2. KARAKTERISTIK
Pembuatan suatu perangkat lunak berdasarkan logika sehingga berbeda – beda
dengan lainnya.
Perangkat lunak dikembangkan bukan dibuat oleh pabrik tertentu dan tidak
masal karena memerlukan perancangan yang baik.
Perangkat lunak tidak akan pernah usang karena selalu diperbaharui.
4.SOFTWARE ENGINEERING
Sofware Engineering adalah orang yang mampu memilih alat bantu dalam
perencanaan dan penerapan perangkat lunak, memiliki teknik menilai kualitas
perangkat lunak yang dihasilkan, mampu mengkoordinasi, mengontrol dan mengatur
pelaksanaan pekerjaan pembuatan perangkat lunak.
Tiga langkah kerja dari software engineering adalah :
1. Metoda
Metoda yang digunakan untuk membuat atau mengembangkan perangkat lunak,
mencakup :
Perencanaan proyek dan perkiraan.
Analisis keperluan sistim dan perangkat lunak.
Perancangan struktur data.
Arsitektur program.
Prosedur algoritma.
Coding.
Testing (Uji coba).
Pemeliharaan.
2. Alat Bantu
Digunakan untuk mendukung pelaksanaaan pengembangan atau pembuatan perangkat
lunak, berupa alat bantu manual dan alat bantu otomatis.
3. Prosedur
Mendefinisikan urutan pengerjaan dari metoda dan alat yang digunakan dalam
pemecahan atau pembuatan perangkat lunak.
System Development Life Cycle (SDLC) adalah pendekatan bertahap untuk melakukan analisa dan
membangun rancangan sistem dengan menggunakan siklus yang spesifik terhadap kegiatan pengguna
(Kendall & Kendall, 2006).
Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi.
Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi
pengembangan perangkat lunak. Langkah yang digunakan meliputi tahapan, seperti :
1.1 Tahapan - tahapan pada Systems Development Life Cycle
A. Perencanaan : Fase ini adalah sebuah proses dasar untuk memahami mengapa sebuah sistem
harus dibangun. Pada fase ini diperlukan analisa kelayakan dengan mencari data atau melakukan
proses information kepada pengguna.Salah satu kegiatannya seperti mengidentifikasi apakah
masalah-masalah yang ada bisa diselesaikan melalui pengembangan sistem, Menentukan dan
evaluasi strategi yang akan digunakan dalam pengembangan sistem dan lain sebagainya.
B. Analisa : fase ini adalah menganalisis suatu permasalahan dan melihat kembali kebutuhan,
keperluan, dan penggunaan apa saja yang akan diperlukan pada sistem yang akan
dibangun. Salah satunya kegiantannya seperti merevisi rencana untuk
mendokumentasikan perubahan lingkup proyek termasuk perubahan bisnis, jadwal,
dan persyaratan teknis, menganalisis hasil penelitian dan lain sebagainya.
C. Desain : sebuah proses perancangan suatu sistem yang akan di bangun baik itu dari sisi desain
layout atau tampilanya), berdasarkan dari analisa sebelumnya dan dapat memberikan gambaran
umum kepada pemakai sistem tentang sistem teknologi informasi yang baru dengan bentuk
fisiknya serta komponen-komponen
pemprogaman.
D. Implementasi : Tahap ini merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap dioperasikan.
Implementasi sistem juga merupakan proses mengganti atau meninggalkan sistem yang lama
dengan mengganti sistem yang baru.
E. Maintenance : Sistem yang telah diimplemantasikan serta dapat mengikuti perkembangan dan
perubahan apapun yang terjadi guna meraih tujuan penggunaannya.
Contoh Perusahaan yang menggunakan sistem ini adalah
1.
2.
3.
http://sophieaziez.blogspot.com/2011/12/system-development-life-cycle-sdlc-sdlc.html
2. RAD
Merupakan kepanjangan dari Rapid Application Development adalah seperangkat strategi yang
terintegrasi yang ada dalam suatu kerangka kerja meneyeluruh yang disebut Information
Engineering (IE). sistem pemrograman yang memungkinkan programmer membuat program
dengan cepat. Secara umum, Sistem RAD menyediakan sejumlah alat-bantu untuk membuat
antarmuka pengguna grafis (graphical user interfaces) yang biasanya membutuhkan usaha dan
waktu yang lama untuk membuatnya. Ada beberapa langkah dalam RAD sebagai berikut :
http://piyaneo.wordpress.com/2014/05/10/rapid-application-development-rad/
3. Prototyepe
Merupakan Prototype adalah sebuah Javascript Framework yang dibuat untuk lebih
memudahkan proses dalam membangun aplikasi berbasis web. Sistem yang paling sesuai untuk
prototipe adalah satu dari banyak hal yang bergantung pada sistem input/output dari user. Sistem
dengan transaksi on-line dikendalikan melalui menu, layar, formulir,
laporan, daftar dan perintah.
Tahapan-tahapan secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:
A. Identifikasi kandidat prototyping. Kandidat dalam kasus ini meliputi user interface
(menu, dialog, input dan output), file-file transaksi utama, dan fungsi-fungsi pemrosesan
sederhana.
B. Rancang bangun prototype dengan bantuan software seperti word processor, spreadsheet,
database, pengolah grafik, dan software CASE (Computer-Aided System Engineering).
C. Uji prototype untuk memastikan prototype dapat dengan mudah dijalankan untuk tujuan
demonstrasi.
D. Siapkan prototype USD (User’s System Diagram) untuk mengidentifikasi bagian-bagian
dari perangkat lunak yang di-prototype-kan.
E. Evaluasi dengan pengguna untuk mengevaluasi prototype, dan melakukan perubahan jika
diperlukan.
F. Transformasikan prototype menjadi perangkat lunak yang beroperasi penuh dengan
melakukan penghilangan kode-kode yang tidak dibutuhkan, penambahan program-
program yang memang dibutuhkan, dan perbaikan serta pengujian perangkat lunak secara
berulang.
http://yuliagroups.wordpress.com/pengertian-prototype/
Mengenal Struktur dasar Algoritma | Pemrograman Dasar
Algoritma Pemrograman Pemrograman Dasar Iosi Pratama
Iosinotes – Struktur dasar algoritma – Struktur Algoritma – Runtunan (Sekuensial) – Seleksi (Selection)
– Perulangan (Repetition ). Setelah sebelumnya saya menjelakan mengenai Pengertian Algoritma dan
Sifat-sifatnya , artikel kali membahas mengenai Struktur Algoritma . Algoritma , kembali saya ulas ,
pengertian arlgoritma adalah urutan langkah-langkah untuk menyelesaikan sebuah masalah . Nah itu
intinya sobat, sebenarnya banyak pengertian algoritma yang intinya untuk mempermudah
menyelesaikan masalah . Bila sobat ingin mengetahui pengertian algoritma lebih banyak , sobat bisa
membaca artikel “Apakah pengertian Algoritma ? Belajar Pemrograman Dasar ” , Insyaallah , pada artikel
tersebut saya ulas mengenai pengertian algoritma yang saya dapat dari beberapa sumber .
