Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM 2

BLOK 5
“WORKLOAD”

Dosen Pembimbing :
dr. RA. Tanzila M.Kes
dr. Ratika Febriani, M. Biomed

Disusun oleh :
Novi Widiastuti 702019105

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat yang diberikan-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Pratikum
Workload ini dengan baik.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam pembuatan laporan ini, serta berbagai sumber yang telah kami
gunakan sebagai data dan fakta pada laporan ini. Kami juga berterima kasih
kepada dr. RA. Tanzila M.Kes dan dr. Ratika Febriani, M. Biomd yang telah
memberikan pedoman dalam melakukan pratikum dan membuat laporan hasil
pratikum.
Kami menyadari akan kekurangan dalam penulisan laporan ini. Maka dari
itu, kritik dan saran sangat diharapkan untuk memperbaiki dan mengembangkan
isi dari laporan ini. Kami juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, serta
kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan dalam laporan ini. Akhir
kata, apabila ada kesalahan kata-kata, kami meminta maaf dan diharapkan laporan
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Palembang, 9 April 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................2
Daftar Isi...........................................................................................................3
Bab I : Pendahuluan..........................................................................................4
Bab II : Tujuan..................................................................................................6
2.1 Tujuan Umum................................................................................6
2.2 Tujuan Khusus...............................................................................6
Bab III : Landasan Teori...................................................................................7
3.1 Penilaian Beban Kerja Berdasarkan Denyut Nadi Kerja...............7
3.2 Target Heart Rate..........................................................................10
3.3 Menentukan Waktu Standar dengan Metode Fisiologi.................11
Bab IV : Langkah Kerja....................................................................................12
Bab V : Hasil dan Pembahasan.........................................................................14
Bab VI : Kesimpulan .......................................................................................18
Daftar Pustaka...................................................................................................19

3
BAB I

PENDAHULUAN

Dalam dunia kedokteran, denyut nadi atau denyut jantung memiliki peranan
penting sebagai indikator untuk menilai keadaan sistem kardiovaskular seseorang.
Denyut jantung berhubungan dengan denyut nadi adalah tanda penting dalam
bidang medis untuk mengetahui dengan cepat kesehatan dan kebugaran seseorang
secara umum.
Denyut jantung normal setiap individu berbeda-beda tergantung waktu saat
mengukur detak jantung tersebut (saat istirahat atau setelah berolahraga dan
sebagainya). Variasi detak jantung terjadi akibat variasi jumlah kebutuhan
oksigen tubuh.
Pada orang dewasa yang sehat, saat sedang istirahat denyut nadi yang normal
yaitu 60-100 denyut/menit . Denyut jantung yang rendah saat istirahat (masih
batas normal) pada umumnya memiliki fungsi jantung yang lebih efisien dan
kesehatan pada sistem kardiovaskularnya lebih baik.
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi denyut jantung seseorang, yaitu
aktivitas fisik atau tingkat kebugaran seseorang , suhu udara disekitar, posisi
tubuh (berdiri atau berbaring), tingkat emosi, ukuran tubuh, serta obat yang
sedang dikonsumsi. Olahraga dan aktivitas fisik dapat meningkatkan denyut nadi
seseorang. Waktu yang tepat untuk mengecek denyut nadi adalah ketika bangun
pagi dan sebelum melakukan aktivitas apapun. Pada saat itu, kita masih rileks dan
tubuh pun masih terbebas dari zat-zat pengganggu seperti nikotin dan kafein.
Menurut Nurse (2012) letak perabaan denyut nadi yang sering dilakukan yaitu :
1) Arteri Radialis Terletak sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba diatas
pergelangan tangan pada sisi ibu jari. Relative mudah dan sering dipakai secara
rutin.

4
2) Arteri Brankialis Terletak di dalam otot biceps dari lengan atau medial di lipat
siku (fossa antekubital) biasanya digunakan untuk mengukur tekanan darah.
3) Arteri Karotid Terletak dileher dibawah lobus telinga, dimana terdapat arteri
carotid berjalan diantara trakea dan otot strenokleidomastoideus. Sering
digunakan untuk bayi dan untuk memantau sirkulasi darah ke otak.

