Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. BAMBANG GURUH IRIANTO, AIM, MM
NIP 19580109 198010 1 001
Disusun Oleh :
Iven Navidya Sanka Haliza P27838020031
Miranda Azzalia Nurzahran P27838020036
Nada Nabila P27838020077
Usammah P27838020062
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk meta kuliah Teori Peralatan Diagnostik Lanjut dengan judul
“Oxymeter”
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….......................i
DAFTAR ISI………………………………..………………………………….......................ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….….1
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………………………..1
1.2 Batasan Masalah…………………………………………………………………….2
1.3 Rumusan Masalah…………………………………………………………………...3
1.4 Tujuan………………………………………………………………….……………3
1.5 Manfaat……………………………………………………………………………...3
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bidang kedokteran, akurasi dan presisi peralatan diagnostik sangat penting
karena hasil pembacaan alat tersebut sangat mempengaruhi langkah tindakan medis
selanjutnya terhadap pasien. Kesalahan dalam diagnosa akibat dari tidak akuratnya
peralatan dalam proses diagnosa harus diminimalisir dengan cara melalukan perawatan
dan pemeriksaan berkala pada peralatan. Pulse Oksimeter atau Saturasi Peripheral
Oxygen Capiler (SpO2) merupakan salah satu metode penggunaan alat untuk
memonitor keadaan saturasi atau kandungan oksigen dalam darah (arteri) pasien dan
jumlah detak jantung dalam satu menit tanpa dilakukan pembedahan atau non invasive.
Dilakukan untuk membantu diagnosa fisik pasien tanpa harus melalui analisa tes darah.
Pulse Oksimeter merupakan salah satu alat yang sering digunakan di rumah
sakit saat dilakukan proses pembedahan untuk mengetahui saturasi oksigen dalam darah
dan detak jantung pasien selama satu menit. Saturasi adalah persentase yang mengikat
oksigen dibandingkan dengan jumlah total hemoglobin yang ada di dalam darah.
Mengingat pentingnya akurasi dan presisi pulse oksimeter SpO2 dalam diagnosa maka
dalam proses perawatan dan pemeriksaan dilakukan uji fungsi dan kalibrasi pesawat
SpO2.
Uji fungsi dan kalibrasi SpO2 memerlukan sinyal masukan berupa sinyal dari
jantung dan perubahan warna hemoglobin. Pulsa sinyal dari jantung dan perubahan
warna hemoglobin ini bisa diperoleh secara elektronik dari SpO2. Stimulator. SpO2
Stimulator ini menghasilkan simulasi pulsa jantung berupa LED merah yang berkedip
dan perubahan hemoglobin berupa infra merah yang dapat diatur kecerahannya. Pada
SpO2 terdapat beberapa parameter seperti kandungan oksigen dalam darah dan detak
jantung permenit. Setiap alat memiliki batas pemakaian yang mempengaruhi
keakurasian dan presisi dari alat tersebut, dalam hal ini pesawat SpO2 juga termasuk
didalamnya.
Sehingga kita memerlukan alat SpO2 stimulator. SpO2 stimulator merupakan
suatu alat yang dapat menghasilkan cahaya LED merah dan LED infra merah guna
mengukur keakurasian dan kepresisian receiver pada finger sensor pesawat SpO2.
1
1.2 Batasan Masalah
Memahami apa pengertian dari alat oximeter, prinsip kerja, fungsi beserta cara
pemakaian serta pemeliharaannya.
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
2
1.5.2 Manfaat Praktis
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Fingertip pulse oximeter adalah alat kesehatan non invasive portable yang ditujukan
untuk tempat pengecekan saturasi oksigen arteri hemoglobin (SpO2) dan denyut nadi
pasien. Agar alat ini dapat berfungsi dengan baik perlu diperhatikan dalam syarat
penempatan pulse oximeter. Berikut beberapa syarat penempatan pulse oximeter :
4
2.3 Blok Diagram Oxymeter
Alat oxmeter menggunakan 2 sumber cahaya yaitu infrared dan cahaya merah.
Saat jari ditempatkan diantara sumber cahaya dan pendeteksi cahaya, cahaya harus
dapat mencapai bagian detector. Dari cahaya akan diserap oleh jari dan bagian yang
tidak diserap mencapai detector.
