Anda di halaman 1dari 16

1.

Kegiatan Belajar 1-
1

Perangkat Lunak
dan Rekayasa Perangkat
Lunak
Pada masa-masa awal perhitungan/komputasi, sistem berbasis komputer
dikembangkan dengan menggunakan manajemen yang berorientasi pada
perangkat keras. Para manajer proyek teknologi informasi memfokuskan
diri kepada perangkat keras karena pengembangan sistem membutuhkan
biaya yang sangat besar. Untuk mengontrol biaya perangkat keras,
manajer melembagakan pengendalian formal serta standar-standar
teknis. Mereka perlu melakukan analisis dan desain secara cermat
sebelum melakukan sesuatu. Mereka mengukur proses yang ada
serta menentukan dimana dapat dilakukan pengembangan.
Mereka menekankan pada kontrol dan kepastian kualitas. Mereka
membangun prosedur-prosedur untuk mengatur perubahan.
Singkatnya, mereka menerapkan kontrol, metode, dan alat-alat
yang kita kenal sebagai hardware engineering. Pada masa itu
perangkat lunak belum banyak dipikirkan.
Pemrograman pada masa-masa awal komputasi juga masih
dilihat
sebagai ‘seni’. Hanya sedikit metode yang tersedia dan lebih sedikit
lagi orang yang memahaminya. Para pemrogram bahkan kadang-
kadang harus mempelajarinya dengan cara coba-coba. Pada
dasarnya, dunia perangkat lunak adalah dunia yang tidak disiplin,
tetapi banyak praktisi di masa sekarang ini yang menyukainya.
Saat ini distribusi biaya untuk pengembangan sistem yang berbasis
komputer sudah berubah secara dramatis. Dibanding perangkat
keras, perangkat lunak merupakan salah satu bentuk tunggal yang
berbiaya
RPL – Pemodelan Perangkat
Lunak
1.5

paling tinggi. Selama hampir dua dekade ini, para praktisi melontarkan
pertanyaan-pertanyaan:
- Mengapa membutuhkan waktu yang sangat lama
untuk menyelesaikan suatu program komputer?
- Mengapa biaya sangat tinggi?
- Dapatkah menemukan kesalahan yang ada pada program
sebelum mendistribusikannya kepada pelanggan?
- Mengapa sangat sulit untuk mengukur kemajuan pada saat perangkat
lunak dikembangkan?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut serta masih banyak pertanyaan
lainnya, merupakan manifestasi dari perhatian terhadap perangkat lunak
dan cara pengembangannya.

A. DefinisiPerangkat Lunak
Dan Rekayasa Perangkat Lunak
Banyak orang menyamakan istilah perangkat lunak dengan program
komputer. Sesungguhnya pandangan ini dangkal. Perangkat lunak tidak
hanya mencakup program, tetapi juga semua dokumentasi dan
konfigurasi data yang berhubungan, yang diperlukan untuk membuat
agar program beroperasi dengan benar (Sommerville, 2016). Sistem
perangkat lunak biasanya terdiri dari sejumlah program yang
terpisah- pisah, file-file konfigurasi yang digunakan untuk membuat
program- program ini, dokumentasi sistem yang mendeskripsikan
struktur sistem dan dokumentasi user yang menjelaskan bagaimana
penggunaan sistem tersebut, dan untuk produk-produk perangkat lunak
disediakan situs web agar user bisa mengunduh informasi produk
terbaru.
Menurut Pressman (2010) perangkat lunak adalah:

