alat-alat material handling?
1.2.3 Bagaimana prinsip dan cara kerja alat pada material handling?
1.2.4 Apa saja bagian-bagian penting pada material handling?
1.2.5 Bagaimana aplikasi alat material handling pada industri?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis alat pada material handling
1.3.2 Untuk mengetahui dan memahami macam-macam alat pada material handling
1.3.3 Untuk mengetahui dan memahami prinsip dan cara kerja alat pada material handling
1.3.4 Untuk mengetahui dan memahami bagian-bagian penting alat pada material handling
1.3.5 Untuk mengetahui dan memahami aplikasi alat material handling di industri
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian material handling


Material handling adalah peralatan industri yang digunakan untuk menangani dan
memindahkan material (bahan) produksi.

2.2 Jenis-jenis material handling


1. Fluida (Cair dan Gas)
a. Pompa
Pompa adalah mesin untuk menggerakan fluida cair. Pompa menggerakan fluida
dari tempat bertekanan rendah ke tempat dengan tekanan yang lebih tinggi, untuk
mengatasi perbedaan tekanan ini maka diperlukan tenaga (energi).
Jenis-Jenis Pompa
1. Positive Displacement Pump (pompa perpindahan positif).
Disebut juga dengan pompa aksi positif. Pompa ini adalah jenis pompa yang
fluidanya ditekan oleh elemen-elemen di dalam pompa dengan volume tertentu
sehingga akan menghasilkan debit aliran yang tetap pada RPM tertentu meskipun
tekanan keluaran pompa berubah-ubah. Berdasarkan cara perpindahannya pompa
perpindahan positif dibagi jadi 2 yaitu :
• Pompa Reciprocating
Pompa reciprocating adalah pompa yang jika perpindahan dilakukan oleh maju
mundurnya jarum piston. Pompa reciprocating hanya digunakan untuk pemompaan
cairan kental dan sumur minyak. Pompa ini banyak dipakai pada pabrik minyak dan
industri kimia untuk memompa cairan kental, dan untuk pompa air ketel pada PLTU.
Ada 2 jenis pompa reciprocating yaitu :
a. Piston

Bagian bagiannya :
 Piston : untuk mendorong fluida
 Connecting rod (batang penghubung): untuk menghubungkan piston dan roda
 Suction (saluran isap) : tempat masuknya fluida
 Discharge : tempat keluarnya fluida

b. Diafragma

Bagian bagiannya :
 Diaphragm/karet : berfungsi sebagai membrane yang mendorong batang
penghubung
 Shaft (batang) : penghubung antara karet dengan batang penghubung
 Connecting rod (batang penghubung) : penghubung antara roda penghubung
denganshaft
 Eccentric wheel : roda eccentric

Pompa ini banyak digunakan pada pabrik minyak dan industri kimia untuk memompa
cairan kental, dan untuk pompa air ketel pada PLTU.

 Pompa Rotary / pompa putar


Pompa rotary adalah pompa yang perpindahannya dilakukan oleh gaya putaran
sebuah gear, cam atau baling baling dalam sebuah ruangan bersekat pada casing yang
tetap.
Bagian utama dari pompa jenis ini adalah :
• Rumah pompa dengan sambungan saluran isap (suction) dan
sambungan kempa(discharge)
• Rotor, yang di dalamnya terdapat elemen elemen yang berputar dalam
rumah pompa
Prinsip kerjanya adalah fluida yang masuk ditekan oleh elemen-elemen yang
memindahkannya ke sisi buang kemudian menekannya ke pipa tekan. Karena tidak
memiliki katup-katup, maka pompa ini dapat bekerja terbalik, sebagai pompa
maupun sebagai motor. Pompa ini bekerja pada putaran yang tinggi sampai dengan
5000 rpm atau lebih. Karena keuntungan tersebut, pompa ini banyak dipakai untuk
pompa pelumas dan pada hydraulic power transmission.
Bagian-Bagian Rotary Pump :

2. Dynamic Pump
Dynamic pump dalah pompa yang memiliki elemen utama sebuah rotor dengan satu
impeller (kipas) yang berputar dengan kecepatan tinggi. Impeler yang berputar akan
mengubah energi kinetik menjadi tekanan maupun kecepatan yang diperlukan untuk
mengalirkan fluida. Contoh dari dynamic pump adalah pompa sentrifugal
a. Pompa Sentriugal
Pompa ini merupakan pompa yang sangat umum digunakan, biasanya sekitar 70%
pompa yang digunakan pada kilang minyak merupakan jenis pompa sentrifugal. Cara kerja
pompa ini ialah dengan mengubah energi kinetik (kecepatan) cairan menjadi energi
potensial (tekanan) melalui suatu impeller (kipas) yang berputar di dalam casing.

Bagian pompa sentrifugal


Secara umum pompa sentrifugal tersusun atas beberapa bagian penting yaitu:
Casing ,Impeller, Shaft/Poros ,Bearing/Bantalan, Kopling ,Packing & Seal ,Sistem
Lubrikasi.

1. Casing
Casing pompa sentrifugal didesain berbentuk sebuah diffuser yang mengelilingi impeller
pompa.
2. Impeller
Bagian yang berputar dari pompa sentrifugal, yang berfungsi untuk mentransfer energi
dari putaran motor menuju fluida yang dipompa
3. Poros (Shaft)
Poros adalah bagian yang mentransmisikan putaran dari sumber gerak, seperti motor
listrik, ke pompa. Yang perlu kita perhatikan adalah, pada sebuah pompa sentrifugal
yang bekerja di titik efisiensi terbaiknya, maka gaya bending porosnya akan secara
sempurna terdistribusikan ke seluruh bagian impeller pompa.
4. Bearing/bantalan
Bearing berfungsi untuk menahan (constrain) posisi rotor relatif terhadap stator sesuai
dengan jenis bearing yang digunakan.
Bearing yang digunakan pada pompa yaitu
berupa journal bearing yang berfungsi untuk
menahan gaya berat dan gaya-gaya yang
searah dengan gaya berat tersebut, serta
thrust bearing yang berfungsi untuk
menahan gaya aksial yang timbul pada
poros pompa relatif terhadap stator pompa.
5. Kopling
Kopling berfungsi untuk menghubungkan dua shaft, dimana yang satu adalah poros
penggerak dan yang lainnya adalah poros yang digerakkan.

b. Valve
Valve merupakan alat yang berfungsi untuk mengatur aliran suatu fluida dengan menutup,
membuka atau menghambat sebagian dari jalannya aliran.
Jenisnya antara lain :
 Gate Valve
 Globe Valve
 Ball Valve
 Butterfly Valve
 Needle Valve
 Check Valve
 Automated Valve

Berikut penjelasan masing masing valve:


a. Gate Valve
Berfungsi untuk menutup laju aliran fluida dengan kuat. Biasa digunakan sebagai alat
pengetesan sumur minyak (surface well testing).

b. Globe Valve

Berfungsi untuk mengontrol laju aliran fluida


dan menutup laju aliran fluida dengan cepat. Biasa
digunakan sebagai outlet/discharge pump.

c. Ball Valve

Berfungsi untuk membuka dan menutup laju


aliran fluida dengan cepat. Biasanya
digunakan dalam industri pengolahan
minyak bumi.

d. Butterfly Valve
Be rfungsi untuk mengontrol dan menutup laju aliran fluida.
Biasa digunakan untuk pipa-pipa yang bertekanan rendah seperti pada outlet pada gauge tank
dan pipa air

e. Needle Valve

Berfungsi untuk mengontrol sistem/ instrument atau me-release laju aliran fluida. Biasa
digunakan pada kaburator sepeda di dalam ruang pelampung kaburator.
f. Check Valve

Berfungsi untuk laju aliran fluida searah dan untuk mencegah tekanan balik. Biasa digunakan
pada outlet/discharge dari centrifugal pump.

c. Kompresor
Kompresor adalah mesin atau alat mechanic yang berfungsi unstuck meningkatkan
tekanan atau memampatkan fluida gas atau udara. Kompresor biasanya menggunakan
motor listrik, mesin diesel atau mesin bensin sebagai tenaga penggeraknya. Udara
bertekanan hasil dari kompresor biasanya diaplikasikan atau digunakan pada pengecatan
dengan teknik spray atau air brush, untuk mengisi angin ban, pembersihan, pneumatik,
gerinda udara (air gerinder), dan lain sebagainya.

Prinsip kerja kompresor dapat dilihat mirip dengan paru-paru manusia. Misalnya ketika
seorang mengambil napas dalam – dalam untuk meniup api lilin, maka ia akan
meningkatkan tekanan udara di dalam paru-paru, sehingga menghasilkan udara bertekanan
yang kemudian digunakan atau dihembuskan untuk meniup api lilin tersebut.