Oke, kembali ke topik pembahasan pada kali ini , Struktur Algoritma . Iya, struktur algoritma adalah
dasar-dasar yang membentuk algoritma . Struktur dasar dari Algoritma terdiri dari Runtunan ,
Pemilihan , dan Percabangan . Untuk lebih jelasnya , mari saya jelaskan satu-persatu ,
1. Runtunan / Sekuensial
Runtunan atau istilah lainnya Sekuensial . Pada Struktur Runtunan , langkah-langkah dilakukan dan
diproses secara berurutan . Dimulai dari langkah pertama , kemudian kedua , ketiga , dan seterusnya
hingga akhir . Pada dasarnya suatu program memang menjalankan suatu proses dari yang dasar seperti
struktur seperti ini .
Berikut contoh program yang dijalankan menggunakan struktur Runtunan (Sekuensial)
Gambar 1.2 : Contoh program menggunakn Struktur Sekuensial
2. Seleksi / Selection
Struktur Seleksi dalam bahasa inggris (selection) atau Percabangan adalah struktur algoritma yang
menyatakan pemilihan langkah yang didasarkan oleh suatu kondisi atau pengambilan suatu keputusan .
Ciri utama dari struktur Percabangan adalah adanya bentuk flowchart belah ketupat (decision) .
Contoh dari Struktur Seleksi / Percabangan pada saat pengambilan keputusan diantaranya bila terdapat
diskon yang berbeda berdasarkan jumlah barang yang ingin dibeli
Gambar 1.4 : Contoh Struktur Selection
3. Perulangan / Repetition
Mungkin cukup sampai disini untuk artikel Mengenal Struktur Dasar Algoritma | Pemrograman Dasar ,
semoga menambah ilmu pengetahuan sobat . Bila ada yang ditanyakan sobat dapat menanyakannya di
kolom komentar .
Cara setting SEO Smart Link di Blogger
Algoritma Pemrograman Pemrograman Web Rekayasa Perangkat Lunak Adam Skidrow
Cara setting SEO Smart Link di Blogger - Kalian pasti ingin visitor blog Anda meningkat, Banyak cara yang
dilakukan untuk meningkatkan visitor blog salah satun dan yang utama adalah SEO, Search Engine
Optimization cara ini memang sangat ampuh untuk meningkatkan visitor blog, karenanya diperlukan
teknik-teknik SEO yang sangat mudah dipelajari salah satunya dengan SEO Smart Link. Cara ini adalah
salah satu dari teknik yang sering kita temui di manapun websitenya. SEO Smart Link ini adalah sebuah
javascript yang digunakan untuk SEO.
Ini merupakan link yang ada di dalam postingan Anda. Contoh : ini link yang anda sama dengan konten.
Nah seperti itu fungsi kerja seo smart link.
PT. HM Sampoerna adalah salah satu dari perusahaan rokok terbesar di Indonesia selain Gudang Garam
dan Djarum. Dalam perkembangannya, operasional harian menjadi sangat rumit. Salah satu departemen
yang mengalaminya adalah departemen logistik yang pekerjaan hariannya menyatukan data-data
persediaan bahan baku, distribusi bahan baku, data produksi. Data-data tersebut terkumpul pada akhir
jam kerja, sehingga menyulitkan. Ini dilakukan dengan manual, sehingga bisa dibayangkan sulitnya jika
data-data tersebut terdiri dari ribuan data dan memerlukan proses yang lama. Masalah tersebut
mendorong PT. HM Sampoerna untuk membangun Teknologi Informasi, yang dimulai pada tahun 1992.
PT. HM Sampoerna berharap sistem teknologi informasi ini dapat memberikan manfaat bagi perusahaan
tak hanya dalam jangka pendek, namun juga jangka panjang. PT. HM Sampoerna memilih menggunakan
ERP (enterprise resource planning) dari Oracle. Setelah menggunakan ERP, PT. HM Sampoerna
mendapatkan beberapa manfaat baik dalam operasi harian maupun dalam keputusan investasi. Efisiensi
dapat tercapai ketika sistem ERP diterapkan. Manfaat lainnya antara lain:
Setelah ERP diterapkan, seluruh informasi data dapat dengan cepat dikoordinasikan ke semua
departemen.
2. Ketika seorang staff memerlukan komputer baru dan manajer sedang tidak ada di kantor dan harus
menunggu untuk meminta persetujuan, ini merupakan salah satu hal yang tidak efisien. Setelah TI
diterapkan, staf itu dapat langsung memberitahukan lewat jaringan sehingga manajer langsung dapat
memberi persetujuan.
Langkah ini menentukan apakah rencana sistem ini ekonomis dan menguntungkan. PT. HM Sampoerna
menilai apakah sistem yang dirancang lebih menguntungkan membuat atau membeli dari vendor.
· Mendefinisikan keperluan
Langkah ini sangat penting pada pendekatan SDLC. SDLC menyampaikan spesifikasi secara detail apa
yang harus dilakukan dari sistem pada waktu tertentu input harus diterima, input harus dijual, proses
harus dilakukan, dan pelaksanaan harus meyakinkan. Mendefinisikan keperluan harus lengkap,
akurat,dan detail karena akan digunakan untuk mendesain program dan dapat menentukan kualitas
program. PT. HM Sampoerna memerlukan waktu beberapa tahun dalam mengumpulkan dan
mengukuhkan apa yang diperlukan TI.
Dalam tahap ini, baik tim bisnis dan tim TI harus dapat bekerja bersama untuk menentukan kriteria yang
relevan untuk paket dan vendor yang terbaik untuk perusahaan.
· Memilih paket
2. Tahap kontruksi
3. Tahap Implementasi
Keputusan perusahaan untuk menggunakan phasing strategy sangat tepat karena karakteristik dari PT.
HM Sampoerna sebagai perusahaan yang sangat besar dengan sistem yang sangat luas dan kompleks.
Karena strategi ini menggunakan waktu yang lama.
· Pemasangan
Tahap pemasangan pada SDLC memerlukan rencana pemasangan, data cleanup, dan perubahan. Faktor
kunci kesuksesan dari pemasangan paket sistem adalah kualitas dari vendor selama tahap ini
berlangsung.
· Pelaksanaan
PT. HM Sampoerna mempunyai kemudahan untuk memperoleh dukungan dari vendor ketika timbul
masalah.
· Pemeliharaan
PT. HM Sampoerna juga memikirkan faktor ini meskipun pemeliharaan merupakan tugas dari vendor
sebelum paket diganti. Untuk mempersiapkan diri menghadapi hal yang terburuk, PT. HM Sampoerna
menyusun rencana kuat yang terpisah untuk devisi TI dengan memberikan kesempatan lebih untuk para
karyawan memperdalam pengetahuan tentang sistem dan keahlian TI yang lain, sehingga ini akan
mengurangi ketergantungan perusahaan terhadap vendor.
Meskipun penerapan TI ini sudah direncanakan untuk jangka panjang, sebaiknya PT. HM Sampoerna
selalu melakukan perubahan-perubahan kecil untuk membantu meraih keberhasilan dari pelaksanaan
paket software baru ini. Setelah divisi TI terpisah dari perusahaan, bagian terpenting dari perusahaan
yang baru ini harus tetap memperhatikan aktivitas pemeliharaan dari sistem TI PT. HM Sampoerna
tanpa menutup kesempatan untuk melayani perusahaan lain. Untuk pelayanan yang disediakan PT. HM
Sampoerna, dapat memberi harga apa yang disebut metode transfer prising sehingga perusahaan baru
tersebut dapat mengatur keuangannya sendiri.