MODUL 1: Pengantar Rekayasa Perangkat


Lunak
1.6

(1) Perintah (program komputer) yang jika dieksekusi akan memberikan


layanan-layanan atau fungsi seperti yang diinginkan
(2) Struktur data yang memungkinkan program untuk memanipulasi
informasi secara proporsional
(3) Dokumen-dokumen yang menggambarkan operasi dan kegunaan
program
IEEE (Standard Glossary of Software Engineering Terminology,
1990) mendefinisikan perangkat lunak sebagai program
komputer, prosedur, dan dokumentasi serta data yang terkait dengan
pengoperasian sistem komputer.
Berdasarkan definisi para ahli perangkat lunak tersebut,
dapat disimpulkan bahwa perangkat lunak bukan sekedar sebuah
program komputer, akan tetapi termasuk didalamnya dokumen-
dokumen yang menyertainya. Dokumen-dokumen penyerta dapat
berupa dokumen desain, dokumen pengoperasian, serta dokumen
pemeliharaan.
Rekayasa perangkat lunak (software engineering) merupakan
suatu
disiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat
lunak (software), mulai dari tahap awal kajian spesifikasi / kebutuhan
sistem sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan (Sommerville,
2016). Pada definisi ini, ada dua istilah kunci:
1. ‘Disiplin rekayasa’, yang berarti bahwa perekayasa membuat
suatu alat bekerja. Mereka menerapkan teori, metode, dan alat bantu
yang sesuai, selain itu mereka menggunakannya dengan selektif dan
selalu mencoba mencari solusi terhadap permasalahan, walaupun
tidak ada teori atau metode yang mendukung. Perekayasa juga
menyadari bahwa mereka harus bekerja dalam batasan organisasi dan
keuangan, sehingga mereka berusaha mencari solusi dalam batasan-
batasan ini.
2. ‘Semua aspek produksi perangkat lunak’, yang berarti Rekayasa
Perangkat Lunak tidak hanya berhubungan dengan proses teknis dari
1.7

pengembangan perangkat lunak tetapi juga dengan kegiatan seperti


manajemen proyek perangkat lunak dan pengembangan alat
bantu, metode, dan teori untuk mendukung produksi perangkat lunak.
Secara umum, perekayasa perangkat lunak memakai pendekatan
yang sistematis dan terorganisir terhadap pekerjaan mereka karena
cara ini seringkali paling efektif untuk menghasilkan perangkat
lunak berkualitas tinggi. Namun demikian, rekayasa ini sebenarnya
mencakup masalah pemilihan metode yang paling sesuai untuk satu
set keadaan dan pendekatan yang paling kreatif, informal terhadap
pengembangan yang mungkin efektif pada beberapa keadaan.

B. Karakteristik Perangkat
Lunak
Untuk memperoleh pemahaman tentang perangkat lunak
(serta pemahaman tentang software engineering), penting juga untuk
meneliti karakteristik perangkat lunak yang membuat perangkat
lunak berbeda dari hal-hal yang dibangun oleh manusia.
Perangkat lunak lebih merupakan elemen logika dan bukan
merupakan elemen sistem fisik. Dengan demikian, perangkat lunak
memiliki karakteristik yang berbeda dari perangkat keras (Pressman,
2010):
1. Perangkat lunak dibangun dengan konsep rekayasa, bukan secara
manufaktur (pabrikan)
Meskipun banyak kesamaan di antara pabrik perangkat keras
dan perangkat lunak, aktivitas keduanya secara mendasar sangat
beda.
Perangkat lunak adalah suatu produk yang lebih menekankan pada
kegiatan rekayasa (engineering) dibandingkan kegiatan
manufacturing (rancang bangun di pabrik). Pembuatan
perangkat lunak yang
berkualitas tinggi dapat dicapai melalui perancangan yang baik,
1.8