Secara umum kompresor dibedakan menjadi dua jenis yaitu kompresor perpindahan positif
dan kompresor dinamis.
 Kompresor Perpindahan Positif
Kompresor perpindahan positif dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kompresor piston
(reciprocating compressor) dan kompresor putar (rotary).
 Kompresor Piston/Torak (Reciprocating Compressor)
o Kompresor Piston Kerja Tunggal
Kopresor piston kerja tunggal adalah kompresor yang memanfaatkan perpindahan
piston, kompresor jenis ini menggunakan piston yang didorong oleh poros engkol
(crankshaft) untuk memampatkan udara atau gas. Udara akan masuk ke silinder kompresi
ketika piston bergerak pada posisi awal dan udara akan keluar saat piston/torak bergerak
pada posisi akhir.Biasa digunakan untuk bemgkel dan pemeliharaan serta perbaikan
industri.
o Kompresor Piston/Torak Kerja Ganda
Kompresor piston kerja ganda beroperasi sama persis dengan kerja tunggal, hanya saja
yang menjadi perbedaan adalah pada kompresor kerja ganda, silinder kompresi memiliki
port inlet dan outlet pada kedua sisinya. Sehingga meningkatkan kinerja kompresor dan
menghasilkan udara bertekanan yang lebih tinggi dari pada kerja tunggal.Biasa digunakan
untuk bemgkel dan pemeliharaan serta perbaikan industri.

o Kompresor Diafragma
Kompresor diafragma adalah jenis klasik dari kompresor piston, dan mempunyai
kesamaan dengan kompresor piston, hanya yang membedakan adalah, jika pada
kompresor piston menggunakan piston untuk memampatkan udara, pada kompresor
diafragma menggunakan membran fleksible atau difragma.Biasa digunakan di industri
makanan, farmasi, dan obat-obatan.
o Kompresor Putar (Rotary Compressor)
Kompresor screw (Rotary screw compressor) merupakan jenis kompresor dengan
mekanisme putar perpindahan positif, yang umumnya digunakan untuk mengganti
kompresor piston, bila diperlukan udara bertekanan tinggi dengan volume yang lebih
besar.Biasa digunakan di insdustri makanan. Laboratorium, dan proses-proses kimia

o Lobe
o Vane
o Liquid
o Ring
o Scroll
 Kompresor Dinamis
Kompresor dinamis dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kompresor sentrifugal dan
kompresor aksial.
o Kompresor Sentrifugal
Kompresor sentrifugal merupakan kompresor yang memanfaatkan gaya sentrifugal yang
dihasilkan oleh impeller untuk mempercepat aliran fluida udara (gaya kinetik), yang
kemudian diubah menjadi peningkatan potensi tekanan (menjadi gaya tekan) dengan
memperlambat aliran melalui diffuser.Biasa digunakan di hampir semua industri.
o Kompresor Aksial
Kompresor aksial adalah kompresor yang berputar dinamis yang menggunakan
serangkaian kipas airfoil untuk semakin menekan aliran fluida. Aliran udara yang masuk
akan mengalir keluar dengan cepat tanpa perlu dilemparkan ke samping seperti yang
dilakukan kompresor sentrifugal. Kompresor aksial secara luas digunakan dalam turbin
gas/udara seperti mesin jet, mesin kapal kecepatan tinggi, dan pembangkit listrik skala
kecil.
d. Conveyor
Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi memindahkan barang dari
satu tempat ke tempat yang lain. Konveyor banyak dipakai di industri untuk transportasi
barang yang jumlahnya sangat banyak dan berkelanjutan.Konveyor terutama berguna dalam
aplikasi yang melibatkan transportasi bahan berat ataubesar. Sistem konveyor
memungkinkan transportasi cepat dan efisien untuk berbagai bahan.Banyak jenis sistem
konveyor yang tersedia, dan digunakan sesuai dengan kebutuhanberbagai industri yang
berbeda.Dalam kondisi tertentu, konveyor banyak dipakai karena mempunyai nilai
ekonomis dibanding transportasi berat seperti truk dan mobil pengangkut. Konveyordapat
memobilisasi barang dalam jumlah banyak dan kontinyu dari satu tempat ke tempat lain
(James 2008).
Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain tergantung
pada :
1. Kapasitas material yang ditangani
2. Jarak perpindahan material
3. Kondisi pengangkutan : horizontal, vertical atau inklinasi
4. Ukuran, bentuk, dan sifat material (properties)
5. Harga peralatan tersebut
Secara umum jenis/type conveyor yang seeing digunakan dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :

1. Belt Conveyor
Belt conveyor pada dasarnya merupakan peralatan yang cukup sederhana untuk
mengankut bahan-bahan industry berbentuk padat.Alat ini dapat mentransport material
lebih dari 2 kilometer, tergantung disain belt itu sendiri. Alat ini terdiri dari sabuk yang
tahan terhadap pengangkutan benda padat. Sabuk yang digunakan pada belt conveyer ni
dapat dibuat dari berbagai jenis bahan misalnya dari karet, plastic, kulit, ataupun logam
yang tergantung pada jenis bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkat bahan-bahan
yang panas, sabuk yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.

Karakteristik belt conveyor :


 Lintasan belt dapat direncanakan horizontal, inklinasi, kombinasi inklinasi dan
horizontal.
 Sudut kemiringannya tergantung koefisien gesek antara material yang diangkut. Dalam
prakteknya sudut inklinasi berkisar antara 7° – 10° lebih kecil dari sudut gesek material
belt.
 Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan
 Material yang di transport dapat berupa bubuk, granular atau lump dengan kapasitas
lebih dari 2000 ton/jam, hal ini berkembang seiring dengan kemajuan disain belt itu
sendiri
 Jarak tempuh dapat bermil-mil

 Kecepatan s/d 5,08 m/detik = 1000 ft/menit.


 Kapasitas s/d 4539 metric ton/jam = 5000 ton/jam.

Kelebihan dari belt conveyor :


1. Menurunkan biaya produksi pada saat memindahkan material.
2. Memberikan pemindahan yang terus menerus dalam jumlah yang tetap sesuai
dengan keinginan.
3. Membutuhkan sedikit ruang.
4. Menurunkan tingkat kecelakaan s aat pekerja memindahkan material.
5. Menurunkan polusi udara.
6. Dapat beroperasi secara mendatar maupun miring dengan sudut maksimum
sampai dengan 18°.
7. Sabuk disanggah oleh plat roller untuk membawa bahan.
8. Kapasitas tinggi.
9. Serba guna.
10. Dapat beroperasi secara continiue

Kelemahan dari belt conveyor


 Biaya relative mahal
 Sudut inklinasi terbatas
 Jaraknya ditentukan (hanya dapat berjalan sesuai jarak yang ditentukan)

Prinsip kerja belt conveyor :


Belt conveyor dipakai untuk memindah material baik satuan ataupun bulk curah,
dengan putaran dari motor sebagai penggerak utama yang terhubung dengan drum atau
dulu disebut Pulley, pulley inilah yang diselubungi oleh belt yang lebarnya samadengan
pulley tersebut dan panjangnya belt menyesuaikan dengan kebutuhan atau kapasitas
angkut serta jarak angkut material tersebut. Jika motor dijalankan maka pulley akan ikut
berputar seiring motor hingga belt yang menyelubungi ikut bergerak tertarik kearah
putaran drum atau pully tersebut. Motor head atau tail ; motor head adalah penggerak
utama, sedangkan tail biasanya paling ujung atau ekor dari unit belt conveyor dimana
material dipindahkan tanpa penggerak.
Roller adalah bagian dari belt conveyor yang berfungsi menyuport belt yang berjalan,
tidak memakia penggerak, bergerak hanya Karena gesekan bet yang berjalan diatasnya.
Roller ini disupport oleh rangka dari truktur belt conveyior secara umum. Roller ini
menopang beban belt yang membawa material diatasnya.
Bagian-bagian belt conveyor

 Rangka (frame) yang fungsinya untuk kedudukan belt conveyor itu sendiri yang
biasanya dibuat dari baja profil.
 Puli depan (head pulley).
 Puli penggerak (driving pulley) yang dihubungkan dengan motor.
 Puli ekor pengencang (tail pulley) yang terdapat pada ujung belakang, sehingga
kedudukan puli dapat digeser, yang berfungsi untuk mengatur ketegangan belt.
 Belt.
 Idler bagian atas (pembawa).
 Idler bagian bawah (pembalik). Kedua jenis idler tersebut disangga oleh frame.
 Motor dan perlengkapan transmisi.
 Pencurah material (hopper).
 Corong pembongkar (discharge spout unit).
 Pembersih belt, digunakan untuk belt conveyor yang membawa material yang
mudah lengket.
 Screw take-up sebagai pengencang belt.

