Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan hal terpenting untuk melakukan aktivitas kehidupan.
Kesehatan tubuh manusia dapat diketahui dengan melakukan tes kesehatan secara
berkala melalui dokter atau memeriksanya sendiri dengan alat tes kesehatan.
Namun dikarenakan kesibukan aktivitas sehari-hari hal ini sering terabaikan
sehingga diperlukan adanya sebuah alat tes kesehatan yang mudah digunakan
secara langsung dan dapat diamati secara jarak jauh.
Detak jantung adalah frekuensi detak jantung seseorang per menit. Denyut
jantung normal bervariasi pada setiap orang, tapi kisaran normal untuk orang
dewasa adalah 60 hingga 100 denyut per menit. Hanya saja, detak jantung normal
tergantung pada individu, usia, ukuran tubuh, kondisi jantung, aktivitas seseorang,
penggunaan obat tertentu, dan bahkan suhu udara. [1]
Detak jantung istirahat normal untuk orang dewasa, termasuk orang dewasa
yang lebih tua, adalah antara 50 dan 100 denyut per menit (bpm). Sementara itu,
atlet yang sangat terlatih mungkin memiliki detak jantung istirahat di bawah 60
bpm, terkadang mencapai 40 bpm. Denyut jantung yang baik berbeda pada setiap
orang, dan tergantung pada usia dan jenis pekerjaan fisik yang dilakukan. [1]
Dalam memperingati Hari Jantung Sedunia pada tanggal 29 September,
kesehatan jantung tetap menjadi hal utama, bahkan di masa pandemi COVID-19.
Kesehatan jantung dapat mempengaruhi keparahan infeksi COVID-19 dan bahkan
dapat merenggut nyawa. Diperingatinya Hari Jantung Sedunia ini juga merupakan
salah satu bentuk dan cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah, karena penyakit
jantung atau kardiovaskuler masih menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia
yang mengakibatkan 18,7 juta kematian per tahun. [2]

1
2

Dalam situasi pandemi saat ini, terkadang konsultasi telemedicine menjadi


sarana untuk berkonsultasi yang aman tanpa tatap muka langsung. Jika sebelum
pandemi masih banyak dari masyarakat yang melakukan perawatan kesehatan
secara konvensional dengan datang langsung ke fasilitas kesehatan guna
mengontrol dan mengobati penyakit, maka kini banyak pasien jantung yang
enggan datang langsung ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya karena
takut terpapar virus corona.
Oleh karena itu, penulis tertarik dengan merancang alat yang dapat
mengukur detak jantung berbasis Internet Of Things (IOT). Adapun alat yang
dapat mengukur detak jantung adalah menggunakan sensor pulse oximeter.
Setelah meletakkan ujung jari pada pulse oximeter, selanjutnya alat akan
menampilkan melalui Liquid Crystal Display (LCD) berapa detak jantung yang
terhitung per menitnya. Selain melalui LCD, untuk mengetahui hasilnya bisa
dilihat dan nantinya dimonitoring melalui aplikasi berbasis android yang
terintegrasi melalui koneksi Wifi. Sehingga dari uraian diatas ini maka penulis
membuat sebuah “RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR DETAK
JANTUNG DENGAN MODUL ESP8266 SEBAGAI MONITORING
MELALUI APLIKASI BYLNK BERBASIS ANDROID” sebagai judul dari
laporan akhir ini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang akan diangkat pada
Laporan Akhir ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana merancang suatu alat pengukur detak jantung dengan
menggunakan Pulse Oximeter dan modul ESP8266 ?
2. Bagaimana Prinsip kerja dari alat pengukur detak jantung tersebut ?
3. Apa saja komponen yang diperlukan dalam perancangan alat tersebut
3

