Anda di halaman 1dari 18

PERALATAN LABORATORIUM KLINIK

OLEH :
BERNANDITHO CORNELIS BEDA
NIM 19081001
I GUSTI AYU ANJAS DWI DEWI
NIM 19081005
I KOMANG EDDY MAHINDRA

NIM 19081007

IDA BAGUS GEDE SINDHU GIRI NATHA

NIM 19081012

PRODI TEKNOLOGI ELEKTROMEDIK

UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL

DENPASAR

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang tidak terhingga dihaturkan ke hadapan Ida Sang Hyang

Widhi Wasa(Tuhan Yang Maha Esa), karena atas rahmat dan karunia-Nya tulisan

yang berjudul “Peralatan Laboratorium Klinik” dapat diselesaikan sesuai harapan.

Tulisan ini disusun dengan mengerahkan segala pemikiran dan upaya yang

ada, termasuk bantuan dan bimbingan serta sumbang saran dari berbagai pihak, baik

langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya disampaikan kepada:

1. I Putu Aries Ridhana Arimbawa, S.T.,M.T., Ketua Program Studi Teknologi

Elektromedik yang telah banyak membantu dan memotivasi penulis selama studi

dan penyusunan karya tulis ini;

2. I Nyoman Yudiana, S.T.,M.T., pengampu mata kuliah Peralatan Laboratorium

pada Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021

3. Rekan-rekan seangkatan pada Prodi Teknologi Elektromedik, Universitas Bali

Internasional yang banyak berkontribusi;

4. Semua pihak yang telah berkontribusi terhadap penyelesaian karya tulis ini.
Penulis menyadari karya tulis ini masih jauh dari yang sempurna. Hal ini

disebabkan oleh keterbatasan penulis dalam pengetahuan, kemampuan menulis,

mencari sumber dan pengalaman. Oleh karena itu, segala kritik dan saran perbaikan

sangat diharapkan. Semoga tulisan ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat

bagi para pembaca.

