Anda di halaman 1dari 14

CONTROL SUHU

Dosen pengampu :ASTONI HENDRA SIAHAAN Amd

disusun oleh :

Nama : Amran Jonathan Munthe

NIM : 200418018

UNIVERSITAS SARIMUTIARA INDONESIA, FAKULTAS VOKASI

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI ELEKTRO-MEDIS

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas laporan yang berjudul "Control Suhu" dengan tepat waktu.

Laporan disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Mikrokontroler. Selain


itu, laporan ini bertujuan menambah wawasan tentang Control Suhu bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Astoni Hendra Siahaan Amd


selaku dosen mata kuliah Mikrikontroler.

Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan,26 januari 2022

Penulis

Amran Jonathan Munthe

2
Daftar isi

KATA PENGANTAR ………………………………… ..................................2

DAFTAR ISI …………………………………………….................................3

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………… ................4

 1.1. Latar Belakang ………………………………………….. ............4

 1.2. Batasan Masalah ……………………………………….. .............4

 1.3. Rumusan Masalah …………………………………….. ..............5

BAB II Metode Praktikum ……………………………………… .....................

 2.1. Waktu Dan Tempat …………………………………..……..….. 6

 2.2. Aat Dan Bahan …….………………………….............................6

 2.3. Prosedur Kerja ………………………………………....……..... 6

BAB III PEMBAHASAN …………………………………………… ............

 3.1. Landasan Teori ……………………………….. ............................7

 3.2. Jenis Jenis Alat ………………..…. ...............................................7

 3.3 Prinsip Kerja ……..…… ................................................................10

 3.4.Pengoperasian … ............................................................................11

 3.5. Perawatan … .................................................................................11

BAB IV PENUTUP ………………………………………… ............................

 4.1. Kesimpulan ……………………………………...……… ...........13

 4.2. Saran …………………………………………………… .............13

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………. ..............................

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada revolusi industri 4.0 rumah tinggal dapat dikendalikan dan


dimonitirong melalui jarak jauh. Teknologi tersebut merupakan fitur rumah pintar
atau smart home yang dapat memberikan kenyamanan, dan efesiensi bagi
pengguna. Revolusi industri 4.0 bertujuan untuk meningkatkan efektifitas
kegiatan produksi, biaya dan kualitas dengan menerapkan konsep otomasi yang
berarti minim campur tangan manusia. Penerapan revolusi industri 4.0 salah
satunya adalah monitoring. Monitoring pada industri 4.0 sudah dapat melihat dan
melakukan petukaran data secara real time dan dapat diakses darimana saja
melalui internet atau bisa disebut Internet of Things. Rumah Pintar (Smart Home)
dirancang agar pengguna rumah dapat mengatur dan memonitoring rumahnya
dengan menggunakan smartphone. Pengendalian dilakukan oleh PLC Outseal
yang di tambahkan modul Wi-Fi DT-06 sehingga dapat terhubung dengan
Smartphone Android yang dapat mengkontrol dan memonitor semua penerangan
dan beban lainnya. Hal ini merupakan upaya untuk memonitoring serta
memudahkan pengguna untuk mengendalikan peralatan elektronik rumah tangga
sehingga penggunaannya lebih efektif. Tidak hanya mengawasi dan
mengendalikan, sistem smart home juga perlu adanya sistem otomasi. Sistem
otomasi didukung dengan sensor yang mengirim sinyal analog ke PLC agar dapat
bekerja sesuai keinginan. Oleh karena itu “PEMROGRAMAN ANALOG PADA
PLC” menjadi judul laporan ini.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah untuk makalah ini adalah :

A. Jelaskan teori dasar tentang alat!?


B. Apa saja jenis jenis alat ?
C. Bagaimana prinsip kerja alat?
D. Bagaimana pengoperasia alat?

4
E. Bagaimana perawatan alat?

1.3 Tujuan Masalah

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah

A. Mahasiswa mampu menjelaskan secara teori mengenai alat


B. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis – jenis alat
C. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip kerja alat
D. Mahasiswa mampu menjelaskan pengoperasian alat
E. Mahasiswa mampu menjelaskan perawatan alat

5
BAB II

METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini berlangsung pada Senin, 24 Januari 2022 di Universitas Sari


Mutiara Indonesia

2.2 Alat dan Bahan

Alat : control suhu, HMI MODBUS

Bahan :
1. handpone
1. laptop
2. aplikasi HMI MUDBUS

2.3 Prosedur Kerja

Untuk melakukan prosedur kerja, sebaiknya selalu sediakan manual book


alat.gunakan alat sesuai pernyataan pada manual book.apabila ada kesalahan atau
trouble shooting, cek permasalahan melalui manual book.