2. Chain Conveyor
Konveyor rantai adalah konveyor dimana rantainya tidak terputus dari
jenis seluruh konveyor yang melakukan tarikan dari unit penggerak
daripada beberapa hasil pembawa beban untuk transport. Konveyor rantai
terutama cocok untuk sistem konveyor yang membutuhkan penutupan sempurna
untuk menahan debu, seksi penyilangan kecil, kemampuan penahanan atau
pengisian berlipat atau sedang, kombinasi horizontal dan garis edar vertikal,
penanganan material pada temperatur tinggi tetapi membutuhkan keamanan yang
diperbaiki oleh pabrik. Pada banyak industri, pengunaan konveyor rantai telah
berkurang selama 30 tahun yang lalu karena dipertimbangkan pada pemiliharaan
tinggi yang tidak pantas. Banyak masalah yang dihadapi meskipun demikian
disebabkan oleh ketidak cukupan engineering dan atraksi ekonomi besar “penawaran
rendah“. Hal ini terlihat begitu sederhana untuk pembuat baja kecil untuk merakit
sistem konveyor rantai yang menggunakan komponen standar murah.
Sistem konveyor yang dibuat dengan baik dengan komponen kwalitas tinggi
terbuat dari baja logam campuran yang diperlakukan panas atau tuangan yang
tidak pasti murah.

Prinsip Kerja Alat


Material/bahan besar dapat dibawa secara langsung pada rantai, pada
pencantelan khusus yang diikatkan pada rantai baik untuk pengangkatan yang
ditekan atau digandeng oleh rantai atau dapat ditekan/ditarik oleh rantai dengan
pencantelan khusus pada rantai. Peralatan haruslah dengan hati-hati ditekankan
pada material terhadap marerial untuk ditangani terutama pada penggetaman.
Program pemeliharaan preventive biasanya dapat menghindari kerusakan tidak
pada waktunya dan interupsi/ gangguan pada proses produksi.
Spesifikasi pokok
Pertimbangan dalam perencanaan erat hubungannya terhadap jenis
konveyor adalah kelas konveyor. Empat kelas konveyor telah ditentukan
pada dasar faktor friksi/gesekan yang disertakan dengan pergerakan
rantai (penyorong atau penggulungan ) dan pergerakan material
(penyorongan atau dibawah).

1. Chain Sliding ( Penyorongan rantai)


Metode ini adalah sederhana didalam kontruksi, memiliki
bagianpergerakan yang lebih sedikit dan biasanya paling rendah / murah
biayanyauntukbebanyangdiberikan.Halinipalingefektifpadaperalatan“kotor”dankontru
ksi tak datar, baik/cocok untuk pengaruh kondisi. Peralatan daya kuda adalah lebih
tinggi daripada untuk ranatai penggulung.

Gambar 2.11 Chain Sliding


2. Chain Rolling (Penggulunganrantai)

Metode ini memiliki operasi yang lebih halus, pulsasi yang lebih
sedikit bila dibandingkan dengan penyorongan rantai.
Pertimbangan dalam perencanaan erat hubungannya terhadap jenis
konveyor adalah kelas konveyor. Empat kelas konveyor telah ditentukan
pada dasar faktor friksi/gesekan yang disertakan dengan pergerakan
rantai (penyorong atau penggulungan ) dan pergerakan material
(penyorongan atau dibawah).

3. Chain Sliding ( Penyorongan rantai)


Metode ini adalah sederhana didalam kontruksi, memiliki bagian
pergerakan yang lebih sedikit dan biasanya paling rendah / murah biayanya untuk
beban yang diberikan.Hal ini paling efektif pada peralatan “kotor” dan kontruksi tak
datar, baik/cocok untuk pengaruh kondisi. Peralatan daya kuda adalah lebih tinggi
daripada untuk ranataipenggulung.

Gambar 2.11 Chain Sliding


4. Chain Rolling (Penggulunganrantai)
Metode ini memiliki operasi yang lebih halus, pulsasi yang lebih sedikit
bila dibandingkan dengan penyorongan rantai. Semakinlebih rendah
gesekan pada pusat yang lebih rendah, maka semakin sedikit
pergerakan dan semakin rendah biaya operasi. Hal ini tidak cocok untuk
peralatan “kotor” sebagaimana bahan luar dapat mengganggu penggulungan.

Dengan sederhana didefinisikan “Rantai adalah untai material yang fleksibel, biasanya
metal dibuat dari jenis elemen yang keras, biasanya disebut lingkaran, saling
dikuncu atau dihubungkan satu sama lain tetapi bebas untuk bergerak pada satu atau
banyak bidang.

Chain conveyor dapat dibagi atas beberapa jenis conveyor,


yaitu :
1. Scraper Conveyor
2. Apron Conveyor
3. Bucket Conveyor
4. Bucket Elevator
Keempat jenis elevator tersebut pada dasarnya menggunakan rantai
sebagai alat bantu untuk menggerakkan material.
Chain konveyor memanfaatkan pengaturan rantai powered terus
menerus, membawa serangkaian liontin tunggal. Susunan rantai
digerakkan oleh motor, dan bahan tersuspensi pada liontin yang
disampaikan.
Chain conveyor terutama digunakan untuk mengangkut beban unit berat,
misalnya palet, kotak grid, dan wadah industri. Konveyor ini bisa rantai tunggal
atau ganda untai dalam konfigurasi. Muatan diposisikan pada rantai, gesekan
menarik beban ke depan .
Banyak sektor industri menggunakan teknologi rantai konveyor di ini untuk
produksi mereka. Industri otomotif biasanya menggunakan sistem rantai conveyor
untuk menyampaikan bagian mobil.

Gambar 2.13 Chain

 Scraper Conveyor
Scraper conveyor merupakan konveyor yang sederhana dan paling murah.
Diantara jenis-jenis conveyor lainnya.Conveyor jenis ini dapat
digunakan dengan kemiringan yang besar. Conveyor jenis ini digunakan
untuk mengangkut material - material ringan yang tidak mudah rusak,
seperti : abu, kayu dan kepingan.
Karakteristik dan performance dari scaper conveyor:
a) Dapat beroperasi dengan kemiringan sampat 45°.
b) Mempunyai kecepatan maksimum 150 ft/m.
c) Kapasitas pengangkutan hingga 360 ton/jam.
d) Harganya murah.

Kelemahan - kelemahan pada scraper conveyor:


a) Mempunyai jarak yang pendek.
b) Tenaganya tidak konstan.
c) Biaya perawatan yang besar seperti service
secara teratur.
d) Mengangkut beban yang ringan dan tidak
tetap.

 ApronConveyor
Apron Conveyor digunakan untuk variasi yang lebih luas dan untuk
beban yang lebih berat dengan jarak yang pendek. Apron Conveyor
yang sederhana terdiri dari dua rantai
Gambar yang dibuat
2.15 Scraper dari Pada
Conveyor mata rantai
Industri
yang dapat ditempa dan ditanggalkan dengan alat tambahan A. Palang
kayu dipasang pada alat tambahan diantara rantai dengan seluruh
tumpuan dari tarikan conveyor. Untuk bahan yang berat dan
pengangkutan yang lama dapat ditambahkan roda (roller) pada alat
tambahan A. Selain digunakan roller, palang kayu dapat juga
digantikan dengan plat baja untuk mengangkut bahan yang berat.

Apron conveyor terdiri dari frame, penggerak, take-up sprocket, apron/slat,


travelling roller, feed hopers, dan discharge spout. Apron conveyor digunakan
untuk memindahkan berbagai macam muatan curah dan satuan secara horizontal
maupun membentuk sudut inklinasi. Conveyor ini secara luas digunakan di
industri kimia, metalurgi, pertambangan batu bara,industry permesinan, dan
banyak industri lainnya. Berbeda dengan belt conveyor, apron conveyor lebih
ditujukan untuk memindahkan material berat, bongkah besar, abrasive,dan material
lpanas (bahan cor,tempa,foundrysand). Apron conveyor memiliki kapasitas
pemindahan besar, yaitu 2000 ton/jam atau lebih karena dilengkapi dengan
papan peluncur dan rantai penarik yang kuat. Geometri apron conveyor tidak jauh
berbeda dengan belt conveyor, kecuali susut inklinasinya dapat mencapai 45derajat
atau lebih, jika apron dilengkapi dengan tranverse cleats atau stop dan transisi dan
horizontal keinklinasi dengan radius kecil (5 m - 8 m).

