Anda di halaman 1dari 48

TUGAS AKHIR

ALAT PENDETEKSI IKAN

Disusun Oleh:
Nada Syifa Aura Grafilia Wibowo

NIM: 4122201055

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS TERAPAN


POLITEKNIK NEGERI BATAM
BATAM 201
DAFTAR ISI
Halaman

v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman

vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Melihat banyaknya perkembangan dibidang alat pencari ikan, salah satu alat pencari ikan

yaitu Fish Finder yang digunakan untuk mendeteksi ikan di dalam air. Alat ini dibuat untuk

mengatasi kesulitan dalam mencari ikan di dalam air. Jenis Fish Finder memang sudah banyak

terdapat di Indonesia dan pengembangannya sudah efisien tetapi biaya yang dibutuhkan sangat

besar. Fish Finder atau Alat Pendeteksi Ikan adalah suatu alat yang mekanismenya

menggunakan sensor pendeteksi dalam air yang dapat digunakan untuk mendeteksi ikan di

dalam air. Fish Finder yang ada saat ini menggunakan sensor sonar untuk mendeteksi ikan di

dalam air, dengan memanfaatkan tampilan LCD untuk mengetahui banyak atau tidaknya ikan,

tetapi kekurangannya adalah setiap benda yang lewat di bawah sensor itu dideteksi sebagai ikan.

Pada tugas akhir ini dibuat Alat Pendeteksi Ikan dengan menggunakan sensor sonar dari

Fish Finder Portable yang telah dirancang sebaik mungkin agar dapat mendeteksi ikan yang ada

di dalam air, untuk mengetahui ada tidaknya ikan di dalam air data yang diambil dari sensor

adalah data analog.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana merancang alat untuk mendeteksi ikan di dalam air

2. Bagaimana cara untuk mengetahui ada tidaknya ikan di dalam air

3. Apa tujuan pembuatan dan perancangan Tugas Akhir ini

4. Apakah Manfaat dari pembuatan alat ini

5. Data apa yang didapat diolah dari sensor

1.3. Tujuan dan Manfaat

1
1. Tujuan Pembuatan dan Perancangan Tugas Akhir

2. Membuat alat yang dapat mendeteksi ikan di dalam air

3. Manfaat Pembuatan dan Perancangan Tugas Akhir

4. Mempermudah dalam mengetahui ada tidaknya ikan di dalam air

1.4. Batasan Masalah

1. Sensor yang digunakan adalah Sensor sonar dari Fish Finder Portable.

2. Alat hanya dapat digunakan pada posisi tetap, tidak dapat bergerak.

3. Pengambilan data pada sensor sonar menggunakan wadah drum setinggi

1,01 meter.

4. Ikan terdeteksi apabila ikan berada dibawah sensor jika tidak maka ikan

tidak terdeteksi.

2
1.5. Metodologi

Dalam pembuatan laporan ini, penulis mendapat data dan informasi melalui

internet dan buku-buku yang dapat dijadikan referensi untuk membantu dalam

menyelesaikan penulisan laporan Tugas Akhir ini.

Sedangkan untuk mendapatkan data dari alat yang telah dikerjakan, penulis

menggunakan metode pengujian dan pengamatan, dengan cara melakukan

pengambilan data melalui alat ukur, pengetesan dengan program dan lain-lain. Hasil

akhir dari pengujian, penulis melakukan perbandingan antara teori dan analisa

praktek.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan merupakan bagian dari penulisan laporan yang

mempunyai tujuan untuk mempermudah pembaca terhadap pemahaman isi yang

terkandung didalamnya, hal ini untuk menghindari kesalahan penafsiran.

Penulisan laporan ini dikelompokkan menjadi beberapa bagian antara

lain: BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan pendahuluan berisikan latar belakang, tujuan dan

manfaat, batasan masalah, metodologi, rumusan masalah dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori penunjang atau dasar yang diperoleh

dari referensi-referensi yang dipublikasikan secara resmi baik berupa

buku teks, makalah, jurnal, media massa atau PA sebelumnya yang

telah dilakukan sendiri atau orang lain.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang perencanaan secara detail bagian-bagian


3
sistem yang mulai dari proses desain, simulasi sampai dengan

implementasi lengkap dengan penjelasannya, parameter - parameter

sistem, blok diagram atau flow chart sub sistem, flow chart proses

pekerjaan dan hal - hal lain yang berhubungan dengan proses

perencanaan.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Bab ini menjelaskan pengujian yang didapat misalnya grafik dari hasil

simulasi, spesifikasi alat yang dibuat, nilai parameter yang sudah

diukur atau disimulasikan, dan lain sebagainya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan tentang hasil analisa dan keluaran yang didapat.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Arduino

Arduino adalah kombinasi perangkat keras dan lunak open source berbasis

mikrokontroler sebagai sarana pengembangan elektronika yang fleksibel dan

mudah digunakan. Arduino ditujukan untuk seniman, desainer, hobis dan siapa

saja yang tertarik untuk menciptakan perangkat/produk yang bersifat interaktif.

Nama Arduino merujuk pada 3 hal yaitu : Perangkat keras berupa papan

pengembangan berbasis mikrokontroler AVR ATMega. Terdapat banyak sekali

variasi papan Arduino yang dapat digunakan, baik produk resmi dari Arduino,

produk hasil kloning, produk modifikasi maupun papan Arduino yang dapat

dibuat sendiri menggunakan PCB (Printed Circuit Board) maupun breadboard.

Perangkat lunak sebagai alat bantu pemrograman atau yang sering disebut sebagai

IDE (Integrated Development Environment).

Dengan menggunakan perangkat lunak Arduino kita dapat menuliskan

program (disebut sketches), mengecek apakah terdapat kesalahan pemrograman

hingga mengisikan program ke mikrokontroler pada papan Arduino. Pada

perangkat lunak inilah terjadi proses compiling, yaitu konversi dari program yang

kita tulis menjadi kode-kode yang dapat dimengerti oleh mikrokontroler.