dalam fase perangkat keras, selalu saja ditemukan masalah kualitas yang
tidak mudah untuk disesuaikan dengan perangkat lunak.
2. Perangkat lunak tidak pernah usang
Perangkat lunak tidak rentan terhadap pengaruh lingkungan
yang
merusak yang mengakibatkan perangkat lunak menjadi
usang. Kesalahan-kesalahan yang tidak dapat ditemukan menyebabkan
tingkat kegagalan menjadi sangant tinggi pada awal hidup program,
tetapi hal itu dapat diperbaiki dalam siklus pengembangannya. Barang
Manufaktur biasanya komponen barunya akan terus di produksi,
RPL terus diperbaiki seiring bertambahnya kebutuhan.
3. Sebagian besar perangkat lunak masih dibangun secara custom built,
serta tidak dapat dirakit dari komponen yang sudah ada.
Paradigma baru diterapkan dalam rekayasa perangkat lunak,
yaitu konsep reuseability. Komponen perangkat lunak didisain sedemikia
rupa
agar dapat digunakan kembali pada program yang berlainan.

C. Kualitas Perangkat Lunak


Karakteristik lainnya yang mencerminkan kualitas perangkat
lunak adalah terkait dengan (Sommerville, 2016):
4. Dapat dipelihara
Perangkat lunak harus ditulis sedemikian rupa sehingga
perangkat lunak dengan mudah dapat diubah seiring dengan
perubahan kebutuhan pelanggan. Ini merupakan atribut kritis karena
perubahan perangkat lunak merupakan konsekwensi yang tidak
terelakkan pada lingkungan bisnis yang terus berubah. Agar mudah
dipelihara, maka:
a. Perangkat lunak disusun dengan memperhatikan algoritma, alur
penyajian, dan pengorganisasian, sehingga mudah
dalamPerangkat
RPL – Pemodelan
Lunakpemeliharaan
1.9

b. Kode atau script tetap dibuat sederhana dan mudah


dipahami meskipun menjalankan fungsi yang kompleks
c. Kode sebaiknya bersifat modular dengan dokumentasi pada tiap
bagian, sehingga siapa saja yang ingin memperbaiki
software, dengan mudah dapat melakukannya
d. Menerapkan standard pengkodean
2. Dapat diandalkan
Perangkat lunak yang dapat diandalkan mempunyai serangkaian
karakteristik, termasuk keandalan, keamanan, dan keselamatan.
Perangkat lunak yang dapat dipercaya seharusnya
tidak menyebabkan kerusakan fisik atau ekonomi jika terjadi
kegagalan sistem.
3. Efisien
Tanpa alasan yang bisa di pertanggungjawabkan, perangkat
lunak
tidak boleh menggunakan sumber daya sistem seperti siklus memori
dan prosesor. Dengan demikian, efisiensi mencakup
kecepatan tanggapnya, lamanya waktu pemrosesan, kerakusannya
memakan memori, dan lain-lain.
4. Kemampupakaian
Perangkat lunak harus dapat dipakai, tanpa usaha yang tidak
perlu
oleh user yang dituju. Ini berarti bahwa perangkat lunak harus
memiliki antarmuka user yang bagus dan dokumentasi yang
mencukupi.

D. Jenis-Jenis Perangkat Lunak


Secara umum jenis perangkat lunak dapat dikategorikan menjadi:
5. Berdasarkan Pasarannya (sommerfille, 2016)
a. Perangkat lunak generik.

MODUL 1: Pengantar Rekayasa Perangkat Lunak


1.10

Perangkat lunak generik merupakan sistem stand-alone


(berdiri sendiri) standar yang diproduksi oleh organisasi
pengembang dan dijual pada pasar terbuka ke
siapapun yang bisa membelinya.
Contoh: database, pengolah kata (word processor), paket untuk
menggambar, dan alat bantu manajemen proyek.

Gambar 1-1-1: Contoh Tampilan Perangkat Lunak Generik

b. Produk Pesanan (yang disesuaikan)


Perangkat lunak pesanan merupakan sistem-sistem yang dipesan
oleh pelanggan tertentu untuk keperluan khusus. Perangkat lunak
dikembangkan khusus bagi pelanggan tersebut oleh konsultan
perangkat lunak.

RPL – Pemodelan Perangkat


Lunak
1.11

Contoh: sistem kontrol untuk peranti elektronik tertentu, sistem


yang dikembangkan untuk mendukung proses bisnis tertentu,
sistem kontrol lalulintas udara.