Karakteristik dan performance dan apron conveyor:


 Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 25°.

 Kapasitas pcngangkutan hingga 100 ton/jam.

 Kecepatan maksimum 100 ft/m.

 Dapat digunakan untuk bahan yang kasar, berminyak maupun yang besar.

 Perawatan murah.

Kelemahan -kelemahan apron konveyor:

 Kecepatan yang relatif rendah.


 Kapasitas pengangkutan yang kecil
 Hanya satu arah gerakan

 Kontruksi apron dan rantai yang berat

 Pembutannya rumit, dan berbiaya tinggi


 Perlu perhatian lebih untuk hinged-joint agar bias berfungsi baik

Gambar 2.17 Apron Conveyor


Pada Industri
Gambar 2.16 Apron Conveyor
Konstruksi Apron Conveyor :

Sistem penyambungan bucket pada appron conveyor biasanya digunakan rantai


gall, rantai skalm.
 Penyambungan initanpa flen (On flent ), pengangkutan nyabukanuntuk
material yang curah.
 Skirt board ikut bergerak bersama-sama apron conveyor.
 Jenis ini, skirt board tidak ikut bergerak mengikuti appron. Jenis appron king
carrier pada pabrik gula, urea, dan lainnya.
 Bucket jenis ini biasanya ikut berjalan dengan bucket yang ada didepannya.
 Jenis bucket untuk pengangkutan bahan atau material cairan atau liquid.
Apron conveyor dibagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Casting machine, jenis ini untuk pengangkutan pengecoran.
2. Escalator
Dikarenakan pengangkutan menggunakan rantai, maka peralatan juga
harus dapat saling bekerja satisama lain dengan rantai itu sendiri, misalnya
 Rantai skalm,maka sprocket mempunyai sarang-sarang rantai.
 Rantai bentuk gall,maka sprocket mempunyai gerigi tempat rantai.

 Bucket Conveyor
Bucket Conveyor sebenarnya merupakan bentuk yang menyerupai conveyor
apron yang dalam.

Karakteristik dan performance dari bucket conveyor:


 Bucket terbuat dari baja
 Bucket digerakkan dengan rantai
 Biaya relatif murah.
 Rangkaian sederhana.
 Dapat digunakan untuk mengangkut bahan bentuk bongkahan.
 Kecepatan sampai dengan 100 ft/m.
 Kapasitas kecil 100 ton/jam.
Kelemahan -kelemahan bucket conveyor:

 Ukuran partikel yang diangkut 2-3 in.


 Investasi mahal.
 Kecepatan rendah.

Gambar 2.18 Bucket Conveyor

 Bucket Elevator
Belt, scraper maupun apron conveyor mengangkut material dengan
kemiringan yang terbatas. Belt conveyor jarang beroperasi pada sudut yang
lebih besar dari 15-20° dan scraper jarang melebihi30 . Sedangkan
kadangkala diperlukan pengangkutan material dengan kemiringan yang curam.
Untuk itu dapat digunakan Bucket Elevalor. Secara umum bucket elevator
terdiri daritimba-timba (bucket) yang dibawa oleh rantai atau sabuk yang
bergerak. Timba -timba (bucket) yang digunakan memiliki beberapa bentuk
sesuai dengan fungsinya masing -masing.

Bentuk - bentuk dari timba -timba (bucket) dapat dibagi atas :


a) Minneapolis Type
Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia. Dipergunakan untukmengangkut
butiran dan material kering yang sudah lumat.
b) Buckets for Wet or Sticky Materials
Bucket yang lebih datar. Dipergunakan untuk mengangkut material yang
cenderung lengket.
c) Stamped Steel Bucket for Crushed Rock
Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan -bongkahan besar dan material
yang berat.

Ketiga jenis bucket tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini :

3. Screw Conveyor
Jenis konveyor yang paling tepat untuk mengangkut bahan padat

berbentuk halus atau bubur adalah konveyor sekrup (screw conveyor). Alat ini
pada dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbusehingga

bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight.

Macam-macam flight adalah:


 Sectional flight
 Helicoid flight
 Special flight
 Cast iron flight
 Ribbon flight
 Cut flight

Konveyor berflight section dibuat dari pisau-pisau pendek yang disatukan tiap pisau
berpilin satu putaran penuh- dengan cara disimpul tepat pada tiap ujung sebuah pisau
dengan paku keling sehingga akhirnya akan membentuk sebuah pilinan yang panjang.
Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang berpilin
mengelilingi suatu poros (Gambar 2.15-b). Untuk membentuk suatu konveyor,
flight-flight itu disatukan dengan cara dilas tepat pada poros yang bersesuaian
dengan pilinan berikutnya.
Flight khusus digunakan dimana suhu dan tingkat kerusakan tinggi adalah
flight cast iron. Flight-flight ini disusun sehingga membentuk sebuah konveyor
(Gambar 2.15-c).
Untuk bahan yang lengket, digunakan ribbon flight (Gambar 2.15-d).
Untuk mengaduk digunakan cut flight (Gambar 2.15-e). Flight pengaduk ini
dibuat dari flight biasa, yaitu dengan cara memotong-motong flight biasa lalu
membelokkan potongannya ke berbagai arah.
Untuk mendapatkan konveyor panjang yang lebih sederhana dan murah.
Biasanya konveyor tersebut itu disusun dari konveyor-konveyor pendek.Sepasang
konveyor pendek disatukan dengan sebuah penahan yang disebut hanger dan
disesuaikan pasangan pilinannya.
Tiap konveyor pendek mempunyai standar tertentu sehingga dapat
dipasang dengan konveyor pendek lainnya, yaitu dengan cara memasukkan
salah satu poros sebuah konveyor ke lubang yang terdapat pada poros
konveyor yang satunya lagi (Gambar 2.16).

Gambar 2.21 Screw Elevator a. sectional, b.helicoid, c. cast iron, d. ribbon, e. cut

Gambar 2.22 Screw Conveyor Coulping


Wadah konveyor biasanya terbuat dan lempeng baja (Gambar 2.22), Panjang
sebuah wadah antara 8, 10, dan 12 ft. Tipe wadah yang paling sederhana
(Gambar 2.17-a) hanya bagian dasarnya, yang berbentuk setengah
lingkaran dan terbuat dari baja, sedangkan sisi-sisi lurus lainnya terbuat dari
kayu.
Untuk mendapatkan sebuah wadah yang panjang,wadah-wadah pendek disusun sehingga
sesuai dengan panjang konveyor. Gambar 2.17-b menunjukkan wadah yang lebih rumit
yang konstruksinya semuanya terbuat dari besi.

Gambar 2.23 Wadah Screw

Perlu diketahui bahwa poros konveyor harus digantung pada persambungan yang tetap
sejajar. Dua buah persambungan dibuat pada ujung wadah, dan sepanjang wadah harus
tetap ada hanger atau penahan, Biasanya ada sebuah hanger untuk tiap bagian.

Gambar 2.23 menunjukkan beberapa tipe hanger yang paling sederhana dan
paling murah, menunjukkan tipe yang mempunyai persambungan terpisah dan
ditempatkan di wadah baja. Bentuk yang lebih rumit mempunyai
persambungan yang dapat disetel dan juga dengan cara meminyaki yang lehih
baik.
Jika bahan yang diangkut konveyor bersentuhan dengan persambungan hanger,
seringkali minyak atau pelumas tidak dapat dipakai karena akan mencemari bahan
tersebut, dan wadah kayu akan basah oleh minyak. Oleh karenaitu, wadah dalam hanger
dibuat dari besi putih cor (Gbr 2.23-c) sehingga tempat bergerak dapat digunakan
walaupun tanpa pelumas.

Ujung dari wadah konveyor disebut box ends . Umumnya box ends awal

berbeda konstruksinya dengan box ends akhir. Box ends awal memilikiroda
gigi (gears) bevel untuk memutar poros konveyor.

Gambar 2.25 Screw Conveyor


Screw conveyor digunakan untuk memindahkan material kecil seperti
butiran, aspal, batubara, abu, kerikil dan pasir. Tipe khusus yaitu ribbon
conveyor dimana tidak ada pusat helical fin, cocok digunakan untuk lem,
cairan kental seperti molasses, tas panas dan gula.
Screw conveyor banyak dipakai pada indutri seperti :

Industry kimia seperti Titaniumdioxide,carbonblack,calciumcarbonate,powdered lime,


rubber, detergent powders and sulphur dan lain-lain.
 Makanan seperti Cakemixes, soupmixes, gravymixes, cocoapowder, keju, permen,
susu bubuk, frozen or raw vegetables, fruits and nuts.