Perangkat lunak IDE Arduino ini dikembangkan berdasarkan perangkat lunak

open source Processing yang banyak digunakan untuk menghasilkan program

perangkat lunak interaktif pada PC. Bahasa pemrograman Arduino yang berbasis

bahasa C dan merupakan pengembangan dari bahasa pemrograman Wiring.

Arduino dikembangkan oleh beberapa orang dengan tujuan utama yaitu untuk

5
menyederhanakan pengembangan perangkat/produk interaktif dengan cara

menyederhanakan bahasa pemrograman yang digunakan dan menyediakan

kontroler yang dapat dengan mudah digunakan untuk banyak aplikasi umum,

namun masih cukup memadai digunakan untuk menunjang aplikasi yang lebih

kompleks. Beberapa kelebihan arduino bila dibandingkan dengan development

board yang lain adalah :

1. Murah. Board arduino relatif lebih murah bila dibandingkan dengan board

mikrokontroller yang sajenisnya. Bahkan arduino juga dapat dibuat sendiri

dengan menggunakan perlengkapan standard sehingga harganya dapat

jauh lebih murah.

2. Cross Platform. Perangkat lunak arduino dapat dijalankan di Linux, Mac,

dan windows. Platform yang lain kebanyakan hanya dapat berjalan di

Windows

3. Lingkungan pemograman yang sederhana dan mudah, bahkan untuk

pengguna yang awam terhadap mikrokontroller.

4. Open Source software dan hardware. Bahasa pemograman di arduino

dibangun berdasarkan bahasa pemograman AVR C sehingga penggalan

kode AVR-C dapat dimasukkan kedalam program arduino yang akan

dibuat. Perangkat keras arduino dilepas dengan menggunakan Creative

Common License sehingga bila kita perlukan kita akan dapat mengubah

perangkat keras sesuai dengan kebutuhan. Pengguna awam juga dapat

membuat versi tersendiri dari arduino sehingga dapat memahami cara

kerja dari arduino dan pada akhirnya akan dapat menghemat biaya

6
2.1.1 Hardware Arduino

www.arduino.cc
Gambar 2.1 Hardware Arduino

Pada arduino memiliki beberapa konfigurasi sebagai berikut :

1. Digital Input / Output

Digital Input / Output atau digital pin adalah pin-pin untuk

menghubungkan Arduino dengan komponen atau rangkaian digital.

Misalnya kalau ingin membuat LED berkedip, LED tersebut bisa

dipasang pada salah satu pin I/O digital dan ground. Komponen lain

yang menghasilkan output digital atau menerima input digital, dapat

disambungkan pada pin digital ini.

2. USB Jack

USB Jack adalah soket untuk kabel USB yang disambungkan ke

komputer atau laptop. Berfungsi untuk mengirimkan program ke

Arduino dan juga sebagai port komunikasi serial dari arduino ke

komputer. [1]

5
3. Analog Input

Analog Input atau analog pin adalah pin-pin yang berfungsi untuk

menerima sinyal dari komponen atau rangkaian analog. Misalnya dari

potensiometer, sensor suhu, sensor cahaya, dan sebagainya.

4. Power Pins

Power Pin adalah pin yang memberikan tegangan untuk komponen atau

rangkaian yang dihubungkan dengan Arduino. Pada bagian Power Pin

ini terdapat juga pin Vin dan Reset. Vin digunakan untuk memberikan

tegangan langsung kepada Arduino tanpa melalui tegangan USB atau

adaptor. Reset adalah pin untuk memberikan sinyal reset melaui tombol

atau rangkaian eksternal.

5. Power Jack

Power Jack digunakan untuk mensuplai Arduino dengan tegangan dari

baterai/adaptor 9V pada saat Arduino sedang tidak disambungkan ke

komputer. Kalau Arduino sedang disambungkan ke komputer melalui

USB, Arduino mendapatkan suplai tegangan dari USB, jadi tidak perlu

memasang baterai/adaptor saat memprogram Arduino.

2.1.2 Software Arduino

Software Arduino ini dapat di-install diberbagai operating system

(OS) seperti : LINUX, Mac OS, Windows. [2] Software IDE Arduino

terdiri dari tiga bagian :

1. Editor program, untuk menulis dan mengedit program dalam bahasa

5
processing. Listing program pada arduino disebut sketch.

2. Compiler, modul yang berfungsi mengubah bahasa processing (kode

program) kedalam kode biner karena kode biner adalah satu-satunya

bahasa program yang dipahami oleh mikrokontroller.

3. Uploader, modul yang berfungsi memasukkan kode biner kedalam

memori mikrokontroller.

Struktur perintah pada arduino secara garis besar terdiri dari 2 (dua)

bagian yaitu void setup dan void loop. Void setup berisi perintah yang akan

dieksekusi hanya satu kali sejak arduino dihidupkan sedangkan void loop

berisi perintah yang akan dieksekusi berulang-ulang selama arduino

dinyalakan.

www.ardunio.cc
Gambar 2.2 Sketch Software Arduino

5
2.2. LCD Karakter 16 x 2
LCD (Liquid Crystal Display) adalah sebuah alat yang berfungsi

untuk menampilkan huruf, angka atau symbol - simbol tertentu. Tipe LCD

yang sering digunakan adalah LCD 16 x 2 (16 kolom 2 baris) dan LCD 20 x 2

(20 kolom 2 baris). Dalam pengoperasian LCD ada tiga buah line control,

yaitu line EN, line RS, dan line RW. Jika LCD dioperasikan sebagai mode 4

bit, maka diperlukan 7 buah line (3 line control dan 4 data bus). Sedangkan

jika dioperasikan sebagai 8 mode bit diperlukan 11 buah line (3 line control dan

8 data bus).

www.arduino.cc
Gambar 2.3 LCD Karakter 16 x 2

Pada Gambar 2.4 dapat dilihat konfigurasi pin pada LCD di Arduino. Konfigurasi

pin yang digunakan dari LCD ke Arduino hanya 8 pin meliputi pin 12, 11, 5, 4, 3, 2,

Gnd dan Vcc. Untuk konfigurasi pin LCD dapat dilihat pada Tabel 2.1. Pada umumnya

terdapat dua jenis antarmuka yang dapat digunakan dalam pengendalian LCD karakter

4 bit dan 8 bit. Modus 4 bit membutuhkan tujuh input atau output pin dari Arduino,

sementara mode 8 bit memerlukan sebelas pin.