Gambar 1-1-2: Contoh Tampilan Desain Perangkat Lunak Pesanan

2. Berdasarkan Platform (Pressman, 2010).

a. Perangkat lunak Sistem.


Perangkat lunak sistem merupakan sekumpulan program yang
ditulis untuk melayani program-program yang lain,
atau melayani / mengatur perangkat keras. Banyak perangkat
lunak sistem (misal: kompiler, editor, dan utilitas pengatur
file) memproses struktur-struktur informasi yang lengkap
namun tetap. Aplikasi-aplikasi sistem yang lain (sistem operasi,
driver, prosesor telekomunikasi) memproses secara luas
data yang bersifat tetap. Di dalam setiap kasus tersebut, are
perangkat lunak sistem, ditandai dengan eratnya interaksi dengan
perangkat keras komputer; penggunaan oleh banyak
pemakai; operasi konkuren yang membutuhkan
penjadwalan, tukar menukar sumber daya, dan pengaturan
proses yang canggih.

MODUL 1: Pengantar Rekayasa Perangkat Lunak


1.12

b. Perangkat lunak bisnis.


Pemrosesan informasi bisnis merupakan area aplikasi perangkat
lunak yang paling luas. Sistem diskrit (misalnya: payroll,
account receivable/ payable, inventory, dan lain-lain) telah
mengembangkan perangkat lunak sistem informasi
manajemen yang mengakses satu atau lebih database besar
yang berisi informasi bisnis.

c. Perangkat Lunak Embedded (Embedded Software)


Produk pintar telah menjadi bagian yang umum bagi hampir
semua konsumen dan pasar industri. Embedded Software ada
dalam read-only memory (ROM) dan dipakai untuk mengontrol
hasil serta sistem untuk keperluan konsumen dan pasar industri.

d. Perangkat Lunak Komputer Personal


Pasar perangkat lunak komputer personal telah
berkembang
selama dekade terakhir. Pengolah kata, spreadsheet, grafik
komputer, multimedia, hiburan manajemen database, aplikasi
keuangan, bisnis dan personal, jaringan eksternal atau akses
database hanya merupakan beberpa saja dari ratusan aplikasi
komputer personal yang ada.

e. Perangkat Lunak Kecerdasan Buatan


Perangkat lunak kecerdasan buatan (Artificial Inteligent / AI)
menggunakan algoritma non-numeris untuk memecahkan
masalah kompleks yang tidak sesuai untuk perhitungan atau
analisis secara langsung. Beberapa model kecerdasan buatan
yang aktif adalah sistem pakar, disebut juga sistem berbasis ilmu
pengetahuan. Area aplikasi lainnya untuk perangkat lunak
kecerdasan buatan adalah pengenalan pola (image dan
voice), pembuktian teorema, dan perbainan game. Di
tahun-tahun
1.13

terakhir ini juga telah berkembang cabang perangkat


lunak kecerdasan buatan yang baru, yang disebut artificial
neural network.

f. Perangkat Lunak Real-Time


Program-program yang memonitor/menganalisis/mengontrol
kejadian dunia nyata pada saat terjadinya disebut perangkat
lunak real-time. Elemen-elemen perangkat lunak real-time
mencakup komponen pengumpul data yang mengumpulkan dan
memformat informasi dari lingkungan eksternal, sebuah
komponen analisis yang mentransformasi informasi pada saat
dibutuhkan oleh aplikasi, sebuah komponen kontrol/ output yang
memberi respon kepada lingkungan eksternal, serta
sebuah komponen monitor yang mengkoordinasi semua
komponen lain agar respon real-time dapat tetap terjaga.