1.3 Batasan Masalah


Dengan demikian agar penulisan Laporan Akhir ini lebih terarah dan tidak
menyimpang dari permasalahan yang ada, maka penulis membatasi pokok
permasalahan menjadi beberapa hal sebagai berikut.
1. Alat ini berfungsi mengukur detak jantung hanya melalui ujung jari.
2. Komponen yang digunakan adalah Senso Max 30100, Buzzer, Modul
ESP8266, dan LCD.
3. Alat ini berfungsi memberikan informasi berupa tampilan angka pada
aplikasi Blynk yang sudah terkoneksi ke Wifi melalui modul ESP8266.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan akhir ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui bagaiman merancang alat pengukur detak jantung
berbasis modul ESP8266 tersebut.
2. Untuk memahami prinsip kerja dari pulse oximeter sebagai sensor
untuk mengukur detak jantung.
3. Untuk mengetahui apa-apa saja alat dan bahan yang diperlukan dalam
perancangan alat pengukur detak jantung tersebut.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan laporan akhir ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi Program Studi DIII Teknik Telekomunikasi dapat memperoleh
informasi tentang bagaimana cara merancang dan membangun alat
tersebut
2. Dapat memahami bagaimana prinsip kerja pulse oximeter sebagai sensor
yang bekerja dalam pengukuran detak jantung.
3. Manfaat yang akan diperoleh dalam pembuatan alat ini adalah
menghasilkan sebuah alat yang dapat mengetahui dan mengukur detak
jantung yang dapat memonitor kesehatan.
4

1.6 Metodologi Penulisan


Dalam pembuatan Laporan Akhir ini penulis menggunakan beberapa
metode penulisan sebagai berikut :
1.6.1 Metode Literatur
Pada metode ini penulis mencari dan mengumpulkan data-data literatur-
literatur mengenai fungsi dan rancang bangun serta komponen-komponen lainnya
yang berasal dari buku bacaan, laporan-laporan maupun sumber-sumber lain yang
ada hubungannya dengan materi yang akan dibahas dalam penyusunan Laporan
Akhir ini sehingga penulis mendapatkan yang akurat.
1.6.2 Metode Konsultasi
Pada metode ini penulis mewawancarai atau berkonsultasi dengan dosen-
dosen pembimbing mengenai Laporan Akhir penulis sehingga dapat membantu
mempermudah dalam penulisan.
1.6.3 Metode Observasi
Pada metode ini penulis mengamati alat yang dibuat sebagai acuan
pengambilan informasi.
1.6.4 Metode Rancang Bangun
Pada metode ini penulis memilih komponen yang akan digunakan dan
perancangan alat.
1.6.5 Uji Sistem
Uji sistem yaitu berkaitan dengan pengujian alat dan pengambilan data dari
alat yang telah dibuat.
1.6.6 Metode Analisis
Metode Analisis merupakan pengamatan terhadap data yang diperoleh dari
pengujian alat serta pengambilan data. Pengambilan data meliputi kecepatan
memberikan perintah sampai tanggapan sistem berupa ketepatan pengeksekusian
perintah. Setelah ini dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan dan saran-saran
untuk pengembangan lebih lanjut.
5

1.7 Sistematika Penulisan


Untuk mempermudah dalam penyusunan proposal Laporan Akhir yang
lebih jelas dan sistematis maka penulis membaginya dalam sistematika penulisan
yang terdiri dari beberapa bab pembahasan dengan perincian sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang laporan akhir, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metode penulisan
yang digunakan dan sistematika penulisan laporan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang penjelasan dan fungsi dari masing-masing
komponen atau instrument terkait yang digunakan.
BAB III RANCANG BANGUN ALAT
Bab ini berisi tentang alur penelitian, tujuan perancangan alat,
perancangan sistem berupa hardware dan software, skema
rangkaian, blok diagram dan prinsip kerja rangkaian.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini menunjukkan bagaimana proses merancang sampai hasil
dari rancang bangun alat yang telah dibuat, pengambilan beberapa
sample data dan analisa kinerja alat tersebut serta sample data yang
ada.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan tentang semua dari hasil pembuatan alat atau
kesimpulan dan saran untuk alat kedepannya lebih baik jika
dikembangkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Node MCU ESP8266
2.1.1 Pengertian Node MCU ESP 8266
Node adalah board berbasis mikrokontroler atau papan rangkaian elektronik
open source. Alat ini dapat memonitor dan mengontrol sebuah perangkat, yang
mana pada Node MCU ini terdapat komponen modul wifi ESP8266 didalamnya.
Sehingga menjadi pilihan yang tepat untuk menjadi mikrokontroler Internet Of
Things (IOT). [3]
ESP8266 merupakan modul wifi yang berfungsi sebagai perangkat
tambahan mikrokontroler seperti Arduino agar dapat terhubung langsung dengan
wifi dan membuat koneksi TCP/IP. Modul WiFi serbaguna ini sudah bersifat SoC
(System on Chip), sehingga kita bisa melakukan programming langsung
ke ESP8266 tanpa memerlukan mikrokontroller tambahan. Kelebihan lainnya,
ESP8266 ini dapat menjalankan peran sebagai adhoc akses poin maupun klien
sekaligus. [4]
Chip ini menawarkan solusi networking Wi-Fi yang lengkap dan menyatu,
yang dapat digunakan sebagai penyedia aplikasi atau untuk memisahkan semua
fungsi networking Wi-Fi ke pemproses aplikasi lainnya. ESP8266 memiliki
kemampuan on-board prosesing dan storage yang memungkinkan chip tersebut
untuk diintegrasikan dengan sensor-sensor atau dengan aplikasi alat tertentu
melalui pin input output hanya dengan pemograman singkat. [5]