5
BAB II

TUJUAN

2.1 Tujuan Umum

1. Mengetahui cara penilaian beban kerja berdasarkan denyut nadi kerja.

2. Mengetahui cara menentukan waktu standar dengan metode fisiologi.

3. Merancang sistem kerja dengan memanfaatkan hasil pengukuran kerja


dengan metode fisiologi.

2.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui nilai dari denyut nadi istirahat

b. Mengetahui nilai dari denyut nadi kerja

c. Mengetahui nilai dari denyut nadi maksimal

d. Mengetahui Cardio Vascular Load (%CVL)

e. Mengetahui klasifikasi beban kerja

f. Mengetahui Target Heart Rate (THR)

6
BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Penilan beban kerja berdasarkan denyut nadi kerja

Denyut nadi adalah gelombang yang dirasakan pada arteri yang


diakibatkan karena pemompaan darah oleh jantung menuju pembuluh darah.
Denyut nadi dapat dirasakan atau diraba pada arteri radialis yang terletak di
depan pergelangan tangan, dan arteri karotis yang terletak di ketinggian
tulang rawan tiroid. (Sandi, 2016)

Untuk mengetahui denyut nadi istirahat bisa dilakukan dalam kondisi


santai dengan merasakan arteri radialis selama 1 menit dan hitung denyut nadi
istirahat kita. Nilai yang diambil adalah rerata denyut nadi setelah 3x
dilakukan. Sedangkan untuk denyut nadi maksimal dapat dihitung dengan
220-Umur (laki-laki), 260-Umur (perempuan) menurut metode Tarwaka
(2004). Sedangkan menurut Astrand dan Rodall (1997), 220-Umur baik untuk
perempuan maupun laki-laki.

Denyut nadi yang optimal untuk setiap individu berbeda-beda


tergantung pada kapan waktu mengukur (saat istirahat atau setelah
berolahraga). Variasi dalam denyut nadi sesuai dengan jumlah oksigen yang
diperlukan oleh tubuh saat itu. Denyut nadi seseorang juga dipengaruhi oleh
usia dan aktivitasnya. Olahraga atau aktivitas fisik dapat meningkatkan
jumlah denyut nadi, namun jika jumlahnya terlalu berlebihan atau di luar

7
batas sehat dapat menimbulkan bahaya. Selain itu suhu udara disekitar, posisi
tubuh (berbaring atau berdiri), tingkat emosi, ukuran tubuh serta obat yang
sedang dikonsumsi juga mempengaruhi denyut nadi seseorang serta jenis
kelamin, umur, posisi tubuh, dan aktivitas fisik. (Subiyono, 2018)

Kepekaan denyut nadi terhadap perubahan pembebanan yang diterima


tubuh cukup tinggi. Denyut nadi akan segera berubah seirama dengan
perubahan pembebanan, baik yang berasal dari pembebanan mekanik, fisik
maupun kimiawi (Kurniawan, 1995). Grandjean (1993) juga menjelaskan
bahwa konsumsi energi sendiri tidak cukup untuk mengestimasi beban kerja
fisik. Beban kerja fisik tidak hanya ditentukan oleh jumlah kerja yang
dikonsumsi, tetapi juga ditentukan oleh jumlah otot yang terlibat dengan
beban statis yang diterima serta tekanan panas dari lingkungan kerjanya yang
dapat meningkatkan denyut nadi. Berdasarkan hal tersebut maka denyut nadi
lebih mudah dan dapat untuk menghitung index beban kerja.

