Anda di halaman 1dari 7

Berawal dari ide

Product owner kemudian menunjuk product manager atau merangkap jabatan tersebut untuk
membangun development team

Product owner atau product manager ini bertugas untuk

1. Merumuskan product-market fit


Product-market fit meliputi :
- Riset untuk validasi masalah
- Riset produk dan pasar
- Membuat strategi produk agar sesuai dengan kebutuhan pasar
2. Membuat road-map plan : Rencana jangka panjang dari sebuah aplikasi untuk membuat
software masa kini dengan kualitas terbaik, tapi biayanya paling rendah dengan waktu yang
relatif cepat. Metode kerja yang digunakan adalah Agile-scrum. Ya ... Agile scrum, Itulah yang
paling pas. Scrum merupakan kerangka kerja proses yang telah digunakan untuk mengelola
pengembangan produk kompleks semenjak awal tahun 1990-an. Banyak software, aplikasi dan
startup terkenal yang menggunakan metode ini. Lalu bagaimana itu dilakukan ? The Software
Development Life Cycle.
a. Mulai dari perencanaan (plannig)
 Apa saja fitur yang ingin dibuat ?
 Bagaimana layoutnya ?
 Halaman apa saja yang dibutuhkan ?
 Berapa budgetnya ?
 Berapa lama waktunya ?
 Berapa orang yang akan mengerjakannya ?
 Dan lain sebagainya …
b. Analisa kebutuhan tentang apa saja yang diperlukan dari perencanaan yang sudah dibuat
(Analysis):
 Halaman login
 Field apa saja yang dibutuhkan ?
 Halaman logout
 Dashboard
 Database
 Dan masih banyak lagi …
c. Di fase ini ditentukan semua elemen dari aplikasi (Design), meliputi :
 Business rules
 Layout
 Themes
 Frameworks
 Arsitektur
 Mobile Aspects
Team design, yaitu UI/UX designer akan :

A : Memetakan ide dan user behavior ke dalam rancangan flow aplikasi.

Output bisa berupa :

1. Flowchart
2. Wireframe
3. LO-FI design

B : Melakukan serangkaian riset atau test agar flowchart yang dibuat tidak membingungkan dan bisa
memberikan experience yang bagus bagi user.

Output bisa berupa :

User Journey Matrix

C : Membuat desain interface yang tidak cuma estetis, tapi juga intuitif. Artinya, user diharapkan dapat
memahami kegunaan masing – masing fitur tanpa harus ribet menjelaskan.

Output bisa berupa :

HI-FI Design.

Berlanjut ke fase Implementasi. Seluruh perencanaan yang sudah dibuat di fase design akan dieksekusi
di fase ini.

d. Backend Engineer (Implementation) :


- Server
- Skema
- Database
- API
Well, intinya membuat arsitektur untuk mengeksekusi fitur agar sesuai dengan logika
flowchart yang disepakati.

Frontend Engineer (Implementation) :


- Menghubungkan desain yang sudah dibuat oleh UI/UX designer dan hasil pekerjaan
backend.
- HTML
- CSS
- Javascript
Dan jadilah prototype

e. Testing & Integration


Fase Testing :
- Code
- Bug
- Hole
- Problem
Seluruhnya akan diuji oleh quality assurance engineer. Semua masalah yang ditemukan akan
dibereskan satu demi satu. Lalu masuk ke fase deployment.

Deployment Environment
Staging Environment
Fase ini akan dicapai setelah siklus riset – development-validasi atau yang disebut sebagai
iterasi yang berulang pada fase sebelumnya menghasilkan aplikasi yang layak untuk dirilis.
1. Development Environment
2. Staging Environment
3. Production Environment
4. Internal Release
5. Staggered Release
6. Full Release dan Live! Jadilah sebuah aplikasi. Tapi belum selesai sampai disitu. Setelah
aplikasi dirilis, development akan masuk ke fase maintenance.
f. Fase maintenance (maintenance) :
 Memastikan aplikasi berjalan sebagaimana metinya.
 Scrum master akan dipilih sebagai leader yang memimpin team untuk membantu
anggota team dan memastikan semua masalah yang ada dapat diatasi dengan baik.
 Team member memastikan product dibuat sesuai arahan.

Dalam sepak bola, product owner adalah manager. Scrum master adalah kapten team. Seluruh fase
untuk membuat aplikasi sebagaimana yang sudah dijelaskan disebut sebagai SDLC atau System
Development Life Cycle atau Siklus Hidup Pengembangan Sistem dan karena terus diulang. Di Scrum ada
satuan waktu konstan yang disebut sebagai Sprint. Satu Sprint biasanya berdurasi 1 minggu sampai
maksimal 1 bulan. SDLC (System Development Life Cycle) adalah sebuah lingkaran yang berisi task –
task, sprint planning, sprint review, sprint retrospective dan sprint itu sendiri untuk menghasilkan
aplikasi yang diinginkan. Meeting harian ini tujuannya untuk melaporkan task apa saja yang sudah
dikerjakan, obstacle yang ditemui, target task hari ini, dan lain sebagainya. Biasanya, setelah satu sprint
diselesaikan, ada sesi khusus untuk membahas pencapaian tim yang disebut sebagai sprint review. Selain
membahas pencapaian, ada juga pembahasan non-teknis seperti : tingkat kebahagiaan, kekurangan dan
lain sebagainya yang dirangkum dalam sesi yang bernama sprint retrospective. Jadi begitulah sebuah
aplikasi dibuat. Sekarang mari kita rekap kembali, untuk membuat aplikasi dengan SDLC atau System
Development Life Cycle. Kita akan melewati tahapan – tahapan sebagai berikut :

1. System Specification
2. Analysis Requirement
3. Architectural Design
4. Detailed Design
5. Coding & Debugging
6. Unit Testing
7. System Testing
8. Maintenance

Sistem bisa dikatakan sebagai kumpulan kumpulan yang kompleks dan saling berinteraksi dan tidak
selalu terdapat perangkat lunak didalamnya.
Karakteristik sistem contoh sederhananya adalah system penglihatan .