g. Perangkat Lunak Mobile


Perangkat lunak Mobile adalah sistem perangkat lunak yang
memungkinkan setiap pemakai melakukan mobilitas
dengan menggunakan terminal yang dapat berupa PDA-
asisten digital, telepon genggam atau seluler, dan sejenisnya.
Sistem operasi Android dan iOS adalah contoh sistem operasi
mobile yang saat ini merajai pasaran. Aplikasi mobile juga
dikenal sebagai web app, online app, iPhone app atau
smartphone app.
3. Berdasarkan Jenis Lisensi
Jenis perangkat lunak berdasarkan jenis lisensi dapat
digolongkan menjadi:
a. Perangkat Lunak Proprietary

Perangkat lunak proprietary adalah perangkat lunak yang source


code-nya tertutup dan didistribusikan dengan suatu format lisensi

MODUL 1: Pengantar Rekayasa Perangkat Lunak


1.14

yang membatasi pihak lain untuk menggunakan, memperbanyak


dan memodifikasi-nya.
Contoh perangkat lunak proprietary adalah perangkat lunak
shareware dan freeware. Jenis perangkat lunak ini bebas untuk
digunakan namun belum tentu bebas untuk re-distribusi atau
bebas untuk dimodifikasi.
b. Perangkat Lunak Open Sources
perangkat lunak open sources adalah perangkat lunak
yang
source code-nya terbuka dan didistribusikan dalam suatu
format lisensi yang memungkinkan pihak lain secara
bebas mempelajari, memodifikasi source code (informasi)
didalamnya, memperbanyak dan menyebarluaskan.

E. Konsep Rekayasa Sistem


Rekayasa sistem adalah kegiatan
penspesifikasian, perancangan, pengimplementasian, pemvalidasian,
penyebaran dan pemeliharaan
sistem sebagai satu kesatuan (Sommerville, 2016). Perekayasa
sistem tidak hanya berfikir mengenai perangkat
lunak, tetapi juga
mempertimbangkan perangkat keras, disamping interaksi sistem
dengan user dan lingkungannya. Mereka harus memikirkan
layanan yang
diberikan sistem, batasan-batasan pembuatan dan operasi sistem,
dan interaksi sistem dengan lingkungannya. Perekayasa perangkat
lunak
perlu memahami rekayasa sistem karena masalah rekayasa
perangkat lunak seringkali merupakan akibat dari keputusan rekayasa
sistem.
Dalam
RPL rekayasa sistem,
– Pemodelan tanpa mempedulikan kesatuan (entitas) yang
Perangkat
Lunak
dikembangkan, pertanyaan-pertanyaan di bawah ini harus
1.15

- Karakteristik kesatuan apa yang dipakai untuk menyelesaikan


masalah tersebut?
- Bagaimana kesatuan diadakan?
- Bagaimana kesatuan tersebut dibangun?
- Pendekatan apa yang akan dipakai untuk menemukan kesalahan-
kesalahan yang dibuat di dalam desain dan konstruksi dari kesatuan
tersebut?
- Bagaimana kesatuan tersebut ditopang selama proses adaptasi yang
lama, pada saat koreksi, serta ketika perbaikan dibutuhkan oleh pada
pemakai kesatua tersebut?
Terdapat perbedaan penting antara proses rekayasa sistem
dengan proses pengembangan perangkat lunak (Sommerville, 2016):
1. Keterlibatan Interdisipliner. Banyak disiplin ilmu yang mungkin
terlibat dalam rekayasa sistem.
2. Ruang yang lebih kecil untuk pengerjaan ulang selama
pengembangan sistem. Begitu keputusan rekayasa sistem, seperti
misalnya penempatan radar pada sistem ATC telah dibuat, suatu
perubahan akan berbiaya sangat mahal. Pengerjaan ulang
perancangan sistem untuk memecahkan masalah ini jarang dapat
dilakukan.
Rekayasa sistem merupakan kegiatan interdisipliner
yang melibatkan tim yang diambil dari latar belakang yang berbeda-
beda. Tim rekayasa sistem diperlukan akibat luasnya pengetahuan
yang diperlukan untuk mempertimbangkan semua implikasi
keputusan perancangan sistem.
Usaha yang berhubungan dengan Rekayasa Perangkat Lunak dapat
dikategorikan dalam tiga fase umum dengan tanpa mempedulikan
area aplikasi, ukuran proyek, atau kompleksitasnya. Masing-masing
fase