Macam Macam Denyut Nadi Menurut (Aaronson & Ward, 2007) denyut nadi
ada 3 macam yaitu:
1) Denyut Nadi Basal Denyut nadi basal adalah denyut nadi pada saat bangun
tidur sebelum melakukan aktifitas.
2) Denyut Nadi Istirahat Denyut nadi istirahat adalah denyut nadi pada istirahat
atau sedang santai tanpa melakukan pekerjaan dan dalam kondisi rileks tanpa
emosi.
3) Denyut Nadi Latihan Denyut nadi latihan adalah denyut nadi ketika sedang
melakukan aktifitas kerja atau latihan.
Pengukuran denyut nadi selama bekerja merupakan suatu metode untuk
menilai Cardiovascular Strain. Denyut nadi untuk mengestimasi index beban
kerja fisik terdiri dari beberapa jenis yang didefinisikan oleh Grand Jean
(1993) :

1. Denyut nadi istirahat adalah rerata denyut nadi sebelum pekerjaan


dimulai;

2. Denyut nadi kerja adalah rerata denyut nadi selama bekerja;

8
3. Nadi kerja adalah selisih antara denyut nadi istirahat dan denyut nadi
kerja.

Peningkatan denyut nadi mempunyai peran yang sangat penting dalam


peningkatan cardiac output dari istirahat sampai kerja maksimum.

Salah satu peralatan yang dapat digunakan untuk menghitung denyut


nadi kerja adalah dengan bantuan aplikasi Metronome pada smartphone. Kita
dapat merubah tempo gerakan menjadi moderato dan berjalan ditempat
mengikuti tempo tersebut selama 8 menit. Setelah itu, langsung ukur denyut
nadi tanpa beristirahat meskipun sejenak. Untuk temponya seperti gambar
berikut :

Manuaba dan van Wonteghen (1996), menentukan klasifikasi beban


kerja berdasarkan peningkatan denyut nadi kerja yang dibandingkan dengan
denyut nadi maksimum karena beban kardivaskular (cardio vascular load = %
CVL) yang dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut:

100 x Denyut nadi−kerja – denyut nadi


% CVL= istirahat)
Denyut nadi maksimum
− – denyut nadi
istirahat

Catatan : Rumus Denyut nadi maksimum = 220 – umur (Astrand and Rodall,

1997). Rumus denyut maksimum laki-laki: 220-umur, perempuan: 260-umur


(Tarwaka, 2004).

9
Dari hasil perhitungan % CVL tersebut kemudian dibandingkan dengan
klasifikasi sebagai berikut:

x ≤ 30 % = tidak terjadi kelelahan

30 < x ≤ 60 % = diperlukan perbaikan

60 < x ≤ 80 % = kerja dalam waktu singkat

80< x ≤ 100 % = diperlukan tindakan segera

100 % = tidak diperbolehkan beraktifitas

3.2 Target Heart Rate (THR)

Target Heart Rate (THR) adalah nilai Heart Rate yang ingin dicapai
selama latihan kardio yang memungkinkan jantung dan paru-paru menerima
manfaat dari banyak latihan kardio yang dilakukan. THR ini bergantung pada
kondisi fisik seseorang, jenis kelamin dan intensitas latihan yang dilakukan.
Intensitas tersebut dibagi menjadi beberapa kategori yaitu : Intensitas dengan
batas 50-60% berada pada Zona Moderate-Intensity, intensitas ini bisa
tercapai cukup dengan jalan kaki. Intensitas dengan nilai 60-70%, yang
berada pada Zona Moderate-Intensity-Exercesis seperti jogging. (Susato,
2018)

Untuk mendapatkan nilai THR dilakukan perhitungan sebagai berikut :

1. HR (Heart Rate) berkisar sekitar zona THR (Target Heart Rate)


kesehatan kardiovaskular maksimal.

2. Resting Heart Rate = Rerata denyut nadi ketika bangun tidur


3x dipagi hari.