Pada bagian detector photodiode sesuai fungsinya yakni mendeteksi cahaya dan
mengubah cahaya menjadi arus listrik. Setelah cahaya dideteksi oleh detector akan di
teruskan ke bagian amplifier. Pada amplifier ini akan mengubah sinyal arus listrik dari
detector menjadi tegangan. Setelah dari amplifier akan diteruskan ke filter yang
berfungsi untuk membatasi sinyal menjadi frekuensi tertentu. Lalu akan diteruskan ke
ADC resolusi 13-bit. ADC akan mengubah nilai analog ke digital dengan 13 bit output
data digital, dan berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 8.192 nilai diskrit.
Selanjutnya akan diproses pada modul deteksi SpO2 dan denyut nadi menggunakan
algoritma pencarian puncak dan menampilkan hasil deteksi pada LCD.
2.4.1 Infrared
LED Inframerah adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya dengan panjang
gelombang lebih panjang dari cahaya yang dapat dilihat, tetapi lebih pendek dari
gelombang radio apabila LED Inframerah tersebut dilalui arus. Intensitas cahaya
yang dikeluarkan oleh LED Inframerah tergantung arus yang mengalir pada LED
Inframerah tersebut. Semakin besar arus yang melaluinya maka intensitas cahaya
yang dikeluarkan akan semakin besar, dan semakin kecil arus yang melalui LED
5
Inframerah tersebut maka akan semakin kecil pula intensitas cahaya yang
dikeluarkan.
2.4.2 Photodioda
6
pita energi dari bahan yang membentuk p-n junction. Banyak aplikasi LED yang
diterapkan di berbagai macam teknologi.
Gambar ini termasuk informasi ketika flag interrupt dalam kondisi set. Data
timing digunakan sebagai dasar dari operasi timer/counter. Dengan memanfaatkan
7
fitur timer pada mikrokontroler, nyala LED dan LED IR dapat diatur menyala
secara bergantian dengan kecepatan yang dapat disesuaikan.
Timer digunakan dalam mode normal. TCNT1 akan menghitung naik dan
membangkitkan interrupt Timer/Counter 1 ketika nilainyanya berubah dari
oxFFFF ke oxoooo. Pada dasarnya timer hanya menghitung pulsa clock. ADLN
Frekuensi pulsa clock yang dihitung tersebut bisa sama dengan frekuensi denyut
crystal yang digunakan atau dapat diperlambat menggunakan prescaler dengan
faktor pencacah 8, 64, 254, atau 1024.
8
Gambar 2.4.6 Amplifier Casade
(Sumber : https://www.watelectrical.com)
Penguat bertingkat adalah penguat elektronik yang terdiri dari dua atau lebih
penguat satu tahap yang dihubungkan bersama. Dalam konteks ini, satu tahap
adalah penguat yang hanya berisi satu transistor (kadang-kadang sepasang
transistor) atau perangkat aktif lainnya. Alasan paling umum untuk menggunakan
beberapa tahap adalah untuk meningkatkan penguatan penguat dalam aplikasi di
mana sinyal input sangat kecil, misalnya pada penerima radio. Dalam aplikasi ini,
satu tahap tidak memiliki perolehan yang cukup dengan sendirinya. Dalam
beberapa desain, dimungkinkan untuk mendapatkan nilai parameter lain yang lebih
diinginkan seperti resistansi input dan resistansi output.
9
menggunakan hubungan serial SPI. ATMega16 mempunyai throughput mendekati
1 MIPS per MHz membuat disainer sistem untuk mengoptimasi konsumsi daya
dengan kecepatan proses.
MAX30100 adalah solusi sistem yang lengkap dari sensor denyut nadi dan
detak jantung yang dirancang untuk sesuai kebutuhan data dan praktis sebagai
perangkat yang dapat dikenakan. MAX30100 mempunyai ukuran yang sangat
kecil, sehingga merupakan solusi yang sangat bagus tanpa mengorbankan kinerja
secara optimal baik dari sisi optik atau rangkaian. MAX30100 sepenuhnya dapat
dikonfigurasi melalui register perangkat lunak, dan data keluaran digital disimpan
dalam kedalaman 16 FIFO di dalam perangkat. FIFO memungkinkan MAX30100
untuk dihubungkan ke mikrokontroler atau mikroprosesor dengan bus terminal
secara bersamaan, yang datanya tidak terus-menerus dibaca dari register perangkat.
