Anda di halaman 1dari 15

1.

PENGEMBANGAN KONFIGURASI MODEL ANALISIS ARSITEKTUR


AGILE PADA PERUSAHAAN
BISNIS IT ONLINE
Agile Development Methods (Agile Alliance’s Manifesto) :

a) Interaksi dan personel


b) Perangkat lunak yang berfungsi
c) Kolaborasi dengan klien
d) Respon terhadap perubahan
Berikut ini model-model agile method :

a) Extreme Programming (XP)


b) Adaptive Software Development (ASD)
c) Dynamic Systems Development Method (DSDM)
d) Scrum Methodology
e) Crystal
f) Feature Driven Development
g) Agile Modeling
h) Rational Unified Process
Tujuan Agile :

1. High-value & working App system, diharapkan dengan memakai agile development
methods dapat dihasilkan perangkat lunak yang mempunyai nilai jual yang tinggi, biaya
pembuatan bisa di tekan dan perangkat lunak bisa berjalan dengan baik.
2. Iterative, incremental, evolutionary, agile adalah metode pengembangan perangkat lunak
yang iteratif, selalu mengalami perubahan, dan evolusioner. Tim harus bekerja dalam
waktu yang singkat(biasanya 1-3 minggu) dan juga selalu menambah fungsionalitas dari
perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan klien. Agile dapat dianalogikan ketika seseorang
ingin pergi ke suatu kota dan dia tidak tahu jalannya. Lalu bagaimana dia bisa sampai
tujuan? Dengan sering bertanya kepada orang yang dia temui dijalan hingga dia sampai di
tempat tujuan.
3. Cost control & value-driven development, salah satu tujuan dari agile yaitu pengembangan
perangkat lunak disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, tim bisa dengan cepat merespon
kebutuhan yang diinginkan pengguna sehingga waktu dan biaya pembuatan perangkat
lunak bisa dikontrol.
4. High-quality production, walaupun biaya pembuatan perangkat lunak bisa ditekan dan
proses pembuatan bisa dipercepat , tetapi kualitas dari perangkat lunak yang dibuat harus
tetap dijaga. Dengan melakukan tes setiap fungsionalitas perangkat lunak setelah selesei
dibuat berarti agile juga mengakomodir kebutuhan ini.
5. Flexible & risk management, jika kita menggunakan metode pembuatan yang biasanya
dipakai, jika ingin mengubah fungsionalitas dari wireframe yang telah dibuat di butuhkan
proses yang rumit. Mulai dari pertemuan dengan sistem analis untuk mengubah sistem
perangkat lunak, perubahan rencana rilis produk hingga perubahan biaya produksi.
Pertemuan dengan klien untuk melakukan tes perangkat lunak juga sering dilakukan
sehingga fungsionalitas perangkat lunak mudah diubah dan akhirnya kegagalan perangkat
lunakpun bisa diminimalisir.
6. Collaboration, dengan menggunakan agile, tim pengembang diharuskan sering bertemu
untuk membahas perkembangan proyek dan feedback dari klien yang nantinya akan
ditambahkan dalam perangkat lunak, sehingga tim bisa berkolaborasi dengan maksimal.
7. Self-organizing, self-managing teams, rekrut orang terbaik, beri dan dukung kebutuhan
mereka lalu biarkan mereka bekerja. Itulah perbedaan agile dan SDM lainnya. Dengan
agile, developer dapat memanajemen dirinya sendiri, sedangkan manajer tim hanya
bertugas mengkolaborasikan developer perangkat lunak dengan klien. Sehingga terciptalah
tim yang solid.