6
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Landasan Teori

SCADA

SCADA adalah singkatan dari (Supervisory Control and Data


Acquisition). SCADA merupakan sebuah sistem yang memiliki fungsi untuk
mengumpulkan informasi ataupun data yang berasal dari lapangan dan kemudian
mengirimkan informasi atau data tersebut ke sebuah komputer pusat yang
nantinya akan mengolah hal tersebut untuk dipakai pada proses selanjutnya.
Sistem SCADA banyak digunakan dalam perindustrian hal ini terjadi karena
sistem SCADA dapat mengontrol lebih dari 1 juta input ataupu output dalam
suatu proses. Dalam sistem SCADA terdapat beberapa bagian – bagian
penyusunnya. Sebuah sistem SCADA memiliki sebuah perangkat keras yang
berfungsi untuk menerima ataupun mengirimkan data atau informasi, kontroler,
jaringan, HMI (Human Machine Interface), alat komunikasi dan beberapa
perangkat lunak II-2 pendukung lainnya. Semua itu menjadi satu sistem dan
membentuk satu kesatuan sistem yang dikenal dengan SCADA

3.2. Jenis – Jenis

1. Keluarga MCS51

“Mikrokontroler” ini termasuk dalam keluarga CISC. Sebagian besar


perintah

dijalankan dalam 12 siklus clock. Mikrokontroler ini berdasarkan arsitektur

Harvard dan meskipun awalnya dirancang untuk aplikasi mikrokontroler chip

tunggal, sebuah mode perluasan telah mengizinkan sebuah ROM luar 64KB dan

RAM luar 64KB diberikan alamat dengan cara jalur pemilihan chip yang terpisah

untuk akses program dan memori data.

2. AVR

“Mikrokonktroler Alv and Vegard’s Risc processor” atau sering disebut

dengan AVR adalah mikrokonktroler RISC 8 bit. Hampir semua kode perintah

7
RISC dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR merupakan salah satu jenis

mikrokontroler yang paling sering digunakan dalam bidang elektronika dan

instrumentasi.

3. PIC

PIC merupakan mikrokontroler tipe RISC buatan Microchip Technology.

Berasal dari PIC1650 yang dibuat oleh Divisi Mikroelektronika General

Instruments. Teknologi Microchip tidak menggukana PIC sebagai akronim

melaikan nama brandnya yaitu PICmicro. Hal ini karena PIC singkatan dari

Peripheral Interface Controller, tetapi General Instruments mempunyai

akronim PIC1650 sebagai Programmable Intelligent Computer.

4. ESP8266

ESP8266 adalah sebuah modul mikrokontroler berbasis wireless yang

digunakan untuk perangkat tambahan mikrokontroler seperti Arduino agar dapat

membuat koneksi wireless TCP/IP. Modul ini membutuhkan tegangan masukan

sebesar 3.3v agar dapat aktif. Modul ini memiliki tiga buah mode pengkondisian

wifi yaitu sebagai station, sebagai access point dan sebagai keduanya (station dan

access point). Modul ini terdiri dari beberapa komponen yaitu prosesor, memori

dan GPIO dimana jumlah pin yang ada pada ESP 8266 bergantung pada jenisnya.

Modul dapat berdiri sendiri tanpa menambahkan modul mikrokontroler lain


karena

sudah kelengkapan layaknya modul mikrokontroler lain. AT Command


merupakan

firmware default yang digunakan pada modul ini, selain itu ada beberapa
Firmware

SDK yang digunakan oleh perangkat ini berbasis opensource yang diantaranya

adalah sebagai berikut :

 NodeMCU dengan menggunakan basic programming lua

8
 MicroPython dengan menggunakan basic programming python

 AT Command dengan menggunakan perintah perintah AT command

Jenis Modbus

Beberapa variasi Modbus, antara lain:

1). Modbus RTU - Merupakan varian Modbus yang ringkas dan digunakan pada
komunikasi serial. Format RTU dilengkapi dengan mekanisme cyclic redundancy
error (CRC) untuk memastikan keandalan data. Modbus RTU merupakan
implementasi protokol Modbus yang paling umum digunakan. Setiap frame data
dipisahkan dengan periode idle (silent).

2). Modbus ASCII - Digunakan pada komunikasi serial dengan memanfaatkan


karakter ASCII. Format ASCII menggunakan mekanisme longitudinal redundancy
check (LRC). Setiap frame data Modbus ASCII diawali dengan titik dua (":") dan
baris baru yang mengikuti (CR/LF).

3). Modbus TCP/IP atau Modbus TCP - Merupakan varian Modbus yang
digunakan pada jaringan TCP/IP.

9
3.3. PRINSIP KERJA

Temperature Controller atau kontrol suhu adalah proses di mana perubahan


suhu ruang  dapat diukur atau terdeteksi, dan bagian dari energi panas yang ke
dalam atau keluar dari ruang disesuaikan untuk mencapai suhu rata-rata yang
diinginkan. Seperti kita ketahui banyak manfaat yang dapat diperoleh dari dengan
menggunakan kontrol suhu, diantaranya adalah penghematan energi, menjaga
kondisi makanan agar tetap segar, dan masih banyak lagi.