 Kosmetik dan obat-obatan seperti bedak, titanium dioxide, zinc oxide, clay,
calcium carbonate.

Prinsip kerja screw conveyor :


Alat ini terdiri dari baja yang memiliki spiral atau helical fin yang
tertancap pada shaft dan berputar dalam suatu saluran berebentuk U (through)
tanpa menyentuhnya sehingga helical fin mendorong material ke trough. Shaft
digerakkanolehmotorgear.Conveyordibuatdenganukuranpanjang8-12ftyang
dapat bersatu untuk memperoleh panjang tertentu. Diameternya bervariasi dari
3 sampai 24in.
Saluran (through) berbentuk setengah lingkaran dan disangga oleh kayu
atau baja. Pada akhir ulir biasanya dibuat lubang untuk penempatan as dan
drive end yang kemudian dihubungkan dengan alat penggerak.
Elemen screw conveyor disebut flight. Bentuknya helical atau dengan
modifikasi tertentu. Untuk helicoids flight bentuknya berupa pita memanjang
dan dengan alat penyangga pada masing-masing belitan dan berakhir pada as
sentral.

Screw conveyor memerlukan sedikit ruangan dan tidak membutuhkan


mekanik serta membutuhkan biaya yang sedikit. Material bercampur saat
melewati conveyor.Pada umumnya srew conveyor dipakai untuk mengangkut
bahan secara horizontal. Namun bila diinginkan dengan elevasi tertentu bisa
juga dipakai dengan mengalami penurunan kapasitas 25-45% dari kapasitas
horisontalnya.Elevasi100 terjadipenurunankapasitas15%,Elevasi150 terjadi
penurunan kapasitas 20% dan Elevasi 200 terjadi penurunan kapasitas 40%. penurunan
kapasitas 20% dan Elevasi 200 terjadi penurunan kapasitas 40%.
Gambar 2.26 Screw Conveyor Pada Industri

Kelebihan Screw Conveyor


Screw conveyor mudah dalam hal perencanaan, maintenance, dimensi kecil,
dapat mengeluarkan material pada titik yang dikendaki. Ini penting untuk
meterial yang berdebu (dusty) dan material panas, material yang bau,
dan menjijikkan (obnoxious odour). Karena gesekan material terhadap screw
dan trough dapat mengakibatkan kondumsi daya yang tinggi, maka screw
conveyor digunakan untuk kapasitas rendah sampai sedang (sampai 100
m3/jam) dan panjang biasanya 30 samai 40 meter.

Kekurangan Screw Conveyor :


Penerapan Screw conveyor terbatas karena material yang dapat
dipindahkan dengan sempurna tidaklah banyak. Screw conveyor tidak dapat
digunakan untuk bongkahan besar (large-lumped), mudah hancur
(easily- crushed), abrasive, dan material mudah menempel (sticking
materials). Beban berlebih akan mengakibatkan kemacetan (bottleneck) dekat
intermediate
5/22/2018 makalahconveyor.docx-slidepdf.com

4. Roller Conveyor
Roller conveyor merupakan suatu sistem conveyor yang penumpu utama barang
yang ditransportasikan adalah roller. Roller pada sistem ini sedikit berbeda dengan roller
pada conveyor jenis yang lain. Roller pada sistem roller conveyor didesain khusus agar
cocok dengan kondisi barang yang ditransportasikan, misal roller diberi lapisan karet,
lapisan anti karat, dan lain sebagainya. Sedangkan roller pada sistem jenis yang lain didesain
cocok untuk sabuk yang ditumpunya.

Fungsi dan spesifikasi roller conveyor


Roller conveyor hanya bisa memindahkan barang yang berupa unit dan tidak bisa memindahkan
barang yang berbentuk bulk atau butiran. Unit yang bisa dipindahkan menggunakan roller
conveyor juga harus mempunyai dimensi tertentu dan berat tertentu agar bisa ditransportasikan.
Untuk memindahkan barang dalam bentuk bulk, bulk tersebut harus dikemas terlebih dahulu
dalam unit agar bisa ditransportasikan menggunakan sistem ini.

Spesifikasi roller conveyor juga harus disesuaikan dengan dimensi dan beban unit yang akan
ditransportasikan. Rancangan sistem roller conveyor harus mempu menerima beban maksimum
yang mungkin terjadi pada sistem conveyor. Selain itu, desain dimensi sistem juga harus
dipertimbangkan agar sesuai dengan dimensi unit yang akan ditransportasikan. Dalam beberapa
kasus dimensi unit yang lebih lebar dari dimensi lebar roller masih diperbolehkan.

Jarak antar roller disesuaikan dengan dimensi unit yang akan ditransportasikan. Diusahakan
jarak antar roller dibuat sedekat mungkin agar tumpuan beban semakin banyak. Selain itu, dimensi
unit yang ditranportasikan minimal harus ditumpu oleh 3 roller. Jika kurang dari 3 roller, maka unit
tersebut akan tersendat bahkan bisa jatuh keluar sistem tranportasi roller conveyor.

31

http://slidepdf.co m/r eader /full/makalah-con veyo r do cx


5/22/2018 makalahconveyor.docx-slidepdf.com

KOMPONEN UTAMA DAN FUNGSI ROLLER CONVEYOR


Komponen utama alat dan fungsi dalam sistem roller conveyor adalah sebagai berikut:

1.Kerangka Badan
Kerangka badan mempunyai fungsi untuk menopang roller agar lokasi roller tidak berpindah-
pindah. Pemasangan roller dengan kerangka badan ini harus pas agar tidak terjadi getaran yang
tidak diinginkan saat roller berputar. Selain itu, kerangka badan ini juga menentuka jarak antar
roller yang sesuai agar unit yang akan ditransportasikan tidak jatuh.

2.Tiang Penyangga
Tiang peyangga mempunyai fungsi untuk pondasi kerangka badan sistem roller conveyor. Kerangka
badan ini didesain sebagai tumpuan roller conveyor terhadap tanah yang dilalui oleh sistem
conveyor.

32

http://slidepdf.co m/r eader /full/makalah-con veyo r do cx


3. Motor Pengerak
5/22/2018 makalahconveyor.docx-slidepdf.com
Motor penggerak mempunyai fungsi untuk menggerakkan drive roller agar selalu berputar sesuai
dengan kecepatan yang diinginkan operator. Motor penggerak ini pada umumnya ditempatkan
diujung paling akhir alur roller conveyor agar bisa menjaga rantai transmisi tetap tegang.

4. Roller
Roller mempunyai fungsi sebagai pemindah barang yang akan ditransportasikan. Saat roller
berputar diupayakan tidak bergetar agar tidak merusak barang yang ditransportasikan. Dimensi
roller juga harus sama agar barang yang diangkut tidak tersendat dan roller dapat menumpu barang
dengan sempurna.

Roller pada sistem roller conveyor mempunyai perhatian khusus karena merupakan komponen yang
paling utama dalam sistem ini. Sehingga desain dan perawatan pada roller harus mendapatkan
perhatian yang lebih utama. Berikut desain komponen roller conveyor yang pernah dianalisis di
mata kuliah Tugas Desain Mesin I.

Komponen roller sendiri adalah terdiri dari pipa, rumah bearing, seal, poros, snapring, C-ring, dan
bantalan. Susunan komponen tersebut seperti Gambar 7 diatas.

5.Sistem Transmisi

33

http://slidepdf.co m/r eader /full/makalah-con veyo r do cx


Sistem transmisi mempunyai fungsi untuk mentranmisikan daya pada penggerak ke sistem
5/22/2018
conveyor. Transmisi pada sistermakalahconveyor.docx-slidepdf.com
roller conveyor terbagi menjadi 2 bagian, yaitu transmisi antara
motor penggerak dengan drive roller dan transmisi antara drive roller dengan roller lain.
Sistem transmisi antara motor penggerak dengan drive roller biasanya ditempatkan di ujung paling
akhir dari jalur conveyor. Sistem transmisi ini biasanya terdiri dari motor, speed reducer, coupling,
sprocket, dan rantai.

Sistem transmisi antara drive roller dengan roller biasanya ditempatkan pada kerangka badan sistem
conveyor. Transmisi antar roller biasanya digunakan sproket dan rantai dengan perbandingan
kecepatan putar 1:1 agar kecepatan putar antar roller sama dan barang yang ditranportasikan dapat
berjalan dengan baik.

