Anda di halaman 1dari 20

MANAGEMENT

KONSTRUKSI

RIKO SAPUTRA
20121313016
TAHAPAN PENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI
04 METODE SCRUM
Cara Kerja Metode SCRUM
1. Menentukan tim

Dalam mengerjakan suatu project, tentu kamu membutuhkan tim.

Tahapan awal dalam memulai menerapkan metode Scrum adalah dengan menentukan anggota tim.

Biasanya, anggota tim tak lebih dari 5-10 orang. Usahakan jumlah anggota seefektif dan seefisien mungkin.

2. Menentukan waktu pengerjaan

Selanjutnya, dalam project management ada yang dikenal dengan sprint.

Sprint sendiri serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu masalah khususnya penciptaan
produk baru.

Setelah menemukan tim, langkah menjalankan metode Scrum selanjutnya adalah menentukan waktu pengerjaan
atau sprint.

Biasanya, sprint berlangsung 7 hingga 30 hari.


TAHAPAN PENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI
04 METODE SCRUM
Cara Kerja Metode SCRUM

3. Menentukan peran dalam tim

Agar dapat bekerja maksimal, suatu tim haruslah memiliki struktur dan perannya masing-masing agar tidak tumpang tindih.

Dalam project management, biasanya terdapat peran penting yang dimiliki oleh anggota tim.

Peran ini adalah Scrum master, atau menurut Solstice bisa juga disebut sebagai project manager.

Seorang Scrum master memastikan proyek berjalan dengan lancar dan sesuai.

Peran selanjutnya dalam menjalankan metode Scrum adalah product owner, ia bertanggung jawab memastikan produk yang dihasilkan
sesuai dengan kualitas yang diinginkan.
TAHAPAN PENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI
04 METODE SCRUM
Cara Kerja Metode SCRUM

4. Mengumpulkan berbagai permasalahan

Langkah berikutnya adalah mengumpulkan berbagai hal yang didapat di lapangan. Dalam project management, hal
ini disebut sebagai backlog.

Berbagai permasalahan atau backlog ini kemudian dikumpulkan dan dibuat prioritas pengerjaannya.

5. Memulai sprint

Setelah semua langkah dijalankan, maka kamu bisa langsung memulai sprint tersebut. Dalam melaksanakan sprint,
bisa saja ditemukan permasalahan atau backlog lain.

Komunikasikan hal ini dengan product owner apakah backlog tersebut bisa dilaksanakan dalam sprint tersebut
atau sprint selanjutnya.
THIS IS YOUR BIG IMAGE SLIDE
TAHAPAN PENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI
04 Agile Modeling

Agile ModellingAM adalah suatu metodologi yang praktis untuk dokumentasi dan pemodelan sistem software. AM
adalah kumpulan nilai-nilai, prinsip dan praktek-praktek untuk memodelkan software agar dapat diaplikasian pada
software development provek secara efektif. Prinsip dalam Agile Modelling adalah sebagai berikut:

• Membuat model dengan tujuan

• Mengunakan multiple models

• Travel light

• Isi lebih penting dari pada penampilan. Memahami model dan alat yang yang digunakan untuk
membuatsoftwareAdaptasi secara local

• skema dari agile modeling adalah sebagai berikut


TAHAPAN PENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI
05 Agile Modeling

Agile ModellingAM adalah suatu metodologi yang praktis untuk dokumentasi dan pemodelan sistem software. AM
adalah kumpulan nilai-nilai, prinsip dan praktek-praktek untuk memodelkan software agar dapat diaplikasian pada
software development provek secara efektif. Prinsip dalam Agile Modelling adalah sebagai berikut:

• Membuat model dengan tujuan

• Mengunakan multiple models

• Travel light

• Isi lebih penting dari pada penampilan. Memahami model dan alat yang yang digunakan untuk
membuatsoftwareAdaptasi secara local

• skema dari agile modeling adalah sebagai berikut


Metode Agile
TAHAPAN PENGEMBANGAN SISTEM
INFORMASI
4.2.5 Metode Spiral

Teknik spiral mencoba menggabungkan model prototyping dan waterfall. Biasa digunakan untuk proyek besar yang
mahal dan rumit.Digunakan oleh militer Amerika untuk mengembangkan program FutureCombat Systems.Model
spiral adalah generator model proses berbasis risiko yang digunakan untuk memandu rekayasa perangkat lunak
bersama berbagai pemangku kepentingan dari sistem intensif.