10
Gambar 2.4.8 Sensor MAX30100
(Sumber : https://www.sinauprogramming.com)
Sensor ini merupakan oksimetri nadi terintegrasi dan solusi sensor monitor
detak jantung. Ini menggabungkan dua LED, detektor foto, optik yang
dioptimalkan, dan pemrosesan sinyal analog dengan noise rendah untuk
mendeteksi sinyal denyut nadi dan detak jantung. Ini beroperasi dari catu daya 1,8V
dan 3,3V dan dapat dimatikan melalui perangkat lunak dengan arus stanby yang
dapat diabaikan, memungkinkan catu daya untuk tetap terhubung setiap saat.
11
200μs hingga 1.6 ms untuk dioptimalkanakurasi pengukuran dan konsumsi daya
berdasarkan pada kasus penggunaan.
2.4.7 LCD
LCD atau Liquid Crystal Display adalah suatu jenis media display (tampilan)
yang menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk menghasilkan gambar yang
terlihat. Teknologi Liquid Crystal Display (LCD) atau Penampil Kristal Cair sudah
banyak digunakan pada produk-produk seperti layar Laptop, layar Ponsel, layar
Kalkulator, layar Jam Digital, layar Multimeter, Monitor Komputer, Televisi, layar
Game portabel, layar Thermometer Digital dan produk-produk elektronik lainnya.
LCD atau Liquid Crystal Display pada dasarnya terdiri dari dua bagian utama
yaitu bagian Backlight (Lampu Latar Belakang) dan bagian Liquid Crystal (Kristal
Cair). Seperti yang disebutkan sebelumnya, LCD tidak memancarkan pencahayaan
apapun, LCD hanya merefleksikan dan mentransmisikan cahaya yang
melewatinya. Oleh karena itu, LCD memerlukan Backlight atau Cahaya latar
belakang untuk sumber cahayanya.
LCD yang digunakan pada Kalkulator dan Jam Tangan digital pada
umumnya menggunakan Cermin untuk memantulkan cahaya alami agar dapat
menghasilkan digit yang terlihat di layar. Sedangkan LCD yang lebih modern dan
berkekuatan tinggi seperti TV, Laptop dan Ponsel Pintar menggunakan lampu
Backlight (Lampu Latar Belakang) untuk menerangi piksel kristal cair. Lampu
Backlight tersebut pada umumnya berbentuk persegi panjang atau strip lampu
Flourescent atau Light Emitting Diode (LED).
12
2.5 Cara Penggunaan Oxymeter
2. Pastikan kuku dalam kondisi tidak menggunakan cat, kuku palsu, bersih, dan tidak
Panjang.
3. Nyalakan mesin kemudian masukan jari tangan baik itu jari tengah, jari telunjuk,
atau ibu jari. Lalu masukan pada oximeter dan tunggu hingga mengeluarkan
pengukuran saturasi oksigen hasil pada layar.
5. Jangan lupa bersihkan alat dengan alkohol untuk mencegah penyebaran kuman.
13
Gambar 2.6.1 Perfusi Rendah
(Sumber : https://pediaa.com)
2.6.2 Dishemoglobinemia
Sebuah studi menemukan bahwa hasil SpO2 pada pasien keracunan karbon
monoksida cenderung lebih tinggi dibandingkan saturasi dari hasil analisis gas
darah. Studi lain yang meneliti mengenai selisih pembacaan saturasi oksigen dari
analisis gas darah dengan dari pulse oximetry menunjukkan bahwa pulse oximetry
gagal mendeteksi adanya penurunan dari konsentrasi oksihemoglobin dan saturasi
yang terbaca pada pulse oximetry cenderung tetap tinggi dengan adanya
karboksihemoglobin, sedangkan oksihemoglobin yang terbaca pada analisis gas
darah menurun.
