Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN KONSEP RUANGAN HCU

(HIGH CARE UNIT)

ELISA APRIANA

P18.07.11

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

STIKES WIYATA HUSADA SAMARINDA

PROGRAM PROFESI NERS

2019

1
KONSEP RUANG HCU (HIGH CARE UNIT)

A. Pengertian
High care unit (HCU) adalah unit pelayanan di Rumah Sakit bagi pasien
dengan kondisi stabil dari fungsi respirasi, hemodinamik, dan kesadaran
namun masih memerlukan pengobatan, perawatan secara ketat (Depkes,
2010). Tujuannya ialah agar bisa diketahui secara dini perubahan
perubahan yang membahayakan, sehingga bisa dengan segera dipindahkan
ke ICU untuk dikelola lebih baik lagi.

B. Penyelenggaraan Pelayanan HCU di Rumah Sakit


Penyelenggaraan pelayanan HCU harus memerhatikan ketersediaan SDM
kesehatan, sarana, prasarana dan peralatan di rumah sakit serta beban kerja
pelayanan; memerhatikan tat letak ruangan/bangunan dan kemudahan
akses dengan unit pelayanan lain yang terkait.
1. Pelayanan HCU
Pelayanan HCU adalah tindakan medis yang dilaksanakan melalui
pendekatan tim multidisiplin yang dipimpin oleh dokter spesialis yang
telah mengikuti pelatihan dasar-dasar ICU. Anggota tim terdiri dari
dokter spesialis dan dokter serta perawat yang bekerja secara
interdisiplin dengan fokus pelayanan pengutamaan pada pasien yang
membutuhkan pengobatan, perawatan dan pemantauan secara ketat
sesuai dengan standar prosedur operasional yang berlaku di Rumah
Sakit.
Pelayanan HCU meliputi pemantauan pasien secara ketat,
menganalisis hasil pemantauan dan melakukan tindakan medik dan
asuhan keperawatan yang diperlukan.
Ruang lingkup pemantauan yang harus dilakukan antara lain:
a. Tingkat kesadaran
b. Fungsi pernafasan dan sirkulasi dengan interval waktu minimal 4
(empat) jam atau disesuaikan dengan keadaan pasien
c. Oksigenasi dengan menggunakan oksimeter secara terus menerus

2
d. Keseimbangan cairan dengan interval waktu minimal 8 (delapan)
jam atau disesuaikan dengan kesadaran pasien

Tindakan medik dan asuhan keperawatan yang dilakukan adalah


a. Bantuan Hidup Dasar/ Basic Life Support (BHD/BLS) dan
Bantuan Hidup Lanjut/ Advanced Life Support (BHD/ALS)
1) Jalan nafas (Airway): membebaskan jalan nafas, bila perlu
menggunakan alat bantu jalan nafas, seperti pipa oropharingeal
atau pipa nasopharyngeal. Dokter HCU juga harus mampu
melakukan intubasi endotrakea bila diindikasikan dengan
segera memindahkan/merujuk pasien ke ICU
2) Pernafasan ventilasi (Breathing): mampu melakukan bantuan
nafas (breathing support) dengan bag-mask-valve
3) Sirkulasi (Circulation): resusitasi cairan, tindakan, defibrilasi,
tindakan kompresi jantung luar
b. Terapi Oksigen
Memberikan oksigen sesuai kebutuhan pasien dengan berbagai
alat pengalir oksigen, seperti: kanul nasal, sungkup muka
sederhana, sungkup muka dengan reservoir, sungkup muka dengan
katup dan sebagainya
Penggunaan obat-obatan untuk pemeliharaan/ stabilisasi (obat
inotropik, obat anti nyeri, obat aritmia jantung, obat-obat yang
bersifat vasoaktif, dan lain-lain)
c. Nutrisi enteral atau nutrisi parenteral campuran
d. Fisioterapi sesuai dengan keadaan pasien
e. Evaluasi seluruh tindakan dan pengobatan yang telah diberikan

D. Sarana, Prasarana Dan Peralatan


1. Lokasi: bergantung dari model yang dipilih
a. Integrated: bergabung dengan ICU
b. Paralel: bersebelahan dengan ICU

3
c. Sparated: terpisah dengan ICU ( dapat dibuat di setiap bagian-
bagian bedah, bagian neurologi,bagian penyakit dalam, bagian
kebidanan dan lain-lain).
2. Kebutuhan Ruangan
Ruangan HCU dibagi menjadi beberapa area yang terdiri dari :
a. Area pasien
1) Unit terbuka 12 - 16 m2/tempat tidur
2) Unit tertutup 16-20m2/ tempat tidur
3) Jarak antara tempat tidur 2 m
4) Unit terbuka mempunyai 1 tempat cuci tanga cuci setiap 2
tempat tidur
5) Unit tertutup 1 ruangan 1 tempat tidur cuci tangan
6) Harus ada sejumlah outlet yang cukup sesuai dengan level ICU,
ICU tersier paling sedikit 3 outlet udara tekan, dan 3 pompa
isap dan minimal16 stop kontak untuk tiap tempat tidur.
7) Pencahayaan cukup dan adekuat untuk observasi klinis dengan
lampu TL day light 10 watt/m2. Jendela dab akses tempat tidur
menjamin kenyaman pasien dan personil. Desain dari unit juga
memperhatikan privasi pasien.
b. Area kerja meliputi
Ruang yang cukup untuk staf dan dapat menjaga kontak visual
perawat dengan pasien
Ruang yang cukup untuk memonitor pasien peralatan resusitasi dan
penyimpanan obat dan alat (termasuk lemari pendingin).
Ruang yang cukup untuk mesin X-ray mobile dan dilengkapi
dengan viewer
Ruang untuk telepon dan sistem komunikasi lain, komputer dan
koleksi data, juga tempat untuk penyimpan alat tulis dan terdapat
ruang yang cukup resepsionis dan petugas adminitrasi.