Denpasar, 17 Mei 2021

Penulis,
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Alat kesehatan elektromedik adalah perangkat atau instrument medis yang
berhubungan dengan sistem elektronik arus lemah. Elektromedik berasal dari
dua kata, elektro dan medik atau medis. Elektro adalah kelistrikan sedangkan
medik adalah pengobatan atau kesehatan. Dengan demikian dapat kita katakan
bahwa alat kesehatan elektromedik bermakna alat kesehatan yang bekerja
dengan menggunakan arus listrik.
Dalam dunia Elektromedik, kita mengenal banyak sekali macam alat
kesehatan yang digunakan oleh orang-orang yang berprofesi dalam bidang
kesehatan, biasanya alat ini banyak ditemukan di Rumah Sakit ataupun
tempat-tempat lain sebagai alat penunjang pekerjaan mereka. Masing-masing
alat kesehatan ini mempunyai fungsi yang berbeda-beda yaitu:
A. PERALATAN RADIOLOGI
Alat-alat Radiologi memanfaatkan radiasi gelombang yang
dipancarkan oleh alat tersebut. Hasil Pencitraaannya berupa data baik
gambar maupun digital yang nantinya digunakan untuk keperluan
diagnosa. Untuk pengoperasiannya sendiri kita harus berhati-hati karena
radiasi yang dihasilkan oleh alat ini. Contoh alat: Detektor Sinar X,
General X-Ray, Pesawat Rontgen Frekuensi Tinggi, Pesawat Rontgen
Condensator Discharge, Dental X Ray ,dll.
B. PERALATAN TERAPI
Alat-alat terapi digunakan untuk keperluan pengobatan atau bisa pula
pencegahan penyakit pada tubuh. Setelah dilakukan diagnosis penyakit,
maka untuk tahap penyembuhannya menggunakan alat terapi yang
dibutuhkan sesuai dengan penyakit yang diderita oleh pasien. Contoh alat:
Lampu Infra Red, Electro Stimulator, Ultra Sound Terapy, dll.
C. PERALATAN BEDAH DAN ANASTESI
Pada tindakan operasi pasien, alat-alat bedah anastesi sangat
dibutuhkan untuk mendukung kegiatan para dokter. Peran setiap alat
berbeda, antara lain untuk pencahayaan, pembiusan, sterilisasi serta
pembedahan organ. Alat-alat bedah harus selalu steril sebelum digunakan,
maka pasca penggunaannya harus di sterilkan menggunakan alat sterilisasi
seperti autoclave, UV sterilisator. Contoh alat: Electro Surgery Unit
(ESU), Harmonic Scaple, Laser Surgical Unit, Endoscopy, Laparascopy,
dll.
D. PERALATAN LABORATORIUM KLINIK
Peralatan lab ini diperlukan untuk menunjang kegiatan peneletian di
laboratorium, misalnya seperti pencampuran suatu larutan, memanaskan
cairan, melihat obyek dengan ukuran mikro, penyimpanan darah, diagnosa
suatu cairan atau larutan, dan masih banyak lagi. Contoh alat: Centrifuge,
Stirrer, Incubator Laboratorium, Microscope, Analytical Balance dll.
E. PERALATAN LIFE SUPPORT
Peran alat life support bisa dikatakan sangat vital. Alat-alat ini
mendukung hidup pasien saat kritis yang mengalami kegagalan pada
organ tertentu. Waktu penggunaannya yang terus menerus, sehingga harus
dilakukan pengecekan dan perawatan secara berkala agar tidak
mengganggu keselamatan pasien.Contoh alat: Patient Monitor, Bed Side
Monitor, Infusion Pump, Syringe Pump, Ventilator, dll.
F. PERALATAN DIAGNOSTIK
Hampir sama fungsinya dengan alat-alat radiologi yang fungsinya
untuk keperluan pencitraan/diagnosa, hanya saja pada alat-alat diagnostik
tidak menghasilkan radiasi sehingga penggunaan dan dampaknya lebih
aman untuk tubuh manusia. Contoh alat: Spygmomanometer, Stetoscope,
Baby Scale, Body Weighing Scale, Examination Lamp, dll.
Pada tulisan ini akan banyak dibahas Peralatan Laboratorium Klinik
yaitu Analytical Balance.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
1. Apakah definisi, kegunaan, dan bagaimana cara kerja, pemeliharaan serta
perbaikan alat Baby Scale?
2. Apakah definisi, kegunaan, dan bagaimana cara kerja, pemeliharaan serta
perbaikan alat Body Weighing Scale?
3. Apakah definisi, kegunaan, dan bagaimana cara kerja, pemeliharaan serta
perbaikan alat Examination Lamp?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini,yaitu:
1. Untuk mengetahui definisi dari alat Baby Scale
2. Untuk mengetahui kegunaan dari alat Baby Scale
3. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja dari alat Baby Scale
4. Untuk mengetahui bagaimana cara pemeliharaan dan perbaikan dari Baby
Scale
5. Untuk mengetahui definisi dari alat Body Weighing Scale
6. Untuk mengetahui kegunaan dari alat Body Weighing Scale
1.4 Manfaat Penulisan
Dari tujuan yang diharapkan penulis dalam karya tulis ini, dapat ditarik beberapa
manfaat baik untuk pembaca maupun penulis sendiri, yaitu:
1. Bagi pembaca karya tulis ini dirasakan dapat menambah pengetahuan tentang
definisi, kegunaan, cara kerja, pemeliharaan serta perbaikan alat beberapa
peralatan diagnostic seperti Baby Scale, Body Weighing Scale, Examination
Lamp, diharapkan pembaca dapat lebih memahami isi dari karya tulis ini.
2. Bagi penulis karya tulis ini menjadi suatu pembelajaran, sebagai pengetahuan
kami untuk lebih mengetahui tentang definisi, kegunaan, cara kerja,
pemeliharaan serta perbaikan alat beberapa peralatan diagnostic seperti Baby
Scale, Body Weighing Scale, Examination Lamp.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Analytical Balance