6
www.arduino.cc
Gambar 2.4 Konfigurasi Pin LCD di Arduino

Tabel 2.1
Konfigurasi Pin LCD
Pin Nam Fungsi
No. a
1 Vss Ground
2 Vdd Positif supply
3 Vee Contrast
4 RS Register
Select
5 R/W Read/Write
6 EN Enable
7 DB0 Data Bus
8 DB1 Data Bus
9 DB2 Data Bus
10 DB3 Data Bus
11 DB4 Data Bus
12 DB5 Data Bus
13 DB6 Data Bus
14 DB7 Data Bus
15 A 4.2 V - 4.6 V
16 K 0V

7
Pin 1 dan 2 merupakan line power supply. Pin Vdd terhubung dengan positive

supply (5 V dc), dan Vss dengan 0 V supply atau ground. Pin 3 (Vee) adalah pin control

yang digunakan untuk mengatur ketajaman karakter yang tampil di LCD. Pin terhubung

dengan resistor variable. Pin 4 adalah line RS (Register Select). Saat RS low, data

yang ada di data bus diperlakukan sebagai instruksi khusus seperti: clear screen,

positioning cursor, dll. Saat RS high, data yang ada di data bus diperlakukan sebagai

karakter/teks yang kemudian ditampilkan ke LCD. [3]

Pin 5 adalah R/W (Read Write). Saat R/W low, data (instruksi/karakter) ditulis ke

LCD, sedangkan saat R/W high, digunakan untuk membaca data karakter atau status

informasi pada register LCD. Read status informasi busy flag menggunakan DB7

sebagai indikator. Jika DB7 high, maka operasi internal sedang berlangsung sehingga

belum boleh mengirim instruksi/karakter selanjutnya, sampai saat DB7 low. [3]

Pin 6 adalah line EN (enable). Line kontrol ini digunakan untuk memberi informasi

pada LCD bahwa sedang mengirimkannya suatu data dengan melakukan transisi dari 1-

0. [3]

2.1 Sensor Sonar Fish Finder Portable

Sensor Sonar Fish Finder Portable merupakan sensor utama yang berfungsi

untuk mendeteksi ikan di dalam air. Sensor ini merupakan jenis sensor ultrasonik.

Memiliki jarak berkisar 0,7 m – 100 m.[4] Sensor ini terdiri dari 2 pin yaitu I/O

pin, dan Vss. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.5.
www. wholecheap.com
Gambar 2.5 konfigurasi pin sensor sonar di
Arduin

Keterangan untuk spesifikasi sensor dapat dilihat dibawah ini :

1. Panjang kabel 9 meter. [4]


2. Sonar Beam Angle : 45 Degrees (200 Khz) [4]
3. Kisaran kedalaman 0,7 m – 100 m (2ft to 328ft) [4]
4. Operating Temperature : -20 C to 70 C (-4 F to 158 F) [4]

Prinsip kerja sensor sonar Fish Finder Portable ini memiliki fungsi

transmitter dan receiver dimana pada saat transmitter memancarkan gelombang

ultrasonik di dalam air dengan Beam Angel nya 45 derajat dan saat ada benda

yang lewat dibawah sensor maka gelombang ultrasonik akan dikirim kembali ke

receiver. Sensor ini prinsip kerja pembacaannya sama dengan sensor ultrasonik

yang lainnya tetapi perbedaannya adalah sensor ini berfungsi di dalam air.

Pengambilan data jarak pada sensor menggunakan drum setinggi 1,01 meter dan

meteran untuk mengetahui jarak kedalaman air.


2.2 Baterai

Baterai yang digunakan pada Alat Pendeteksi Ikan terdapat satu buah. Yang

berfungsi untuk mensuplai mikrokontroller dan sensor. Untuk mensuplai

mikrokontroller dan sensor, penulis menggunakan baterai jenis LiPo 7,4 Volt 1,3

ampere.

Gambar 2.6 Baterai LiPo 7,4 Volt 1,3 ampere

Baterai lipo ini memiliki discharge rate yang dilambangkan dengan C. seperti

pada baterai tertera nilai 15 C. Arti dari lambang C menyatakan seberapa cepat

sebuah baterai dapat dikosongkan secara aman. Jika baterai yang digunakan

sekarang memiliki rating 15 C maka baterai ini dapat menahan beban maksimum

15 kali dari besar arus yang dikeluarkannya.[5]

Arus maksimum lipo 7,4 V 1300 mAh 15 C = 1300 mAh x 15 C = 19500 mA

= 19,5 A. Dalam semenit maka rata-rata baterai LiPo dapat mengeluarkan arus

sebesar 19,5 A / 60 menit = 0,325 A/menit. Jika baterai digunakan dengan arus

maksimum maka baterai akan habis dalam waktu 1300 mAh / 19500 mA = 0,06

hour atau sama dengan 3,6 menit. [5]

11
BAB III
PERANCANGAN PEMODELAN SISTEM

3.1 Deskripsi Umum

Perancangan pada sistem proyek akhir ini memuat keseluruhan proses dan

bagian dari alat secara garis besar. Perancangan keseluruhan bertujuan sebagai

acuan pembuatan alat agar dapat direalisasikan, hal tersebut tergambar dalam

diagram blok pada Gambar 3.1.

LCD

Sensor Sonar Fish Finder Potrable MikroKontroler

Tombol Menu
- Start/STOP

- Reset

- On/Off

Gambar 3.1 Blok diagram Alat Pendeteksi ikan

Untuk mulai penggunaan Alat Pendeteksi Ikan yang pertama kali kita lakukan

adalah menekan tombol ON/OFF untuk menyalakan alat ini, sehingga pada LCD

akan muncul kalimat “Tekan START”. Tombol START berfungsi sebagai

indikator untuk memulai pendeteksian, pada pendeteksian digunakan sensor sonar

Fish Finder Potrable yang berfungsi untuk mendeteksi ada atau tidaknya ikan di

dalam air, untuk mengetahui ada atau tidaknya ikan dilihat dari data yang terbaca

dari sensor. Untuk mengetahui perbedaan dari ikan dengan benda yang lewat di
12
dalam air yaitu akan dibaca dari pembacaan data pada sensor. Pembacaan data

dari sensor akan dikirim ke mikrokontroller kemudian data yang terbaca akan

ditampilkan di LCD. Setelah selesai mengetahui ada atau tidaknya ikan di dalam

air maka tampilan pada LCD akan kembali ke awal.