MODUL 1: Pengantar Rekayasa Perangkat Lunak


1.16

akan memberi tekanan pada pertanyaan-pertanyaan yang sudah ditulis di


atas.
Fase definisi, berfokus pada ‘apa’ dan ‘dimana’. Pada definisi
ini pengembang perangkat lunak harus mengidentifikasi informasi apa
yang akan diproses, fungsi dan unjuk kerja apa yang dibutuhkan,
model- model tingkah laku sistem seperti apa yang diharapkan,
antarmuka apa yang dibangun, batasan desain apa yang ada, dan
kriteria validasi apa yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sistem yang
sukses.
Fase Pengembangan, berfokus pada ‘bagaimana’, yaitu selama
masa pengembangan perangkat
bagaimana lunak, teknisi
dikonstruksi, harus mendefinisikan
bagaimana fungsi-fungsi
data sebagai sebuah arsitektur perangkat lunak,
diimplementasikan prosedur akan diimplementasikan, bagaimana
bagaimana
antarmuka detail
ditandai (dikarakterisasi), bagaimana rancangan
akan diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman, serta
bagaimana pengujian akan dilakukan.
Fase pemeliharaan (maintenance phase), berfokus pada perubahan
yang dihubungkan dengan koreksi kesalahan, penyesuaian yang
dibutuhkan ketika lingkungan perangkat lunak berkembang, serta
perubahan sehubungan dengan perkembangan yang disebabkan oleh
perubahan kebutuhan pelanggan. Fase pemeliharaan mengaplikasikan
lagi langkah-langkah pada fase definisi dan fase pengembangan, tetapi
semuanya tetap tergantung pada konteks perangkat lunak yang ada.
Karena begitu luasnya cakupan rekayasa perangkat lunak
(fase
definisi, fase pengembangan, dan fase pemeliharaan), pada
praktinya di dalam kurikulum perguruan tinggi, fase-fase tersebut
pada umumnya disajikan ke dalam beberapa nama mata kuliah,
seperti: Manajemen Proyek Perangkat Lunak, Analisis dan
Pemodelan Sistem / Perangkat Lunak, Testing dan Implementasi
Sistem, dan beberpa mata kuliah
1.17

lainnya. Buku ini khusus membahas mengenai Analisis dan Pemodelan


Perangkat Lunak
Seluruh pembahasan dalam modul ini akan difokuskan pada
kesatuan tunggal (perangkat lunak komputer). Dalam sub bab
ini ditentukan karakteristik umum rekayasa perangkat lunak, dan pada
sub bab selanjutnya akan ditekankan pada model-model proses
perangkat lunak.

F. Pemodelan Sistem
Pemodelan secara umum dapat diartikan sebagai
proses
merepresentasikan objek nyata atau realita sebagai
seperangkat persamaan matematika, grafis ataupun bagan agar mudah
dipahami oleh pihak yang berkepentingan. Oleh karena suatu model
adalah abstraksi dari suatu realitas, pada wujudnya kurang kompleks dari
pada realitas itu sendiri. Jadi model adalah suatu penyederhanaan dari
suatu realitas yang kompleks.
Suatu model diciptakan untuk keperluan:
1. Analisis
Sebagai contoh, analisis kerja perangkat elektronik dilakukan
dengan bantuan model rangkaian, yang akan membantu para teknisi
elektronika lebih mudah membayangkan masalahnya dan
memindahkan masalah tersebut ke atas kertas atau komputer.
2. Berkomunikasi
Sebagai contoh, masalah kependudukan akan sangat jelas
disampaikan melalui grafik-grafik sehingga penjelasan dan
kalimat
serba panjang dapat disederhanakan.
3. Prediksi
Sebagai contoh, model yang disusun dari data temperatus, tekanan,
kelembaban udara, kecepatan angin dan seterusnya dapat digunakan
1.18