System Development Life Cycle (SDLC)
SDLC (system development live cycle) merupakan sebuah siklus hidup pengembangan sistem
yang terdiri dari beberapa tahapan-tahapan yang sangat penting dalam keberadaan perangkat
lunak yang dilihat dari segi pengembangannya.
SDLC terdiri dari beberapa tahapan-tahapan berdasarkan analisa kebutuhan yang ada . Dimulai
dari analisa kebutuhan perangkat lunak akan dibuat terlebih dahulu desain dari kebutuhan
tersebut untuk mempermudah dalam pengerjaannya. Kemudian segala kebutuhan tersebut di
implementasikan dengan dua tahap yaitu tahap analisa dan tahap evaluasi (User Acceptance
Test). Setelah melakukan implementasi, maka proses tersebut akan dikembalikan kembali ke
dalam tahap desain untuk pengembangan kembali perangkat lunak ke versi yang terbaru.
Proses Tahapan SDLC yang paling sering digunakan adalah :
1. Perencanaan: Mempelajari konsep sistem dan permasalahan yang hendak diselesaikan. apakah
sistem baru tersebut realistis dalam masalah pembiayaan, waktu, serta perbedaan dengan sistem
yang ada sekarang.
2. Analisis Sistem: Menganalisis konsep sistem, permasalahan dan keperluan yang hendak
dibuat.
3. Implementasi: Software yang telah diuji dan siap diimplementasikan kedalam sistem
pengguna/ sudah siap diterapkan.
4. Maintenance: Sistem yang telah diimplemantasikan serta dapat mengikuti perkembangan dan
perubahan apapun yang terjadi guna meraih tujuan penggunaannya.
Diantaranya meliputi :
- corrective yaitu memperbaiki disain dan eror atau kerusakan pada system.
- adaptive yaitu memodifikasi system untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
- perfective yaitu ,e;ibatkan system untuk menyelesaikan masalah baru atau mengambil
kesempatan (penamahan fitur).
- Preventive yaitu menjaga system dari kemungkinan masalah di masa yang akan dating.
Kegunaan SDLC
Adapun kegunaan utama dari SDLC adalah mengakomodasi beberapa kebutuhan. Kebutuhan-
kebutuhan itu biasanya berasal dari kebutuhan pengguna akhir dan juga pengadaan perbaikan
sejumlah masalah yang terkait dengan pengembangan perangkat lunak. Kesemua itu dirangkum
pada proses SDLC yang dapat berupa penambahan fitur baru (baca : kemampuan penggunaan)
baik itu secara modular (baca : instalasi parsial atau update dan upgrade perangkat lunak)
maupun dengan proses instalasi baru (baca : penggantian perangkat lunak menyeluruh atau
software replacement). Dari proses SDLC juga berapa lama umur sebuah perangkat lunak dapat
diperkirakan untuk dipergunakan yang dapat diukur atau disesuaikan dengan kebijakan
dukungan (baca : software support) dari pengembang perangkat lunak terkait.
Implementasi SDLC
Secara sederhana proses implementasi SDLC dapat dilihat dari penamaan sebuah perangkat
lunak - sebagai contoh berikut :
• Sebuah aplikasi contoh “ABCDE” versi 1.0 {alpha|beta|STABLE|i386|x64}, dapat diartikan
bahwa aplikasi contoh “ABCDE” tersebut dipublikasikan dalam tahap awal yang ditandai
dengan label versi 1.0 atau biasanya disingkat dengan huruf v1.0. Bila dikemudian waktu label
versi menjadi versi 1.2 atau v1.2 maka hal tersebut menandakan bahwa perangkat lunak tersebut
telah mengalami revisi (baca : perbaikan) dari versi sebelumnya.
Kebutuhan SDLC
Penerapan SDLC yang baik dan benar pada prinsipnya juga membutuhkan biaya baik itu
finansial dan non-finansial, baik itu teknis maupun non-teknis yang tidak sedikit. Kesemua hal
tersebut wajib diperhitungkan secara cermat agar proses pengembangan perangkat lunak itu
sendiritidak terhambat atau bahkan terbengkalai.
Limitasi SDLC
Kadangkala, perkembangan dan penggunaan teknologi antara perangkat keras dan perangkat
lunak, dan sesama perangkat lunak tidak sejalan (baca : lebih cepat atau lebih lambat antara satu
dengan lainnya, antara mendukung dan tidak mendukung satu dengan lainnya) - sehingga
terkadang hasil proses SDLC yang membutuhkan aplikasi pendukung lainnya maupun perangkat
keras (yang benar-benar mendukung (baca : perangkat keras baru) agak kesulitan dalam proses
penyesuaian (baca : serapan) sehingga dapat menyebabkan proses implementasi SDLC
“terkesan” stagnan.
Kesimpulan.
SDLC merupakan siklus hidup pengembangan system atau merupakan proses pembuatan dan
pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-
sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi.
Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi
pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja
untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan
perangkat lunak.
Prototype
Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak
digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi
selama proses pembuatan sistem. Sering terjadi seorang pelanggan hanya mendefinisikan secara
umum apa yangdikehendakinya tanpa menyebutkan secara detal output apa saja yang
dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang
kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang
menghubungkan manusia dan komputer.
Untuk mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang , maka harus dibutuhakan
kerjasama yanga baik diantara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar
apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan
akan mengetahui proses-proses dalm menyelasaikan sistemyang diinginkan. Dengan demikian
akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan.Kunci
agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikanaturan-aturan main
pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk
mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat
lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas danimplementasi yang sudah ditentukandengan
cepat. Prototyping juga merupakan sebuah teknik analisa interaktif dimana user terlibat terlibat
aktif dalam proses desain layar dan laporan. Kunci utama sebuah prototyping adalah untuk
membuat sebuah desain awal dengan cepat, dan disertai perubahan yang bisa jadi radikal serta
nantinya akan menghasilkan sebuah umpan balik, terutama dari penggunaan, secara cepat untuk
melakukan desain ulang ditahap berikutnya.
* Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum
mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belummemikirkan
kemampuan pemeliharaan untuk jangja waktu lama.
* Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakanalgoritma
dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa
memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem .
* Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik
perancangan yang baik.
Proses rapid prototyping diawali dengan validasi model CAD tiga dimensi suatu produk,langkah
ini dilakukan untuk memastikan bentuknya solid. Model yang sudah valid kemudian
diorientasikan terhadap ruang pembuatan (partsorientation), dengan mempertimbangkan waktu
pembuatan dan kualitas permukaan.Beberapa model dapat digabung menjadi satu bangunan
asembly untuk efisiensi penggunaan mesin dan material. Berdasarkan pada persyaratan
prosesnya, dukungan struktur dapat ditambahkan ke model jika diperlukan. Setelah validasi,
kemudian model dipotong dengan bidang horisontal. Tiap bidang horisontal menghasilkan
bidang potong sebagai penentu laser trajectory untuk mengontrol proses sintering atau
solidifikasi.Langkah utama untuk proses planning termasuk orientasi, generate struktur
pendukung jika diperlukan, slicing dan pemilihan parameterproses.Perencanaan proses dilakukan
untuk memilih parameter proses dan pembuatan instruksi kontrol untuk fabrikasi produk.