Agile Software Development memungkinkan model proses yang toleransi terhadap perubahan
kebutuhan sehingga perubahan dapat cepat ditanggapi. Namun di sisi lain menyebabkan
produktiitas menurun.
HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Proses Exploration

Proses ini merupakan tahap inisialisasi untuk memperjelas ruang lingkup sistem yang di
manfaatkan untuk membuat dokumentasi. Sehingga perlu adanya data data berupa deskripsi
produk, rencana strategis, pemilihan kriteria proyek, jejak rekam informasi.
b. Proses Planning
c. Proses Iteration
d. Proses Productionizing
2. PENENTUAN VARIABEL LOKASI JARAK RITEL MODERN DENGAN
PASAR TRADISIONAL MENGGUNAKAN METODA AGILE BERBASIS
GEOGRAPHICS INFORMATION SYSTEM (GIS)

Proses analisis yang dipilih untuk membuat solusi dari permasalahan adalah model Agile
Development yang dikombinasikan dengan Metoda Delphi. Proses analisis ini akan
membandingkan aturan normatif dengan landasan konsep Agile (literatur dan pakar). Sedangkan
metoda Delphi digunakan untuk penentuan faktor-faktor berdasarkan pendapat pakar atau orang-
orang yang mengetahui banyak tentang Ritel Modern, pengelolaan tata ruang, kependudukan, dan
perkembangan ekonomi suatu wilayah. Pakar di sini juga akan melihat efektivitas suatu layanan
terhadap pelanggan.

Selanjutnya dalam melakukan proses pembangunan sistem penentuan jarak lokasi ritel dan pasar
tradisional menggunakan metode Agile development. Dimana metode tersebut sangat baik untuk
sebuah sistem yang mengharuskan bisa terus melakukan komunikasi dengan usernya, dan adanya
continues improvement berkaitan dengan produk yang dihasilkan secara berkala. Sedangkan untuk
dapat berkomunikasi dengan baik dan untuk mendapatkan informasi mengenai faktor-faktor
penentuan jarak lokasi dari pakar dibutuhkan sebuah metode lain yaitu Metode Delphi.

KESIMPULAN
Perlunya sebuah metode yang dapat mendukung penuh untuk hasil yang lebih baik. Metoda agile
bagi kajian sebuah produk perangkat lunak murni merupakan pilihan yang tepat, tetapi untuk
kajian yang melibatkan banyak stakeholder atau ahli diperlukan sebuah metode tambahan untuk
saling menguatkan khususnya untuk mengkaji pendapat pakar. Metode Delphi merupakan
pelengkap metode Agile untuk memberikan informasi yang berfokus pada kajian pakar. Sehingga
hasil yang didapat menjadi lebih baik dan akurat.
3. Aplikasi Marketplace Penyewaan Lapangan Olahraga Dari Berbagai
Cabang Dengan Metode Agile Development
Pengembangan perangkat lunak pada penelitian ini menggunakan metode Agile Software
Development. Metode Agile Software Development diperkenalkan pada tahun 2001 oleh Kent
Beck dan 16 pengembang perangkat lunak lainnya. Kent Beck beserta rekannya merumuskan
Agile Software Development sebagai serangkaian metode dan metodologi yang membuat semua
personil dalam tim berkerja efisien, berpikir lebih efektif dan mengambil keputusan lebih baik.
Dalam proses metode agile saling mempengaruhi dalam hubungan timbal balik atau interaksi antar
tim untuk memenuhi user requirement sebagai acuan data sehingga perubahan dapat cepat
ditanggapi oleh tim. Adapun Kelebihan Agile Software Development sebagai metode
pengembangan perangkat lunak, diantaranya adalah sebagai berikut:

1.) Pelanggan dapat melakukan review perangkat lunak yang dibuat dengan lebih awal.
2.) Jika terjadi kegagalan, nilai kerugian yang ditimbulkan tidak terlalu besar secara material
maupun non-material.
3.) Rasio kepuasanpelanggan meningkat.
4.) Menurunkan tingkat resiko kegagalan dari segi non-teknis pada saat implementasi perangkat
lunak

Tahapan-tahapan dalam pengembangan model agile adalah:


1. Perencanaan (Planning)
pengumpulan data terhadap user berupa wawancara langsung atau kuesioner untuk
mendapatkan kebutuhan yang user inginkan, selanjutnya akan dilakukan desain secara
menyeluruh menggunakan tool UML dan user interface oleh pengembang sistem.
2. Implementasi (Implementation)
seorang programmer mengimplementasikan pengembangan sistem sesuai dengan desain
yang sudah ada. Pengembangan sistem berbasis web dengan bahasa pemrograman PHP dan
menggunakan Framework Laravel.
3. Tes Perangkat Lunak (Testing)
Pada tahapan ini dilakukan pengujian sistem yang telah dibuat menjadi source code oleh
programmer dengan menggunakan black-box testing untuk mencegah adanya bug dalam
sistem ataupun kegagalan sistem serta melakukan validasi input dan output dengan yang
diharapkan.
4. Dokumentasi (Documentation)
Pada tahapan ini dilakukan dokumentasi modul dan fungsi-fungsi yang ada pada sistem
informasi sebagai catatan pada saat pengembangan dan untuk mempermudah tim dalam
pengembangan selanjutnya.
5. Penyebaran (Deployment)
Pada tahapan ini menyediakan sistem yang telah dibuat untuk digunakan kepada end-user
yaitu pengelola lapangan olahraga dan calon penyewa lapangan olahraga.
6. Pemeliharaan (Maintenance)
Pada tahapan ini yaitu pemeliharaan sistem yang dilakukan secara berkala agar aman dari
bug sistem/ celah sistem karena belum tentu sistem terbebas dari bug system

IDENTIFIKASI MASALAH
dengan menggunakan metode analisa PIECES (Performance, Information, Economic, Control,
Efficiency, Service)
4. Perancangan Game Android Adventure Gajah Mada dengan Metode Agile
Development
Penelitian ini menggunakan metode Agile Development dalam pendekatannya. Metode Agile
merupakan salah satu metode umtuk mengembangkan software yang sangat efektif. Kata Agile
memiliki arti ringkas, bebas bergerak, cepat dan juga waspada. Agile memiliki keefektifan lebih
baik dari pada model tradisional yang kurang baik dan kurang efisien, tetapi metode ini juga bukan
metode yang prosesnya bersifat menentu yang berarti prosesnya tidak mendetail dalam membuat
tipe model yang telah diberikan, walaupun terdapat cara dalam membuatnya menjadi modeler yang
efektif.

TAHAPAN AGILE :
1) Planning
Pada perencanaan pembuatan game melakukan pengumpulan data, merumuskan masalah dan
menganalisa data.
2) Design
Pada desain atau perancangan game ini membuat storyboard untuk menggambarkan alur cerita
pada game yang akan dibuat.
3) Coding
Desain yang telah dirancang akan diterapkan menngunakan aplikasi Blender, Adobe Fuse, dan Corel Draw
sebagai assetnya serta Unity sebagai game enginenya.
4) Testing
Setelah game dibuat nantinya game akan diuji apakah sudah sesuai dengan kebutuhan atau
tidak. Setelah pengujian, perangkat lunak dapat dirilis dan di-review.
5. PENGEMBANGAN E-TRACE ALUMNI DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN METODE AGILE

Agile model memiliki beberapa fitur pada saat melakukan pengembangan perangkat lunak
diantaranya adalah:
1. Iterasi yang cepat dan pengiriman software yang befungsi secara regular memastikan
kepuasan pelanggan
2. Perubahan yang telat dapat ditangani dengan mudah dan juga diterima secara terbuka.
3. Perkembangan dinilai berdasarkan implementasi software
4. Komunikasi pelanggan dan pengguna ditekankan secara bertatap muka.
5. Setiap pertemuan dengan anggota tim dilakukan secara bertatap muka.
6. Setiap anggota tim pengembang adalah orang yang berkomitmen dan bermoivasi timggi
serta kompeten dan dapat dipercaya.