untuk meramalkan cuaca. Jumlah penduduk di masa mendatang


dapat diramalkan melalui model matematika
4. Pengendalian
Sebagai contoh, gedung harus dibangun sesuai dengan
modelnya,
yaitu tampak samping, depan, belakang, atas, gambar detil, dan
sebagainya.
5. Simulasi
Sebagai contoh: Latihan pendaratan pesawat di malam hari
dapat dilakukan dengan seperangkat simulator.
Dalam pengertian yang lebih khusus terkait dengan rekayasa
perangkat lunak, istilah model (pemodelan) sering digunakan
untuk proses menggambarkan konsep yang mewakili obyek-obyek
dalam pengembangan perangkat lunak. Sebagai bagian dari
kebutuhan (persyaratan) sistem dan kegiatan perancangan perangkat
lunak, sistem harus dimodelkan sebagai suatu kumpulan komponen
dan hubungan antara komponen-komponen ini. Ini biasanya
diilustrasikan secara grafis pada model arsitektur sistem yang
memberikan pandangan kepada pembaca mengenai organisasi sistem.
Bentuk model yang lain adalah model proses logis. model
proses logis menggambarkan proses, tanpa menyarankan bagaimana
mereka dilakukan secara teknis. Saat membaca model proses, orang-
orang tidak akan dapat mengatakan apakah suatu proses
terkomputerisasi atau manual, apakah informasi dikumpulkan
melalui formulir kertas atau melalui Web, atau apakah informasi
ditempatkan di lemari arsip atau database besar. Rincian-rincian
fisik seperti itu didefinisikan melalui model fisik / teknis, yang
memberikan informasi yang diperlukan ketika membangun sistem.
Model proses logis mengilustrasikan inti (esensi) dari sistem. Model
sering juga disebut model esensial, model konseptual atau model bisnis.

RPL – Pemodelan Perangkat Lunak


1.19

Model Teknis Menunjukkan bukan hanya ‘apa’ sebenarnya


sistem, namun juga ‘bagaimana’ sistem secara fisik dan teknis
diterapkan. Penerapannya tergantung pada teknologi yang dipilih
dan batasan teknologi yang dipilih.

Latihan 1-1:
- Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi
pada Kegiatan Belajar 1-1, kerjakan soal-soal berikut ini.
Jawaban ditulis di atas kertas atau menggunakan aplikasi
pengolah kata
/ Microsoft Word atau sejenisnya), kemudian
diserahkan kepada Dosen pengampu Mata Kuliah sesuai
waktu yang telah disepakati. Hasil pekerjaan juga dapat
dikumpulkan melalui aplikasi e-learning pada kantong soal-
soal latihan 1- 1, sesuai petunjuk dan waktu yang tertera
pada e-learning (Pedoman pengoperasian e-learning
dapat dilihat pada Lampiran-1 modul ini).
- Setelah hasil pekerjaan dikumpulkan, anda dapat melihat
kisi- kisi jawaban soal-soal latihan 1-1 pada bagian akhir
Modul 1.

1) Jelaskan arti dari Perangkat Lunak dan Rekayasa Perangkat Lunak!


2) Jelaskan 3 karakteristik dasar perangkat lunak yang membedakannya
dengan perangkat keras!
3) Jelaskan 4 karakteristik yang mencerminkan kualitas
perangkat
lunak!
4) Jelaskan 2 jenis perangkat lunak berdasarkan pasarannya, berikan 2
contoh masing-masing!

MODUL 1: Pengantar Rekayasa Perangkat


Lunak

Anda mungkin juga menyukai