14
sinar merah dan inframerah dengan sama baik ini mengakibatkan pembacaan pulse
oximetry yang berkisar pada angka SpO2 80-85% sehingga dapat menyebabkan
inakurasi hasil. Methemoglobinemia ini dapat terjadi secara herediter atau didapat.
Methemoglobinemia didapat terjadi di antaranya akibat konsumsi obat yang
mengandung nitrat atau nitrat, penggunaan anestetik lokal seperti lidocaine atau
benzocaine, dan penggunaan dapson.
15
2.6.4 Anemia Berat
16
Gambar 2.6.5 Saturasi Oksigen Rendah
(Sumber : https://lifestyle.bisnis.com)
17
Gambar 2.6.7 Pergerakan Berlebih
(Sumber : https://health.detik.com)
18
lebih rendah, khususnya penggunaan warna-warna gelap. Hal ini dapat diperbaiki
dengan memutar probe oximeter atau menghapus pewarna.
Dalam ruang lingkup rumah sakit, Alat ini wajib ada di tempat dimana
hipoksemia dapat terjadi. Misalnya :
1. Ruang operasi
2. ICU
3. Ruang PACU (Postanesthesia care unit)
4. IGD (Instalasi Gawat Darurat)
5. Ambulans
6. Ruang endoskopi
7. Ruang persalinan
8. Bangsal
Penggunaan alat ini dapat membantu titrasi banyaknya fraksi oksigen pada pasien
yang butuh suplementasi oksigen atau ventilasi mekanik. Namun, oxymeter ini boleh
juga diletakkan di rumah atau kantor sebagai alat emergency, dengan catatan dapat
menggunakannya secara baik dan benar.
2.8 Pemeliharaan Oxymeter
✓ Lepaskan baterai apabila oximeter tidak digunakan dalam jangka waktu yang
lama.
✓ Simpan alat pada suhu -20℃ ~ +55℃ dan kelembabannya ≤93%.
✓ Simpan di tempat yang kering. Kelembaban yang ekstrim dapat mempengaruhi
oximeter selamanya dan dapat menyebabkan kerusakan.
19
✓ Buang baterai dengan benar. Ikuti aturan hukum yang berlaku di Negara
setempat.
✓ Jika sudah melebihi waktu periode perhatikan bagian optic diujung probe.
✓ Pastikan bahwa probe menerima cahaya maksimal dari sensor selama pengujian.
✓ Pastikan bahwa kekuatan optic yang dipancarkan sesuai dengan range kalibrasi.
✓ Probe harus dibersihkan secara teratur, secara normal optic dibersihkan dengan
kain lembut yang dibasahi dengan air. Deterjen jarang dibutuhkan namun dapat
diterima karena mempunyai konsentrasi rendah. Jangan gunakan alcohol
isopropyl untuk membersihkan probe karena dapat menyebabkan kerusakan.
✓ Silahkan gunakan alkohol untuk membersihkan bagian silikon yang bersentuhan
dengan jari di dalam oximeter dengan menggunakan kain yang lembut yang
dibasahi isopropil alkohol 70%. Bersihkan jari sebelum dan setelah pengukuran
dengan menggunakan alcohol.
✓ Jangan tuangkan atau semprotkan cairan ke oximeter dan jangan sampai ada
cairan apapun yang masuk ke dalam bagian terbuka dari alat. Biarkan oximeter
benar-benar kering sebelum akan digunakan kembali. Fingertip pulse oximeter
tidak memerlukan kalibrasi secara rutin dan perbaikan selain penggantian baterai.
20
✓ Ketika sudah jatuh tempo waktu untuk mengkalibrasi maka dapat menghubungi
kontak resmi Datrend
21
14. Peralatan ini tidak boleh digunakan berdekatan atau ditumpuk dengan peralatan
yang lainnya.