Gambar 2.1 Node MCU ESP8266


Sumber : www.nyebarilmu.com

6
7

2.1.2 Spesifikasi Node MCU ESP 8266


Tabel 2.1 Spesifikasi Node MCU ESP8266 [6]
Komponen Spesifikasi
Chip Mikrokontroler ESP8266-12E
Tegangan Operasional 3.3 V
Tegangan Input 7V-12V
WiFi 24 GHz, Mendukung mode keamanan
WPA/WPA2
Pin GPIO 16 Buah
Pin Analog Imput 1 Buah
Pin Control EN dan RST, pin dan tombok reset
Pin Power Micro-USB : Node MCU dapat
didukung melalui port USB.
GND : Pin Ground
Vin : External Power Supply
Pin SPI 4 Buah Pin mendukung komunikasi SPI
Pin UART Node MCU memiliki dua interface
UART, salah satunya UART1
digunakan untuk mengunggah firmware
atau program.
Pin I2C Memiliki pin fungsional support I2C
Antena Memiliki PCB antena internal
Flash Memory 4Mb
SRAM 64 Kb
Clock Speed 80 Mhz
Panjang 4.83 cm
Lebar 2.54 cm
Berat 7g
8

2.2 Pulse Oximeter Sensor MAX 30100


Pulse Oximeter MAX30100 adalah perangkat yang mengintegrasikan pulse
oximetry, pemantauan sinyal detak jantung dan kandungan oksigen dalam darah.
Perangkat ini memiliki 2 buah LED dan 1 buah photodiode dan bekerja dengan
catu daya 1.8V dan 3.5V serta dapat dimatikan melalui perangkat lunak dengan
arus standby yang dapat diabaikan sehingga memungkinkan catu daya untuk tetap
terhubung setiap saat.
Untuk pengukuran kadar oksigen di dalam darah, Oximeter bekerja dengan
memanfaatkan denyut alami aliran darah di dalam arteri dan sifat hemoglobin
yang mampu menyerap cahaya. Dimana cahaya infra merah akan lebih banyak
diserap oleh hemoglobin yang lebih kaya akan oksigen sedangkan cahaya merah
akan diserap oleh hemoglobin yang tidak memiliki oksigen. Nilai yang telah
dideteksi selanjutnya digunakan untuk menentukan jumlah oksigen di dalam
darah. Beberapa fitur Sensor MAX30100 Pulse Oximeter adalah kemampuannya
mengkonsumsi daya yang sangat rendah (beroperasi dari 1.8V dan 3.5V), arus
shutdown ultranya rendah (0.7μA detik), dan kemampuan output data yang sangat
cepat. [7]

Gambar 2.2 Sensor MAX30100


Sumber : components101.com
9

2.2.1 Spesifikasi Sensor MAX 30100


Tabel 2.2 Spesifikasi Sensor MAX30100
Pin Spesifikasi
Vin Power Input 1,8 – 5,5 V
SCL IIC-SCL
SDA IIC-SDA
INT MAX30100 INT
IRD MAX30100 IR_DRV
RD MAX30100 R_DRV
GND Ground

