Anda di halaman 1dari 4

Kegiatan Manajemen Bencana

1. Kegiatan Pra Bencana, meliputi

Pencegahan (prevention) adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana
(jika mungkin dengan meniadakan bencana). Misalnya melarang pembakaran hutan dalam
perladangan.

Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana


melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna. Misal:
penyiapan sarana komunikasi, pos komando, penyiapan lokasi evakuasi, dll

Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada
masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang
berwenang. Pemberian peringatan dini harus: menjangkau masyarakat (accessible), segera
(immediate), tegas tidak membingungkan (coherent), bersifat resmi (official).

Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman
bencana. Mitigasi structural, misal: pembuatan chekdam, tanggul, dsb. Mitigasi non-struktural,
misal: peraturan perundangan, pelatihan, dsb.

2. Kegiatan saat terjadi bencana, meliputi:

Tanggap darurat (response) adalah upaya yang dilakukan segera pada saat kejadian bencana,
untuk menanggulangi dampak yang ditimbulkan, terutama berupa penyelamatan korban dan
harta benda, evakuasi dan pengungsian.
Bantuan darurat (relief) merupakan upaya untuk memberikan bantuan berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar, berupa pangan, sandang, tempat tinggal sementara, kesehatan,
sanitasi, air bersih.

3. Kegiatan Pasca Bencana, meliputi

Pemulihan (recovery) adalah proses pemulihan darurat kondisi masyarakat yang terkena
bencana, dengan memfungsikan kembali prasarana dan sarana pada keadaan semula. Misal:
perbaikan jalan, listrik, air bersih, dsb.

Rehabilitasi (rehabilitation) adalah upaya langkah yang diambil setelah kejadian bencana untuk
membantu masyarakat memperbaiki rumahnya, fasilitas umum, dan fasilitas sosial penting, dan
menghidupkan kembali roda perekonomian.

Rekontruksi (reconstruction) adalah program jangka menengah dan jangka panjang guna
perbaikan fisik, sosial dan ekonomi untuk mengembalikan kehidupan masyarakat pada kondisi
yang sama atau lebih baik dari sebelumnya

Karakteristik dan Penanggulangan Bencana Wabah Penyakit

10:26 PM Muh. Sholeh

Pengertian
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah
penderitanya meningkat secara nyata melebihi dan pada keadaan yang lazim pada waktu dan
daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.

Penyebab
Secara umum penyebab wabah dikelompokkan sebagai berikut:

1. Toksin (kimia & biologi).


2. Infeksi (virus, bakteri, protozoa dan cacing).

Mekanisme Perusakan
Wabah penyakit menular dapat menimbulkan dampak kepada masyarakat yang sangat luas
meliputi:

1. Jumlah pesakitan, bila wabah tidak dikendalikan maka dapat menyerang masyarakat
dalam Jumlah yang sangat besar, bahkan sangat dimungkinkan wabah akan menyerang
lintas negara bahkan lintas benua.
2. Jumlah kematian, apabila jumlah penderita tidak berhasil dikendalikan, maka jumlah
kematian juga akan meningkat secara tajam, khususnya wabah penyakit menular yang
masih relatif baru seperti Flu Burung dan SARS.
3. Aspek ekonomi, dengan adanya wabah maka akan memberikan dampak pada merosotnya
roda ekonomi, sebagai contoh apabila wabah flu burung benar terjadi maka triliunan aset
usaha perunggasan akan lenyap. Begitu juga akibat merosotnya kunjungan wisata karena
adanya travel warning dari beberapa negara maka akan melumpuhkan usaha biro
perjalanan, hotel maupun restoran.
4. Aspek politik, bila wabah terjadi maka akan menimbulkan keresahan masyarakat yang
sangat hebat, dan kondisi ini sangat potensial untuk dimanfaatkan oleh pihak-pihak
tertentu guna menciptakan kondisi tidak stabil

Kajian Bahaya

1. Pemetaan faktor risiko teriadinya wabah.


2. Pemetaan populasi berisiko.
3. Pemetaan potensi.
4. Sistim Kewaspadaan Dini (SKD).
5. Surveilans Epidemiologi.

Gejala dan Peringatan dini

1. Wabah terjadi akan diawali dalam skala kecil baik jumlah kasus, kematian maupun
daerah yang terserang.
2. Bila kondisi awal ini tidak dapat segera diatasi maka akibat yang lebih luas akan segera
terjadi, misalnya banyaknya penduduk yang terserang, jumlah kematian, lumpuhnya
sistem pelayanan umum termasuk pelayanan bidang kesehatan.
3. Akan timbul kepanikan masyarakat yang sangat luas dan ini dapat menimbulkan
ancaman bagi stabilitas suatu negara.

Parameter

1. Tingkat Kesakitan.
2. Jumlah Penderita (jiwa).
3. Jumlah Kecacatan (jiwa).
4. Jumlah Kematian (jiwa).
5. Kecepatan penularan (jiwa/bulan atau jiwa per tahun).

Komponen yang Terancam


Secara umum dampak dari wabah penyakit ini tidak mengancam sarana dan prasarana, tetapi
hanya menyebabkan kerusakan/kerugian berupa korban manusia.
Upaya Mitigasi dan Pengurangan Bencana

1. Menyiapkan masyarakat secara luas termasuk aparat pemerintah khususnya di jajaran


kesehatan dan lintas sektor terkait untuk memahami risiko bila wabah terjadi serta
bagaimana cara-cara menghadapinya bila suatu wabah terjadi melalui kegiatan sosialisasi
yang berkesinambungan.
2. Menyiapkan produk hukum yang memadai untuk mendukung upaya pencegahan, respon
cepat serta penanggulangan bila wabah terjadi.
3. Menyiapkan infrastruktur untuk upaya penangulangan seperti sumberdava manusia yang
profesional, sarana pelayanan kesehatan, sarana komunikasi, transportasi, logistik serta
pembiayaan operasional.
4. Upaya penguatan surveilans epidemiologi untuk identifikasi factor risiko dan
menentukan strategi intervensi dan penanggulangan maupun respon dini di semua
jajaran.
5. Pengendalian faktor risiko.
6. Deteksi secara dini.
7. Merespon dengan cepat.

Anda mungkin juga menyukai