Analytical Balance adalah sebuah instrument laboratorium yang digunakan
untuk mengukur massa suatu zat. Analytical Balance memiliki beberapa nama
lain seperti timbangan analitik, neraca analitik, timbangan gram halus atau
timbangan laboratorium.
Seperti yang diketahui, analytical balance merupakan sebuah instrument atau
alat laboratorium yang umum. Analytical balance atau timbangan analitik
merupakan alat yang masuk kedalam kategori general laboratory equipment
bersama dengan beberapa alat lainnya seperti mikropipet, moisture analyzer dan
laminar air flow.
Pada dasarnya analytical balance adalah sebuah timbangan yang digunakan
untuk mengukur masa suatu benda, sama seperti timbangan pada umumnya.
Namun analytical balance memiliki kemampuan yang lebih spesifik dan
dikhususkan untuk menimbang benda dengan berat yang sangat ringan.
2.2 Fungsi Analytical Balance
Analytical Balance merupakan timbangan yang diperuntukan untuk orang
yang bekerja di laboratorium, itulah sebabnya mengapa Analytical Balance
sering disebut sebagai timbangan laboratorium.
Timbangan analitik sering ditemukan dan digunakan di laboratorium, dan
orang yang menggunakannya disebut laboran. Selain laboran, Analytical Balance
juga digunakan oleh peneliti, analis atau ahli laboratorium. Analytical Balance
biasa digunakan untuk membuat komposisi sebuah zat baru dari beberapa zat
yang telah ditentukan.
Contohnya pada pembuatan air oralit yang menggunakan 2 bahan dasar yaitu
garam dan gula, digunakanlah Analytical Balance untuk menimbang bahan
tersebut. Komposisi itulah yang biasanya dibuat oleh para peneliti untuk
mendapatkan hasil yang maksimal dengan rasa yang tetap enak di lidah.
2.3 Jenis-jenis Analytical Balance
A. Bersadarkan cara penggunaannya Analytical Balance dibagi menjadi 2 jenis,
yakni:
1. Analytical Balance Analog ( Neraca ohauss)

Analytical balance analog merupakan analytical balance yang


proses pengoperasiannya masih manual, yakni dengan menggeser-
geser sliders (disebut juga anting). Pada timbangan analitik analog,
untuk melihat masa sebuah zat kita perlu menggeser-geser slider.
Dimana ada 3 buah lengan slider yang bisa digeser (ratusan, puluhan
dan satuan), maka untuk menganalisa massa sebuah zat perlu
menggeser ketiga slider tersebut hingga timbangan menjadi seimbang,
barulah kita melihar berapa berat zat tersebut.
2. Analytical Balance Digital
Analytical Balance digital menawarkan kemudahan dalam
pengoperasian. Hanya tinggal menempatkan zat yang akan diukur
massanya pada wadah yang telah disediakan atau dikenal dengan
istilah balance pan. Penggunaan timbangan analitik digital yang
mudah menjadi pilihan bagi para laboran dan peneliti untuk bekerja
dengan cepat dan praktis.
Setiap analytical balance memiliki tingkat akurasi yang
berbeda, keakurasian dalam mengukur berat benda sering diistilahkan
dengan kata “resolusi”. Seiring dengan waktu dan pemakaian yang
terus menerus, penggunaan timbangan analitik akan mengurangi
keakurasian dalam menimbang. Jika dirasa timbangan analitik sudah
tidak presisi, maka timbangan analitik perlu di kalibrasi. Kalibrasi
merupakan proses setting ulang alat ke nilai standar dan presisi.
B. Berdasarkan pada proses kalibrasinya, analytical balance dibagi menjadi 2
jenis, yakni:
1. External Calibration
Analytical balance external calibration merupakan analytical balance
yang memerlukan komponen lain (sebut saja bandul kalibrasi) untuk
proses kalibrasi. Proses kalibrasi ini perlu dilakukan orang yang
memang berkompeten dalam hal kalibrasi timbangan analitik.
2. Internal Calibration
Timbangan analitik internal calibration merupakan analytical balance
yang untuk melakukan proses kalibrasi tidak dibutuhkan komponen
tambahan. Pada timbangan analitik internal calibration kita tinggal
melakukan setting ulang timbangan mengikuti sesuai buku panduan.
2.4 Bagian-bagian Analytical Balance
a. Analytical Balance Analog (Neraca Ohaus)