Umumnya desainer menyelesaikan perencanaan proses dengan mempelajari produk dan
persyaratan kualitas, yang tentunya sangat memakan waktu.
kebutuhan dan syarat sistem terkadang tidak didefinisikan dengan detail, dikarenakan user hanya
mengetahui area bisnis yang memerlukan pengembangan atau prosedur yang memerlukan
perubahan, atau user mengetahui apa yang dibutuhkan tetapi merasa tidak cukup mengetahui
informasi apa yang terkait. Hal lainnya yaitu situasi dimana pihak pengembang tidak mempunyai
informasi yang cukup dan juga pengalaman yang memadai mengenai sistem yang akan
dikembangkan,dimana sistem tersebut mempunyai risiko dan pembiayaan yang tinggi, maka
dengan prototype akan menyediakan informasi mengenai kemampuan kerja dari konsep yang
akan dikembangkan.Kenyataannya, prototype merupakan pilot model, perancangannya
berkembang melalui penggunaannya, sehingga didesain agar dapat diubah dengan mudah.
Informasi yang diperoleh selaama penggunaan prototype, diaplikasikan pada perubahan
rancangan yang kemudian dapat digunakan kembali sebagai prototype untuk menghasilkan
informasi rancangan yang bernilai lainnya.
Model RAD adalah model proses pembangunan perangkat lunak. RAD menekankan pada siklus
pembangunan pendek/singkat/cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk
model ini. Model RAD dapat dicapai dengan menerapkan :
1. Component based construction ( pemrograman berbasis komponen ).
2. Penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen perangkat lunak yang telah ada.
3. Pembangkitan kode program otomatis/semi otomatis.
4. Multiple team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang selevel tapi tidak sama.
Banyaknya tim tergantung dari area dan kompleksitasnya sistem yang dibangun.
Jika keutuhan yang diinginkan pada tahap analisa kebutuhan telah lengkap dan jelas, maka waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesakan secara lengkap perangkat lunak yang dibuat adalah
berkisar 30 sampai 90 hari.
Sistem dibagi-bagi menjadi beberapa modul dan dikerjakan beberapa tim dalam waktu yang
hampir bersamaan dalam waktu yang sudah ditentukan. Model ini melibatkan banyak tim, dan
setiap tim mengerjakan tugas yang selevel, namun berbeda sesuai dengan pembagian modul
system.
Tujuan utama dari semua metode system development adalah memberikan suatu system yang
dapat memenuhi harapan dari para pemakai, akan tetapi sering kali di dalam melakukan
pengembangan suatu sistem tidak melibatkan para pemakai system secara langsung, sehingga hal
ini menyebabkan sistem informasi yang dibuat jauh dari harapan pemakai yang dapat berakibat
sistem tersebut walaupun dapat diterima tetapi para pemakai enggan untuk menggunakannya
atau bahkan para pemakai menolak untuk menggunakannya.
Beberapa hal ( kelebihan dan kekurangan ) yang perlu diperhatikan dalam implementasi
pengembangan menggunakan model RAD :
1. Model RAD memerlukan sumber daya yang cukup besar, terutama untuk proyek dengan skala
besar.
2. Model ini cocok untuk proyek dengan skala besar.
3. Model RAD memerlukan komitmen yang kuat antara pengembang dan pemesan, bahkan
keduanya bisa tergabung dalam satu tim
4. Kinerja dari perangkat lunak yang dihasilkan dapat menjadi masalah manakala kebutuhan-
kebutuhan diawal proses tidak dapat dimodulkan, sehingga pendekatan dengan model ini kurang
bagus.
5.Sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model ini.
6.Penghalusan dan penggabungan dari beberapa tim di akhir proses sangat diperlukan dan ini
memerlukan kerja keras.
7. Proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi
8. Resiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model ini.
•Persyaratan perencanaan
Pada tahap ini, pengembang bertemu dengan koordinator atau manager proyek untuk membuat
tujuan-tujuan spesifik dari program yang diinginkanStrategi pembangunan dan alat-alat untuk
pembangunan juga diungkapkan dalam proyek tertentu. Untuk organisasi bisnis, tahap ini sangat
penting karena diproyeksikan untuk bisnis keprihatinan akan diletakkan untuk pertama kalinya.
Semuanya dalam tahap ini adalah teori tetapi akan bekerja sama dengan klien atau perusahaan
yang membutuhkan software untuk kebutuhan bisnis mereka.
Pada tahap ini, user dan analyst melakukan semacam pertemuan untuk melakukan identifikasi
tujuan dari aplikasi atau system dan melakukan identifikasi kebutuhan informasi untuk mencapai
tujuan. Pada tahap ini hal terpenting adalah adanya keterlibatan dari kedua belah pihak, bukan
hanya sekedar persetujuan akan proposal yang sudah dibuat. Untuk lebih jauh lagi, keterlibatan
user bukan hanya dari satu tingkatan pada suatu organisasi, melainkan beberapa tingkatan
organisasi sehingga informasi yang dibutuhkan untuk masingmasing user dapat terpenuhi dengan
baik.
• Desain RAD
Ketika rencana telah ada adalah saatnya untuk mulai membangun rencana. menggunakan alat
atau mulai memilih model yang akan digunakan berdasarkan kebutuhan bisnis. RAD
memerlukan banyak masukan seperti ini juga memerlukan banyak perangkat lunak Setelah sudah
memiliki sekumpulan alat untuk membuat program, pengembang hanya akan perlu pembrifingan
terhadap para penggunanya. Dalam proses desain harus melibatkan semuanya baik dari user
maupun perancang. Adapun hal terpenting adalah bahwa keterlibatan user sangat diperlukan
supaya sistem yang dikembangkan dapat memberikan kepuasan kepada user
•Tahap pelaksanaan
Setelah desain dari sistem yang akan dibuat sudah disetujui baik itu oleh user dan analyst, maka
pada tahap ini programmer mengembangkan desain menjadi suatu program. Setelah program
selesai baik itu sebagian maupun secara keseluruhan, maka dilakukan proses pengujian terhadap
program tersebut apakah terdapat kesalahan atau tidak sebelum diaplikasikan pada suatu
organisasi. Pada saat ini maka user bias memberikan tanggapan akan sistem yang sudah dibuat
serta persetujuan mengenai sistem tersebut.
Keuntungan RAD
KESIMPULAN
Business Process Reengineering adalah metode yang mulai digunakan sekitar tahun 1995 oleh
para praktisi dan merupakan hal yang paling penting kedua dalam manajemen teknologi
informasi. Teknologi Informasi merupakan pendukung utama dalam metode ini. Teknologi
Informasi merupakan pengembangan dari teknologi computer yang dipadukan dengan teknologi
telekomunikasi.
Menggunakan Teknologi Informasi mempunyai metode dalam cara berpikir, yaitu secara
induktif mengembangkan kemampuan untuk mengenali cara solusi yang tepat dan kemudian
baru mencari jenis masalah apa yang dapat dipecahkan dengan solusi tersebut. Oleh karena itu
Teknologi Informasi sering disebut sebagai disruptive technology karena kemampuannya dalam
memecahkan masalah atau mengubah aturan lama yang menghalangi orang untuk melakukan
pekerjaannya sehingga Teknologi Informasi sangat penting untuk di- reengineering.
