Dosen pengampu :
Dr. apt. Saeful Amin, M.Si.
Disusun Oleh :
Kelompok 12 / 2A
Natasya Tastaftiani I 31121047
Dinda Nurhayati Famili 31121048
Shilla Hanifa 31121049
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
A. Latar belakang.......................................................................................................... 1
C. Tujuan....................................................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 3
PENUTUP .................................................................................................................................... 10
I. Kesimpulan ............................................................................................................. 10
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Intensive Care Unit (ICU) merupakan suatu bagian dari rumah sakit yang
mandiri dengan staf khusus dan perlengkapan yang khusus. Pasien yang layak dirawat
di ruang ini yaitu pasien yang memerlukan intervensi medis segera, pemantauan
kontinyu serta pengelolaan fungsi sistem organ tubuh secara terkoordinasi oleh tim
intensive care. Hal tersebut dilakukan pengawasan yang konstan, terus menerus dan
pemberian terapi titrasi dengan tepat (Kemenkes RI, 2012).
Menurut Patient and Family support Committee of the Society of Critical Care
Medicine (2002) dalam Berger & Pichard (2012) bahwa permasalahan umum yang
sering terjadi pada pasien kritis yang dirawat di ruang intensif antara lain gangguan
neurologis,pendarahan, ketidakstabilan hemodinamik dan cairan elektrolit, syok,
gagal napas akut dan kronik, infeksi nosokomial, gagal ginjal, nyeri dada, sepsis serta
Multiple Organ Dysfunction Syndrome (MODS).
Diperkirakan bahwa sekitar 13 sampai dengan 20 juta per tahun membutuhkan
dukungan kehidupan kehidupan di unit perawatan intensif di seluruh dunia. Menurut
WHO, pasien kritis di ICU prevalensinya meningkat setiap tahunnya. Tercatat 9,8-
24% pasien sakit kritis dan dirawat di ICU per 100.000 penduduk, serta kematian
akibat penyakit kritis hingga kronik di dunia meningkat sebnayak 1,1-7,4 juta orang
(WHO,2016)
Di 16 ICU Rumah sakit di negara-negara Asia termasuk Indonesia terdapat
1285 pasien sepsis yang menggunakan ventilator dengan rata-rata lama pengguanaan
ventilator 3-10 hari dan 575 pasien diantaranya meninggal dunia (WHO, 2016). Di
Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe itu sendiri, berdasarkan
pengambilan data awal dari medical record, dalam data kurun waktu 6 bulan terakhir
(data agustus 2017-januari 2018) diperoleh jumlah pasien kritis di ruang ICU ada
sebanyak 383 orang dengan presentasi penurunan kesadaran 97,8% (Medical Record,
2018).
Pasien yang dirawat di ICU kebanyakan adalah pasien yang dalam keadaan
penurunan kesadaran. Penurunan kesadaran dalam hal ini digambarkan sebagai
keadaan dimana penderita tidak sadar dalam arti tidak terjaga atau tidak terbangun
secara utuh sehingga tidak mampu memberikan respon yang normal terhadap stimulus
(Padmosantjojo, 2010), sedangkan kesadaran secara sederhana dapat dikatakan
sebagai keadaan dimana seseorang mengenal atau mengetahui tentang dirinya
maupun lingkungannya atau pengetahuan penuh atas diri, lokasi dan waktu (Corwin,
2009)
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ruang Intensif ?
2. Apa saja alat kesehatan yang terdapat di ruang Intensif ?
3. Apa fungsi/kegunaan dari alat kesehatan tersebut?
C. Tujuan
1. Mengetahui penjelasan tentang ruang ruang Intensif
2. Mengetahui alat-alat yang berada di dalam ruang Intensif
3. Mengetahui Fungsi/kegunaan dari masing-masing alat kesehatan yang terdapat di
ruang Intensif
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Mesin suction ini mempunyai kapasitas tabung lebih besar yang masing –
masing 2,5 liter, bisa menampung total cairan 5 liter, dengan keunggulan daya
hisap yang kuat dan kapasitas yang cukup besar, suction type ini banyak
digunakan diruang ICU, ruang operasi, emergency, dan ruangan lain trutama
pada pasien-pasien yang banyak mengeluarkan sekret yang banyak, seperti
strok, pasien kcelakaan lalu lintas, pasca oprasi. Prinsip kerja:
1. Aseptik
Segala upaya yang dilakukan untuk mencegah masuknyamikroorganisme
ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatkan infeksi.
2. Asianotik
Tindakan yang tidak boleh menimbulkan sianosis.
3. Afektif
Tindakan yang dilandaskan gaya atau makna yang menunjukan perasaan
dan emosi.
4. Atraumatik
Tindakan yang mencegah terjadinya trauma
Fungsi:
1. Mempertahankan kepatenan jalan nafas.
2. Membebaskan jalan nafas dari secret/ lendir yang menumpuk.
3. Mendapatkan sampel/secret/lendir untuk tujuan diagnosa.
2. Defibrilator
Gambar 2. Defibrilator
Defibrilator adalah stimulator detak jantung yang menggunakan listrik
dengan tegangan tinggi untuk memulihkan korban serangan jantung. Eksternal
Defibrillator Otomatis (Automatic External Defibrillator) dapat digunakan
dengan cara diimplan atau ditanam dalam tubuh ataupun dapat juga digunakan
sebagai alat eksternal biasa. Defibrillator sekarang telah menjadi perangkat
integral dalam komunitas medis dan masyarakat.