1. Pan, merupakan sebuah piringan logam yang digunakan untuk


meletakkan benda yang akan diukur massanya yang biasanya berupa zat.
2. Thumbscrew, merupakan sebuah sekrup atau knop yang digunakan untuk
mengenolkan atau mengkalibrasi neraca ketika neraca akan digunakan.
Jika slider tidak dalam keadaan horizontal dan jarum penunjuk tidak tepat
di angka nol, maka thumbscrew akan di geser sampai jarum penunjuk pas
di zero mark.
3. Sliders, merupakan plat logam yang terdiri dari skala dengan ukuran
tertentu. Jumlah lengan pada neraca bisa 2, 3 atau 4 bergantung jenisnya.
Masing-masing lengan menunjukkan skala dengan satuan yang berbeda.
4. Anting atau pemberat, merupakan sebuah logam yang menggantung pada
lengan yang berfungsi sebagai penunjuk hasil pengukuran. Pemberat
dapat digeser-geser dan setiap lengan neraca memilikinya.
5. Zero Mark, digunakan untuk menentukan titik kesetimbangan pada proses
penimbangan atau pengukuran massa benda.
b. Analytical Balance Digital

a. Windbreak, berfungsi untuk melindungi nerasa dari pengaruh udara,


suhu, dan tekanan dari luar.
b. Sample Pan, berfungsi sebagai tempat sampel yang akan ditimbang.
c. Waterpass, berfungsi sebagai penanda posisi neraca pada saat akan
digunakan. Nerasa harus dalam posisi yang seimbang pada saat
penggunaannya agar data yang dihasikan akurat. Posisi yang benar
ditandi dengan gelembung pada waterpass tepat ada ditengah.
d. Feet Adjust Level, berfungsi untuk mengatur posisi neraca.
e. LCD, berfungsi sebagai penunjuk massa dari sampel yang ditimbang.
f. Menu Function merupakan tombol untuk pengaturan pada neraca.
Biasanya digunakan untuk mengatur satuan massa.
g. Power & Tare Function merupakan tombol untuk menyalakan neraa dan
tombol tare berfungsi untuk mengatur neraca dalam keadaan nol.
h. Print Function, merupakan tombol yang berfungsi untuk mengeluarkan
data ke print out (apabila neraca terkoneksi dengan printer)

2.5 Cara Menggunakan Analytical Balance


a. Analytical Balance Analog (Neraca Ohaus)
Cara menggunakan Neraca Ohaus
- Lakukan kalibrasi terlebih dahulu pada neraca ohaus dengan cara
memutar Thumscrew.
- Jika jarum penunjuk sudah horizontal dengan Zero Mark, selanjutnya
letakan benda atau beban yang akan diukur massanya.
- Geser pemberat dimulai dari pemberat pada lengan neraca yang memiliki
skala terbesar sampai garis kesetimbangan tercapai.
- Jika garis kesetimbangan belum tercapai, geser pemberat pada lengan
yang menunjukkan skala lebih kecil sampai yang terkecil hingga garis
kesetimbangan tercapai.
- Jika garis kesetimbangan sudah tercapai, baca hasil pengukuran dan
dicatat.
Adapun cara membaca hasil pengukuran neraca ohaus:
Berdasarkan gambar di atas, hasil pengukuran menggunakan neraca ohaus
adalah sebagai berikut.

