ANDROID
“MANAJEMEN LAYANAN”
Khairunnisa: 701210118
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas prototype yang
berjudul “Prototype Aplikasi Producti Zone Mobile berbasis Android” ini
tepat waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas ibu
Nerviana Treseli M.Kom pada bidang Studi Manajamenen layanan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuanya sehingga kami dapat, menyelesaikan
makalah ini.kami menyadari makalah yang kami tulis masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...II
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...….
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..
A. Latar Belakang………………………………………………………...….
B. Tujuan…………………………………………………………...
C. Manfaat……………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………...
A. Metode Prototype…………………………………………………………
B. Hasil Perancangan…………………………………………………………
A. KESIMPULAN……………………………………………………………
B. SARAN……………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAK…………………………………………………………….12
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Aplikasi mobile atau sering juga disingkat dengan istilah Mobile
Apps adalah aplikasi dari sebuah perangkat lunak yang dalam
pengoperasiannya dapat berjalan diperangkat mobile (Smartphone, Tablet,
iPod, dll), dan memiliki sistem operasi yang mendukung perangkat lunak
secara standalone. Platform pendistribusibusian aplikasi mobile yang
tersedia, biasanya dikelola oleh owner dari mobile operating system,
seperti store (Apple App), store (Google Play), Store (Windows Phone)
dan world (BlackBerry App)). Aplikasi mobile dapat berasal dari aplikasi
yang sebelumnya telah terpasang didalam perangkat mobile maupun juga
yang dapat diunduh melalui tempat pendistribusiannya. Secara umum,
aplikasi mobile memungkinkan penggunanya terhubung ke layanan
internet yang biasanya hanya diakses melaului PC atau Notebook. Dengan
demikian, aplikasi mobile dapat membantu pengguna untuk lebih mudah
mengakses layanan internet menggunakan perangkat mobile mereka.
Aplikasi berbasis Android / Web adalah sebuah aplikasi
yangdisusun dan dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman serta
dapat diakses dari manapundan kapanpun dengan pengguna yang bisa
dibatasi atau dengan tanpa batas (siapapun bisa meng-akses, contohnya
aplikasi toko online, dll). Aplikasi berbasis android web ini
adalah sebuahaplikasi yang mengharuskan pengguna aplikasi dimaksud
terkoneksi pada jaringan internet atau intranet.
prototype adalah sebuah proses perancangan sistem dengan cara
membentuk contoh dan juga standar ukuran yang akan dikerjakan
nantinya. Apabila perusahaan menggunakan prototype, maka para
pengembang dan pelanggan akan saling berinteraksi sampai hasil yang
terbaik keluar.
Aplikasi producti zone ini merupakan sebuah aplikasi daily routin
atau catatan kegiatan sehari hari, aplikasi ini sebuah aplikasi pengingat
jadwal kegiatan yang telah di rencakan oleh seorang user. Selain sebagai
pengingat jadwal aplikasi ini juga berisikan tentang target harian, jadwal
ibadah, olahraga, serta pengelolaan keuangan.
2. Tujuan
Aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan seorang user untuk
mencatat kegiatan yang akan dilakukan dalam satu hari, serta sebagai
pengingat dari kegiatan yang telah dilist
3. Manfaat
Mempermudah user dalam melaksanakn kegiatan pada satu hari
tesebut .
BAB II
PEMBAHASAN
1. Metode Prototype
Metode Prototype Dalam perancangan system ini, penulis
menggunakan Metode Prototype, karena metode ini dapat memberikan
ide bagi analis sistem atau pemrogram untuk menyajikan gambaran
yang lengkap. Dengan demikian, calon pengguna sistem akan dapat
melihat pemodelan dari sistem itu baik dari sisi tampilan maupun
teknik procedural yang akan dibangun. Prototyping adalah salah satu
pendekatan dalam rekayasa perangkat lunak yang secara langsung
mendemonstrasikan bagaimana sebuah perangkat lunak atau
komponen-komponen perangkat lunak akan bekerja dalam
lingkungannya sebelum tahapan konstruksi aktual dilakukan. Tahapan-
tahapan pada model prototype ini dapat dilihat pada gambar dibawah
ini.
2. Hasil perancangan
A. Logo
C. Tampilan Login
Tampilan Ketika membuat akun sebelum log in, harus melakukan
register terlebih dahulu dengan memasukan nama, nomore
handphone, email, serta password sebagai keamanan akun.
F. Fitur Ibadah
Pada fitur ini terdapat list ibadah yang bisa dilakukan setelah
ibadah sholat wajib, dan ada kata motivasi untuk user agar
bersemangat menjalankan ibadah.
H. Tampilan Inbox
Pada kolom inbox terdapat fitur untuk berkomunikasi dengan
pengguna producti zone lainnya, pada fitur ini kita bisa mencari
orang dengan username yang sama-sama menggunakan aplikasi
producti zone.
Pada pojok kiri bawah terdapat kolom akun dimana jika di klik
maka akan timbul identitas pennguna akun tersebut.
J. Tampilan History
J.Tampilan bantuan
Pada pojok kanan atas terdapat bantuan dimana disana tersedia
beberapa fitur tentang aplikasi.
1. Strategi Manajemen
A. Strategi Manajemen For IT Service
Manajemen For IT Service (ITSM) adalah pendekatan terstruktur
untuk pengelolaan layanan TI. ITSM bertujuan untuk memastikan bahwa
layanan TI yang diberikan kepada pengguna memenuhi kebutuhan mereka
dan memberikan nilai bagi bisnis.