Hammer (1990) mempertimbangkan bahwa teknologi informasi adlah kunci dari pelaksanaan
BPR yang disebut perubahan radikal. Penggunaan informasi teknologi menantang asumsi dalam
proses kerja yang sudah ada sejak lama sebelum penemuan komputewr modern dan teknologi
komunikasi. Inti dari rekayasa ulang adalah pengenalan dan dan pembaharuan dalam aturan lama
dan asumsi fundamental pokok dalam operasi. Aturan perancangan kerja ini berdasarkan asumsi
tentang teknologi, orang, dan tujuan organisasi.
Prinsip dari perancangan ulang (redesign) adalah :
(a) Merorganisir hasil, bukan tugas
(b) Memiliki siapa yang menggunakan output dari performa proses
(c) Memasukkan kerja proses informasi ke dalam kerja yang yang sesungguhnya yang
menghasilkan informasi
(d) Memperlakukan sumber daya yang tersebar sebagai sumber daya yang terkumpul
(e) Menghubungkan aktivitas parallel untuk mengintegrasikan hasilnya
(f) Meletakkan titik keputusan dimana kerja dilakukan dan membangun pengawasan dalam
proses
(g) Menangkap informasi pada waktu tertentu dan sumber
BPR memerlukan pandangan yang luas baik dari teknologi informasi maupun aktivitas bisnis,
dan hubungan diantara mereka. Teknologi informasi seharusnya di tampilkan lebih dari usaha
otomatis dan mekanis, dijadikan sebagai hal yang fundamental pembentukan ulang jalur bisnis.
Aktivitas bisnis seharusnya dapat ditampilkan melebihi pengumpulan individe atau tugas
fungsional, di dalam tampilan proses untuk efektivitas maksimal. Teknologi informasi dan BPR
memiliki hubungan yang berulang-ulang. Kemampuan teknologi informasi sebaiknya dapat
mendukung proses bisnis, dan proses bisnis sebaiknya berada dalam batas kemampuan teknologi
informasi yang bisa diberikan.
Inovasi membutuhkan teknologi informasi pada perusahaan untuk membangun strukur baru yang
dapat mengkoordinasikan segala aktivitas yang tidak memungkinkan sebelumnya. Kordinasi
yang itensif dapat mengangkat kemapuan organisasi dan tanggung jawab, dan mengarahkan pasa
keuntungan strategi potensial.
APLIKASI BPR PADA PERUSAHAAN
Dapat kita ambil contoh pada perusahaan yang bergerak pada industri minyak bernama Oileap
Corp. yang banyak memanfaatkan Teknologi Informasi pada proses distribusi minyak.
Business process Re-design pada perusahaan minyak ini dibagi atas 4 bagian :
• Konteks bisnis
• Perubahan proses
• Kemampuan dan investasi infrastruktur
• Hubungan antara kemampuan infrastruktur dan BPR
SDLC (system development live cycle) merupakan sebuah siklus hidup pengembangan sistem
yang terdiri dari beberapa tahapan-tahapan yang sangat penting dalam keberadaan perangkat
lunak yang dilihat dari segi pengembangannya.
SDLC terdiri dari beberapa tahapan-tahapan berdasarkan analisa kebutuhan yang ada . Dimulai
dari analisa kebutuhan perangkat lunak akan dibuat terlebih dahulu desain dari kebutuhan
tersebut untuk mempermudah dalam pengerjaannya. Kemudian segala kebutuhan tersebut di
implementasikan dengan dua tahap yaitu tahap analisa dan tahap evaluasi (User Acceptance
Test). Setelah melakukan implementasi, maka proses tersebut akan dikembalikan kembali ke
dalam tahap desain untuk pengembangan kembali perangkat lunak ke versi yang terbaru.
Proses Tahapan SDLC yang paling sering digunakan adalah :
1. Perencanaan: Mempelajari konsep sistem dan permasalahan yang hendak diselesaikan. apakah
sistem baru tersebut realistis dalam masalah pembiayaan, waktu, serta perbedaan dengan sistem
yang ada sekarang.
2. Analisis Sistem: Menganalisis konsep sistem, permasalahan dan keperluan yang hendak
dibuat.
3. Implementasi: Software yang telah diuji dan siap diimplementasikan kedalam sistem
pengguna/ sudah siap diterapkan.
4. Maintenance: Sistem yang telah diimplemantasikan serta dapat mengikuti perkembangan dan
perubahan apapun yang terjadi guna meraih tujuan penggunaannya.
Diantaranya meliputi :
- corrective yaitu memperbaiki disain dan eror atau kerusakan pada system.
- adaptive yaitu memodifikasi system untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
- perfective yaitu ,e;ibatkan system untuk menyelesaikan masalah baru atau mengambil
kesempatan (penamahan fitur).
- Preventive yaitu menjaga system dari kemungkinan masalah di masa yang akan dating.
Kegunaan SDLC
Adapun kegunaan utama dari SDLC adalah mengakomodasi beberapa kebutuhan. Kebutuhan-
kebutuhan itu biasanya berasal dari kebutuhan pengguna akhir dan juga pengadaan perbaikan
sejumlah masalah yang terkait dengan pengembangan perangkat lunak. Kesemua itu dirangkum
pada proses SDLC yang dapat berupa penambahan fitur baru (baca : kemampuan penggunaan)
baik itu secara modular (baca : instalasi parsial atau update dan upgrade perangkat lunak)
maupun dengan proses instalasi baru (baca : penggantian perangkat lunak menyeluruh atau
software replacement). Dari proses SDLC juga berapa lama umur sebuah perangkat lunak dapat
diperkirakan untuk dipergunakan yang dapat diukur atau disesuaikan dengan kebijakan
dukungan (baca : software support) dari pengembang perangkat lunak terkait.
Implementasi SDLC
Secara sederhana proses implementasi SDLC dapat dilihat dari penamaan sebuah perangkat
lunak - sebagai contoh berikut :
• Sebuah aplikasi contoh “ABCDE” versi 1.0 {alpha|beta|STABLE|i386|x64}, dapat diartikan
bahwa aplikasi contoh “ABCDE” tersebut dipublikasikan dalam tahap awal yang ditandai
dengan label versi 1.0 atau biasanya disingkat dengan huruf v1.0. Bila dikemudian waktu label
versi menjadi versi 1.2 atau v1.2 maka hal tersebut menandakan bahwa perangkat lunak tersebut
telah mengalami revisi (baca : perbaikan) dari versi sebelumnya.
Kebutuhan SDLC
Penerapan SDLC yang baik dan benar pada prinsipnya juga membutuhkan biaya baik itu
finansial dan non-finansial, baik itu teknis maupun non-teknis yang tidak sedikit. Kesemua hal
tersebut wajib diperhitungkan secara cermat agar proses pengembangan perangkat lunak itu
sendiritidak terhambat atau bahkan terbengkalai.
Limitasi SDLC
Kadangkala, perkembangan dan penggunaan teknologi antara perangkat keras dan perangkat
lunak, dan sesama perangkat lunak tidak sejalan (baca : lebih cepat atau lebih lambat antara satu
dengan lainnya, antara mendukung dan tidak mendukung satu dengan lainnya) - sehingga
terkadang hasil proses SDLC yang membutuhkan aplikasi pendukung lainnya maupun perangkat
keras (yang benar-benar mendukung (baca : perangkat keras baru) agak kesulitan dalam proses
penyesuaian (baca : serapan) sehingga dapat menyebabkan proses implementasi SDLC
“terkesan” stagnan.