Agile model awalnya dikembangkan karena pada metodolgi tradisional terdapat banyak
hal yang membuat proses pengembangan tidak dapat berhasil dengan baik sesuai tuntutan user.
Saat ini metodologi ini sudah cukup banyak berkembang, di antaranya adalah eXtreme
Progamming (XP), Scrum Methodology, Crystal Family, Dynamic Systems Development Method
(DSDM), Adaptive Software Development (ASD). Dengan demikian Agile model tentunya
memiliki kelebihan atau keunggulan dibangingkan dengan metode – metode yang lainnya.
Kelebihan Agile model pada saat pengembang perangkat lunak diantaranya meningkatkan rasio
kepuasan pelanggan, bias melakukan review pelanggan mengenai software yang dibuat lebih awal,
mengurangi resiko kegagalan implementasi software dari segi non-teknis dan nilai kerugian baik
secara material atau immaterial tidak terlalu besar jika terjadi kegagalan.
Metode Agile
Pada dekade 90-an diperkenalkan metodologi baru yang dikenal dengan nama agile methods. Metodologi ini sangat
revolusioner perubahannya jika dibandingkan dengan metode sebelumnya. Agile Methods dikembangkan karena pada
metodologi tradisional terdapat banyak hal yang membuat proses pengembangan tidak dapat berhasil dengan baik
sesuai tuntutan user. Saat ini metodologi ini sudah cukup banyak berkembang, diantaranya adalah:
1) eXtreme Programming (XP)
2) Scrum Methodology
3) Crystal Family
4) Dynamic Systems Development Method (DSDM)
5) Adaptive Software Development (ASD)
6) Feature Driven Development (FDD)
Jika kita lihat, agile bisa berarti tangkas, cepat, atau ringan. Agility merupakan metode yang ringan dan cepat dalam
pengembangan perangkat lunak. Agile Alliance mendefinisikan 12 prinsip untuk mencapai proses yang termasuk
dalam agility:
1) Prioritas tertinggi adalah memuaskan pelanggan melalui penyerahan awal dan perangat lunak yang
bernilai.
2) Menerima perubahan requirements meskipun perubahan tersebut diminta pada akhir pengembangan.
3) Memberikan perankat lunak yang sedangdikerjakan dengan sering,beberapa min ggu atau bulan, dengan
pilihan waktu yang paling singkat.
4) Pihak bisnis dan penggembangan harus berkerja sama setiap hari selam penggembangan berjalan.
5) Bangun proyek dengan individu-individu yang bermotivasi tinggi dengan memberikan lingkungan dan
dukungan yang diperlukan, dan mempercyai mereka sepenuhnya untuk menyelesaikan pekerjaannya.
6) Metode yang paling efektif dan efisien dala m menyampaikan informasi kepada tim pengembangan
adalah dengan komunikasi langsung face to face.
7) Perangkat lunak yang dikerjakan merupakan pengukur utama kemajuan.
8) Proses agile memberikan proses pengembangan yang bias ditopang.Sponsor,pengembangan, dan user
garus bias menjaga ke-konstanan langkah yang tidak pasti.
9) Perhatian yang harus terus mennerus terhadap rangcangan dan teknik yang baik meningkatkan agility.
10) Keserdahanaan seni untuk meminimalkan jumlah pekerjaan adalah penting.
11) Arsitektur,requirements, dan rancangan terbaik muncul dari tim yang mengatur sendiri.
12) Pada interval reguler tertentu, tim merefleksikan bagaimana menjadi lebih efektif, kemudian
menyesuaikannya.
6. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LABORATORIUM MENGGUNAKAN
METODE AGILE DENGAN KONSEP MODEL-VIEW-CONTROLLER DATA ACCESS
OBJECT

Metode pengembangan perangkat lunak Agile memiliki karakteristik cepat untuk skala proyek
pekerjaan medium. Namun demikian, model ini memerlukan sumber daya manusia yang lebih
banyak dengan kemampuan yang sama baiknya. Metode ini berfokus pada keinginan pengguna
yang relatif dinamis, mengalami perubahan permintaan yang cepat. Hal ini membuat metode ini
diklaim sangat fleksibel terhadap perubahan yang sering muncul.