15. Jangan membongkar, memperbaiki atau memodifikasi alat ini tanpa otoritas.
16. Bahan-bahan berikut ini kontak dengan kulit pasien pada saat pengukuran yaitu
silikon medis dan plastik ABS yang semuanya lulus ISO 10993-5 untuk uji invitro
sitotoksisitas dan ISO 10993-10 untuk pengujian iritasi dan hipersensitivitas yang
tertunda.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Oximeter adalah sebuah alat yang digunakan untuk mendeteksi atau mengukur
tingkat oksigen di dalam darah manusia tanpa menimbulkan rasa sakit, alat ini
biasanya digunakan di jari tangan, dan sering dipakai ketika ada perawatan kritis
seperti ruang gawat darurat atau rumah sakit. Tujuan penggunaan oximeter nadi
adalah untuk memeriksa seberapa baik jantung seseorang memompa oksigen ke
seluruh tubuh. Selain itu, alat ini juga dapat digunakan untuk memantau kesehatan
individu dengan kondisi apapun yang dapat memengaruhi kadar oksigen darah,
terutama saat merea tengah dirawat di rumah sakit. Adapun kondisi yang dimaksud,
antara lain: Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) Asma, Radang paru-paru ,
Kanker paru-paru, Anemia, Serangan jantung atau gagal jantung, Cacat jantung
kongenital.
2. Oximeter dijepit atau ditempatkan di jari tangan, daun telinga, atau di jari kaki.
Berkas cahaya kecil melewati darah di jari, dan mengukur jumlah oksigen dalam
tubuh. Hal ini dilakukan dengan mengukur perubahan penyerapan cahaya dalam
darah beroksigen atau terdeoksigenasi. Dengan begitu oximeter dapat memberi tahu
berapa tingkat saturasi atau pembacaan oksigen, begitu juga dengan detak jantung
3.2 Saran
1. Tidak bergurau dengan sesama teman agar dapat memahami apa itu oximeter.
2. Melakukan pengoperasian alat dengan baik dan benar.
23
Daftar Pustaka
[1] Neoclinic.id “Pengertian dan Fungsi oxymeter yang berlu sobat ketahui”
https://neoclinic.id/fungsi-oximeter/. Diakses pada : 15 Maret 2022
[2] Noname “INSTRUKSI MANUAL INDONESIA FINGERTIP MD300C2 PULSE
OXIMETER”https://ekatalog.lkpp.go.id/public/files/upload/produk_lampiran/2019/02/0
7/15495324156278.pdf. Diakses pada : 14 Maret 2022
[3] Halodoc “Begini cara membaca Oxymeter untuk saturasi oksigen”
https://www.halodoc.com/artikel/begini-cara-membaca-oximeter-untuk-cek-saturasi-
oksigen. Diakses pada : 15 Maret 2022
[4] Noname “BAB II TINJAUAN PUSTAKA”
http://repository.unair.ac.id/25598/12/12.%20Bab%202.pdf. Diakses pada : 14 Maret
2022
[5] Medicalogy.com “Pulse oximeter” https://www.medicalogy.com/blog/pulse-oximeter/.
Diakses pada : 15 Maret 2022
[6] Noname “Sensor Pulse Oximeter (SPO2) Arduino”
https://www.sinauprogramming.com/2021/02/sensor-pulse-oximeter-spo2-
arduino.html?m=1. Diakses pada : 14 Maret 2022
[7] Wikipedia “Multistage amplifier” https://en.wikipedia.org/wiki/Multistage_amplifier.
Diakses pada : 14 Maret 2022
[8] Kho Dickson “Pengertian LCD (Liquid Crystal Display) dan Prinsip Kerja LCD”
https://teknikelektronika.com/pengertian-lcd-liquid-crystal-display-prinsip-kerja-lcd/.
Diakses pada : 14 Maret 2022
[9] Albertus Audric “Kondisi Di Mana Pulse Oximetry Tidak Dapat Diandalkan”
https://www.alomedika.com/kondisi-di-mana-pulse-oximetry-tidak-dapat-diandalkan.
Diakses pada : 14 Maret 2022
[10] Setyawati Nurul “SOP PML Pulse Oximeter Tester”
https://id.scribd.com/document/397877392/SOP-PML-Pulse-Oximeter-Tester-doc.
Diakses pada : 14 Maret 2022
[11] Wikipedia “Kalibrasi” https://id.wikipedia.org/wiki/Kalibrasi. Diakses pada : 14
Maret 2022
[12] Noname “pengertian pluse oxymetri” https://www.medicalogy.com/blog/mengukur-
saturasi-darah-dengan-pulse-oximeter/. Diakses pada : 15 Maret 2022
24