Kesimpulan.
SDLC merupakan siklus hidup pengembangan system atau merupakan proses pembuatan dan
pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-
sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi.
Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi
pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja
untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan
perangkat lunak.
Prototype
Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak
digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi
selama proses pembuatan sistem. Sering terjadi seorang pelanggan hanya mendefinisikan secara
umum apa yangdikehendakinya tanpa menyebutkan secara detal output apa saja yang
dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang
kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang
menghubungkan manusia dan komputer.
Untuk mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang , maka harus dibutuhakan
kerjasama yanga baik diantara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar
apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan
akan mengetahui proses-proses dalm menyelasaikan sistemyang diinginkan. Dengan demikian
akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan.Kunci
agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikanaturan-aturan main
pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk
mendefinisikan kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat
lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas danimplementasi yang sudah ditentukandengan
cepat. Prototyping juga merupakan sebuah teknik analisa interaktif dimana user terlibat terlibat
aktif dalam proses desain layar dan laporan. Kunci utama sebuah prototyping adalah untuk
membuat sebuah desain awal dengan cepat, dan disertai perubahan yang bisa jadi radikal serta
nantinya akan menghasilkan sebuah umpan balik, terutama dari penggunaan, secara cepat untuk
melakukan desain ulang ditahap berikutnya.
* Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum
mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belummemikirkan
kemampuan pemeliharaan untuk jangja waktu lama.
* Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakanalgoritma
dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa
memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem .
* Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik
perancangan yang baik.
Proses rapid prototyping diawali dengan validasi model CAD tiga dimensi suatu produk,langkah
ini dilakukan untuk memastikan bentuknya solid. Model yang sudah valid kemudian
diorientasikan terhadap ruang pembuatan (partsorientation), dengan mempertimbangkan waktu
pembuatan dan kualitas permukaan.Beberapa model dapat digabung menjadi satu bangunan
asembly untuk efisiensi penggunaan mesin dan material. Berdasarkan pada persyaratan
prosesnya, dukungan struktur dapat ditambahkan ke model jika diperlukan. Setelah validasi,
kemudian model dipotong dengan bidang horisontal. Tiap bidang horisontal menghasilkan
bidang potong sebagai penentu laser trajectory untuk mengontrol proses sintering atau
solidifikasi.Langkah utama untuk proses planning termasuk orientasi, generate struktur
pendukung jika diperlukan, slicing dan pemilihan parameterproses.Perencanaan proses dilakukan
untuk memilih parameter proses dan pembuatan instruksi kontrol untuk fabrikasi produk.
Umumnya desainer menyelesaikan perencanaan proses dengan mempelajari produk dan
persyaratan kualitas, yang tentunya sangat memakan waktu.
kebutuhan dan syarat sistem terkadang tidak didefinisikan dengan detail, dikarenakan user hanya
mengetahui area bisnis yang memerlukan pengembangan atau prosedur yang memerlukan
perubahan, atau user mengetahui apa yang dibutuhkan tetapi merasa tidak cukup mengetahui
informasi apa yang terkait. Hal lainnya yaitu situasi dimana pihak pengembang tidak mempunyai
informasi yang cukup dan juga pengalaman yang memadai mengenai sistem yang akan
dikembangkan,dimana sistem tersebut mempunyai risiko dan pembiayaan yang tinggi, maka
dengan prototype akan menyediakan informasi mengenai kemampuan kerja dari konsep yang
akan dikembangkan.Kenyataannya, prototype merupakan pilot model, perancangannya
berkembang melalui penggunaannya, sehingga didesain agar dapat diubah dengan mudah.
Informasi yang diperoleh selaama penggunaan prototype, diaplikasikan pada perubahan
rancangan yang kemudian dapat digunakan kembali sebagai prototype untuk menghasilkan
informasi rancangan yang bernilai lainnya.
Model RAD adalah model proses pembangunan perangkat lunak. RAD menekankan pada siklus
pembangunan pendek/singkat/cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk
model ini. Model RAD dapat dicapai dengan menerapkan :
1. Component based construction ( pemrograman berbasis komponen ).
2. Penekanan pada penggunaan ulang (reuse) komponen perangkat lunak yang telah ada.
3. Pembangkitan kode program otomatis/semi otomatis.
4. Multiple team (banyak tim), tiap tim menyelesaikan satu tugas yang selevel tapi tidak sama.
Banyaknya tim tergantung dari area dan kompleksitasnya sistem yang dibangun.
Jika keutuhan yang diinginkan pada tahap analisa kebutuhan telah lengkap dan jelas, maka waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesakan secara lengkap perangkat lunak yang dibuat adalah
berkisar 30 sampai 90 hari.
Sistem dibagi-bagi menjadi beberapa modul dan dikerjakan beberapa tim dalam waktu yang
hampir bersamaan dalam waktu yang sudah ditentukan. Model ini melibatkan banyak tim, dan
setiap tim mengerjakan tugas yang selevel, namun berbeda sesuai dengan pembagian modul
system.
Tujuan utama dari semua metode system development adalah memberikan suatu system yang
dapat memenuhi harapan dari para pemakai, akan tetapi sering kali di dalam melakukan
pengembangan suatu sistem tidak melibatkan para pemakai system secara langsung, sehingga hal
ini menyebabkan sistem informasi yang dibuat jauh dari harapan pemakai yang dapat berakibat
sistem tersebut walaupun dapat diterima tetapi para pemakai enggan untuk menggunakannya
atau bahkan para pemakai menolak untuk menggunakannya.
Beberapa hal ( kelebihan dan kekurangan ) yang perlu diperhatikan dalam implementasi
pengembangan menggunakan model RAD :
1. Model RAD memerlukan sumber daya yang cukup besar, terutama untuk proyek dengan skala
besar.
2. Model ini cocok untuk proyek dengan skala besar.
3. Model RAD memerlukan komitmen yang kuat antara pengembang dan pemesan, bahkan
keduanya bisa tergabung dalam satu tim
4. Kinerja dari perangkat lunak yang dihasilkan dapat menjadi masalah manakala kebutuhan-
kebutuhan diawal proses tidak dapat dimodulkan, sehingga pendekatan dengan model ini kurang
bagus.
5.Sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model ini.
6.Penghalusan dan penggabungan dari beberapa tim di akhir proses sangat diperlukan dan ini
memerlukan kerja keras.
7. Proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi
8. Resiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model ini.
•Persyaratan perencanaan
Pada tahap ini, pengembang bertemu dengan koordinator atau manager proyek untuk membuat
tujuan-tujuan spesifik dari program yang diinginkanStrategi pembangunan dan alat-alat untuk
pembangunan juga diungkapkan dalam proyek tertentu. Untuk organisasi bisnis, tahap ini sangat
penting karena diproyeksikan untuk bisnis keprihatinan akan diletakkan untuk pertama kalinya.
Semuanya dalam tahap ini adalah teori tetapi akan bekerja sama dengan klien atau perusahaan
yang membutuhkan software untuk kebutuhan bisnis mereka.