Berikut ini adalah beberapa model :


1. Extreme Programming (XP)
2. Adaptive Software Development (ASD)
3. Metode Scrum
4. Dynamic System Development Method (DSDM)
5. Metode Crystal
6. Feature Driven Development (FDD)
7. Lean Software Development (LSD)

10 prinsip untuk mencapai proses yang termasuk dalam agility yaitu sebagai berikut :
1. Prioritas tertinggi adalah memuaskan pelanggan melalui penyerahan awal dan perangkat lunak
yang bernilai.
2.Menerima perubahan kebutuhan meskipun perubahan tersebut diminta pada akhir
pengembangan.
3. Memberikan perangkat lunak yang sedang dikerjakan dengan sering, beberapa minggu atau
bulan, dengan pilihan waktu yang paling singkat.
4. Pihak bisnis dan pengembangan harus bekerja sama setiap hari selama pengembangan
berjalan.
5. Bangun proyek dengan individu-individu yang bermotivasi tinggi dengan memberikan
lingkungan dan dukungan yang diperlukan, dan mempercayai mereka sepenuhnya untuk
menyelesaikan pekerjaannya.
6. Metode yang paling efektif dan efisien dalam menyampaikan informasi kepada tim
pengembangan adalah dengan komunikasi langsung face to face.
7. Perangkat lunak yang dikerjakan merupakan pengukuran utama kemajuan.
8. Proses agile memberikan proses pengembangan yang dapat ditopang. Sponsor,
pengembangan, dan pengguna harus bias menjaga kekonsistenan langkah yang tidak pasti.
9. Perhatian yang harus menerus terhadap rancangan dan teknik yang baik meningkatkan agility.
10. Kesederhanaan seni untuk meminimalkan jumlah pekerjaan adalah penting.
7. Metode Agile Pada Pembuatan Website Services and Sales Printer Ink

Saat ini metodologi ini sudah cukup banyak berkembang, di antaranya adalah
1. eXtreme Progamming (XP)
2. Scrum Methodology, Crystal Family
3. Dynamic Systems Development Method (DSDM)
4. Adaptive Software Development (ASD)
Dengan demikian Agile model tentunya memiliki kelebihan atau keunggulan dibangingkan
dengan metode – metode yang lainnya.
Kelebihan Agile model pada saat pengembang perangkat lunak diantaranya meningkatkan rasio
kepuasan pelanggan, bias melakukan review pelanggan mengenai software yang dibuat lebih awal,
mengurangi resiko kegagalan implementasi software dari segi non-teknis dan nilai kerugian baik
secara material atau immaterial tidak terlalu besar jika terjadi kegagalan.

- Planning pada tahapan ini penulis membuat perencanaan membangun website services and sales
tinta printer, sehingga customer dapa menghubungi secara online tanpa harus datang ke toko.
Setelah tahapan planning ini selanjutnya adalah Desain sebagai berikut

- Daily Stand-Up Meeting (Requirements Elicitation, Detail System Design, Coding Development
& Testing), dengan menganalisis terhadap sistem yang sedang berjalan, membuat desain
dengan menggunakan Unified Modelling Language dimana terdapat Bussiness Process dan
Use Case Diagram,serta ERD dan LRS pada Rancangan Database, kemudian penulis akan
menjelaskan mekanisme kerja dari website services and sales yang termasuk ke dalam
tahapan Demonstration, setelah jelas meknisme dari sistem website tersebut tahapan
selanjutnya adalah Pengujian dalam tahapan ini penulis menggunakan metode BlackBox
Testing. Pengujian menggunakan BlackBox Testing digunakan untuk mendapatkan set kondisi
masukan yang sepenuhnya akan melaksanakan semua persyaratan fungsional untuk suatu
program.
8. Pengembangan Media Pembelajaran Perakitan Komputer Dengan
Menerapkan Metode Agile Software Development