1.
2.
3.
3.1.
3.2. Perancangan Elektronika

Perancangan elektronik dibutuhkan untuk menjalankan sistem yang sudah

dibuat, pada perancangan elektronik terdapat beberapa unit rangkaian yang

bekerja dalam satu sistem dan saling berkaitan. Sistem elektronika yang

digunakan berupa board arduino duemilanove sebagai minimum sistem, LCD

sebagai tampilan hasil pendeteksian, dan Sensor Sonar Fish Finder Portable

sebagai pendeteksi.

3.1.1 Minimum sistem Arduino Duemilanove

Minimum sistem yang digunakan pada tugas akhir ini menggunakan

Arduino duemilanove dengan konfigurasi board sebagai berikut :

13
Gambar 3.2 Skematik Rangkaian Arduino
Duemilanove

14
Input / Output Arduino Duemilanove yang digunakan :

- Tombol Reset : Pin Reset dan Pin Gnd

- Tombol ON/OFF : Pin Vin dan Pin Gnd

- Supply 5 volt : Pin 5V

- Ground : Pin Gnd

- Sensor sonar : Pin A0 dan Pin Gnd

- LCD : Pin Digital 12, 11, 5, 4, 3, 2 dan Pin Gnd & 5V

- Tombol START : Pin Digital 7 dan Pin Gnd

3.1.1 Rangkaian LCD

Rangkaian pada Gambar 3.3 digunakan sebagai rangkaian pendukung

LCD yang berfungsi mengatur kontras cahaya dan pengaman LCD. Berikut

gambar skematik rangkaian :

Gambar 3.3 Rangkaian LCD

15
Daftar komponen yang digunakan :

Komponen Jumlah
Trimpot 10K 1
Header Male 1
Header Female 1

Tabel 3.1
Komponen Rangkaian LCD

3.1.2 Sensor Sonar Fish Finder Portable

Sensor sonar digunakan untuk mendeteksi ikan di dalam air. Konfigurasi

pin sensor sonar Fish Finder Portable adalah :

Merah : Data Analog

Hitam : GND

Pada kit sensor ini terdapat dua pin, pin yang satu berfungsi sebagai ground

dan satu pin yang lain sebagai sinyal input ke mikrokontroller.

Adapun konfigurasi pin dengan mikrokontroller dapat dilihat pada Gambar 3.3.

Gambar 3.4 Jalur pin Sensor Sonar Fish


Finder Potrable

16
Untuk perancangan pengujian pengambilan data pada sensor sonar ini

menggunakan Pin Analog pada A0 Arduino dan Ground seperti terlihat pada

Gambar 3.4, kemudian untuk mengetahui data yang keluar menggunakan serial

monitor pada software Arduino. Cara pengambilan data pada sensor ini

menggunakan wadah drum yang diisi dengan air. Ukuran tinggi air disesuaikan

dengan tinggi drum yang digunakan. Drum yang digunakan memiliki tinggi

1,01 meter atau 101 cm. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.5

dan Gambar 3.6.

Gambar 3.5 Bentuk drum yang digunakan

Tinggi drum 101 CM

Gambar 3.6 Tinggi drum yang digunakan

17
Untuk ketinggian air yang diisi pada drum adalah 1 meter atau 100 cm tinggi

air. Dapat dilihat pada Gambar 3.7.

Tinggi air 100 CM

Gambar 3.7 Tinggi air pada drum

Sensor yang digunakan menggunakan pelampung untuk dapat mengapung


didalam air dan pelampung yang digunakan memiliki jarak dengan sensor
sepanjang 16 cm dikarenakan pada buku panduan Fish Finder Portable , jarak
sensor dengan jarak pelampung adalah 15 cm – 22 cm. Dapat dilihat pada
Gambar 3.8.

Gambar 3.8 Jarak sensor dengan pelampung

18
3.3. Perancangan Mekanik

Alat pendeteksi ikan yang dirancang menggunakan box hitam ukuran 17,5

cm x 11 cm sebagai penutup dan pelindung untuk rangkaian elektroniknya.

Bentuk desain mekanik dari Alat pendeteksi ikan ini dapat dilihat pada Gambar

3.9 dan untuk bentuk mekanik alat seluruhnya dapat dilihat pada Gambar 3.10.

LED
Push button

Gambar 3.9 Desain Mekanik Box

Pada Gambar 3.9 terlihat ada empat buah LED masing-masing berwarna merah,

kuning, hijau, dan biru kemudian ada tiga tombol push button dibawah LED yang

berwarna hijau, biru, dan merah. Fungsi dari tiap tombol sebagai berikut :

1. Tombol berwarna hijau berfungsi sebagai Reset.

2. Tombol berwarna biru berfungsi sebagai ON/OFF.

3. Tombol berwarna merah berfungsi sebagai START/STOP.

Gambar 3.10 Bentuk Mekanik Keseluruhan


19
3.4. Perancangan Program

Pada perancangan optimasi program menggunakan software Arduino. Bagian

yang dikendalikan dari sistem yang dikerjakan meliputi sensor, LCD dan fungsi

dari beberapa pushbutton. LCD berfungsi untuk menampilkan hasil dari kalkulasi

data sensor. Alat Pendeteksi Ikan dari awal hingga akhir. Proses yang dilakukan

adalah pertama menekan tombol ON/OFF pada tampilan alat untuk

menghidupkan alat, maka pada LCD akan tampil kalimat “Tekan START”,

kemudian jika Ya tekan start maka pada tampilan LCD akan tampil kalimat “Data

= ...”, pada tampilan LCD akan terus aktif mencari ada ikan atau tidak, jika tidak

ada ikan yang lewat maka untuk mengakhiri pemakaian alat dapat menekan STOP

agar proses pencarian ikan dihentikan.

