Tugas Presentasi
Diajukan untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah sensor dan aktuator
Oleh :
Theodore Eldwin
NRP: C11210007
Alvin Christopher Santoso
NRP: C11210008
Billy Christian
NRP: C11210009
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai dan membimbing
kami dengan penuh kasih serta memberi kekuatan pada penulis hingga dapat menyelesaikan
laporan mengenai sensor alir dalam rangka tugas mata kuliah sensor dan aktuator dengan baik.
Ketika para penulis merasa tidak mampu dan tidak sanggup, penyertaan Tuhan telah memberikan
hikmat dan kekuatan untuk menyelesaikan laporan. Para penulis sangat bersyukur pada Tuhan
atas setiap proses pengerjaan tugas ini.
Para peneliti juga mengucapkan terima kasih pada setiap orang yang telah memberikan
bantuan, semangat, serta bimbingan khususnya selama mengikuti proses pembelajaran pada mata
kuliah statistik. Terima kasih telah hadir dan mengisi setiap proses pembelajaran para penulis
dengan penuh makna. Orang-orang yang berperan besar sehingga dapat terselesaikannya tugas
pengganti ujian akhir semester ini, antara lain:
1. Thiang, S.T., M.Eng. selaku dosen pengajar mata kuliah yang telah memberikan waktu,
tenaga, dan pikiran selama memberikan arahan, ajaran, dan nasihat selama proses
pembelajaran hingga tugas dapat terselesaikan dengan baik. Terima kasih atas segala ilmu,
wawasan, serta nasihat yang telah diberikan kepada para penulis.
Para penulis menyadari bahwa penulisan laporan masih belum sempurna. Oleh karena itu,
para penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan dan penyempurnaan di
laporan selanjutnya.
Para penulis mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat pada penulisan laporan ini.
Para penulis berharap laporan ini dapat memberikan tambahan wawasan bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................... I
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ II
1. PENDAHULUAN..................................................................................................................................... 1
2. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................................. 2
4. KESIMPULAN......................................................................................................................................... 9
REFERENSI............................................................................................................................................... 10
ii
Universitas Kristen Petra
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Diagram blok sistem pengukuran aliran air PDAM dengan sensor alir..........................7
Gambar 3. 2 Grafik frekuensi pulsa digital YF-S201 terhadap laju aliran minyak...............................8
iii
Universitas Kristen Petra
1. PENDAHULUAN
2.2.1 Prinsip Kerja dan Cara Kerja Berbagai Jenis Sensor Aliran Kontak
Pada sensor kontak, aliran fluida yang diukur oleh sensor terpengaruh secara insignifikan
hingga signifikan alirannya karena mengalami kontak dengan mekanisme pada sensor yang
berguna untuk mengukur aliran fluida. Salah satu contoh prinsip kerja yang digunakan pada sensor
kontak adalah hall effect. Beberapa contoh sensor yang memanfaatkan hall effect adalah YF-S201
(Tasong & Abao, 2019), YF-B1 (Sirait et al., 2017), dll. Sementara, yang dimaksud dengan G1/2
pada Sood et al., (2013) merupakan ukuran atau diameter sensor tersebut. Pada sensor-sensor
tersebut terdapat semacam turbin yang berotasi akibat aliran air yang melewati turbin tersebut
dan menghasilkan medan elektromagnetik dalam bentuk gelombang AC yang kemudian dapat
dikonversi menjadi pulsa DC yang dapat dikorelasikan dengan laju aliran fluida sehingga diperoleh
pembacaan laju aliran fluida (Sood et al., 2013). Berikut merupakan struktur internal sensor G1/2.
2.2.2 Prinsip Kerja dan Cara Kerja Berbagai Jenis Sensor Aliran Non-kontak
Pada sensor non-kontak, aliran fluida yang diukur oleh sensor tidak terpengaruh karena
tidak ada mekanisme yang menghalangi laju aliran fluida seperti pada sensor kontak. Beberapa
contoh sensor non-kontak adalah sensor aliran ultrasonik, TMFM, vortex flow sensor, dll. Terdapat
beberapa metode pengukuran laju aliran fluida yang menggunakan gelombang ultrasonik efek
doppler (Muktar & Khalid, 2014), frequency difference method, quartz oscillator method, beam
shift method, time difference method, dll (Ren et al., 2022).
Ketika gelombang ultrasonik melewati fluida, berbagai macam partikel yang terdapat pada
fluida tersebut dapat menyebabkan perubahan frekuensi gelombang ultrasonik. Laju aliran fluida
dapat diukur berdasarkan perbedaan frekuensi gelombang ultrasonik saat awal ditembakkan oleh
transducer dan diterima oleh receiver. Perbedaan frekuensi gelombang ultrasonik tersebut disebut
sebagai doppler frequency dan disebabkan oleh partikel yang terdapat pada fluida sehingga
metode ini kurang cocok digunakan untuk mengukur fluida seperti air murni yang tidak
mengandung partikel lain (Ren et al., 2022). Salah satu contoh sensor alir ultrasonic adalah
TUF2000M.
Metode beam shift dapat mengukur laju aliran fluida berdasarkan perubahan sudut pada
pemantulan gelombang ultrasonik yang disebabkan oleh fluida yang mengalir. Tetapi, metode ini
kurang akurat dan tidak dapat digunakan untuk mengukur laju fluida yang rendah (Ren et al.,
2022).