Karakteristik sistem secara umum dapat dibedakan menjadi 4 bagian :

1. Input, cahaya yang masuk


2. Proses, mengkonversi cahaya
3. Output, cahaya yang diterima sebagai gambar
4. Interfacing, antar muka dengan sistem penglihatan

Karakteristik sistem:

1. Konteks (context), sistem berada pada konteks atau lingkungan tertentu.


2. Batasan (Boundary), yang memisahkan sistem dari lingkungan.
3. Masukan/keluaran (I/O), sistem menerima input dan mengirim output dari dan ke
lingkungannya.
4. Antar muka (interface), komunikasi antar sistem / sub-sistem.
5. Proses (process), transformasi masukan -> keluaran.
6. Mekanisme kontrol (control mechanism), menentukan operasi sistem sesuai kondisi.

Keterkaitan Perangkat lunak dengan Sistem :

What is Software ?

 Computer programs and associated documentation such as requirements, design models and
users manuals.
 Software products may be developed for a practicular customers or may be developed for a
general market.
 Software products may be :
 Generic – developed to be sold to a range of different customers e.g. PC software such
as Excel or Word.
 Bespoke (custom) – developed for a single customer according to their specification.
 New software can be created by developing new programs, configuring generic software
systems or reusing existing software.

Karakteristik Perangkat Lunak :

1. Bukan dipublikasi tapi direkayasa (Bukan hasil pabrik)


2. Perangkat lunak ini tidak bisa diraba, tidak seperti membangun rumah. Perangkat lunak tidak
bisa diraba jadi kalau ada masalah besar diperlukanlah rekayasa.
3. Tidak mengalami kerusakan. Long Term Support.
4. Perangkat lunak hampir selalu kustomisasi, untuk penyelesaian masalah tertentu. Customer
tidak ingin perangkat lunak yang general.

Untuk proses dan pengolahan kerja tim. Di dalam pengembangan perangkat lunak sering dikenal
SDLC. Di fase yang berbeda memiliki keahlian yang berbeda – beda butuh lebih dari satu orang
pemilihan SDLC sesuai dengan karakteristik dari projek dan itu akan menentukan keberhasilan dari
suatu perangkat lunak yang dikembangkan. Waterfall model SDLC secara sequential :
1. Analysis : Stakefolder, Modelling dan Freezing,
2. Design
3. Implementation
4. Testing
5. Deployment
6. Maintenance

Kelemahan Waterfall model itu membutuhkan waktu yang lebih lama dan perannya terbatas. Biasanya
Waterfall model ini diterapkan pada projek perangkat lunak yang cukup dikenal. Komunikasi Analysist
dan stakefolder nyambung. Kebutuhan harus dipastikan diawal, requirements sulit untuk dibuat jadi
terciptalah prototyping bersifat iterative: (revisi 1 – revisi 2 – revisi 3) sampai programming.

Tahapan Analysis Requirements :

1. Design
2. Prototyping
3. Customer Evaluation  Customer approval
4. Review and Refine

Customer approval  Develop  Test  Release

Incremental Model :
1. System / information engineering : analysis – design – code – test
2. Delivery of 1st increment : analysis – design – code – test
3. Delivery of 2nd increment : analysis – design – code – test
4. Delivery of 3rd increment : analysis – design – code – test
5. Delivery of 4th increment : analysis – design – code – test

Calendar time : SDLC incremental

SDLC tidak bisa menyelesaikan satu projek saja membutuhkan beberapa projek, ketika
stakefolder itu dianalisis dan butuh kebutuhan yang diperlukan oleh kostumer. Semakin
lama membuat projek maka akan semakin mahal.

Ionic installation :
1. Install node.js
2. Run the command prompt
Check the version :
- Node –v
- Npm –v
3. Npm install –g @ionic/cli , ini untuk instalasi ionic
4. Npm install –g cordova , ini semacam notepad++
5. Check versi cordova
Cordova –v
6. Install template yang sudah ada :
Ionic start –list
Ionic start tabs –type=angularss, ditanya buat akun ketik ‘y’ berarti iya.
7. Ionic serve untuk menjalanka aplikasi ionic

8. Ionic serve –ls, untuk instalasi desain dengan berbagai kostumasasi dengan ionic labs

Kesimpulannya ionic dan cordova memiliki keterkaitan satu sama lain dalam
menjalankan sebuah sistem tentu diperlukan skill yang ahli dalam membuat aplikasi itu
berjalan sesuai keinginan kita !.

Ionic merupakan aplikasi projek gratis untuk membuat aplikasi berbasis android, IOS,
dan Windows. ProSDK untuk ProDocs untuk membuat akun yang akan didaftarkan pada
Ionic
Project structure
Unique cli and project
What kind of name project and template did you want ?

Anda mungkin juga menyukai