Nama Anggota :
• Evi Darojatun Solihah
• Putri Nabila Vitria
• Windi Melani Khoirun Nisa
Outline
• Xtreme Programming
A
Extreme Programming adalah salah satu dari beberapa Proses Agile populer. Sudah
terbukti sangat sukses di banyak perusahaan dari berbagai ukuran dan industri di
seluruh dunia. Extreme Pemrograman berhasil karena menekankan kepuasan
pelanggan dan memberikan semua yang anda mungkin inginkan pada tanggal
beberapa jauh di masa depan proses ini memberikan perangkat lunak yang anda
butuhkan saat anda membutuhkannya.
Tujuan utama dalam extreme programming adalah menurunkan biaya dari adanya
perubahan software. Dalam metodologi pengembangan sistem tradisional, kebutuhan
sistem ditentukan padatahap awal pengembangan proyek dan bersifat xed. Hal ini
berarti biaya terhadap adanya perubahan kebutuhan yang terjadi pada tahap
selanjutnya akan menjadi mahal. XP(Extreme Programming) diarahkan untuk
menurunkan biaya dari adanya perubahan dengan memperkenalkan nilai-nilai basis
dasar, prinsip dan praktis. Sasaran XP adalah tim yang dibentuk berukuran antara
kecil sampai medium saja, tidak perlu menggunakan sebuah tim yang besar.
Kelebihan dan Kelemahan Extreme Programing
Kelebihan:
Tidak bisa membuat kode yang detail di awal (prinsip simplicity dan juga anjuran untuk
melakukan apa yang diperlukan hari itu juga). Selain dari keunggulan dan kelemahan
XP yang telah disebutkan
ASD (Adaptive Software Development) merupakan suatu model yang tergolong dalam
pendekatan agile yang diusulkan oleh Jim Highsmith. ASD menekankan pada
pengorganisasian tim secara mandiri, kolaborasi antar-perseorangan, dan terus belajar, baik
secara individu maupun secara tim. ASD menggunakan tools yang disebut "time-boxing"
yaitu berupa aktifitas yang menentukan jangka waktu tertentu yang dialokasikan untuk
menyelesaikan berbagai macam tugas. Apabila waktu yang ditentukan tersebut selesai,
maka pembangunan sistem akan pindah ke tugas berikutnya, dengan harapan bahwa
sebagian besar dari critical work telah berhasil diselesaikan sebelum waktu keseluruhan
tugas berakhir. Terdapat tiga tahapan pada model ASD, yaitu: Speculation, Collaboration,
dan Learning.
Tahap - Tahap Adaptive Software Development
Adaptive cycle planning yaitu menggunakan informasi terlebih dahulu seperti misi
dari klien , batasan proyek dan kebutuhan dasar untuk definisikan rangkaian software
increment (produk software yang secara berkala diserahkan).
Speculation
Pada Tahap Speculation ini , proyek dimulai dan adaptive cycle planning
diselenggarakan . Pada tahap Speculation ini juga , didefinisikan visi dan misi user
(pengguna) terhadap sistem yang akan user buat .
Collaboration
Pada tahap collaboration ini , diorganisasikan tim kerja untuk membangun sebuah
sistem dan direkomendasikan menggunakan model Joint Application (JAD) . Pada
tahap ini juga orang - orang yang bermotivasi tinggi dalam bekerja sama seperti saling
melengkapi , saling mambantu , kerja keras , terampil di bidangnya dan
mengkomunikasikan masalah untuk menghasilkan penyelesaian yang efektif.
Learning
Pelanggan atau end user menyediakan feedback terhadap hasil incremental delivery
Tim ASD melakukan review terhadap komponen perangkat lunak untuk memperbaiki
Pada tahap Learning juga , tim pembangun sering sudah merasa tahu semua hal tentang
proyek , padahal tidak selamanya begitu .
Kelebihan dan Kelemahan Lean Software Development
Kelebihan :
Metode ini tidak akan berjalan dengan baik jika komitmen tim tersebut kurang
Metode ini tidak cocok dengan skala tim yang besar ( lebih dari 20 orang )
Perkiraan waktu rilis dan harga perangkat lunak sulit ditentukan . Tergantung dari
kesulitan pengerjaannya
Lean Software Development
Lean software development adalah suatu proses engineering yang digunakan untuk
mengembangkan dan menghasilkan suatu software berkualitas tinggi yang telah
terjamin kehandalannya sehingga tidak terjadi kegagalan dalam penggunaan software
tersebut. Lean software development ini berpedoman pada pemahaman lapangan dan
kesesuaian pelaksanaan prinsip lean disepanjang seluruh proses pengembangan
software.
Lean dapat mereduksi waktu pengembangan software karena waktu pengembangan
software dapat direduksi dengan cara mengurangi error pengerjaan software yaitu
menggunakan tujuh prinsip Lean, yaitu: Eliminate Waste, Amplifying Learning,
Decide As Late As Possible, Deliver As Fast As Possible, Empower The Team, Built
Integrity, See The Whole.
7 Prinsip Lean Software Development (LSD)
4. Deliver as fast as possible (Mengantarkan Secara cepat sebagai hal yang mungkin)
Kekuatan tim membantu dalam membuat keputusan antara tim dan memotivasi tim
Proyek sangat bergantung pada tim yang saling bekerjasama dan berkomitmen pada
proyek
Customer harus mengetahui apa yang mereka butuhkan dan tidak bisa mengubah setelah
mereka membuat sebuah keputusan
Time Limit dapat berubah-ubah (tidak sesuai jadwal jika ada perubahan)