20
START

Inisialisasi
Program

Tampilan LCD

“Tekan START”

Baca Tombol

Tekan
START

Tampilan LCD Tekan


STOP
“Data = ... “

Tampilan LCD
(Hasil Data) END

Gambar 3.11 Flow Chart Pemograman

21
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

4.1. PENGUJIAN
4.1.1 Arduino Duemilanove

www.arduino.cc
Gambar 4.1 Skematik Pengujian Data analog

Pengujian arduino dilakukan dengan mengambil contoh program

AnalogInOut Serial menggunakan potensiometer untuk mengatur naik

turunnya data analog dikarenakan pada pemograman sensor menggunakan data

analog. Berikut listing programnya :

const int analogInPin = A0; int

sensorValue = 0;

int outputValue = 0

void setup() { Serial.begin(9600);

void loop() {

sensorValue = analogRead(analogInPin); outputValue =

22
map(sensorValue, 0, 1023, 0, 255);

analogWrite(analogOutPin, outputValue);

Serial.print("sensor = " );

Serial.print(sensorValue);

Serial.print("\t output = ");

Serial.println(outputValue);

delay(10);
}

Setelah program di-upload akan terlihat pada serial monitor, data analog
dikontrol dengan menggunakan potensiometer dan data output yang didapat
adalah 0 – 255.

4.1.1 Sensor Sonar Fish Finder Portable

Gambar 4.2 Jalur Koneksi Sensor Sonar

Dalam proses pengujian sensor untuk mendapatkan jarak dari data analog di
dalam air yaitu menggunakan meteran dan drum. Jarak pembacaan dimulai dari
ketinggian 95 cm di dalam air sampai dengan jarak 0 cm dengan space jarak
pembacaan 5 cm. Lalu menggunakan program AnalogReadSerial untuk
membaca data analog pada sensor dan menggunakan serial monitor pada
software Arduino.
Berikut listing programnya :

void setup()
{
Serial.begin(9600);
}
void loop() {
int sensorValue = analogRead(A0);
Serial.println(sensorValue, DEC);
23
delay(500);
}

Tinggi Drum 101 Cm


Tinggi Air 100 Cm

Gambar 4.3 Pengambilan data dengan sensor

24
Tabel 4.1
Jarak Pembacaan Sensor

Jarak ( Cm ) Data Analog


95 Cm 113 – 114
90 Cm 107 - 108
85 Cm 103 – 104
80 Cm 98 – 99
75 Cm 95 – 96
70 Cm 91 – 92
65 Cm 91 – 92
60 Cm 90
55 Cm 86 – 87
50 Cm 86 – 87
45 Cm 87 – 88
40 Cm 89 – 90
35 Cm 83 – 84
30 Cm 83 – 84
25 Cm 83 – 84
20 Cm 83 – 84
15 Cm 83 – 84
10 Cm 83 – 84
5 Cm 83 – 84
0 Cm 84 – 85

Pada Tabel 4.1 bisa dilihat jarak pembacaan pada sensor dari dimulai dari 95
cm sampai dengan 0 cm dikarenakan untuk mengetahui stabil atau tidaknya
sensor dalam mengeluarkan data jika keluar dari jarak minimal 0,7 meter atau
70 cm.

Tinggi Drum 90 Cm
Tinggi Air 75 Cm

Gambar 4.4 Pengambilan data menggunakan ikan

25
Pada Gambar 4.3 merupakan pengujian pengambilan data menggunakan ikan dan
Tabel 4.2 menampilkan data analog yang berubah ketika kondisi ikan banyak dan
tidak ada ikan. Jumlah ikan banyak pada pengujian ini adalah lebih dari lima, dan
jika tidak ada ikan berarti kosong atau nol. Pada pengujian ini jarak sensor ke
dasar drum adalah 75 cm.

Tabel 4.2
Data pengujian dengan ikan

Kondisi Data Analog


Banyak Ikan 95 - 96
Tidak ada Ikan 95 - 96

Pada Tabel 4.2 data pengujian saat ada banyak ikan sama dengan data tidak ada
ikan.

4.1.2 Rangkaian LCD

Pengujian ini dilakukan untuk menguji kerja dari rangkaian LCD. Rangkaian
LCD dihubungkan dengan mikrokontroller. Program ini akan menampilkan
kalimat pembuka sebelum memasuki sistem kerja dari Alat Pendeteksi Ikan.
Berikut listing program untuk menguji LCD dengan menggunakan program.

#include <LiquidCrystal.h> LiquidCrystal


lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2); void setup()
{
lcd.begin(16, 2); lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(" ");
}
void loop()
{
lcd.setCursor(0,0); lcd.print("
STANBY ");
delay(1000);

while(1){
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print(" Tekan START ");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(" ");
}

Setelah program di-upload akan terlihat display pada LCD menampilkan


kalimat “STANBY” selama 1 detik kemudian menampilkan kalimat “Tekan
START” untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 4.5.

26
1 2

Gambar 4.5 Proses LCD menampilkan kalimat pembuka

4.2 ANALISA

Berdasarkan dari pengujian yang telah dilakukan didapatlah beberapa analisa yang
dapat disimpulkan sebagai berikut :

4.2.1 Sensor Sonar Fish Finder Portable

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada sensor, data analog yang
didapat dari sensor stabil jika jaraknya sesuai dengan spesifikasi dari sensor
yaitu mulai dari jarak minimal 70 cm – 100 meter. Dalam pengujian, data yang
diiambil mulai dari 95 cm – 0 cm. Data yang didapat dibuat dalam bentuk
grafik seperti pada Gambar 4.6.

160

DATA ANALOG
80
05 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95

JARAK ( CM )

Gambar 4.6 Grafik pembacaan data sensor


4.2.2 Rangkaian LCD

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, LCD dapat berfungsi dengan baik
dalam menampilkan hasil dan pengaturan kontras cahaya.