Agile Software Development Method


Scrum pada penerapannya adalah Iterative/Incremental Agile software development
method untuk manajemen pembangunan produk/aplikasi. Scrum berpusat pada permasalahan yang
terdefinisi pada tiap iterasinya, bukan di awal pada saat perencanaan. Hal ini memiliki keuntungan
bagi developer ketika produk yang telah diberikan mengalami perubahan atau penggantian
requirement. Karena seringkali di dalam dunia pembangunan software, permasalahan baru ditemui
ketika produk telah digunakan.
9. Pendekatan MapReduce untuk Implementasi Suffix Tree pada AutoComplete Produk
dengan Metodologi Agile

Scrum Methodology merupakan salah satu model metode agile. Scrum memiliki prinsip yaitu :
a. Ukuran tim yang kecil melancarkan komunikasi, mengurangi biaya, dan memberdayakan satu
sama lain.
b. Proses dapat beradaptasi terhadap perubahan teknik dan bisnis.
c. Proses menghasilkan beberapa software increment.
d. Pembangunan dan orang yang membangun dibagi dalam tim yang kecil.
e. Dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun.
f. Proses scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan.

Metode Agile memungkinkan untuk mengembangkan perangkat lunak yang memiliki


requirement yang mudah berubah dengan cepat.
10. PEMBANGUNAN APLIKASI SELEKSI PESERTA DIDIK BARU SMK 2
SURAKARTA DENGAN METODE AGILE EXTREME PROGRAMMING
11.Implementasi Cloud Computing Technology dan Dampaknya
Terhadap Kelangsungan Bisnis Perusahaan Dengan Menggunakan
Metode Agile dan Studi Literatur

Dalam penelitiannya mengenai Cloud Computing menggunakan metode pengembangan


sistem Agile, dimana latar belakang yang ditemui adalah permasalahan bagaimana
mengimplementasikan Cloud Computing menggunakan Windows Azure Pack dan bagaimana
provisioning Windows Azure Pack SQL Database. Berdasarkan hal tersebut dengan langkah-
langkah pada metode Agile yang meliputi perencanaan, implementasi, pengujian (test),
dokumentasi, deployment dan pemeliharaan, dapat terbentuk sebuah sistem cloud hosting
provider dengan menggunakan Windows Azure Pack dan SQL Server 2012 sebagai sistem
utama dan pengelolaan database menggunakan Microsoft SQL Server Management.