Pada tahap ini, user dan analyst melakukan semacam pertemuan untuk melakukan identifikasi
tujuan dari aplikasi atau system dan melakukan identifikasi kebutuhan informasi untuk mencapai
tujuan. Pada tahap ini hal terpenting adalah adanya keterlibatan dari kedua belah pihak, bukan
hanya sekedar persetujuan akan proposal yang sudah dibuat. Untuk lebih jauh lagi, keterlibatan
user bukan hanya dari satu tingkatan pada suatu organisasi, melainkan beberapa tingkatan
organisasi sehingga informasi yang dibutuhkan untuk masingmasing user dapat terpenuhi dengan
baik.
• Desain RAD
Ketika rencana telah ada adalah saatnya untuk mulai membangun rencana. menggunakan alat
atau mulai memilih model yang akan digunakan berdasarkan kebutuhan bisnis. RAD
memerlukan banyak masukan seperti ini juga memerlukan banyak perangkat lunak Setelah sudah
memiliki sekumpulan alat untuk membuat program, pengembang hanya akan perlu pembrifingan
terhadap para penggunanya. Dalam proses desain harus melibatkan semuanya baik dari user
maupun perancang. Adapun hal terpenting adalah bahwa keterlibatan user sangat diperlukan
supaya sistem yang dikembangkan dapat memberikan kepuasan kepada user
•Tahap pelaksanaan
Setelah desain dari sistem yang akan dibuat sudah disetujui baik itu oleh user dan analyst, maka
pada tahap ini programmer mengembangkan desain menjadi suatu program. Setelah program
selesai baik itu sebagian maupun secara keseluruhan, maka dilakukan proses pengujian terhadap
program tersebut apakah terdapat kesalahan atau tidak sebelum diaplikasikan pada suatu
organisasi. Pada saat ini maka user bias memberikan tanggapan akan sistem yang sudah dibuat
serta persetujuan mengenai sistem tersebut.
Keuntungan RAD
KESIMPULAN
Business Process Reengineering adalah metode yang mulai digunakan sekitar tahun 1995 oleh
para praktisi dan merupakan hal yang paling penting kedua dalam manajemen teknologi
informasi. Teknologi Informasi merupakan pendukung utama dalam metode ini. Teknologi
Informasi merupakan pengembangan dari teknologi computer yang dipadukan dengan teknologi
telekomunikasi.
Menggunakan Teknologi Informasi mempunyai metode dalam cara berpikir, yaitu secara
induktif mengembangkan kemampuan untuk mengenali cara solusi yang tepat dan kemudian
baru mencari jenis masalah apa yang dapat dipecahkan dengan solusi tersebut. Oleh karena itu
Teknologi Informasi sering disebut sebagai disruptive technology karena kemampuannya dalam
memecahkan masalah atau mengubah aturan lama yang menghalangi orang untuk melakukan
pekerjaannya sehingga Teknologi Informasi sangat penting untuk di- reengineering.
Hammer (1990) mempertimbangkan bahwa teknologi informasi adlah kunci dari pelaksanaan
BPR yang disebut perubahan radikal. Penggunaan informasi teknologi menantang asumsi dalam
proses kerja yang sudah ada sejak lama sebelum penemuan komputewr modern dan teknologi
komunikasi. Inti dari rekayasa ulang adalah pengenalan dan dan pembaharuan dalam aturan lama
dan asumsi fundamental pokok dalam operasi. Aturan perancangan kerja ini berdasarkan asumsi
tentang teknologi, orang, dan tujuan organisasi.
Prinsip dari perancangan ulang (redesign) adalah :
(a) Merorganisir hasil, bukan tugas
(b) Memiliki siapa yang menggunakan output dari performa proses
(c) Memasukkan kerja proses informasi ke dalam kerja yang yang sesungguhnya yang
menghasilkan informasi
(d) Memperlakukan sumber daya yang tersebar sebagai sumber daya yang terkumpul
(e) Menghubungkan aktivitas parallel untuk mengintegrasikan hasilnya
(f) Meletakkan titik keputusan dimana kerja dilakukan dan membangun pengawasan dalam
proses
(g) Menangkap informasi pada waktu tertentu dan sumber
BPR memerlukan pandangan yang luas baik dari teknologi informasi maupun aktivitas bisnis,
dan hubungan diantara mereka. Teknologi informasi seharusnya di tampilkan lebih dari usaha
otomatis dan mekanis, dijadikan sebagai hal yang fundamental pembentukan ulang jalur bisnis.
Aktivitas bisnis seharusnya dapat ditampilkan melebihi pengumpulan individe atau tugas
fungsional, di dalam tampilan proses untuk efektivitas maksimal. Teknologi informasi dan BPR
memiliki hubungan yang berulang-ulang. Kemampuan teknologi informasi sebaiknya dapat
mendukung proses bisnis, dan proses bisnis sebaiknya berada dalam batas kemampuan teknologi
informasi yang bisa diberikan.
Inovasi membutuhkan teknologi informasi pada perusahaan untuk membangun strukur baru yang
dapat mengkoordinasikan segala aktivitas yang tidak memungkinkan sebelumnya. Kordinasi
yang itensif dapat mengangkat kemapuan organisasi dan tanggung jawab, dan mengarahkan pasa
keuntungan strategi potensial.
APLIKASI BPR PADA PERUSAHAAN
Dapat kita ambil contoh pada perusahaan yang bergerak pada industri minyak bernama Oileap
Corp. yang banyak memanfaatkan Teknologi Informasi pada proses distribusi minyak.
Business process Re-design pada perusahaan minyak ini dibagi atas 4 bagian :
• Konteks bisnis
• Perubahan proses
• Kemampuan dan investasi infrastruktur
• Hubungan antara kemampuan infrastruktur dan BPR
Apa itu SDLC dan contoh-contohnya. Apa itu SDLC dan contoh-contohnya. System Development Life
Cycle (SDLC) adalah pendekatan bertahap untuk melakukan analisa dan membangun rancangan
sistem dengan menggunakan siklus yang spesifik terhadap kegiatan pengguna (Kendall & Kendall,
2006). System Development Life Cycle (SDLC) juga merupakan pusat pengembangan sistem
informasi yang efisien. SDLC terdiri dari 4 (empat) langkah kunci yaitu, perencanaan dan seleksi,
analisis, desain, implementasi dan operasional (Valacich, George, & Hoffer, 2012). Selain itu, System
Development Life Cycle (SDLC) adalah sebuah proses memahami bagaimana Sistem Informasi dapat
mendukung kebutuhan bisnis, merancang system, membangun sistem, dan memberikannya kepada
pengguna (Dennis, Wixom, & Tegarden, 2005).
Berdasarkan pada penjelasan diatas maka SDLC dapat disimpulkan sebagai sebuah siklus
untuk membangun sistem dan memberikannya kepada pengguna melalui tahapan perencanaan,
analisa, perancangan dan implementasi dengan cara memahami dan menyeleksi keadaan dan
proses yang dilakukan pengguna untuk dapat mendukung kebutuhan pengguna. Untuk
menggunakan SDLC maka dibutuhkan sumber data awal dari pengguna yang dijadikan acuan dalam
perencanaan, analisa, perancangan dan implementasi. Penggunaan acuan ini dimaksudkan agar
sistem yang dibangun bisa menjembatani kebutuhan pengguna dari permasalahan yang
dihadapinya.
1. Perencanaan
Fase perencanaan adalah sebuah proses dasar untuk memahami mengapa sebuah sistem harus
dibangun. Pada fase ini diperlukan analisa kelayakan dengan mencari data atau melakukan proses
information gathering kepada pengguna.