27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian dapat ditarik kesimpulan, beberapa hal diantaranya
adalah :
1. Pendeteksian di dalam air pada alat pendeteksi ikan ini menggunakan
sensor sonar Fish Finder Portable sebagai sensor untuk mendeteksi ikan
di dalam air.
2. Data keluaran pada sensor adalah data analog.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya ikan di dalam air didapat dari data yang
terbaca dari sensor yang dikirim ke mikrokontroller.
4. Data yang dikeluarkan sensor stabil jika jarak pembacaan 70 cm atau
lebih dari spesifikasi sensor.
5. Data yang dihasilkan pada pengujian banyak ikan sama seperti data saat
tidak ada ikan dikarenakan output dari sensor kurang dikuatkan.
5.2 Saran
Untuk sistem yang lebih baik kedepannya perlu ditambahkan beberapa hal
diantaranya adalah :
1. Masih diperlukannya kajian-kajian awal dan research untuk sensor yang
digunakan di dalam air.
2. Pembaharuan sensor yang lebih baik di dalam air agar dapat mendeteksi
keberadaan ikan disekitar.
3. Untuk dapat mendeteksi ikan lebih baik dan menghasilkan data yang
sesuai saat mendeteksi banyak ikan dapat melakukan riset menggunakan
rangkaian penguat IC LM1812 karena pada datasheetnya ada
hidroacoustic dan dapat melakukan pengujian dengan rangkaian KIT
dari Fish Finder Portable yang juga menggunakan IC LM2901 dan ada
rangkaian tambahan dari beberapa IC yang ada di KIT Fish Finder
Portable.

28
DAFTAR PUSTAKA

[1] Arduino [Online] Tersedia : www.arduino.cc , diakses tanggal 13 Juni 2012.

[2] Kelebihan Arduino [Online] Tersedia :


http://repository.upi.edu/operator/upload/s_d515_033006_chapter3.pdf ,
diakses tanggal 14 Juni 2012

[3] Budi Purwantoni, “Rancangan Bangun Saklar Otomatis Berbasis Waktu Untuk
Mengontrol Perangkat Elektronik Rumah Tangga dengan Mikrokontroller
ATmega8535”, Jurusan Teknik Telekomunikasi, Institut Teknologi Telkom, 2009.

[4] Sensor Sonar Fish Finder Portable [Online] Tersedia :


http://manado.olx.co.id/alat-pelacak-ikan-portable-fish-finder-iid-93211685,
diakses tanggal 1 Juni 2012.

[5] Adi Cahya, “Robot Cerdas Beroda Pemadam Api Barelang III”, Jurusan D3
Teknik Elektronika, Politeknik Negeri Batam 2011.

29
LAMPIRAN A
MAKALAH TUGAS AKHIR
ALAT PENDETEKSI IKAN
Yosua Okino*, Dessy Oktani**
*Penulis, Mahasiswa Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Negeri Batam
**Dosen Pembimbing, Staf Pengajar di Jurusan Teknik Elektronika
Politeknik Negeri Batam
Batam Polytechnics
Electrical Engineering study
Program
Parkway Street, Batam Centre, Batam 29461,
Indonesia E-mail: jozuokino@gmail.com,
dessy@polibatam.ac.id

Sensor Sonar, Atmega 328, Pemograman


Abstra Bahasa C.
k
I. Pendahuluan
Fish Finder atau Alat Pendeteksi
Ikan adalah alat yang digunakan A. Latar Belakang
untuk mendeteksi ikan yang ada di
Melihat banyaknya perkembangan dibidang
dalam air. Alat Pendeteksi Ikan yang
alat pencari ikan, salah satu alat pencari ikan
dirancang bertujuan untuk
yaitu Fish Finder yang digunakan untuk
mengetahui ikan di dalam air dan
mendeteksi ikan di dalam air. Alat ini dibuat
mengetahui banyak tidaknya ikan di
dalam air.

Alat Pendeteksi Ikan yang dirancang


menggunakan sensor sonar dari Fish
Finder Potable, alat ini dapat
mendeteksi ikan di dalam air. Alat
Pendeteksi Ikan menggunakan sensor
sonar dari Fish Finder Potable
sebagai sensor, dan LCD untuk
menampilkan hasil dari pembacaan
data. Atmega 328 merupakan
controller yang digunakan, dengan
menggunakan pemograman bahasa C
di Arduino dalam memprogramnya
Alat Pendeteksi Ikan ini dapat
menampilkan hasil dari pendeteksian
ikan di dalam air.

Hasil dari tugas akhir ini yaitu dapat


mendeteksi ada tidaknya ikan di
dalam air, untuk mengetahui ada
tidaknya ikan di dalam air dilihat dari
data sensor yang terbaca dalam
pendeteksian.

Kata kunci : Fish Finder, LCD,


?
untuk mengatasi kesulitan 5. Data apa yang didapat diolah
dalam mencari ikan di dalam dari sensor ?
air. Jenis Fish Finder
memang sudah banyak
terdapat di Indonesia dan
pengembangannya sudah
efisien tetapi biaya yang
dibutuhkan sangat besar.
Fish Finder atau Alat
Pendeteksi Ikan adalah suatu
alat yang mekanismenya
menggunakan sensor
pendeteksi dalam air yang
dapat digunakan untuk
mendeteksi ikan di dalam
air. Fish Finder yang ada
saat ini menggunakan sensor
sonar untuk mendeteksi ikan
di dalam air, dengan
memanfaatkan tampilan
LCD untuk mengetahui
banyak atau tidaknya ikan,
tetapi kekurangannya adalah
setiap benda yang lewat di
bawah sensor itu dideteksi
sebagai ikan.