Metode agile sendiri adalah metodologi pengembangan perangkat lunak yang didasarkan
pada prinsip-prinsip pengembangan system jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dari
pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun. Langkah-langkah yang digunakan dalam
metode agile yaitu perencanaan, implementasi, pengujian (test), dokumentasi, deployment dan
pemeliharaan. Berikut akan dijelaskan tahapan-tahapan dalam metode agile :
1. Perencanaan Sistem
Perencanaan sistem merupakan suatu tahapan awal dalam pembuatan sistem yang
memerlukan suatu proses. Adapun tahapan-tahapan dalam perencanaan sistem cloud hosting
yaitu tahap analisis sistem dan spesifikasi kebutuhan sistem. Dalam tahap analisis system ini
akan dirancang suatu layanan cloud yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan
perusahaan yaitu layanan cloud hosting dengan layanan database cloud menggunakan Cloud
SQL Database. Untuk mewujudkan adanya layanan cloud hosting, dibutuhkan sebuah perangkat
komputer server dan sistem yang mampu memberikan layanan selfservice yang dapat
memungkinkan pengguna melakukan full control terhadap web server mulai dari pemilihan
perangkat server yang akan digunakan seperti halnya harddisk, RAM, bandwith, operating
system dan aplikasi yang akan digunakan sebagai server serta kapasitas Cloud SQL database
yang akan digunakan. Apabila cloud computing ini sudah diterapkan maka perusahaan bisa
menambahkan add-on tertentu pada database website-nya tanpa harus menghubungi bagian
administrasi dan jika ingin membuat virtual machine, perusahaan tidak harus menunggu
persiapan dari administrasi tetapi perusahaan dapat langsung membuat serta memilih layanan
ataupun jenis virtual machine untuk Cloud SQL database server yang dinginkan. Untuk
memperoleh sistem baru maka dibutuhkan spesifikasi kebutuhan system untuk meningkatkan
layanan server hosting menjadi cloud hosting. Analisis kebutuhan dilakukan pada setiap
komponen-komponen yang terkait. Untuk melakukan konfigurasi sistem cloud hosting
dibutuhkan beberapa perangkat untuk mendukung cloud server, baik perangkat keras (Hardware)
maupun perangkat lunak (Software).
2. Implementasi
Setelah dilakukan analisis sistem dan penentuan kebutuhan perangkat maka langkah
selanjutnya adalah pengimplementasian deploying dan provisioning sistem yaitu persiapan menu
untuk perusahaan, penginstallan dan konfigurasi terhadap perangkat keras dan perangkat lunak
yang dibutuhkan untuk dapat meletakkan Cloud SQL Database perusahaan ke pusat data.
Sebelum dilakukan proses deploying dan konfigurasi system
3. Pengujian
Sebuah Sistem hosting dapat dikatakan sebagai sebuah sistem cloud hosting ketika prasyarat
layanan cloud computing dapat terpenuhi. Layanan cloud computing yang merupakan prasyarat
utama dari sebuah sistem cloud computing meliputi Broad Network Access, Resource Pooling,
Measured Services, Rapid Elasticity, Self Service. Pengujian sistem hosting adalah sebagai
berikut:
1. Broad Network Access
Untuk menguji adanya layanan broad network access, komputer server yang berada dilokasi
tertentu diuji dengan mengakses sistem tersebut dari luar jaringan lokal sistem dan hasilnya
sistem berhasil diakses dari lokasi yang berada diluar jaringan lokal server. Dari hasil tersebut
layanan broad network access pada sistem hosting terpenuhi.
2. Resource Pooling
Tahap resource pooling digunakan untuk menguji apakah database terpusat pada satu lokasi.
Karena sudah jelas terbukti bahwa lokasi database-nya terpusat pada satu lokasi database, maka
pengujian terhadap layanan resource
pooling khususnya pada kategori media penyimpanan (storage) terpenuhi.
3. Measured Services
Pengujian terhadap layanan measured services dalam sistem hosting dapat dibuktikan,
perusahaan membayar sesuai dengan apa yang digunakan dan dapat dilihat sendiri oleh
perusahaan.
4. Rapid Elasticity
Adanya layanan rapid elasticity pada layanan hosting dapat dilihat pada saat perusahaan ingin
menambah besarnya volume virtual server-nya, perusahaan dapat melakukannya sendiri dan
perusahaan akan dapat langsung memperoleh informasi mengenai biaya yang harus dikeluarkan.
5. Self Service

4. Tahap Dokumentasi
Proses pendokumentasian perangkat dilakukan dengan cara capturing dan mencatat langkah demi
langkah yang dilakukan dalam membangun system Cloud. Hasil dari capturing tersebut disusun
dalam sebuah modul yang menjelaskan langkah demi langkah proses pembuatan serta cara
penggunaan sistem.

5. Tahap Deployment
Proses deployment dilakukan dengan cara menyebarkan informasi mengenai layanan baru kepada
para perusahaan yang sebelumnya telah menggunakan server konvensional. Selain itu proses
deployment juga dilakukan dengan cara publikasi melalui website resmi dari penyedia layanan
cloud provider.

6. Tahap Pemeliharaan
Tahap pemeliharaan bertujuan untuk menjaga peralatan dan sistem dalam kondisi terbaik. Ketika
dijalankan mungkin saja masih ada kesalahan kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada
penambahan fitur-fitur serta add on yang belum ada pada software tersebut.

Anda mungkin juga menyukai