2.3 Liquid Crystal Display (LCD)


Liquid Crystal Display (LCD) merupakan salah satu komponen elektronika
yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf, atau grafik. LCD
membutuhkan tegangan dan daya yang kecil sehingga sering digunakan untuk
aplikasi pada kalkulator, arloji digital, dan instrumen elektronik seperti multimeter
digital. LCD memanfaatkan silikon dan galium dalam bentuk kristal cair sebagai
pemendar cahaya. Pada layar LCD, setiap matrik adalah susunan dua dimensi
piksel yang dibagi dalam baris dan kolom. Dengan demikian, setiap pertemuan
baris dan kolom terdiri dari LED pada bidang latar (backplane), yang merupakan
lempengan kaca bagian belakang dengan sisi dalam yang ditutupi oleh lapisan
elektroda transparan. Dalam keadaan normal, cairan yang digunakan memiliki
warna cerah. [8]
10

Berikut ini penjelasan mengenai pin-pin yang ada pada LCD melalui
tabel 2.3 adalah sebagai berikut. [8]
No Kaki/Pin Nama Keterangan
1 VCC +5 V
2 GND 0V
3 VEE Tegangan Kontras LCD
4 RS Register Select
5 R/W 1 = Read, 0 = Write
6 E Enable Clock LCD
7 D0 Data Bus 0
8 D1 Data Bus 1
9 D2 Data Bus 2
10 D3 Data Bus 3
11 D4 Data Bus 4
12 D5 Data Bus 5
13 D6 Data Bus 6
14 D7 Data Bus 7
15 Anoda Tegangan backlight Positif
16 Katoda Tegangan backlight Negatif

Gambar 2.3 Liquid Crystal Display (LCD) 16 x 2


Sumber : Indonesia.alibaba.com 11

2.4 Fingerprint
Fingerprint adalah sebuah alat elektronik yang menerapkan sensor scanning
untuk mengetahui sidik jari seseorang guna keperluan verifikasi identitas.
Sensor Fingerprint seperti ini digunakan pada beberapa peralatan elektronik
seperti smartphone, pintu masuk, alat absensi karyawan dan berbagai macam
peralatan elektronik yang membutuhkan tingkat keamanan yang tinggi, dan hanya
bisa diakses oleh orang-orang tertentu saja. Sebelum sensor fingerprint
ditemukan, dahulu sebuah data diamankan dengan menggunakan password atau
ID, ada juga yang menggunakan pola guna mengamankan suatu data. [9]
Secara sederhana cara kerja sensor fingerprint adalah dengan merekam dan
membaca sidik jari sesorang. Maka sebelum menggunakan alat fingerprint untuk
berbagai kebutuhan, hal yang pertama kita perlu lakukan adalah merekam pola
sidik jari penggunanya terlebih dahulu. Perekaman dilakukan agar alat sensor
fingerprint dapat mengenali sidik jari, kemudian mencocokan data atau
melakukan identifikasi penggunanya. [9]
Seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.4 sebagai berikut.

Gambar 2.4 Fingerprint


Sumber : eprints.sinus.ac.id

2.5 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja
buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan
yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus
sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau
keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan
dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan
12

diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan


menghasilkan suara. Buzzer ini digunakan sebagai indikator (alarm). [9]

Gambar 2.5 Buzzer


Sumber : belajaronline.net

2.6 IC LM2596
IC LM2596 adalah IC monolitik merupakan komponen utama dalam
rangkaian step down DC power supply, komponen ini menyediakan semua fungsi
aktif untuk regulator switching step-down (buck), beban arus maksimal yang
dapat dilewatkan pada komponen ini adalah 3A. [11]
Gambar dibawah adalah contoh modul jadi regulator variable dc power
supply yang menggunakan IC LM2596 sebagai komponen utamanya. Kita dapat
melihat beberapa komponen pendukung yang menyertai modul tersebut, serta
sebuah trimpot atau potensiometer untuk mengatur besaran tegangan output dari
regulator LM2596. [11]