Model ini memiliki dud fitur pembeda utama. Salah satunya adalah pendekatan siklis untuck menumbuhkan tingkat
definisi dan implementasi sistem secara bertahap sambil mengurangi tingkat risikonya. Yang lainnya adalah
serangkatal

tonggak jangkar poin untuk memastikan komitmen pemangku kepentingan untuk solusi sistem yang layak dan saling
memuaskan('! Model spiral awalnya diusulkan oleh Barry Boehm model spiral adalah model proses perangkat lunak
evolusioner yang memadukan sifat iteratif dari prototyping dengan aspek terkontrol dan sistematis dari model
waterfall. Hal in memberikan potensi untuk pengembangan versi perangkat lunak yang semakin lengkap
Model spiral adalah pendekatan realists untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar. Karena perangkat lunak
berkembang se-iring proses berlangsung, pengembang dan pelanggan lebih memahami dan bereaksi terhadap risiko di setiap
tingkat evolusi. Model spiral meng. gunakan prototyping sebagai mekanisme pengurangan risiko tetapi, yang lebih penting,
memungkinkan untuk menerapkan pendekatan prototyping pada setiap tahap dalam evolusi produk. Ini mempertahankan
pendekat-an bertahap sistematis yang disarankan oleh siklus hidup klasik (classic life cycle) tetapi menggabungkannya ke
dalam kerangka berulang yang lebih realistis yang mencerminkan dunia nyata. Model spiral menuntut pertimbangan langsung
risiko teknis di semua tahap proyek dan, jika diter-apkan dengan benar, harus mengurangi risiko sebelum menjadi masalah.Tapi
seperti paradigma lain, model spiral bukanlah obat mujarab. Mungkin sulit untuk meyakinkan pelanggan (terutama dalam
situasi kontrak) bahwa
ALWAYS BE
POSITIVE, JUST
LIKE A PROTON.
4.3 Tahap SLDC Dalam MPSI
Pada tahap ini kerangka umum dikembangkan untuk mengimple-mentasi kebutuhuan pengguna dan menyelesaikan
masalah, Berikut tahap-tahapanya:
a. Tahap PerencanaanPada tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan sestem informasi apa
yang akan dikembangkan, sasaran-sasaran yang ingin dicapai, jangka waktu pelaksanaan serta
mempertimbangkan dana yang tersedia dan siapa yang melaksanakan.
b. Usulan Usulan perubahan pada sistem dari internal biasanya berisi dikarenakan:
• Adanya permasalahan yang dihadapi sistem yang lama seperti biaya operasional yang tinggi.
• Pembuatan order yang sering terlambat dan laporan yang tidak up to date.
• Penyempurnaan terhadap sistem yang ada seperti efisiensi atau kontrol.
• Keputusan Manajemen
Usulan-usulan tersebut harus mendapat persetujuan dari manajemen karena menyangkut biaya, perubahan sistem
kerja (uraian kerja dan tanggung jawab), keamanan data, hubungan dengan pelanggan.
4.3 Tahap SLDC Dalam MPSI
c. Kerangka acuan kerjaSetelah mendapatkan persetujuan dari manajemen, selanjutnya akan dibentuk tim yang
dapat terdiri dari devisi-devisi yang terkait untuk menyusun kerangka acuan kerja yang menyangkut:
• Latar belakang
• Maksud serta tujuan
• Sasaran proyek
• Ruang lingkup pekerjaan
• Jangka waktu pelaksanaan
• Prioritas pekerjaan
• Anggaran (Dana)Berdasarkan kerangka kerja diatas, disusunlah anggaran atau dana untuk hardware, software,
pelatihan SDM, pemeliharaan serta cadangan untuk keperluan yang tidak terduga.
4.3 Tahap SLDC Dalam MPSI
d. Penunjukan tim pelaksanaanSetelah semua kegiatan diatas diketahui, selanjutnya diputuskan apakah
pengembangan sistem informasi akan dilakukan ole perusahaan atau oleh pihak konsultan. Setelah menetapkan
pelaksana, diminta untuk memasukkan proposal pelaksanan sistem informasi sesuai dengan kerangka acuan kerja.
Proposal tersebut akan dievaluasi untuk menetapkan apakah proyek tersebut layak dilaksanakan atau tidak.
e. Menilai kelayakan provekPenilaian kelavakan prove mencakup kelayakan operasional, teknis dan ekonomis.
Dalam praktek, yang dominan dinilai umumnya aspek ekonomisnva (dana).
f. Kelayakan OperasionalMenyangkut dengan apakah secara operasional sistem yang baru akan dapat
dilaksanankan dengan sumber daya manusia yang tersedia dan metode training yang diberikan, pelayanan purna
jual atau pemeliharaan serta efisiensi serta efektifitas system baru.
g. Kelayakan TeknisMenyangkut apakah radware/ software yang akan dikembangkan dapat tersedia, jadwal
pelaksanaan dan sistem keamanan data.
4.3 Tahap SLDC Dalam MPSI
h. Kelayakan ekonomisMenyangkut biaya untuk membuat serta menjalankan sistem baru yang keuntungannya yang akan
diperoleh dari sistem tersebut.

i.Tahap AnalisisTahap Analisa sistem iyalah adanya kegiatan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam
bagian komponennya dengan maksud untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang ada,
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi serta kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikannya.

j. Mengidentifikasi MasalahIdentifikasi masalah iyalah langkah awal dari analisa sistem. Dalam tahap ini didefinisikan
masala yang harus dapat dipecahkan dengan munculnya pertanyaan.

k. Memahami Keria Sistem yang AdaLangkah ini dilakukan dengan mempelajari secara lebih rinci bagaimana suatu
sistem yang sudah ada berjalan. Untuk mempelajari operasi dari sistem ini diperlukan data yang dapat diperoleh dengan
melakukan penelitian terhadap sistem.