Prinsip Kerja :

Mekanisme kerja roller conveyor secara umum adalah sebagai berikut:


1. Motor penggerak memutar poros pada motor yang telah terpasang sistem transmisi menuju drive
roller.
2. Putaran poros pada motor ditransmisikan ke drive roller melalui sistem transmisi yang telah
dirancang khusus untuk sistem roller conveyor.
3. Drive roller yang terpasang sistem transmisi tersebut ikut berputar karena daya yang disalurkan
oleh sistem transmisi.
4. Drive roller mentransmisikan putaran roller ke roller lain dengan tranmisi rantai.
5. Antar roller diberi jalur transmisi yang sama dengan perbandingan transmisi 1:1 sehingga putaran
antar roller mempunyai kecepatan yang sama.
6. Tranmisi antar roller tersebut diteruskan sampai ke roller paling terakhir.

Konveyor rol memiliki kelebihan antara lain :

34

http://slidepdf.co m/r eader /full/makalah-con veyo r do cx


• Relatif murah dibandingkan konveyor lain yang menggunakan motor.
5/22/2018 makalahconveyor.docx-slidepdf.com
• Konstruksinya sederhana.
• Ringan, Fleksibel dan mudah dipindahkan
• Dapat beroperasi dengan kemiringan hingga 45º
• Dapat digunakan untuk bahan yang berukuran besar dan berat.
• Dapat digunakan untuk mengangkut bahan yang bagian bawahnya tidak
rata
• Kapasitas pengangkutan yang besar.
Kekurangan Roller Conveyor
• Biaya perawatan tinggi.
• Hanya dapat digunakan untuk 1 arah gerakan.

e. Elevator
Bucket elevator merupakan alat yang paling mudah untuk transportasi padatansecara
vertikal. Bucket elevator biasanya digunakan untuk industri minyak, makanan, bidang
metalurgi dan pertambangan, plastik, bahan bangunan, obat - obatan dan lain -lain.

Prinsip kerja bucket elevator adalah mengangkut material padatan sama seperti
alat transportasi padatan lainnya seperti conveyor dan lain – lain. Akan tetapi dari semua
alat bucketelevator memiliki kelebihan yaitu dapat mengangkut seccra vertikal Belt,
scraper maupun apron conveyor mengangkut material dengan kemiringan yang terbatas.

Secara umum bucket elevator terdiri daritimba-timba (bucket) yang dibawa oleh

rantai atau sabuk yang bergerak. Timba -timba (bucket) yang digunakan
memiliki beberapa bentuk sesuai dengan fungsinya masing -masing.

Bentuk - bentuk dari timba -timba (bucket) dapat dibagi atas :


a) Minneapolis Type
Bentuk ini hampir dipakai di seluruh dunia. Dipergunakan untukmengangkut
butiran dan material kering yang sudah lumat.
b) Buckets for Wet or Sticky Materials
Bucket yang lebih datar. Dipergunakan untuk mengangkut material yang
cenderung lengket.
c) Stamped Steel Bucket for Crushed Rock
Dipergunakan untuk mengangkut bongkahan -bongkahan besar dan material
yang berat.

35

http://slidepdf.co m/r eader /full/makalah-con veyo r do cx


Ketiga jenis bucket tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini :
5/22/2018 makalahconveyor.docx-slidepdf.com

36
5/22/2018 makalahconveyor.docx-slidepdf.com

f. Crane
Crane adalah suatu alat berat yang mempunyai kemampuan sangat besar untuk
mengangkat benda atau material berat baik secara horizontal ataupun secara vertical .
 Prinsip kerja crane berdasrkan pada :
1. Kekuatan mesin
2. Kesimbangan beban
3. Momen
4. Tegangan tali kabel
5. Mampu berputar 360 derajat

Beberapa jenis/tipe crane yaitu :


1. Crane Crawler

Crane Cawler merupakan mobil berjenis crane yang dipakai untuk membantu proses
pengangkatan beban bermaterial berat dengan jangkauann yang tidak terlalu panjang.
Kelebihan : Kapasitas pengangkatnya jauh lebih besar disbanding sengan crane
beroda dan crane ini cukup tangguh dan stabil ketika melakuakn suatu
pengangkatan
Kekurangan : kekurangan untuk alat ini yaitu pergerakannya sangat lambat dan
cukup sulit untuk pembongkarannya

2. Truck Crane

Truck Crane merupakan sebuah truck berjenis crane yang bias berpindah tempat tanpa
bantuan alat angkut lain. Alata ini mempunyai kaki yang bertujuan sebagai tiang/pondasi
untuk menjaga keseimbangan.
Keuntungan : Dapat berpindah dari tempat satu ketempat yang lainnya dengan cepat
dan bisa menjangkau tempat tempat yang relative sempit

37
5/22/2018 makalahconveyor.docx-slidepdf.com

Kekurangan : Keseimbangannya kurang stabil disbanding alat crane yang lainnya


dan memerlukan lokasi permukaan yang datar.

3. Tower Crane

Tower Crane adcalah Alat yang dipakai untuk mengusung material secara vertical dan
horizontal kesuatu lokasi yang tinggi.
Kelebihan : Kelebihan alat ini yaitu sangat stabil diantara alat crane lainnya
Kekurangan : berbahaya apabila dioprasikan saat terjadi angin yang kencang.

 Kriteria penggunaan /mekanisme kerja Crane yaitu ada 3 macam ,yaitu


1. Mekanisme pengangkat
Mekanisme ini digunakan saat mengangkat dan menurunkan beban muatan material.
2. Mekanisme penjalan
Mekanisme ini digunakan saat menggerakkan/mejalankan muatan/beban sepanjang
lengan crane
3. Mekanisme pemutar
Mekanisme ini digunakan untuk memutar lengan crane dan memindahkan muatan sejauh
radius lengan crane.

 Bagian bagian penting :

38

http://slidepdf.co m/r eader /full/makalah-con veyo r do cx


5/22/2018 makalahconveyor.docx-slidepdf.com

1. Jib (lengan caren) : Berfungsi untuk memngangkat material


2. Counter weight : berfungsi sebagai penyeimbang berat crane dengan jib
3. Operators cab : Berfungsi untuk temapt pengendalian/pengoprasian
crane
4. Mast :Berfungsi untuk mengatur ketinggian crane
5. Base section : Berfungsi sebagai pondasi crane
6. Slewing Unit : berfungsi untuk memutar crane
7. Climbing Frame :Berfungsi alat bantu untuk naik ke tempat operator
8. Sabuk pengaman/collar frame : berfungsi untuk pengaman yang diikatkan pada
bangunan .

 Aplikasi di industri :
Crane biasannya di gunakan untuk membagun bangunan tinggi yang sulit atau tidak bisa
dijangakau oleh manusia seperti membangun mall , hotel , apartemen ,pabrik , dll.

2.3 Faktor yang harus dipertimbangkan untuk memilih tipe peralatan


Berbagai faktor perlu dipertimbangkan untuk memilih tipe-tipe peralatan penanganan
bahan yang akan digunakan dan berapa banyak setiap tipe akan diperlukan. Faktor-faktor
pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut:

39

http://slidepdf.co m/r eader /full/makalah-con veyo r do cx


5/22/2018 makalahconveyor.docx-slidepdf.com

1. Jalur pengangkutan yang akan diikuti oleh bahan atau orang yang akan
meninggalkan lokasi tertentu. Bila jalur adalah tetap, perusahaan akan
mempertimbangkan menggunakan conveyer, atau fixed path equipment lainnya.
Sebaliknya bila jalur harus dilalui bersifat variable, sebagai karakteristik produksi
terputus-putus (intermittent), perusahaan sebaiknya menggunakan truk dan derek, atau
variable path equipment lainnya.
2. Sifat objek yang diangkut. Bila mengangkut orang-orang peralatan seperti elevator,
escalator, dan bus adalah alternatif peralatan yang dapat dipilih. Bila mengangkut bahan-
bahan perlu pertimbangan tentang bentuk, ukuran, ketajaman, berat, dan daya tahannya.
3. Karakteristik-karakteristik bangunan. Kapasitas beban lantai akan mempengaruhi
berat peralatan material handling yang dapat digunakan. Ketinggian atap, dan kekuatan
tiang-tiang penyangga, penempatan lorong-lorong dan ukuran pintu sering membatasi
jenis dan ukuran peralatan yang dapat digunakan. Dismaping itu, bentuk bangunan yang
bertingkat memerlukan peralata khusus seperti elevator, dan juga sistem ventilasi
mempengaruhi penggunaan truk-truk bertenaga bahan bakar.
4. Keadaan ruang yang tersedia. Bila luas lantai terbatas, tetapi ruangan di atap
tersedia, derek dan kerekan aka lebih cocok dibandingkan truk dan conveyor. Dalam
kejadian dimana jenis ruangan tersebut terbatas, truk-truk kecil, conveyor dan derek akan
sesuai.
5. Kapasitas peralatan penanganan yang diperlukan. Faktor ini akan menentukan
jumlah peralatan tipe tertentu dibutuhkan, dimana ini juga tergantung pada jumlah ahan
yang diangkut per periode.
6. Biaya setiap metode alternative. Faktor biaya menyangkut dana yang tersedia bagi
pengadaan peralatan-peralatan penanganan bahan.