Pada tugas akhir ini dibuat


Alat Pendeteksi Ikan dengan
menggunakan sensor sonar
dari Fish Finder Portable
yang telah dirancang sebaik
mungkin agar dapat
mendeteksi ikan yang ada di
dalam air, untuk mengetahui
ada tidaknya ikan di dalam
air data yang diambil dari
sensor adalah data analog.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana merancang
alat untuk
mendeteksi ikan di
dalam air ?
2. Bagaimana cara untuk
mengetahui ada
tidaknya ikan di dalam
air ?
3. Apa tujuan pembuatan
dan perancangan Tugas
Akhir ini ?
4. Apakah Manfaat dari pembuatan
alat ini
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan Pembuatan dan
Perancangan Tugas Akhir :
Membuat alat yang dapat mendeteksi
ikan di dalam air.
Manfaat Pembuatan dan www.ardunio.cc
Perancangan Tugas Akhir : Gambar 1 : Hardware
Mempermudah dalam Arduino
mengetahui
ada tidaknya ikan di b. LCD Karakter 16 x 2
dalam air. LCD (Liquid Crystal Display) adalah sebuah
alat yang berfungsi untuk menampilkan
D. Batasan Masalah huruf, angka atau simbol-simbol tertentu.
1. Sensor yang digunakan adalah
Sensor sonar dari Fish Finder
Portable.
2. Alat hanya dapat digunakan pada
posisi tetap, tidak dapat bergerak.
3. Pengambilan data pada sensor
sonar menggunakan wadah drum
setinggi 1,01 meter.
4. Ikan terdeteksi apabila ikan
berada dibawah sensor jika tidak
maka ikan tidak terdeteksi

II. Landasan Teori


a. Arduino
Arduino adalah kombinasi perangkat
keras dan lunak open source berbasis
mikrokontroler sebagai
sarana
pengembangan elektronika yang
fleksibel dan mudah digunakan.
Arduino ditujukan untuk seniman,
desainer, hobiis dan siapa saja yang
tertarik untuk menciptakan
perangkat/produk yang bersifat
interaktif. Nama Arduino merujuk
pada 3 hal yaitu : Perangkat keras
berupa papan pengembangan
berbasis mikrokontroler AVR
ATMega. [1]
Tipe LCD yang sering 2. Sonar Beam Angle : 45
digunakan adalah LCD 16 x Degrees (200 Khz) [4]
2 (16 kolom 2 baris) dan 3. Kisaran kedalaman 0,7 m – 100
LCD 20 x m (2ft to 328ft) [4]
2 (20 kolom 2 baris). Dalam 4. Operating Temperature : -20 C
pengoperasian LCD ada tiga to 70 C (-4 F to 158 F) [4]
buah line control, yaitu line
EN, line RS, dan line RW.
Jika LCD diperasikan
sebagai mode 4 bit, maka
diperlukan 7 buah line (3 line
control dan 4 data bus).
Sedangkan jika dioperasikan
sebagai 8 mode bit
diperlukan 11 buah line (3
line control dan 8 data bus).
[3]

www.ardunio.cc
Gambar 2 : LCD
Karakter 16 x 2
c. Sensor Sonar Fish Finder
Portable
Sensor Sonar Fish Finder
Portable merupakan sensor
utama yang berfungsi untuk
mendeteksi ikan didalam air.
Sensor ini merupakan jenis
sensor ultrasonik. Memiliki
jarak berkisar 0,7 m – 100
m.[4] Sensor ini terdiri dari 2
pin yaitu I/O pin, dan Vss.
Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 3.

www.
wholecheap.com
Gambar 3 :
Konfigurasi Pin
Sensor Infrared

Keterangan untuk spesifikasi


sensor dapat dilihat dibawah
ini :

1. Panjang kabel 9 meter. [4]


Prinsip kerja sensor sonar Fish dengan 3,6
Finder Portable ini memiliki fungsi menit. [5]
transmitter dan receiver dimana pada
saat transmitter memancarkan
gelombang ultrasonik didalam air Gambar 4 : Baterai LiPo 7,4 Volt 1,3
dengan Beam Angel nya 45 derajat ampere
dan saat ada benda yang lewat
dibawah sensor maka gelombang III. Perancangan Pemodelan Sistem
ultrasonik akan dikirim kembali ke
receiver. Sensor ini prinsip kerja Perancangan pada sistem proyek akhir ini
pembacaannya sama dengan sensor memuat keseluruhan proses dan bagian dari
ultrasonik yang lainnya tetapi
perbedaannya adalah sensor ini
berfungsi di dalam air.

d. Baterai

Baterai yang digunakan pada Alat


Pendeteksi Ikan terdapat satu buah.
Yang berfungsi untuk mensuplai
mikrokontroller dan sensor. Untuk
mensuplai mikrokontroller dan
sensor, penulis menggunakan baterai
jenis LiPo 7,4 Volt 1,3 ampere
seperti terlihat pada Gambar 4.

Baterai lipo ini memiliki discharge


rate yang dilambangkan dengan C.
seperti pada baterai tertera nilai 15 C.
Arti dari lambang C menyatakan
seberapa cepat sebuah baterai dapat
dikosongkan secara aman. Jika
baterai yang digunakan sekarang
memiliki rating 15 C maka baterai
ini dapat menahan beban maksimum
15 kali dari besar arus yang
dikeluarkannya.[5]

Arus maksimum lipo 7,4 V 1300


mAh 15 C = 1300 mAh x 15 C =
19500 mA = 19,5 A.
Dalam semenit maka rata-rata baterai
LiPo dapat mengeluarkan arus
sebesar 19,5 A / 60 menit = 0,325
A/menit. Jika baterai digunakan
dengan arus maksimum maka baterai
akan habis dalam waktu 1300 mAh /
19500 mA = 0,06 hour atau sama
alat secara garis besar.
Perancangan keseluruhan
bertujuan sebagai acuan
pembuatan alat agar dapat
direalisasikan, hal tersebut
tergambar dalam diagram
blok pada Gambar 5.

Gambar 5 :
Blok
diagram
Alat

Gambar 6 :
Flow Chart
Pemograman
1. Perangkat Keras
Pada perencanaan
pembuatan perangkat keras
ini membuat bagian yang
digunakan sebagai penutup
rangkaian elektronik dengan
menggunakan box 17,5 x 11
cm.