4
1) Lingkungan
Mempunyai pendingin ruangan/AC yang dapat mengontrol suhu
dan kelembaban sesuai luas ruangan. Suhu 22-25°c kelembaban
50-79%
2) Ruang penyimpanan peralatan dan barang bersih
Untuk menyimpan monitor, ventilasi mekanik, pompa infus,pompa
sryne , peralatan dialisi, alat-alat sekali pakai, cairan, pengantung
infus, troli, penghangat darah, alat isap, linen dan tempat
penyimpanan barang dan alat bersih.
3) Ruang tempat pembuangan alat atau bahan kotor
Ruang untuk membersihkan alat-alat, pemeriksaan urin,
pengosongan dan pembersihan pispot dan botol urin.Desain unit
menjamin tidak ada kontaminasi.
4) Ruang Staff
Terdapat ruang terpisah yang dapat digunakan oleh staf yang
bertugas

1. Peralatan : tergantung jumlah bed HCU


No Nama Alat Jumlah
1 Bedside Monitor (yang bisa Sesuai jumlah bed HCU
memonitor tekanan darah non-invasif
secara berkala, laju nadi, EKG dan
oksimetri)
2 Defribilator 1(minimal)
3 Set Troley emergency (termasuk alat 1(minimal)
dan obat pembebas jalan napas)
4 Alat penghisap lendir( Suction Pump) Sesuai jumlah bed HCU

5
(sentral atau manual)
5 Alat akses pembuluh darah, termasuk Harus Tersedia
kateter vena sentral
6 Pompa Infus (Infusion Pump/Syringe 1/1TT (minimal)
pump)
7 Alat Transportasi pasien (monitor, Unit
brankar)
8 Sumber oksigen (sentral/manual) 1 unit (minimal)

Keterangan :
Untuk pelayanan HCU bagi pasien anak maka peralatan harus dilengkapi sesuai
dengan kebutuhan anak

D. Alur Pelayanan
Pasien yang memerlukan pelayanan HCU sesuai indikasinya adalah :
1. Pasien dari ICU
2. Pasien dari IGD
3. Pasien dari kamar operasi atau kamar tindakan lain, seperti: kamar bersalin,
ruang endoskopi, ruang dialisis dan sebagainya
4. Pasien dari bangsal (Ruang rawat inap)

6
Bagian 1. Alur Pelayanan HCU di Rumah Sakit

PASIEN GAWAT

TIDAK YA

POLI KLINIK IGD

KAMAR OPRASI ICU HCU BANGSAL

E. Indikasi Masuk Dan Indikasi Keluar


Penentuan indikasi pasien yang masuk ke HCU dan keluar dari HCU serta
pasien yang tidak dianjurkan untuk dirawat di HCU di tentukan
berdasarkan kriteria sebagai berikut :
1. Indikasi masuk
a. Pasien gagal organ yang berpotensi mempunyai risiko tinggi untuk
terjadi komlikasi dan tidak memerlukan monitor dan alat bantu
invasif. (seperti terlampir)
b. Pasien yang memerlukan perawatan dan pengawasan perioperatif.
2. Indikasi keluar
a. Pasien yang tidak lagi membutuhkan pemantauan yang ketat.

7
b. Pasien yang cenderung memburuk dan/atau memerlukan
pemantauan dan alat bantu invasif seingga perlu pinda ke ICU
3. Yang tidak perlu masuk HCU
a. Pasien dengan fase terminal suatu penyakit (seperti : kanker
stadium akhir).
b. Pasien/keluarga yang menilak untuk dirawat di HCU (atas dasar
“informed consent”)

8
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI


No.1778/MENKES/SK/XII/2010.Pedoman Penyelenggaraan Intensive Care
Unit (ICU) di Rumah Sakit. Jakarta: Kemenkes RI; 2010.

Petunjuk Teknis penyelenggaraan Pelayanan Intensive Care Unit (ICU) Di


Rumah Sakit.Available from: http://www.perdici.org/wp-
content/uploads/Pedoman-ICU.pdf. Diunduh pada tanggal 12 April 2018.

Peranan Ruangan Perawatan Intensif (ICU) Dalam Memberikan Pelayanan


Kesehatan di Rumah Sakit. Available from:

http://www.usu.ac.id/id/files/pidato/ppgb/2007/ppgb2007achsanuddinhanafie.pdf.
Diunduh pada tanggal 12 April 2018.

Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan High Care Unit (HCU) di Rumah Sakit.


Available from:
http://kebijakankesehatanindonesia.net/sites/default/files/file/2011/kepmenke
s/KMK%20No.%20834%20ttg%20High%20Care%20Unit.pdf. Diunduh
pada tanggal 12 April 2018.

Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Intensive Care Unit (ICU) di Ruma Sakit.


Available from:http://www.scribd.com/doc/46894053/Pedoman-ICU.
Diunduh pada tanggal 12 April 2018.

Depkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI


No.834/MENKES/SK/XII/2010.Pedoman Penyelenggaraan High Care Unit
(HCU) di Rumah Sakit. Jakarta: Kemenkes RI; 2010.

Anda mungkin juga menyukai