Anda di halaman 1dari 6

Workflow Pengembang Aplikasi

Pengembang Aplikasi atau dikenal dengan Android Developer merupakan salah satu
pekerjaan pada bidang IT. Mereka bertugas melakukan pembuatan dan
mengembangkan aplikasi pada smartphone. Bagi kamu yang tertarik bekerja sebagai
seorang Pengembang Aplikasi, tentu harus lebih memahami tanggung jawab
Pengembang Aplikasi, kemampuan yang dibutuhkan, karier, dan alur kerja. Semua
akan dibahas pada materi ini.

A. Pekerjaan sebagai Pengembang Aplikasi


Android Developer atau Pengembang Aplikasi Android bertanggung jawab dalam
merancang, mengembangkan, dan memperbarui aplikasi mobile berbasis Android
dalam berbagai tipe atau jenis smartphone. Seorang Android Developer bisa bekerja
pada sebuah perusahaan atau menjadi Android Developer secara freelancer. Jika
bekerja dengan perusahaan maka ia akan dibayar sesuai standar perusahaan.
Penghasilan seorang Android Developer pada perusahaan akan tergantung pada apa
yang diciptakan dan posisi yang duduki. Sedangkan apabila memilih bekerja secara
freelance, seorang Android Developer akan mendapatkan penghasilan berdasarkan
aplikasi yang dinikmati oleh konsumen dan berapa banyak aplikasi yang dipasarkan
pada marketplace seperti Envato, ThemeForest, dan CodeCanyon. Atau ia
mendapatkan penghasilan berdasarkan aplikasi yang dipesan oleh klien.

B. Tugas Pengembang Aplikasi


1. Merancang dan membangun aplikasi berbasis platform Android
2. Memilih kerangka kerja terbaik untuk memenuhi kebutuhan pengembangan
aplikasi
3. Berkolaborasi dengan tim pengembang lainnya seperti UI/UX Designer, API
Developer, Manajer Produk untuk mendefinisikan, mendesain, dan
membangun aplikasi atau fitur-fitur baru

1
4. Bekerja dengan data yang bersumber dari Application Programming
Interface (API) atau data sumber lainnya
5. Melakukan unit test aplikasi untuk menguji fungsi dan ketahanan aplikasi
6. Meningkatkan kinerja aplikasi dan bug fixing agar aplikasi bebas dari error
7. Menemukan, mengevaluasi, dan menerapkan teknologi baru untuk
memaksimalkan efisiensi pengembangan aplikasi
8. Mengevaluasi dan mengadministrasi performa aplikasi di Google Play Store.

C. Kemampuan dan Kualifikasi Pengembang Aplikasi


Seorang Pengembang Aplikasi harus memiliki kemampuan dan kualifikasi seperti:
1. Mampu berkoordinasi dengan tim
2. Berpikir kritis
3. Kemampuan berfikir logic untuk menyelesaikan masalah
4. Memiliki latar belakang pendidikan Computer Science, Teknik Informatika,
Sistem Informasi, Manajemen Informatika, Ilmu Komputasi, Sistem
Multimedia, Mobile Application & Technology
5. Jika tidak memiliki latar belakang pendidikan tersebut, kamu tetap bisa
bekerja sebagai Android Developer selama memiliki sertifikat keahlian
teknis, seperti keahlian teknik yang dikelola Google: Associate Android
Developer
6. Memiliki pengalaman dalam penggunaan software development dan skill
dalam pengembangan Android
7. Memahami Android SDK
8. Mampu bekerja menggunakan REST dan JSON
9. Memiliki pengetahuan dan pengalaman dengan tools pihak ketiga dan juga
API
10. Memiliki pengetahuan dasar arsitektur, tren, dan juga teknologi terbaru

11. Melakukan perbaikan bug pada aplikasi yang telah dirancang

12. Menguasai dan memiliki pengalaman dalam penggunaan berbagai bahasa

pemrograman, seperti: Java, XML, Android SDK, Android Studio, APIs, C, C++,
MYSQL Database, Apache Flume, dan Adobe ActionScript.

2
D. Karier Pengembang Aplikasi
Pilihan karier bagi seorang Pengembang Aplikasi adalah:
1. Mobile Architect
2. Android Engineer
3. Mobile App Developer
4. Mobile Lead Software Engineer
5. Android Mobile Developer
6. Mobile Developer
7. Mobile Embedded Software Engineer

E. Alur Kerja Pengembang Aplikasi

Alur kerja untuk mengembangkan aplikasi untuk Android secara konseptual sama
dengan platform aplikasi lainnya. Berikut proses membuat aplikasi
Android menggunakan tahapan SDLC atau Software Development Life Cycle:
1) Planning
Tahapan pertama dalam alur kerja seorang Pengembang Aplikasi adalah
merencanakan tim yang akan mengidentifikasi dan menentukan scope atau
ruang lingkup yang perlu dilakukan dalam proses pengembangan proyek.
Pada tahap ini, tim juga akan mengumpulkan semua informasi yang
dibutuhkan dalam proses pengembangan software dari para pemangku
kepentingan. Setelah itu, tim akan merencanakan struktur tim, time frame,
budget, security, dan berbagai faktor penting lain yang dibutuhkan untuk
pengembangan software.
2) Analysis
Pada tahap ini, tim akan menganalisis kebutuhan fungsional sistem. Akan
dilakukan analisis untuk mengetahui apa masalah bisnis, apa target yang
ingin dicapai, apa tujuan utama dari pengembangan software tersebut, apa
fungsi dari software yang akan dikembangkan, dan lain-lain. Analisis ini
diperlukan dalam tahapan SDLC agar produk nantinya akan memiliki hasil
akhir yang sesuai dengan ekspektasi klien.

