Kegiatan Belajar 1-
1
Perangkat Lunak
dan Rekayasa Perangkat
Lunak
Pada masa-masa awal perhitungan/komputasi, sistem berbasis komputer
dikembangkan dengan menggunakan manajemen yang berorientasi pada
perangkat keras. Para manajer proyek teknologi informasi memfokuskan
diri kepada perangkat keras karena pengembangan sistem membutuhkan
biaya yang sangat besar. Untuk mengontrol biaya perangkat keras,
manajer melembagakan pengendalian formal serta standar-standar
teknis. Mereka perlu melakukan analisis dan desain secara cermat
sebelum melakukan sesuatu. Mereka mengukur proses yang ada
serta menentukan dimana dapat dilakukan pengembangan.
Mereka menekankan pada kontrol dan kepastian kualitas. Mereka
membangun prosedur-prosedur untuk mengatur perubahan.
Singkatnya, mereka menerapkan kontrol, metode, dan alat-alat
yang kita kenal sebagai hardware engineering. Pada masa itu
perangkat lunak belum banyak dipikirkan.
Pemrograman pada masa-masa awal komputasi juga masih
dilihat
sebagai ‘seni’. Hanya sedikit metode yang tersedia dan lebih sedikit
lagi orang yang memahaminya. Para pemrogram bahkan kadang-
kadang harus mempelajarinya dengan cara coba-coba. Pada
dasarnya, dunia perangkat lunak adalah dunia yang tidak disiplin,
tetapi banyak praktisi di masa sekarang ini yang menyukainya.
Saat ini distribusi biaya untuk pengembangan sistem yang berbasis
komputer sudah berubah secara dramatis. Dibanding perangkat
keras, perangkat lunak merupakan salah satu bentuk tunggal yang
berbiaya
RPL – Pemodelan Perangkat
Lunak
1.5
paling tinggi. Selama hampir dua dekade ini, para praktisi melontarkan
pertanyaan-pertanyaan:
- Mengapa membutuhkan waktu yang sangat lama
untuk menyelesaikan suatu program komputer?
- Mengapa biaya sangat tinggi?
- Dapatkah menemukan kesalahan yang ada pada program
sebelum mendistribusikannya kepada pelanggan?
- Mengapa sangat sulit untuk mengukur kemajuan pada saat perangkat
lunak dikembangkan?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut serta masih banyak pertanyaan
lainnya, merupakan manifestasi dari perhatian terhadap perangkat lunak
dan cara pengembangannya.
A. DefinisiPerangkat Lunak
Dan Rekayasa Perangkat Lunak
Banyak orang menyamakan istilah perangkat lunak dengan program
komputer. Sesungguhnya pandangan ini dangkal. Perangkat lunak tidak
hanya mencakup program, tetapi juga semua dokumentasi dan
konfigurasi data yang berhubungan, yang diperlukan untuk membuat
agar program beroperasi dengan benar (Sommerville, 2016). Sistem
perangkat lunak biasanya terdiri dari sejumlah program yang
terpisah- pisah, file-file konfigurasi yang digunakan untuk membuat
program- program ini, dokumentasi sistem yang mendeskripsikan
struktur sistem dan dokumentasi user yang menjelaskan bagaimana
penggunaan sistem tersebut, dan untuk produk-produk perangkat lunak
disediakan situs web agar user bisa mengunduh informasi produk
terbaru.
Menurut Pressman (2010) perangkat lunak adalah:
B. Karakteristik Perangkat
Lunak
Untuk memperoleh pemahaman tentang perangkat lunak
(serta pemahaman tentang software engineering), penting juga untuk
meneliti karakteristik perangkat lunak yang membuat perangkat
lunak berbeda dari hal-hal yang dibangun oleh manusia.
Perangkat lunak lebih merupakan elemen logika dan bukan
merupakan elemen sistem fisik. Dengan demikian, perangkat lunak
memiliki karakteristik yang berbeda dari perangkat keras (Pressman,
2010):
1. Perangkat lunak dibangun dengan konsep rekayasa, bukan secara
manufaktur (pabrikan)
Meskipun banyak kesamaan di antara pabrik perangkat keras
dan perangkat lunak, aktivitas keduanya secara mendasar sangat
beda.
Perangkat lunak adalah suatu produk yang lebih menekankan pada
kegiatan rekayasa (engineering) dibandingkan kegiatan
manufacturing (rancang bangun di pabrik). Pembuatan
perangkat lunak yang
berkualitas tinggi dapat dicapai melalui perancangan yang baik,
1.8
dalam fase perangkat keras, selalu saja ditemukan masalah kualitas yang
tidak mudah untuk disesuaikan dengan perangkat lunak.
2. Perangkat lunak tidak pernah usang
Perangkat lunak tidak rentan terhadap pengaruh lingkungan
yang
merusak yang mengakibatkan perangkat lunak menjadi
usang. Kesalahan-kesalahan yang tidak dapat ditemukan menyebabkan
tingkat kegagalan menjadi sangant tinggi pada awal hidup program,
tetapi hal itu dapat diperbaiki dalam siklus pengembangannya. Barang
Manufaktur biasanya komponen barunya akan terus di produksi,
RPL terus diperbaiki seiring bertambahnya kebutuhan.
3. Sebagian besar perangkat lunak masih dibangun secara custom built,
serta tidak dapat dirakit dari komponen yang sudah ada.
Paradigma baru diterapkan dalam rekayasa perangkat lunak,
yaitu konsep reuseability. Komponen perangkat lunak didisain sedemikia
rupa
agar dapat digunakan kembali pada program yang berlainan.
F. Pemodelan Sistem
Pemodelan secara umum dapat diartikan sebagai
proses
merepresentasikan objek nyata atau realita sebagai
seperangkat persamaan matematika, grafis ataupun bagan agar mudah
dipahami oleh pihak yang berkepentingan. Oleh karena suatu model
adalah abstraksi dari suatu realitas, pada wujudnya kurang kompleks dari
pada realitas itu sendiri. Jadi model adalah suatu penyederhanaan dari
suatu realitas yang kompleks.
Suatu model diciptakan untuk keperluan:
1. Analisis
Sebagai contoh, analisis kerja perangkat elektronik dilakukan
dengan bantuan model rangkaian, yang akan membantu para teknisi
elektronika lebih mudah membayangkan masalahnya dan
memindahkan masalah tersebut ke atas kertas atau komputer.
2. Berkomunikasi
Sebagai contoh, masalah kependudukan akan sangat jelas
disampaikan melalui grafik-grafik sehingga penjelasan dan
kalimat
serba panjang dapat disederhanakan.
3. Prediksi
Sebagai contoh, model yang disusun dari data temperatus, tekanan,
kelembaban udara, kecepatan angin dan seterusnya dapat digunakan
1.18
Latihan 1-1:
- Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi
pada Kegiatan Belajar 1-1, kerjakan soal-soal berikut ini.
Jawaban ditulis di atas kertas atau menggunakan aplikasi
pengolah kata
/ Microsoft Word atau sejenisnya), kemudian
diserahkan kepada Dosen pengampu Mata Kuliah sesuai
waktu yang telah disepakati. Hasil pekerjaan juga dapat
dikumpulkan melalui aplikasi e-learning pada kantong soal-
soal latihan 1- 1, sesuai petunjuk dan waktu yang tertera
pada e-learning (Pedoman pengoperasian e-learning
dapat dilihat pada Lampiran-1 modul ini).
- Setelah hasil pekerjaan dikumpulkan, anda dapat melihat
kisi- kisi jawaban soal-soal latihan 1-1 pada bagian akhir
Modul 1.