Dalam melakukan fungsinya temperature controller mengontrol suhu proses


tanpa keterlibatan operator yang luas, sistem kontrol atau control system
temperature bergantung pada controller, yang menerima sensor suhu seperti
termokopel atau RTD sebagai masukan. Ini membandingkan suhu sebenarnya
untuk kontrol suhu yang diinginkan, atau setpoint, dan menyediakan output untuk
mengontrol element.  Controller merupakan salah satu bagian dari sistem kontrol
keseluruhan, dan seluruh sistem harus dianalisis dalam memilih kontroler yang
tepat. Ada beberapa item yang harus dipertimbangkan dalam
memilih temperature control

10
3.4.pengoperasian

A. Perancangan Sistem Kendali

B. Blok Diagram

Hasil dan Analisis

1. Pengujian Perangkat Keras

2. Pengujian Sensor MAX6675

3. Pengujian Relay

4. . Pengujian Respon Sistem Kontrol On-Off

5. . Pengujian Respon Sistem Pada Pemanas Resistif Berbahan Kanthal


pada Setpoint Suhu 40°C

6. Pengujian Respon Sistem Pada Pemanas Resistif Berbahan Kanthal


pada Setpoint Suhu 60°C

7. Pengujian Respon Sistem Pada Pemanas Resistif Berbahan Nichrome


pada Setpoint Suhu 40°C

8. Pengujian Respon Sistem Pada Pemanas Resistif Berbahan Nichrome


pada Setpoint Suhu 60°C

9. Pengujian Respon Sistem Pada Pemanas Induksi pada Setpoint Suhu


40°C

10. Pengujian Respon Sistem Pada Pemanas Gabungan Pemanas Resistif


Berbahan Nichrome dengan Pemanas Induksi pada pada Setpoint Suhu
60°C

11. Pengujian Respon Sistem Pada Pemanas Gabungan Pemanas Resistif


Berbahan Nichrome dengan Pemanas Induksi pada pada Setpoint Suhu
80°C

3.5. Perawatan alat

Menempatkan control suhu ditempat yang aman dan kering

Selalu mencek sistem control

Mengkalibrasi ke akuratan suhu dngan control

11
Melakukan pengecekan terhadap kabel – kabel tembaga

Sekali sebulan lakukan pengecekan

12
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dalam kegiatan proses pembuatan prototype smarthome ini, dapat
disimpulkan bahwa :
1. Input analog yang masuk pada PLC Outseal, selalu terbaca sebagai
bilangan bit bernilai
0 – 1023 pada software Outseal Studio V2.4.
2. Untuk sensor yang memiliki sifat perubahan data secara linear, dapat
menggunakan
rumus perbandingan senilai untuk melakukan konversi data input analog
ke bilangan
bit yang terbaca pada software Outseal Studio V2.4.
3. Fitur “Online” pada Outseal Studio pada versi 2.4 hanya sebatas
monitoring saja.
Menulis data belum bisa pada versi tersebut.
4. DT-06 hanya bersifat sebagai penyedia koneksi Wi-Fi agar PLC dapat
terhubung
dengan Smartphone.

4.2 Saran
Data analog yang diterima oleh PLC Outseal Mega V1.1 akan berubah menjadi
data bit, jadi
disarankan untuk melakukan perubahan nilai data untuk setpoint terlebih dahulu
untuk
memudahkan pemrograman.
Modul DT-06 hanya menyediakan koneksi Wi-Fi sebagai penghubung antara
PLC dan
Smartphone, dengan begitu pengendalian dari luar area rumah akan sulit atau
bahkan tidak
memungkinkan. Penulis mengharapkan dengan menggunakan modul yang bisa
berinteraksi

13
dengan system cloud storage yang membuat PLC dapat terhubung ke internet
akan membuat
pengendalian PLC dari jarak yang sangat jauh dapat memungkinkan jika terdapat
koneksi
internet.

DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar, Agung. PANDUAN DASAR OUTSEAL PLC. 25 Juni 2021.

http://www.outseal.com/web/download/

Robles, Roslin John dan Tai-hoon Kim. Applications, Systems and Methods in
Smart Home

Technology: A Review. International Journal of Advanced Science and

Technology.Vol. 15, February, 2010. 9 Februari 2021.

Jaya, B. A., Herlina, A., Ferdiant, (2019, Oktober). SMART HOME WITH
SMART

CONTROL, BERBASIS BLUETOOTH MIKROKONTROLLER. Vol. 1, No. 1,

Oktober 2019. Probolinggo: Fakultas Teknik Universitas Nurul Jadid


Karanganyar

Paiton

AT-MO Production. 2019, 28 Januari. Cara Menggunakan Sensor LM35 di


Arduino Uno -

Membaca Suhu LM35 [Video]. Youtube. https://youtu.be/C3h0x3KseY0

Outseal Indonesia, 2020, 13 Agustus. Outseal HMI android Wifi Bluetooth


Bagian 1 [Video].

Youtube. https://youtu.be/eYe6XwkFmOM

Outseal Indonesia, 2018, 6 Juli. Test Analog dan RTC [Video]. Youtube.

https://youtu.be/qU2mTvSE7y4

Ramadhani, Irviana Trisna. 2014. KARAKTERISTIK DAN KALIBRASI


SENSOR SUHU

14

Anda mungkin juga menyukai