Pada metode quartz oscillator, efek mekanis pada sebuah kristal yang terdapat pada
sensor dapat menyebabkan perubahan frekuensi pada osilator. Perubahan frekuensi pada osilator
tersebut menyebabkan perubahan kapasitansi atau induktansi pada rangkaian yang sangat kecil.
Selain sensor ultrasonik dan TMFM, jenis sensor non-kontak lain adalah vortex flow meter.
Sensor arus aliran terdiri dari baut kecil yang membengkok ke depan dan ke belakang saat
bersentuhan dengan cairan atau gas yang mengalir. Perbedaan tekanan yang diciptakan oleh
pengait (yaitu pusaran) diukur untuk menentukan laju aliran. Sensor aliran mekanis menggunakan
kipas yang berputar pada kecepatan yang berbanding lurus dengan laju aliran. Prinsip kerja vortex
flow meter sesuai dengan prinsip karman vortices. Saat bluff body dari vortex flow sensor
dipasangkan ke pipa secara vertikal, fluida akan mengalir sekitar bluff body, kolom vorstisitas
reguler akan dihasilkan secara bergantian di setiap sisi bluff body. Pusaran ini disebut sebagai
Karman Vortices. Cara kerja vortex flowmeter memiliki bagian resistensi yang dapat melepaskan
vortisitas. Frekuensi pelepasan tersebut terkait dengan kecepatan fluida (IIP, n.d.).
Jenis sensor non-kontak lain adalah sensor optik. Sensor alir optik terdiri dari dua
photodetector yang mentransmisikan cahaya dan mendeteksi cahaya yang dipantulkan kembali.
Ketika fluida yang mengandung partikel-partikel lain melewati sensor alir optik, cahaya yang
ditrasnmisikan oleh kedua photodetector akan terhamburkan secara bergantian. Ketika cahaya
tersebut dihamburkan, photodetector menerima sebuah sinyal. Laju aliran fluida dapat dihitung
berdasarkan interval waktu antara sinyal yang diterima kedua photodetector (Muktar & Khalid,
2014).
Gambar 3. 1 Diagram blok sistem pengukuran aliran air PDAM dengan sensor alir
Pada studi lain yang dilakukan oleh Rohman et al. (2017), sensor aliran air yang
memanfaatkan prinsip hall effect diaplikasikan untuk mengukur laju aliran air yang melalui sebuah
proses penjernihan air. Sensor alir pada studi ini berperan penting agar microcontroller dapat
mengendalikan sistem dengan baik berdasarkan umpan balik dari sensor alir berupa data laju
aliran air. Pada studi tersebut, disebutkan bahwa terdapat eror pembacaan sensor alir sebesar
3,94% (Rohman et al., 2017).
Pengaplikasian sensor alir yang memanfaatkan hall effect untuk mengukur laju alir fluida
tidak terbatas hanya pada pengukuran laju aliran fluida dengan viskositas rendah seperti air,
Gambar 3. 2 Grafik frekuensi pulsa digital YF-S201 terhadap laju aliran minyak
3.2. Aplikasi Sensor Alir TMFM pada Alpha Magnetic Spectrometer AMS-02
AMS-02 merupakan sebuah eksperimen fisika astropartikel yang telah dilaksanakan pada
International Space Station sejak 19 Mei 2011. Pada AMS-02 terdapat sebuah sistem pendingin
bernama Two-phase CO2 Thermal Cooling System (TTCS) yang menggunakan CO 2 untuk
mendinginkan berbagai sistem pada AMS-02. Berhubung mendekatnya akhir masa pakai TTCS
Secara umum, sensor alir bekerja dengan menerima input berupa aliran fluida yang
melewati sensor alir tersebut dan memberikan output berupa pulsa digital. Pulsa digital tersebut
kemudian dapat digunakan untuk menghitung laju aliran fluida yang melewati sensor tersebut.
Sensor alir terbagi menjadi dua jenis, yaitu sensor alir kontak dan sensor alir non-kontak. Salah
satu contoh sensor alir kontak adalah sensor alir yang memanfaatkan hall effect. Beberapa contoh
sensor alir kontak adalah G1/2, YF-S201, YF-B1, dll. Sensor alir non-kontak bekerja dengan
memanfaatkan berbagai fenomena fisika yang berinteraksi dengan fluida yang melewati sensor
aliran seperti doppler ultrasonik, gaya Lorentz, dll. Beberapa contoh sensor alir non-kontak adalah
TUF2000M yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, serta DN40 dan CX-TMFM yang
memanfaatkan prinsip TMFM.
Sensor alir memegang peranan penting dalam berbagai sistem kontrol untuk memantau
aliran fluida dalam system. Beberapa contoh sederhana adalah pemanfaatan sensor alir hall effect
untuk mengukur aliran air PDAM. Pemanfaatan lain adalah dalam sistem dispenser minyak goreng
dimana sensor alir digunakan untuk mengendalikan dispenser. Ketika telah tercapai volume
tertentu, dispenser akan berhenti. Pada sistem pemurnian air yang telah disebutkan, sensor alir
digunakan untuk memantau aliran air pada sistem sehingga sistem dapat menjalankan fungsinya
untuk menjernihkan air dengan optimal.
10
11