2. Analisa
Fase analisa adalah sebuah proses investigasi terhadap sistem yang sedang berjalan dengan tujuan
untuk mendapatkan jawaban mengenai pengguna sistem, cara kerja sistem dan waktu penggunaan
sistem. Dari proses analisa ini akan didapatkan cara untuk membangun sistem baru.
3. Rancangan
Fase perancangan merupakan proses penentuan cara kerja sistem dalam hal architechture design,
interface design, database dan spesifikasi file, dan program design. Hasil dari proses perancangan
ini akan didapatkan spesifikasi system.
4. Implementasi
Fase implementasi adalah proses pembangunan dan pengujian sistem, instalasi sistem, dan rencana
dukungan sistem.
- Membutuhkan daftar kebutuhan yang lengkap di awal, tapi jarang konsumen bisa memberikan
kebutuhan secara lengkap diawal
2. Prototype
Prototyping adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa perangkat lunak yang secara langsung
mendemonstrasikan bagaimana sebuah perangkat lunak atau komponen-komponen perangkat
lunak akan bekerja dalam lingkungannya sebelum tahapan konstruksi aktual dilakukan (Howard,
1997). Beberapa model prototype adalah sebagai berikut :
- Reusable prototype : Prototype yang akan ditransformasikan menjadi produk final.
- Throwaway prototype : Prototype yang akan dibuang begitu selesai menjalankan maksudnya.
- Input/output prototype : Prototype yang terbatas pada antar muka pengguna (user interface).
- Processing prototype : Prototype yang meliputi perawatan file dasar dan proses-proses transaksi
- System prototype : Prototype yang berupa model lengkap dari perangkat lunak.
- Perancangan
- Evaluasi prototype
- Prototyping adalah model aktif, tidak pasif, sehingga end user dapat melihat, merasakan, dan
mengalaminya.
- Prototyping tidak menolak kebutuhan dari fase analisis sistem. Prototype hanya dapat
memecahkan masalah yang salah dan memberi kesempatan sebagai sistem pengembangan
konvensional.
Rekayasa Perangkat Lunak atau dalam Bahasa Inggris sering disebut sebagai Software
Engineering merupakan teknologi yang harus digunakan oleh setiap orang yang akan
membangun software, dengan melalui serangkaian proses, menggunakan sekumpulan
metode dan alat bantu / tools.
Software Engineering digunakan untuk mendapatkan software yang benar dan untuk
membuat software menjadi benar.
Konsep Sistem
Sistem adalah hubungan antara unit yang satu dengan unit yang lainnya yang saling
berhubungan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan serta menuju suatu kesatuan
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya apabila satu
unit di dalam suatu perusahaan mengalami gangguan, maka unit yang lainnya pun akan
terganggu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Contoh konkret pada sebuah sistem misalnya adalah komponen elektronik komputer yang
membentuk sistem komunikasi, sistem perangkat lunak, sistem perangkat keras, sistem
jaringan, dan lain-lain.
Subsistem
Subsistem merupakan komponen yang koheren dan agak independen dari sistem yang
lebih besar. Subsistem merupakan bagian atau komponen dari suatu sistem, subsistem ini
bisa phisik atau abstrak. Subsistem sebenarnya hanyalah sistem dalam suatu sistem, ini
berarti bahwa sistem berada pada lebih dari satu tingkat. Pemisalan lainnya, mobil adalah
suatu sistem yang terdiri dari sistem-sistem bawahan seperti mesin, sistem badan mobil,
dan sistem rangka. Masing-masing sistem ini terdiri dari sistem tingkat yang lebih rendah
lagi.
o Model Waterfall.
Analysis :
Pemodelan sistem informasi yang di antaranya adalah menentukan
kebutuhan-kebutuhan dan antarmuka dengan elemen lainnya
seperti hardware, software, dan database.
Analisa kebutuhan perangkat lunak seperti memahami dasar
pembangunan perangkat lunak (fungsi, kemampuan, performa, dan
antarmuka.
Dokumentasi dan tinjauan dari pelanggan.
Design :
Proses multi langkah yang berfokus pada struktur data, arsitektur
perangkat lunak, representasi antarmuka, dan detail (algoritma)
prosedural.
Proses design menterjemahkan kebutuhan ke dalam sebuah
representasi perangkat lunak yang dapat diperkirakan demi kualitas
sebelum memulai pemunculan kode (coding).
Design didokumentasikan.
Code Generation :
Design harus dapat diterjemahkan ke dalam bentuk bahasa
pemrograman yang mudah dibaca.
Testing / pengujian :
Pengujian pada program internal / eksternal.
Pengujian untuk menemukan kesalahan / error.
Support / Maintenance :
Pemeliharaan perangkat lunak atau karena pelanggan
membutuhkan perkembangan fungsional perangkat lunak.
o RAD (Rapid Application Development).
o Prototyping.
Prototype bisa disebut sebagai "the first system".
Pengembang dan pelanggan bertemu untuk mendefiniskan seluruh
kebutuhan perangkat lunak, untuk dilakukan "perancangan kilat".
Perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat
lunak yang nampak bagi pemakai (contohnya pendekatan input dan format
output).
Prototype dievaluasi pelanggan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Pada saat yang sama memungkinkan pengembang untuk secara lebih baik
memahami apa yang harus dilakukan.
Dari ketiga sub tahap di atas, dapat menghasilkan sebuah hipotesa atau
langkah selanjutnya, yaitu :
Fenomena Gunung Es
Dalam suatu metode penelitian, terdapat istilah "metode kualitatif" yang berarti teknik
atau prosedur dan gagasan teoritis. Tujuan penggunaan metode kualitatif adalah mencari
pengertian yang mendalam tentang suatu gejala, fakta, atau realita. Fakta, realita,
masalah, gejala serta peristiwa hanya dapat dipahami bila peneliti menelusurinya secara
mendalam dan tidak hanya terbatas pada pandangan di permukaan saja. Kedalaman ini
yang mencirikhaskan metode kualitatif, sekaligus sebagai faktor unggulannya. Seperti
fenomena gunung es di mana yang nampak di permukaan hanya kecil, tetapi yang berada
di bawahnya justru yang besar dan kuat.
Jadi bisa disimpulkan bahwa dalam pengembangan suatu perangkat lunak yang melalui
tahapan SDLC, tahapan-tahapan tersebut harus dilakukan secara mendalam agar
didapatkan hasil yang maksimal. Yang terpenting pada tahapan SDLC adalah tahapan
analisanya. Kalau kita misalkan sebagai tim analis tidak bisa menganalisis permasalahan
sistem yang ada, maka pembuatan sistem/software yang baru pasti akan berantakan dan
tidak sesuai dengan keinginan client.
Ada banyak manfaat dari rekayasa perangkat lunak ini dalam kehidupan manusia.
Contohnya saja adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mendeteksi gempa.
Perangkat lunak pendeteksi gempa ini berkali-kali mengalami rekayasa perangkat lunak
untuk menciptakan perangkat lunak yang baru sehingga menjadi lebih akurat dalam
mendeteksi adanya gempa.
Contoh lainnya adalah perangkat lunak untuk komputer atau notebook, perangkat lunak
yang ada pada teknologi komputer dan notebook ini sering mengalami rekayasa
perangkat lunak untuk membuat perangkat lunak yang sudah ada menjadi semakin
canggih.