2. Perangkat Lunak
Pada perencanaan
pembuatan perangkat lunak
terdiri dari pembuatan
program untuk pembacaan
sensor, kemudian
menampilkan hasil dari
pembacaan sensor di LCD
karakter
16 x 2 serta pembuatan program dengan mikrokontroller yang telah
untuk memulai pembacaan dimasukkan program.
pendeteksian.
Dari hasil program yang dijalankan maka
IV. Pengujian dan Analisa Sistem
pada display LCD akan menampilkan kalimat
“STANBY” selama 1 detik kemudian
a. Pengujian Sensor
menampilkan kalimat “Tekan START” untuk
Pada pengujian sensor ini bertujuan
untuk mengetahui Jarak jangkauan
sensor dan data analog yang didapat.
Berikut table hasil percobaan.
TABEL 1
JARAK PEMBACAAN
SENSOR

Data Analog
Jarak ( Cm
)
95 Cm 113 – 114
90 Cm 107 - 108
85 Cm 103 – 104
80 Cm 98 – 99
75 Cm 95 – 96
70 Cm 91 – 92
65 Cm 91 – 92
60 Cm 90
55 Cm 86 – 87
50 Cm 86 – 87
45 Cm 87 – 88
40 Cm 89 – 90
35 Cm 83 – 84
30 Cm 83 – 84
25 Cm 83 – 84
20 Cm 83 – 84
15 Cm 83 – 84
10 Cm 83 – 84
5 83 – 84
Cm
0 84 – 85
Cm

TABEL 2
DATA PENGUJIAN
DENGAN IKAN

Kondisi Data
Analog
Banyak Ikan 95 - 96
Tidak ada 95 - 96
Ikan

b. Rangkaian LCD
Pengujian ini dilakukan untuk
menguji kerja dari rangkaian LCD.
Rangkaian LCD dihubungkan
lebih jelas dapat dilihat pada Gambar Finder Portable sebagai sensor
7. untuk mendeteksi ikan di dalam
air.

Gambar 7 : Proses
menampilkan kalimat

Analisa pengujian sistem


a. Sensor sonar Fish Finder Portable
Dari hasil pengujian yang
telah dilakukan pada sensor,
data analog yang didapat dari
sensor stabil jika jaraknya
sesuai dengan spesifikasi dari
sensor yaitu mulai dari jarak
minimal 70 cm – 100 meter.
Dalam pengujian, data yang
diiambil mulai dari 95 cm – 0
cm. Data yang didapat dibuat
dalam bentuk grafik seperti
pada Gambar 8.

Gambar 8 : Grafik pembacaan


data sensor
b. Rangkaian LCD

Dari hasil pengujian yang


telah dilakukan, LCD dapat
berfungsi dengan baik dalam
menampilkan hasil dan
pengaturan kontras cahaya.

V. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
Dari hasil pengujian dapat
ditarik kesimpulan, beberapa
hal diantaranya adalah :

1. Pendeteksian di dalam
air pada alat pendeteksi
ikan ini menggunakan
sensor sonar Fish
2. Data keluaran pada sensor 13 Juni 2012.
adalah data analog.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya [2] Kelebihan Arduino [Online] Tersedia :
ikan di dalam air didapat dari http://repository.upi.edu/operator/upload/
data yang terbaca dari sensor s_d515_033006_chapter3.pdf, diakses
yang dikirim ke mikrokontroller. tanggal 14 Juni 2012
4. Data yang dikeluarkan sensor
stabil jika jarak pembacaan 70 [3] Budi Purwantoni, “Rancangan Bangun
cm atau lebih dari spesifikasi Saklar Otomatis Berbasis Waktu Untuk
sensor.
5. Data yang dihasilkan pada
pengujian banyak ikan sama
seperti data saat tidak ada ikan
dikarenakan output dari sensor
kurang dikuatkan.

2. Saran
Untuk sistem yang lebih baik
kedepannya perlu ditambahkan
beberapa hal diantaranya adalah :

1. Masih diperlukannya kajian-


kajian awal dan research untuk
sensor yang digunakan di dalam
air.
2. Pembaharuan sensor yang lebih
baik di dalam air agar dapat
mendeteksi keberadaan ikan
disekitar.
3. Untuk dapat mendeteksi ikan
lebih baik dan menghasilkan
data yang sesuai saat mendeteksi
banyak ikan dapat melakukan
riset menggunakan rangkaian
penguat IC LM1812 karena pada
datasheetnya ada hidroacoustic
dan dapat melakukan pengujian
dengan rangkaian KIT dari Fish
Finder Portable yang juga
menggunakan IC LM2901 dan
ada rangkaian tambahan dari
beberapa IC yang ada di KIT
Fish Finder Portable.

VI. Daftar Pustaka


[1] Arduino [Online] Tersedia :
www.arduino.cc , diakses tanggal
Mengontrol Perangkat n penulis yaitu pada tahun 2003 lulus
Elektronik Rumah dari sekolah dasar swasta SD Sinar
Tangga dengan Timur. Kemudian melanjutkan
Mikrokontroller pendidikan di SMP Yos Sudarso
ATmega8535, Jurusan Batam Center dan lulus pada tahun
Teknik Telekomunikasi, 2006. Pada tahun 2009 lulus dari
Institut Teknologi SMK Batam Business School dengan
Telkom, 2009. Jurusan Teknik Komputer dan
Jaringan lalu melanjutkan ke
[4] Sensor Sonar Fish Politeknik Negeri Batam Program
Finder Portable [Online] D3 Jurusan Teknik Elektronika
Tersedia : konsentrasi Teknik Komputer, lulus
http://manado.olx.co.id/al tahun 2012.
at-pelacak-ikan
-portable-fish-finder-
iid-93211685,
diakses tanggal 1
Juni 2012.

[5] Adi Cahya, “Robot


Cerdas Beroda Pemadam
Api Barelang III”,
Jurusan D3 Teknik
Elektronika, Politeknik
Negeri Batam 2011.

VII. Biografi
Yosua
Okino,
lahir di
Batam
pada
tanggal 3
Desember
1991.
Status
penulis
adalah
kebangsaa
n
Indonesia
dan
beragama
kristen.
Adapun

riwayat
pendidika
LAMPIRAN B
DATA SHEET LCD 16 X 2

Anda mungkin juga menyukai