BAB III
Penutup

3.1 Kesimpulan

31
0

http://slidepdf.co m/r eader /full/makalah-con veyo r do cx


5/22/2018 makalahconveyor.docx-slidepdf.com

Material Handling adalah seni dan ilmu yang meliputi penanganan (handling), pemindahan
(moving), pengepakan (packaging), penyimpanan (storing), dan pengawasan (controlling) dari
material dengan segala bentuknya. Agar proses produksi dapat berjalan dengan baik maka
perencanaan kegiatan yang berhubungan dengan pemindahan bahan harus dilakukan dengan
sebaik-baiknya. Pada dasamya tujuan diadakannya material handling adalah untuk menghilangkan
pemborosan atau inefisiensi. Sehingga dapat juga disimpulkan bahwa tujuan material handling
adalah untuk mengangkat, mernindahkan serta menempatkan material pada saat dibutuhkan, dan
untuk melancarkan proses produksi agar barang-barang dapat diseiesaikan tepat pada waktunya,
serta untuk menekan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi.

Berbagai faktor perlu dipertimbangkan untuk memilih tipe-tipe peralatan penanganan bahan
yang akan digunakan dan berapa banyak setiap tipe akan diperlukan. Faktor-faktor pertimbangan
tersebut adalah sebagai berikut: Jalur pengangkutan , Sifat objek yang diangkut, Karakteristik-
karakteristik bangunan, Keadaan ruang yang tersedia, Kapasitas peralatan penanganan yang
diperlukan, dan Biaya setiap metode alternative.

Manfaat yang diperoleh dari material handling diantaranya yaitu untuk penghematan biaya
produksi, penurunan biaya persediaan, penggunaan ruangan lebih efisien, serta meningkatkan
produktifitas perusahaan.Tata letak dan pemindahan bahan berpengaruh paling besar pada
produktivitas dan keuntungan dari suatu perusahaan bila dibandingkan dengan faktor faktor
lainnya. Dalam pelaksanaannya, tata letak dan material handling memiliki hubungan yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain.

3.2 Saran
Diharapkan kepada setiap pembaca dapat membaca makalah ini dengan teliti sehingga
dapat memperoleh pemahaman yang dalam mengenai materi material handling ini.

LAMPIRAN
DAFTAR PERTANYAAAN DAN JAWABAN

1. Apa fungsi karet atau daifragma pada pompa diafragma?

31
1

http://slidepdf.co m/r eader /full/makalah-con veyo r do cx


5/22/2018 makalahconveyor.docx-slidepdf.com

Karet atau diafragma adalah salah satu bagian dari pompa diafragma yang memiliki
karakteristik lentur. Karet ini berfungsi sebagai membran yang mendorong batang
penghubung untuk memutar roda eksentrik.

2. Mengapa pompa reciprocating hanya digunakan untuk memompa cairan kental dan
minyak ?
Pompa reciprocating adalah pompa dimana energi mekanik dari penggerak pompa
diubah menjadi energi aliran dengan menggunakan elemen bolak balik (reciprocating)
yang ada di dalam silinder. Pompa ini merupakan pompa bolak balik yang dirancang
untuk menghasilkan kapasitas yang cukup besar. Umumnya menggunakan head yang
rendah. Pompa ini tidak hanya digunakan pada industri minyak saja. Tapi kebanyakan
pompa ini digunakan pada pabrik minyak dan industri kimia untuk memompa cairan
kental, dan untuk pompa air ketel pada PLTU karena pada pabrik tersebut dibutuhkan
pompa yang dapat menghasilkan kapasitas besar,sehingga pompa ini banyak digunkan
pda industri perminyakan.

3. Jelaskan cara kerja pompa sentrifugal kok bisa mengubah energi kinetik (kecepatan)
cairan menjadi energi potensial (tekanan)?
Pompa Centrifugal adalah suatu pompa yang memindahkan cairan dengan
memanfaatkan gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh putaran impeler. Pompa
sentrifugal mengubah enegi kecepatan menjadi energi tekanan. Ada juga yang
menyebutnya sebagai mesin kecepatan karena semakin cepat putaran pompanya maka
akan semakin tinggi tekanan (head) dihasilkan. Ketika sebuah objek benda diputar
dalam gerak melingkar, benda tersebut akan cenderung terlempar keluar dari pusat
lingkaran. Satu cara untuk menambah energi kepada fluida cair adalah dengan
memutar fluida tersebut dalam arah melingkar. Gaya yang mengakibatkan sebuah
objek terlempar keluar dalam gerak melingkar disebut gaya sentrifugal. Bagian
pompa yang memutar flluida cair disebut impeller. Fluida cair mengalir meleluiinlet
pompa dan masuk kedalam titik pusat impeller. Selanjutnya impeller akan
menggerakkan fluida tersebut dalam gerak melingkar, Fluida cair akan didorong dari
titik pusat menuju bagian terluar dari bibir impeller. Semakin cepat impeller berputar,
akan semakin cepat fluida cair bergerak. Impeller disusun dari rangkaian vanes atau
blade, yang berpungsi untuk mengarahkan aliran fluida).
Pompa sentrifugal bekerja berdasarkan prinsip gaya sentrifugal yaitu bahwa benda
yang bergerak secara melengkung akan mengalami gaya yang arahnya keluar dari titik
pusat lintasan yang melengkung tersebut. Besarnya gaya sentrifugal yang timbul
tergantung dari masa benda, kecepatan gerak benda, dan jari-jari lengkung
lintasannya. Kesimpulannya adalah karena ada zat cair yang keluar dari impeller
dengan kecepatan tinggi ini kemudian mengalir melalui saluran yang penampangnya
besar,sehingga terjadi perubahan dar energi kecepatan (kinetik) menjadi energi
tekananzat cair yangmengalir dari tengah impeler keluar melalui saluran
diantara sudu dan meninggalkan impeler dengan kecepatan yang tinggi. Zat
cair yang keluar dari impeler dengan kecepatan tinggi ini kemudian mengalir
melalui saluran yang penampangnya makin membesar (volute/diffuser), sehingga
terjadi perubahan dari head kecepatan menjadi head tekanan

31
2

http://slidepdf.co m/r eader /full/makalah-con veyo r do cx


5/22/2018 makalahconveyor.docx-slidepdf.com

4. Perbedaan kompresor sentrifugal dan aksial?


Kompresor sentrifugal memanfaatkan gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh impeller
untuk mempercepat aliran fluida udara (gaya kinetik), yang kemudian diubah menjadi
peningkatan potensi tekanan (menjadi gaya tekan) dengan memperlambat aliran
melalui diffuser dan biasa digunakan di hampir semua industri. Sedangkan kompresor
aksial berputar dinamis menggunakan serangkaian kipas airfoil untuk semakin
menekan aliran fluida. Aliran udara yang masuk akan mengalir keluar dengan cepat
tanpa perlu dilemparkan ke samping seperti yang dilakukan kompresor sentrifugal dan
secara luas digunakan dalam turbin gas/udara seperti mesin jet, mesin kapal kecepatan
tinggi, dan pembangkit listrik skala kecil.

5. Mengapa kompresor aksial tidak bisa digunakan pada tekanan rendah?


Karena kompresor ini khusus dibuat hanya untuk kondisi bertekanan tinggi. Biasanya
digunakan dalam turbin gas/udara seperti mesin jet, mesin kapal kecepatan tinggi, dan
pembangkit listrik skala kecil.

6. Pada kondisi bagiamana ball dan globe valve dibuka penuh, setengah, dan tertutup?
Ball dan globe valve dibuka sesuai kebutuhan dan untuk mengatur debitnya. Jika
diinginkan dengan aliran yang besar, valve dibuka penuh, jika diinginkan dengan
debit tertentu, valve dibuka “x bagian”, dan menutup valve apabila tidak perlu ada
aliran yang lewat.