4
Defibrilator memiliki prinsip kerja di mana arus listrik masuk pada
rangkaian catu daya dan kemudian dengan dioda arus tersebut disearahkan.
Dengan menekan tombol charge, otomatis kapasitor bakal terisi dan sesudah
diketahui bahwa kapasitor telah penuh, tekan tombol shock supaya muatan
listrik yang ada di kapasitor bisa dilepaskan ke pasien lewat media paddle
apex dan paddle sternum.
Tindakan pemberian kejut listrik pada jantung untuk mengembalikan
irama atau denyut jantung yang tidak normal akibat aritmia. Alat kejut listrik
(defibrilator) yang digunakan akan kembali mengaktifkan jantung sehingga
organ ini dapat kembali optimal dalam memompa darah ke seluruh tubuh.
Tindakan ini dilakukan pada masa gawat darurat.
3. Syringe Pump
5
dibuat mempunyai tingkat keakuratan yang tinggi dalam menginjeksikan
volume cairan obat dengan rentang waktu injeksi paling baik diatas 45 menit
namun masih belum dicobakan ke manusia.
Prinsip dasar syringe pump adalah memasukan cairan secara berkala
sesuai dengan perintah yang diberikan, dengan sistem kontrol dan keamanan
yang sangat baik karena dilengkapi dengan sistem alarm yang sensitif dibagian
titik kritis sehingga tidak akan membahayakan pasien saat terjadi kesalahan
alat.
4. Infusion Pump
6
5. Alat Monitor Pasien
Suction pump atau pompa hisap adalah alat yang digunakan untuk
menghisapi (menyedot) cairan-cairan seperti lendir,darah, terutama pada
waktu pembedahan dilakukan. Pada dasarnya konsep kerja dari suction pump
ini menggunakan teknologi vacum yang dapat diartikan sebagai ruang yang
sudah kosong dari partikel-partikel atom. Suction pump ini bekerja dengan
bantuan motor listrik satu tegangan yaitu 110 atau 220 volt, 145 rpm dan
50/60 Hz. Pada alat kesehatan ini terdapat 2 penghisap yaitu centrifugal rotary
dan membran. Jenis centrifugal rotary yaitu penghisap terdiri dari beberapa
7
kipas (pisau) yang terdapat pada rumah penghisap dan dihubungkan dengan
motor (bagian yang berputar pada elektromotor). Pada rumah penghisap
bagian luar terdapatdua katup (lubang hisap dan lubang tiup), serta lubang
pembuang oli.
Oli merupakan pelumas dan pendingin pada bagian kipas. Manometer
adalah alat yang digunakan untuk mengetahui sampai seberapa kuat penghisap
bekerja skala 0 – 800mmHg. Jenis membran terdiri dari stang kedudukan,
karet membran kedudukan katup. Katup hisap dan katup tekan, tutup/rumah
penghisap yang mempunyai katup/lubang hisap dan lubang tekan.
7. Ventilator
Gambar 7. Ventilator
Ventilator adalah alat pemberi udara. Dalam istilah kedokteran, ventilator
adalah alat pernapasan bantuan. Ventilator berfungsi untuk menunjang atau
membantu pernapasan. Alat ini umumnya dibutuhkan oleh pasien yang tidak
dapat bernapas sendiri, baik karena suatu penyakit atau cedera yang parah.
Ventilator menggunakan tekanan untuk meniup udara masuk ke paru-paru.
Tekanan ini dikenal sebagai tekanan positif. Pada beberapa kasus, ventilator
juga digunakan sebagai alat bantu untuk seseorang membuang napas.
8. Anesthesia Apparatus
8
Anesthesia apparatus adalah peralatan untuk pembiusan secara inhalasi dan
biasanya dilaksanakan sebelum pembedahan. Fungsi itu sendiri adalah
mengeluarkan gas atau campuran gas anestetik yang tergolong aman ke
rangkaian sirkuit anestetik yang kemudian bertujuan untuk dihirup oleh pasien
yang sudah sesuai dengan indikasi, serta berfungsi untuk membuang sisa
campuran gas yang dikeluarkan dari tubuh pasien tersebut.
Prinsip nya yaitu dengan cara menyalurkan gas atau campuran gas
anestetik yang aman ke dalam rangkaian anestesi kemudian dihirup oleh
pasien setelah itu membuang sisa gas dari pasien.
9
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Ruang intensif atau ICU (Intensive Care Unit) adalah ruang rawat di rumah
sakit yang dilengkapi dengan staf dan peralatan khusus untuk merawat dan
mengobati pasien dengan perubahan fisiologi yang cepat memburuk yang
mempunyai intensitas defek fisiologi satu organ ataupun mempengaruhi organ
lainnya sehingga merupakan keadaan kritis yang dapat menyebabkan kematian.
Alat kesehatan yang tersedia di ruang intensif yaitu:
1. Suction (mesin penghisap lendir) berfungsi untuk membebaskan jalan nafas
dari secret/ lendir yang menumpuk
2. Defibrilator berfungsi untuk memulihkan pasien serangan jantung.
3. Syringe Pump berfungsi untuk menginjeksikan cairan obat ke tubuh pasien
dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
4. Infusion Pump berfungsi untuk memberikan cairan kedalam tubuh pasien
dalam jumlah besar atau kecil
5. Alat monitor pasien berfungsi untuk memonitor kondisi fisiologis pasien
6. Suction Pump berfungsi untuk untuk menghisapi (menyedot) cairan-cairan
seperti lendir, darah, terutama pada waktu pembedahan dilakukan.
7. Ventilator berfungsi untuk menunjang atau membantu pernapasan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11