3. Maximal HR = 220 – usia

4. Reserve HR = Max HR – Rest HR

5. Lower Limit (LL) = (Reserve HR x 0,6) + Rest HR

10
6. Upper Limit (UL) = (Reserve HR x 0,8)+ Rest HR

7. Target Heart Rate = (0.7 x Reserve RHR) + Resting HR

3.3 Menentukan Waktu Standar dengan Metode Fisiologi

Waktu standar biasanya ditentukan dengan time study, data standar atau
penentuan awal data waktu yang umum, sehingga operator kualitas rata-rata,
terlatih, dan berpengalaman dapat berproduksi pada level setelah 125 % saat
intensif diberikan. Diharapkan sesuai atau lebih cepat dari standar.

Pengukuran Fisiologi dapat digunakan untuk membandingkan Cost


Energy pada suatu pekerjaan yang memenuhi waktu standar dengan pekerjaan
sama yang tidak standar, tetapi perbandingan harus dibuat untuk orang yang
sama. Dr. Luciren Broncha telah membuat table klasifikasi beban kerja dalam
reaksi Fisiologi, untuk menentukan berat ringannya pekerjaan.

Tabel Klasifikasi Beban Kerja, yaitu :


Work Load Oxygen Energy Expenditure Heart Rate During
Consumption
(Cal/min) Work
(liter/min)
(Beats/min)
Light 0,5 – 1,0 2,5 – 5,0 60 – 100

Moderate 1,0– 1,5 100 – 125


5,0 – 7,5
Heavy 1,5 – 2,0 125 – 150
7,5 – 10,0
Very Heavy 2,0 – 2,5 150 - 175
10,0 – 12,5

11
BAB IV

LANGKAH KERJA

4.1 Alat dan Bahan

1. Stopwatch

2. Aplikasi Metronome

3. Buku catatan

4. Alat tulis

5. Kalkulator (bila diperlukan)

6. Kamera

4.2 Prosedur Kerja

1. Menghitung denyut nadi istirahat dengan cara merasakan denyut nadi di


bagian arteri radialis, hitung selama 1 menit penuh. Lalu ulangi sampai 3
kali dan di cari rata-ratanya.

12
2. Menghitung denyut nadi maksimal.

3. Menghitung nadi kerja. Lakukan aktivitas jalan ditempat selama 8 menit.


lalu hitung denyut nadi keja dengan cara meraba arteri radialis, hitung
selama 1 menit penuh Ulangi sampai 3 kali dan di cari rata-ratanya.

4. Klasifikasikanlah beban kerja dengan rumus CVL.

5. Menghitung beban kerja menggunakan tabel persamaan yang telah


disediakan pada modul.

6. Menghitung target heart rate dengan cara menghitung denyut nadi


istirahat dipagi hari saat bangun tidur selama 3 hari berturut turut, lalu di
cari rata- tatanya.

7. Bandingkan hasil perhitungan target heart rate dengan denyut nadi kerja
setelah aktivitas jalan ditempat 8 menit.

13
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil

a. Nadi istirahat
- Hari ke-1 = 60x/menit
- Hari le-2 = 60x/menit
- Hari ke-3 = 60x/menit
Rata-rata = 60x/menit
b. Nadi Kerja = 120x/menit
c. Denyut Nadi Maksimum = 220 – Umur
= 220 – 19
= 201
d. Cardio Vascular Load = % CVL

%CVL= 100 x ( Denyut nadi kerja – denyut nadi istirahat)


Denyut nadi maksimum – denyut nadi istirahat
= 100 x (120-60 )
( 201-60)
= 42,55
Masuk klasifikasi 30< x ≤ 60% = diperlukan perbaikan
e. Energy Expenditure
Batas min HR - Denyut nadi kerja = Batas min Energy expenditure – X
Batas min HR - batas max HR Batas min EE – Batas Max EE
100 – 120 = 5,0 – X
100 – 125 5,0 - 7,5
-20 = 5,0 – X
-25 -2.5
50 = -125 + 25X

14
175 = 25X
X = 7,0
Jadi, energy expenditure yang diperlukan adalah 7,0 calories per menit.
f. Oxygen Consumption
Batas min HR – denyut nadi kerja = Batas min oxygen consumption – X
Batas min HR – batas max HR Batas min oxy – Batas Max oxy
100 – 120 = 1,0 – X
100 – 125 1,0 – 1,5
-20 = 1,0 – X
-25 -0,5
10 = -25 + 25X
35 = 25X
X = 1,4
Jadi, oxygen consumption yang diperlukan adalah 1,4 liter per menit.
g. Target Heart Rate