7. Bagaimana cara menggunakan gate valve pada pertambangan minyak?


Untuk mengatur besar kecilnya aliran dan tekanan saat proses pengilangan minyak.
Gate Valve juga berfungsi untuk minimalisir halangan/ resistan saat valve ini dibuka
penuh, sehingga aliran maksimal

8. Bagaimana cara perawatan ball valve jika dibuka penuh maupun setengah bagian?
Dengan cara di steam/uap bertekanan. Uap akan membawa kotoran-kotoran dalam
valve dan pipa keluar bersama uap. Ada cara lain yaitu dengan menyemprot dengan
air yg bertekanan tinggi agar menghilangkan kerak/ kotoran tersebut.

9. Bagaimana cara membersihkan conveyor supaya produk (seperti biscuit timtam) tidak
terkontaminasi?
Pada sebuah alat atau mesin conveyor telah terpasang alat sebagai pembersih
otomatis, pembersihan sebuah alat tidak dilakukan setiap hari karena dapat
memperlambat proses produksi. Biasanya pembersihan alat dilakukan beberapa
selang waktu (missal satu minggu) dan saat proses pembersihan alat dilakukan
pemberhentian proses produksi secara total. Jadi kemungkinan sebuah pabrik tidak
hanya memiliki 1 set alat produksi.

10. Mengapa pada saat proses pembuatan bahan menggunakan screw conveyor terjadi
proses pengecilan bahan?
Karena pada alat tersebut terbuat dari bahan yang didesain menyerupai pisau (tajam)
jadi otomatis pada saat proses berjalan akan terjadi proses pengecilan bahan.

31
3

http://slidepdf.co m/r eader /full/makalah-con veyo r do cx


5/22/2018 makalahconveyor.docx-slidepdf.com

11. Sebutkan kelebihan dan kekurangan dari conveyor yang anda jelaskan
 Belt Conveyor
Keuntungan : fleksibel dalam penggunaan, bias datar bisa miring, desain sederhana,
tinhkat kebisingan rendah, proses kontinyu, mampu membawa beban berkapasitas besar,
daya yang dibutuhkan kecil, dan bisa diatur kecepatan sabuk sehingga didapatkan
material yang dipindahkan per jam nya
Kelemahan : kemiringan terbatas (<15 – 20oC) , hanya bisa dipasang lurus, perawatan
mahal, dan sabuk rentan rusak.
 Screw Conveyor
Keuntungan : biaya sedikit, efisien tempat, desain sederhana, perawatan mudah, bisa
digunakan untuk material panas, berdebu, dan lengket, fleksibel untuk horizontal atau
kemiringan (namun tidak tajam).
Kelemahan : timbul gesekan antara bahan dengan sekrup sehungga konsumsi daya tinggi,
kapasitas rendah, dan terbatas untuk material curah.
 Chain Conveyor :
-scrapper conveyor : kelebihannya harga murah, dapat beroperasi pada kemiringan tidak
boleh >30o, sedangkan kelemahannya yakni tenaga tidak konstan, jarak transport pendek,
dan biaya perawatan besar.
-apron conveyor : kelebihannya dapat digunakan untuk material kasar dan berat,
pearawatan murah, dapat digunakan untuk kemiringan 25o. Kelemahannya yakni
kapasitas pengangkutan kecil, bekerja searah saja, kecepatan rendah, pembuatan rumit,
dan baiya tinggi.
-bucket elevator : kelebihannya bisa digunakan untuk kemiringan curam/tegak lurus
sampai 50m, harga murah karena pemakaian energy kecil, tempat lebuh sempit, dapat
digunakan untuk macam-macam material (kering, lengket atau basah). Kelemahan nya
yakni kecepatannya rendah, kebersihan bahan yang diangkut tidak terjaga, tidak bisa
digunakan untuk jalur berbelok.
 Roll Conveyor
Keuntungan :Relatif murah dibandingkan konveyor lain yang menggunakan motor,
konstruksinya sederhana, ringan, Fleksibel dan mudah dipindahkan, dapat
beroperasi dengan kemiringan hingga 45º, dapat digunakan untuk bahan yang
berukuran besar dan berat. dapat digunakan untuk mengangkut bahan yang
bagian bawahnya tidak rata, kapasitas pengangkutan yang besar.
Kelebihan :Biaya perawatan tinggi, hanya dapat digunakan untuk 1 arah gerakan.
12. Batas pemakaian conveyor beroperasi berapa jam per hari?
Minimal 8jam namun juga ada yang digunakan 24jam. Tergantung bahan dan barang
yang di produksi.

13. Apa yang anda maksud box seperti di lab seperti yang anda jelaskan tadi ?
Maksud saya menjelaskan mengenai box seperti di lab adalah hanya sebagai contoh
supaya anda lebih mudah menangkap materi yang saya sampaikan, yakni mengenai
permukaan barang yang tidak rata.

31
4

http://slidepdf.co m/r eader /full/makalah-con veyo r do cx


5/22/2018 makalahconveyor.docx-slidepdf.com

14. Alasan mengapa Pengangkutan gas LPG memilih menggunakan roll conveyo Kenapa
tidak memakai chain conveyorr? Apakah tidak terselip atau beresiko Barangnya jatuh
?
Telah dijelaskan diawal bahwa penggunaan roll conveyor dapat digunakan untuk
mengangkut barang yang permukaannya tidak rata dan berat, sedangkan chain
conveyor hanya digunakan pada pengangkutan bahan yang ringan. Dan tidak
beresiko terjatuh karena sekat antara roll satu dengan yang lain telah di desain
sedemikian rupa supaya aman saat di operasikan.
15. Bagaimana cara antisipasi crane pada saat daerah tersebut sering terjadi bencana ?

Cara antisipasi nya yaitu dengan melihat kondisi tersebut, apakah kondisi tersebut
layak untuk digunakan crane atau tidak. Apabila menggunakan tower crane , itu untuk
pondasinya bisa di lebih kuat kan dan alangkah lebih baik diberhentikan pekerjaan
crane tersebut apabila terjadi bencana seperti angin kencang dan semua alat segera
untuk dimatikan agar kondisi crane tersebut stabil

16. Bagaimana cara membedakan penggunaan truck crane dan crawl crane ?

Jadi perbedaan penggunaan itu tergantung pada tempatnya, untuk truck crane itu bisa
digunaakan di temapt tempat yang sempit seperti masuk masuk ke gang dan truck
crane juga mempunyai kaki sebagai ponasinya dan harus di tempatkan di tanah yang
rata agar stabil, kalau crawl crane itu biasannya di gunakan di tanah yang luas dan
tidak membutuhkan tanah yang rata sebagai pondasinya karena pondasi dari crawl
crane itu terdapat pada rodannya yang stabil.

DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T Hani. 2000. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: BPFE

Aeunike.lecture.ac.ub.id

Edwin. 2010. Mesin dan Peralatan. http://www.grainsysteminternational.com

31
5

http://slidepdf.co m/r eader /full/makalah-con veyo r do cx


5/22/2018 makalahconveyor.docx-slidepdf.com

Diakses 1 Maret 2019 pukul 13.00 WIB

Shahrul. 2011. Transportasi Bahan Padat.


http://repository.usu.ac.id/bitsream/123456789/1358/tkimia-syahrul3.pdf.

Diakses 1 Maret 2019 pukul 13.30 WIB

Smanto, Alpha. 2009. Belt Conveyor. http://ismantoalpha.blogspot.com/2009/belt-


conveyor.html

Diakses pada 4 Maret 2019 pukul 09.55 WIB

http://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-dan-macam-macam-kompresor/
Diakses 24 Februari 2019 pukul 09.47
https://www.airconditioning-systems.com/air-conditioner-compressor.html
Diakses 24 Februari 2019 pukul 07.32 WIB
http://winnyalnamarlina.blogspot.co.id/2011/07/material-handling.html
Diakses 23 Februari 2019 pukul 20.00 WIB
http://ryan-utomoryanbudi.blogspot.co.id/2013/10/strategi-material-handling.html
Diakses 23 Februari 2019 pukul 09.45 WIB
https://www.synergysolusi.com/berita/berita-k3/jenis-crane-dan-fungsinya
Diakses 25 Februari 2019 pukul 08.45 WIB
https://mansur2304.blogspot.com/2016/03/di-zaman-yang-serba-modern-ini-siapa.html?m=1
Diakses 26 Februari 2019 pukul 14.00 WIB
https://www.google.com/amp/s/www.ikons.id/mengenal-berbagai-jenis-crane-yang-biasa-
digunakan-dalam-konstruksi/amp/
Diakses 23 Februari 2019 pukul 09.45 WIB

31
6

http://slidepdf.co m/r eader /full/makalah-con veyo r do cx

Anda mungkin juga menyukai