13
Gambar 2.6 IC LM2596
Sumber : https://rangkaianelektronika.info/

2.7 Arduino IDE


IDE merupakan kependekan dari Integrated Development Environment atau
secara bahasa mudahnya merupakan lingkungan terintegrasi yang digunakan
untuk melakukan pengembangan. Disebut sebuah lingkungan karena melalui
software inilah Arduino dilakukan pemrograman untuk melakukan fungsi-fungsi
yang dibenamkan melalui sintaks pemrograman. Arduino menggunakan bahasa
pemrograman sendiri yang menyerupai bahasa C.
Bahasa pemrograman Arduino (sketch) sudah dilakukan perubahan untuk
memudahkan pemula dalam melakukan pemrograman dari bahasa aslinya.
Sebelum dijual ke pasaran IC mikrokontroler Arduio telah ditanamkan suatu
program bernama bootloader yang berfungsi sebagai penengah antara compiler
Arduino dengan mikrokontroler. [12]

Gambar 2.7 Logo Arduino


Sumber : https://www.arduino.cc

2.8 Aplikasi BLYNK


Blynk adalah platform untuk IOS atau ANDROID yang digunakan untuk
mengendalikan module arduino,Rasbery Pi, Wemos dan module sejenisnya
melalui internet. Aplikasi ini sangat mudah digunakan bagi orang yang masih
awam. Aplikasi ini memiliki banyak fitur yang memudahkan pengguna dalam
memakainya. Cara membuat projek di aplikasi ini sangat gampang, tidak sampai 5
menit yaitu dengan cara drag and drop. Blynk tidak terkait dengan module atau
papan tertentu. Dari aplikasi inilah kita dapat mengontrol apapun dari jarak jauh
14

dimana pun kita berada dengan catatan terhubung dengan internet. Hal inilah yang
disebut dengan IOT (Internet Of Things).
Aplikasi Blynk memiliki 3 komponen utama.yaitu Aplikasi, Server, dan
Libraries. Blynk server berfungsi untuk menangani semua komunikasi diantara
smartphone dan hardware. Widget yang tersedia pada Blynk diantaranya adalah
Button, Value Display, History Graph, Twitter, dan Email. Blynk tidak terikat
dengan beberapa jenis mikrokontroller namun harus didukung hardware yang
dipilih. NodeMCU dikontrol dengan Internet melalui WiFi,chip ESP8266, Blynk
akan dibuat online dan siap untuk Internet of Things. [13]

Gambar 2.8 Logo Aplikasi BYLNK


Sumber : bylnk.io
2.9 Internet Of Things (IoT)
Internet Of Things (IoT) adalah sebuah istilah yang muncul dengan
pengertian sebuah akses perangkat elektronik melalui media internet. Akses
perangkat tersebut terjadi akibat hubungan manusia dengan perangkat atau
perangkat dengan perangkat memalui memanfaatkan jaringan internet. Akses
perangkat tersebut terjadi karena keinginan untuk berbagi data, berbagi akses, dan
juga mempertimbangkan keamanan dalam aksesnya.
Menurut (Peter Waher, 2015), IoT dimanfaatkan sebagai media
pengembangan kecerdasan akses perangkat di dunia industry, di rumah tangga,
dan beberapa sector yang sangat luas dan beragam (contoh : sector keaman dan
transportasi). IoT dapat dikembangkan dengan media perangkat elektronika yang
15

umum seperti Arduino untuk keperluan yang spesifik (khusus). IoT juga dapat
dikembangkan aplikasi terpadu dengan sistem operasi android. [14]

Gambar 2.9 Ilustrasi dari Internet Of Things


Sumber : jojonomic.com

2.10 MySQL
MySQL atau My Structure Query Language adalah sebuah program
pembuat database yang bersifat open source, artinya siapa saja boleh
menggunakannya dan tidak dicekal. Saat kita mendengar open source kita ingat
dengan sistem operasai handal keturunan Unix yaitu Linux. MySQL juga
merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat
digunakan untuk aplikasi multi user. [15]

Gambar 2.10 Logo MySQL


Sumber : mysql.com
BAB III
RANCANG BANGUN ALAT

3.1 Alur Penelitian


Alur penelitian adalah strukturisasi kronologi prosedural yang dilakukan
dalam karya penelitian dan menjaga agar tetap bisa fokus pada masalah serta
memudahkan untuk mencapai tujuan penelitian. Berikut alur penelitian yang akan
dilakukan sebagai berikut :