 RHR : - Hari ke-1 = 66x /menit

Hari ke-2 = 65x /menit

Hari ke-3 = 67x /menit

Rata rata = 66x /menit

 Maximal HR = 220 – Umur

= 220 – 19 thn

= 201

 Reserve HR = Max HR – Rest HR

= 201 – 66

= 135

15
 Lower Limit ( LL) = ( Reserve HR x 0,6 ) + Rest HR

= ( 135 x 0,6 ) + 66

= 147

 Upper Limit ( UL) = ( Reserve HR x 0,8 ) + Rest HR

= ( 135 x 0,8 ) + 66

= 174

 Target Heart Rate = Upper Limit + Lower Limit

= 174 + 147

= 160,5

16
5.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil perhitungan Pada saat istirahat ketika testi diukur denyut
nadi sebanyak 3 kali dengan cara pemeriksaan dengan meraba, menyentuh, atau
merasakan struktur dengan ujung-ujung jari maka diperoleh hasil 60 x/menit, 60
x/menit, dan 60 x/menit. Dari hasil tersebut maka rerata denyut nadinya adalah 60
x/menit. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa testi memiliki denyut
nadi yang normal karena batasan denyut nadi yang normal adalah 60-100 x/menit

Pada pemeriksaan RHR dilakukan setiap bangun tidur selama 3 hari berturut
turut , didapatkan hasil 66x /menit, 65x /menit, dan 67x /menit. Keadaan tersebut
juga termasuk normal karena normalnya 60-100x /menit.

Pada saat pasca aktifitas fisik berupa jalan ditempat selama 8 menit terlihat
terjadi kenaikan dalam denyut nadi. Pada pengukuran denyut nadi sebesar
120x/menit hal ini menunjukkan kenaikan yang signifikan bila dibandingkan
rerata pra latihan yaitu 60 x/menit. Hal ini menunjukkan bahwa aktifitas fisik
mempengaruhi kenaikan denyut nadi. Peningkatan denyut nadi yang signifikan ini
merupakan hasil dari respon kardiovaskular terhadap adanya kontraksi otot.

17
BAB VI

KESIMPULAN

1. Pengaruh yang ditimbulkan oleh pembebanan kerja terhadap tubuh selama


manusia melakukan aktivitas yaitu kelelahan yang mengakibatkan denyut nadi
meningkat.

2. Faktor – faktor yang mempengaruhi denyut nadi kerja adalah tekanan darah,
aliran darah, temperature tubuh, dan makin tinggi denyut nadi kerja, maka makin
tinggi (meningkat) perhitungan Cardio Vascular Load (%CVL) dan
mempengaruhi tingkat kelelahan seseorang.

3. Berdasarkan kalsifikasi data diatas, dinyatakan memiliki dennyut nadi istirahat


( saat santai ) rata rata 60x /menit , termasuk normal karena normalnya adalah 60-
100x /menit. Didapatkan Cardio vascular load 42,55 % hasil klasifikasinya yaitu
dibutuhkan perbaikan.Kategori work load yaitu moderato, TRH yang didapatkan
160,5. Semakin tinggi target heart rate nya semakin tinggi kemampuan kerja.

18
DAFTAR PUSTAKA
Sandi. 2016. Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Frekuensi Denyut Nadi. Sport and
Fitness Journal, (4)2.

Subiyono. 2018. Pengaruh Pemberian Asupan Cairan Terhadap Denyut jantung.


Journal of Sport Sciences and Fitness, (8)2.

Aaronson PI, Ward JPT (2007). At a glance: Sistem kardiovaskular. Edisi ketiga.
Jakarta: Penerbit Erlangga.

19

Anda mungkin juga menyukai