Skala Lengan Pertama = 2,4 gram

Skala Lengan Kedua = 500 gram

Skala Lengan Ketiga = 40 gram


+
542,4 gram

b. Analytical Balance Digital


Sebelum menggunakan timbangan, pastikan kondisi timbangan dalam
kondisi seimbang (leveled) dan menunjukan angka nol. Untuk mengetahui
kondisi keseimbangan timbangan dengan cara melihat gelembung udara pada
bagian waterpass. Letakan timbangan di meja yang datar dan usahakan
gelembung berada di tengah. Jika posisi gelembung tidak berada di tengah
maka setting dengan cara memutar sekrup pada bagian bawah timbangan.
Jika timbangan sudah di setting, tutup semua penutup kaca dan tekan tombol
power, hubungkan timbangan dengan catu daya. Timbangan akan menyala
dan menunjukan angka nol.
Prosedur menimbang bahan pada Analytical Balance dimulai dari
pemilihan wadah, pemilihan wadah ini sangat berpengaruh pada pengukuran,
karena ada beberapa bahan yang memiliki sifat higroskopis, korosi, dan
volatil. Biasanya paing sering sering menggunakan gelas ukur atau gelas
piala.
Urutan penggunaan timbangan:
- Letakan wadah diatas Pan (piring) dan tutuplah penutup timbangan
- Tekan tombol Tare pada neraca. LCD akan menampilkan angka nol
karena massa wadah telah di reset.
- Ambil bahan yang akan ditimbang dan letakan diatas wadah. Pada saat
meletakan bahan harus hati-hati agar tidak tumpah dan mengotori
timbangan.
- Tutup semua pintu kaca dan baca angka yang tertera pada LCD.
- Jika sudah sesuai dengan bobot yang diinginkan, catat hasil pengukuran.
2.6 Cara Pemeliharaan Analytical balance
Perawatan Analytical Balance harus dalam kondisi bersih agar dapat
bekerja dengan baik. Kebersihan neraca harus di cek setiap akan digunakan.
Bagian dalam neraca harus dibersihkan dengan menggunakan sikat halus, hain
halus, atau tissue. Piringan dalam neraca dapat diangkat agar pembersihan
dapat dilakukan secara menyeluruh. Sesudah dibersihkan neraca dinyalakan
dan di panaskan neraca dicek kembali menggunakan anak timbangan.
Perawatan Analytical Balance bertujuan agar neraca tidak cepat rusak dan
kondisinya stabil jika akan digunakan. Hal-hal yang harus dilakukan dalam
perawatan analytical balance yaitu:
- Timbangan harus dalam keadaan bersih.
- Penyimpanan data berat di catat pada lembar atau kartu control dimana
pada lembar tersebut tercantum pula berapa kali alat timbangan harus di
cek. Jika timbangan tidak dapat digunakan sama sekali maka dipanggil
teknisi alat yang dapat menangani alat tersebut.
- Waterpass harus selalu di cek secara berkala
- Sebelum neraca analitik digunakan, tunggu sampai 30 menit untuk
mengatur temperature.
- Timbangan harus terhindar dari gerakan angina sebelum digunakan.
- Pada saat digunakan jangan terlalu sering me-re-zero atau tare karena
dapat mempercepat keruskan alat.
- Tidak diperkenankan untuk menempatkan bahan kimia atau bahan kimia
berbahaya pada plate analytical balance secara langsung. Gunakan wadah
lain untuk menampungnya terlebih dahulu.
- Tempatkan analytical balance pada meja atau bagian yang datar,
usahakan begitu untuk hasil yang maksimal.
- Tidak diperkenankan menjatuhkan material terlalu extrim pada analytical
balance, walaupun berat material masih dalam batasan ukur.
- Jangan terlalu sering menggeser atau memindahkan analytical balance.
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Analytical Balance adalah sebuah instrument laboratorium yang
digunakan untuk mengukur massa suatu zat atau sering di sebut seperti
timbangan analitik, neraca analitik, timbangan gram halus atau timbangan
laboratorium. Analytical Balance biasa digunakan untuk membuat komposisi
sebuah zat baru dari beberapa zat yang telah ditentukan. Analytical Balance juga
digunakan oleh peneliti, analis atau ahli laboratorium serta biasa digunakan untuk
membuat komposisi sebuah zat baru dari beberapa zat yang telah ditentukan.

3.2 Saran
Saran kami sebagai penulis makalah ini, Perlu adanya metode
penilitian lebih lanjut akan upaya peningkatan dikusi terhadap alat Analitical
Balance. Dan alahkah baiknya mencari refrensi lebih banyak dari beberapa
sumber lainnya. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dalam penulisan
makalah dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.timbanganindonesia.com/news_and_event/detail/506/cara-penggunaan-
timbangan-analitik-digital. Diunduh pada Sabtu, 15 Mei 2021.

https://www.alatalatlab.com/cara-menggunakan-neraca-analitik/. Diunduh pada


Sabtu, 15 Mei 2021.
https://text-id.123dok.com/document/oz1110dpz-perawatan-dan-kalibrasi-neraca-
analitik.html. Diunduh pada Sabtu, 15 Mei 2021.
https://andarupm.co.id/analytical-balance-laboratorium/#:~:text=Analytical
%20Balance%20adalah%20sebuah%20instrument,gram%20halus%20atau
%20timbangan%20laboratorium. Diunduh pada Sabtu, 15 Mei 2021.
https://www.fisikabc.com/2017/07/neraca-ohaus.html .Diunduh pada Sabtu, 15 Mei
2021.

Anda mungkin juga menyukai