Mulai

Studi Literatur

Perancangan Alat

Pembuatan Alat

Pengujian Alat

Pengambilan Data

Analisa Hasil Pengujian

Selesai

Gambar 3.1 Alur Penelitian


Sumber : Penulis

16
17

Penelitian ini dilakukan dengan menentukan judul dan mengetahui konsep


dan perancangan mengenai alat yang akan dibuat dari berbagai referensi,
dilanjutkan dengan pengumpulan data dan informasi terkait untuk pembuatan
proposal yang berisi rancangan awal serta spesifikasi alat dan komponen yang
akan digunakan. Setelah itu akan dilakukan proses perancangan alat berdasarkan
konsep yang sudah ditentukan dan dipahami. Dilanjutkan dengan pembuatan alat
pengukur detak jantung dan dilakukan pengujian terhadap alat tersebut
menggunakan beberapa sampel manusia yang akan dideteksi menggunakan pulse
sensor MAX30100. Lalu akan dilakukan pengambilan data berupa hasil uji
terhadap manusia dan dilakukan analisa terkait hasil uji pengukuran detak jantung
tersebut apakah detak jantung tersebut dalam batas wajar.
3.2 Tujuan Perancangan
Perancangan ini merupakan kegiatan dalam merancang dan merealisasikan
fungsi dari suatu alat dengan mempertimbangkan nilai lebih bagi pemakai.
Perancangan merupakan suatu tahapan yang sangat penting di dalam penyelesaian
laporan akhir. Pada perancangan dan pembuatan alat ini akan ditempuh beberapa
langkah awal. Langkah awal yang paling penting dalam perancangan adalah
membuat blok diagram, pembuatan skema rangkaian, dan pembuatan prototype.
Kemudian langkah selanjutnya adalah memilih komponen dan karakteristik yang
sesuai ke tahap akhir yaitu pembuatan mekanik. Untuk pemilihan komponen
diperlukan sheetbook yang dapat membantu dalam mengetahui spesifikasi dari
komponen yang akan digunakan agar diperoleh hasil perancangan yang baik.
Tujuan dari perancangan ini adalah untuk memperoleh rangkaian yang tepat
dan bekerja dengan baik melalui pertimbangan karakteristik dari komponen yang
digunakan. Perancangan ini juga sangat membantu dalam proses pemilihan
komponen-komponen yang digunakan untuk alat yang akan dibuat. Selain itu,
dengan adanya perancangan, tahap-tahap penyelesaian akan dapat dilaksanakan
dengan baik dan sistematik.
18

3.3 Perancangan Alat


Dalam proses pengerjaan perancangan alat terbagi menjadi dua bagian tahapan
sebagai berikut :
C.3.1 Perancangan Hardware
Perancangan hardware ini dibagi menjadi dua tahapan, yaitu :
C.3.1.1 Perancangan Elektronik
Perancangan elektronik yaitu perancangan mengenai semua tahapan yang
berhubungan dengan semua rangkaian alat. Langkah – langkah yang harus
dilakukan pada perancangan elektronik adalah sebagai berikut :
a. Membuat desain rangkaian.
b. Pemilihan bahan dan komponen
c. Perakitan alat
C.3.1.2 Perancangan Mekanik
Perancangan mekanik yaitu proses penyelesaian dari suatu alat yang
meliputi pembuatan mekanik alat untuk dapat mengoptimalkan tampilan dari alat
yang dibuat. Perancangan mekanik berupa pemasangan dan penyambungan alat
yang digunakan beserta perakitan didalam kotak akrilik.
C.3.2 Perancangan Software
Software yang digunakan dalam perancangan alat ini adalah sebagai berikut.
1. Arduino IDE
Arduino IDE merupakan sebuah singkatan dari (Integrated Developtment
Enviroenment), atau secara bahasa mudahnya merupakan lingkungan terintegrasi
yang digunakan untuk melakukan pengembangan. Arduino IDE dibuat dari
bahasa pemrograman JAVA. Arduino IDE juga dilengkapi dengan library C/C++
yang biasa disebut wiring yang membuat operasi input dan output menjadi lebih
mudah. Arduino IDE ini dikembangkan dari software processing yang dirombak
menjadi Arduino IDE khusus untuk pemrograman dengan Arduino. Program yang
ditulis dengan menggunaan Arduino Software (IDE) disebut sebagai sketch.

Anda mungkin juga menyukai