3
3) Design
Berdasarkan requirement yang telah ditentukan sebelumnya, maka tim akan
membuat rencana desain atau spesifikasi desain. Beberapa aspek desain yang
akan ditentukan seperti:
 Architecture: bahasa pemrograman yang akan digunakan, desain
software secara keseluruhan, dan lain-lain.
 User Interface: mendefinisikan bagaimana cara user ketika
berinteraksi dengan software serta bagaimana cara software
memberikan respon.
 Platform: platform tempat software dapat berjalan seperti Android,
iOs, Linux, dan lain-lain.
 Security: langkah-langkah untuk mengamankan sistem software
seperti enkripsi lalu lintas SSL, perlindungan kata sandi, atau yang
lain.
Rincian desain tersebut kemudian akan dibahas dengan para pemangku
kepentingan. Tim akan menjelaskankan dengan berbagai parameter seperti
risiko, teknologi yang akan digunakan, kapabilitas tim, kendala proyek, waktu,
dan anggaran. Setelah itu, pemangku kepentingan akan meninjau kembali
desain tersebut dan menawarkan umpan balik dan saran.
4) Development
Dalam fase ini, proses pengembangan software dimulai. Jadi, tim
pengembang akan mulai membangun seluruh sistem dengan menulis kode
menggunakan bahasa pemrograman yang dipilih. Tahapan development ini
dapat dikatakan sebagai fase terpanjang dari proses pengembangan
software. Untuk pengerjaan proyek besar, proses pengembangan software
biasanya akan dibagi menjadi beberapa unit atau modul kemudian
ditugaskan ke beberapa tim pengembang. Database admin akan membuat
data yang diperlukan dalam database, front-end developer bertugas
membuat UI dan GUI untuk berinteraksi dengan back-end. Proses
pengembangan software tersebut akan dilakukan berdasarkan pedoman dan
prosedur yang sudah ditentukan sebelumnya.

4
5) Testing
Tahapan testing akan melibatkan para software quality assurance (QA)
untuk melakukan pengujian pada sistem dan menilai apakah software dapat
bekerja sesuai dengan fungsionalitas yang diharapkan. Tim QA akan menguji
semua area software untuk memastikan bahwa sistem terbebas dari cacat,
error, ataupun bug. Jika ternyata masalah ditemukan di dalam software yang
dikembangkan, maka tim QA akan menginformasikannya kepada tim
pengembang agar perbaikan dapat segera dilakukan. Proses ini berlanjut
hingga software benar-benar terbebas dari bug, bekerja stabil, dan berfungsi
sesuai harapan.
6) Implementation dan Release
Setelah fase testing atau pengujian perangkat lunak selesai dan tidak ada bug
yang tersisa pada sistem, maka tahap implementasi dapat dimulai. Tahap ini
biasanya juga disebut sebagai tahap deployment. Tujuan dari tahap ini adalah
untuk men-deploy perangkat lunak ke lingkungan produksi sehingga user
dapat mulai menggunakannya. Fase ini melibatkan penginstalan aktual dari
sistem yang baru dikembangkan. Untuk proyek sederhana, contoh
deployment seperti menerapkan kode ke server web. Sedangkan untuk
proyek pengembagan software berskala besar, deployment akan melibatkan
proses integrasi dengan banyak sistem berbeda. Meskipun demikian, banyak
perusahaan memilih agar produk akhir dapat pertama kali dirilis dalam
segmen terbatas dan diuji di lingkungan bisnis (user acceptance testing)
sebelum benar-benar dirilis ke pasar. Hal ini juga dilakukan untuk
meminimalisir adanya masalah yang ditemukan oleh user setelah produk
dirilis ke pasar.
7) Maintenance
Tahapan SDLC yang terakhir adalah proses maintenance atau pemeliharaan
software. Di tahap ini, tim akan melakukan pemeliharaan sistem dan rutin
melakukan pembaruan agar kinerja software tetap dapat optimal. Biasanya
beberapa aktivitas maintenance yang dilakukan adalah:
 Perbaikan bug ketika ada masalah yang dilaporkan

5
 Upgrade sistem untuk meningkatkan kinerja software dengan
sistem yang lebih baru
 Peningkatan fitur atau fungsionalitas pada pada software yang
dikembangkan.

Kesimpulan

Itulah pembahasan mengenai tanggung jawab Pengembang Aplikasi, kemampuan


yang dibutuhkan, karier, dan alur kerja dari Pengembang Aplikasi atau Android
Developer. Profesi ini akan terus berkembang sesuai perkembangan teknologi
smartphone, untuk itu kamu harus selalu update informasi dan kemampuan ya.
Melanjutkan pembahasan di kelas ini, pada materi selanjutnya kamu akan
mempelajari tips-tips yang dapat kamu terapkan untuk mengembangkan sebuah
aplikasi. Sampai jumpa.

Anda mungkin juga menyukai