ITSM dapat meningkatkan produktivitas sehari-hari dengan cara
berikut:
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan TI. ITSM membantu
tim TI untuk lebih fokus pada kebutuhan pengguna dan
mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dalam pengiriman
layanan TI. Hal ini dapat membantu mengurangi waktu dan biaya yang
dibutuhkan untuk memberikan layanan TI, sehingga meningkatkan
produktivitas.
Meningkatkan kualitas layanan TI. ITSM membantu tim TI untuk
menetapkan standar dan proses yang jelas untuk pengelolaan layanan
TI. Hal ini dapat membantu memastikan bahwa layanan TI yang
diberikan konsisten, andal, dan memenuhi kebutuhan pengguna.
Meningkatkan kepuasan pengguna. ITSM membantu tim TI untuk
lebih memahami kebutuhan pengguna dan memberikan layanan yang
memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini dapat membantu meningkatkan
kepuasan pengguna, yang dapat berdampak positif pada produktivitas.
D. Demand manajement
Demand Management adalah proses untuk memahami, memprioritaskan,
dan memenuhi permintaan layanan TI. Demand Management bertujuan
untuk memastikan bahwa layanan TI yang diberikan memenuhi kebutuhan
pengguna dan bisnis.
G. Supplier Management
Proses mengelola hubungan dengan pemasok atau bisa juga disebut
pengguna adalah proses untuk membangun dan memelihara hubungan
yang baik dengan pengguna aplikasi tersebut. Proses ini penting untuk
memastikan bahwa aplikasi ini dapat digunakan dengan nyaman oleh
user.
3. Service Transition
Tahap service transition pada pembuatan aplikasi adalah tahap di mana
aplikasi yang telah dirancang dan dibangun diimplementasikan ke dalam
lingkungan operasional. Tahap ini bertujuan untuk memastikan bahwa
aplikasi dapat berjalan dengan lancar dan memenuhi kebutuhan pengguna.
Berikut adalah beberapa hal yang biasa dilakukan dalam pembuatan
aplikasi pada tahap service transition:
4. Service Operation
Service Operation
Tahap dalam siklus hidup layanan TI yang mencakup semua kegiatan
operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Tujuannya adalah untuk
menyediakan layanan TI yang memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
1. Event Managemet
Di tahap ini kami memantau sistem dan infrastruktur TI untuk mendeteksi atau
kondisi yang tidak normal pada Producti Zone. Dengan Mendeteksi kejadian
dan mengklasifikasikannya tersebut maka tingkat kepentingan dan dampaknya
terhadap layanan TI dapat diketahui. Dan juga mengkoordinasikan upaya
pemulihan layanan sesegera mungkin
2. Incident Management
Pada tahapan ini kami Mendeteksi dan mencatat insiden Producti Zone. Ini
dapat melibatkan pengawasan sistem, laporan pengguna, atau pendeteksian
otomatis. Mengklasifikasikan insiden berdasarkan tingkat kepentingan dan
dampaknya terhadap layanan TI. Hal ini membantu tahapan kami dalam
penentuan prioritas dan alokasi. Dan juga kami akan melakukan Tindakan
memulihkan layanan TI. Dan diakhiri Dokumentasi dan laporan sebagai bukti
hasil manejemen insiden
3. Request Fulfillment
Pada tahapan ini kami Producti Zone Mencatat setiap permintaan yang masuk,
baik melalui sistem pelaporan atau pusat layanan. Selanjutnya kami akan
mengklasifikasikan permintaan berdasarkan jenis layanan atau informasi yang
diminta. Dan mengidentifikasi sumber daya dan persetujuan. Membuat laporan
mengenai pemenuhan permintaan, mencatat langkah-langkah yang diambil,
dan mendokumentasikan proses untuk pengelolaan pengetahuan.
4. Problem Management
Pada tahapan ini kami mengidentifikasi masalah atau ketidaknormalan yang
mungkin menjadi penyebab insiden atau memiliki potensi untuk menyebabkan
insiden di masa depan. Selanjutnya kami menetapkan langkanh langkah atau
pencagahan untuk memastikan bahwa masalah tersebut tidak terjadi lagi dan
menyimpan pengetahuan tentang masalah dan solusinya agar dapat digunakan
sebagai referensi di masa depan.
5. Access management
Tahap ini kami Menganalisis dan mengidentifikasi pengguna yang meminta
akses, serta memverifikasi identitas mereka untuk memastikan bahwa hak
akses diberikan kepada orang yang berhak. Selanjutnya menetapkan tingkat
hak akses yang sesuai dengan peran dan tanggung jawab pengguna, sejalan
dengan kebijakan keamanan dan kebutuhan bisnis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Prototype adalah sebuah proses perancangan sistem dengan cara
membentuk contoh dan juga standar ukuran yang akan dikerjakan
nantinya. Apabila perusahaan menggunakan prototype, maka para
pengembang dan pelanggan akan saling berinteraksi sampai hasil yang
terbaik keluar.
Aplikasi producti zone ini adalah sebuah aplikasi target harian yang akan
dilaksanakan, dimana didalam nya terdapat beberapa fitur seperti ibadah,
olahraga, keuangan, target harian, serta list target yang terlah terlaksana.
B. Saran
Pembuatan prototype ini mungkin masih banyak kekurangan yang harus
diperbaiki, masih banyak yang belum lengkap, semoga kedepannya
penulis bisa mengembankan prototype ini dengan baik.