L. Menganalisis SistemBerdasarkan data yang sudah diperoleh maka dapat dilakukan analisa hasil penelitian yang sudah
dilakukan untuk mendapatkan pemecahan masalah yang akan dipecahkan.m. Membuat LaporanLaporan perlu dibuat
untuk sebagai dokumentasi dari penelitian. Tujuan utamanya ivalah sebagai bukti secara tertulis tentang hasil analisa yang
sudah dilakukan.
4.4 Pihak Yang Terlibat Dalam
Pengembangan Sistem

45% 45
Pihak Yang Terlibat Dalam Pengembangan Sistem

Manajemen sistem informasi itu sendiri, mengawasi serta menguji sistem


Didalam membuat sebuah Proyek Sistem Informasi Manajemen informasiyang dibuat
memiliki peran penting, walaupun tidak bersentuhan secara • Komite Pelaksana Sistem Informasi Adapun tugas dari pelaksana
langsung dengan proyek namun manajamen merupakan orang sistem informasi yaitu merencanakan danmengawasi Fungi dari
yang memberikan dukukan dan dorongan, agar sistem informasi sistem informasi yang akan dibuatAnalisis sistem dan
yang dibuat selaras atau sejalan dengan visi misi perusahaan, serta
programmerAnalis sistem mempelajari sistem yang ada, mendesain g
harus sejalan dengan strateg strategi yang telah di susun oleh
bar, dan membuat spesifikasi yang digunakan programmer komputer.
perusahaan.
Programmer komputer menulis program komputer dengan
• AkuntanSelain Manajemen Pihak berikutnya yang terlibat adalah menggunakan spesi-fikasi vang dikembangkan analis.
Akuntan,. dimana akuntan disini merupakan orang yang mengatur
keuangan, dan akuntan juga kemungkinan akan menjadi orang
yang menggunakan sistem informasi lersebut, terutama " sistem
informasi akuntansi. berikutnya akuntan juga dapat berperan
sebagai komite pelaksana sistem informasi, dan juga termasuk
orang yang terlibat dalam mendesain
4.5. Siklus Hidup Pengembangan Sistem dalam
MPSI

45% 45
Lima tahap dari model SDLC dalam MPSI in dijelaskan sebagai berikut:
1. Strategi SistemLangkah pertama dalam SDLC adalah mengembangkan strategi sistem yang memerlukan pemahaman
mengenai kebutuhan bisnis strategis dari organisasi. Hal in diperoleh dari misi perusahaan, analisis tekanan kompetitif
terhadap perusahaan, dan keadaan pasar saat ini. Kebutuhan ini mencerminkan postif relative perusahaan guna
mempertahankan keunggulan strategisnya.

2. Insiasi ProvekInsiasi provek adalah proses penilaian proposal sistem untuk meli-hat konsistensinya dengan rencana sistem
strategis dan dievaluasi ke-layakannya dan biaya-manfaatnya. Alternatif desain konseptial di-pertimbangkan dan yang dipilih
kemudian dimasukkan ke tahap konstruksi SDLC.

3. Pengembangan di dalam PerusahaanLangkah pengembangan di dalam perusahaan mencakup analisis kebutuhan


pengguna, desain proses dan basis data, pembuatan tampilan pengguna, pemrogaman aplikasi, serta pengujian dan
implementasi sistem yang sudah lengkap.

4. Paket Komersial Jika sifat proyek dan kebutuhan pengguna mengizinkan, kebanyakan perusahaan akan mencari paket
peranti lunak komersial yang sudah dikodekan, daripada mengembangkan sistem dari nol. Ada berbagai keuntungan yang
akan didapatkan oleh perusahaan yang bisa mengimplementasikan peranti lunak komersial. Di antaranya adalah biaya awal
yang lebih rendah, waktu implementasi yang lebih singkat, pengendalian yang lebih baik, dan pengujian yang ketat oleh
pemasok.

5. Pemeliharaan dan DukunganPemeliharaan mencakup perolehan dan implemantasi versi peranti lunak terbaru dari paket
komersial serta modifikasi terhadap sistem yang ada agar dapat mengakomodasi perubahan dalam kebtuhan pengguna .
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai