Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA II

TEKANAN DARAH ARTERI PADA MANUSIA


Dosen Pengampu : Ervianty Aprilia S,Keb.,Bd

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Ayu Winda Nurfauziyah 7121014

Nathania Alyabasyaa G 7121036

Rena Silpia 7121047

Anisa Nurjanah 7121072

Mohammad Rizki A 7121065

PRODI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI

BANDUNG

2022/2023
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Tekanan Darah Arteri Pada Manusia”
ini tepat pada waktunya.

Dalam penulisan laporan ini ada tujuan yang dituju yaitu untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Anatomi Fisiologi Manusia II. Dan untuk menambah wawasan tentang tekanan darah bagi
pembaca dan juga bagi penulis.

Terlebih dahulu, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu , selaku dosen Anatomi
Fisiologi Manusia II yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
menyelesaikan tugas ini. Kemudian, kami menyadari tugas laporan ini jauh dari kata sempurna.
Maka karena itu, demi kesempurnaan laporan ini kami membutuhkan kritik dan saran.

Bandung, 12 Juni 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................................... v
BAB I .................................................................................................Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN ............................................................................Error! Bookmark not defined.
1.1 Tujuan Praktikum ......................................................................................................... 2
1.2 Landasan Teori............................................................................................................... 3
BAB II ............................................................................................................................................ 7
PERCOBAAN ..................................................................................Error! Bookmark not defined.
2.1 Alat dan Bahan .................................................................................................................... 8
2.2 Prosedur Kerja .................................................................................................................... 8
BAB III......................................................................................................................................... 10
PEMBAHASAN .......................................................................................................................... 10
3.1 Hasil Percobaan ......................................................................Error! Bookmark not defined.
3.2 Pembahasan ............................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB IV ......................................................................................................................................... 11
PENUTUP.........................................................................................Error! Bookmark not defined.
4.1 Kesimpulan .............................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 14

DAFTAR TABEL

iii
Tabel. 1 Klasifikasi tekanan darah ................................................................................................................ 6
Tabel. 2 Tekanan darah normal menurut AHA............................................................................................. 6
Tabel. 3 Tekanan darah normal menurut JNC 8 ........................................................................................... 7
Tabel. 4 Hasil tekanan darah pada berbagai sikap ...................................................................................... 10
Tabel. 5 Hasil tekanan darah pada beban kerja otak dan otot ..................................................................... 10

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar. 1 Pengukuran tekanan darah menggunakan sphygmomanometer ................................................. 4

v
BAB I

PENDAHULUAN

2
1.1 Tujuan Praktikum
1. Mampu melakukan cara pengukuran darah dengan alat sphygmomanometer raksa hingga
memperoleh nilai sistol dan diastole.
2. Mampu menjelaskan adanya pengaruh tekanan darah dari berbagai sikapsaat melakukan
pemeriksaan tekanan darah.
3. Mampu menjelaskan faktor yang berpengaruh pada tekanan darah padakondisi kerja otak
dan otot yang berlebih.
1.2 Landasan Teori
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Tekanan darah
biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan nilai
dewasa normalnya berkisar dari 100/60 sampai 140/90. Rata-rata tekanan darah normal
biasanya 120/80 (Smeltzer & Bare,2001). Gunawan (2001) menyebutkan tekanan darah
adalah kekuatan yang diperlukan agar darah dapat mengalir di dalam pembuluh darah dan
beredar mencapai semua jaringan tubuh manusia. Tekanan darah dibedakan antaratekanan
darah sistolik (tekanan ketika jantung menguncup) dan tekanan darah diastolik (tekanan
darah ketika jantung kembali meregang). Tekanan darah sistolik selalu lebih tinggi daripada
tekanan darah diastolic.
Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung
(Smeltzer & Bare, 2001). Metode langsung Pada metode langsung, kateter arteri dimasukkan
ke dalam arteri. Walaupun hasilnya sangat tepat, akan tetapi metode pengukuran ini sangat
berbahaya dan dapat menimbulkan masalah kesehatan lain. Bahaya yang dapat ditimbulkan
saat pemasangan kateter arteri yaitu nyeri inflamasi pada lokasi penusukkan, bekuan darah
karena tertekuknya kateter, perdarahan (ekimosis) bila jarum lepas dan tromboplebitis.
Metode tidak langsung Pengukuran tidak langsung dapat dilakukan dengan
menggunakan sphygmomanometer dan stetoskop. Sphygmomanometer tersusun atas manset
yang dapat dikembangkan dan alat pengukur tekanan yang berhubungan dengan rongga dalam
manset. Alat ini dikalibrasi sedemikian rupa sehingga tekanan yang terbaca pada manometer
sesuai dengan tekanan dalam milimeter air raksa yang dihantarkan oleh arteri brakialis
(Smeltzer & Bare, 2001).

3
Adapun cara pengukuran tekanan darah dimulai dengan membalutkan manset dengan
kencang dan lembut pada lengan atas dan dikembangkan dengan pompa. Tekanan dalam
manset dinaikkan sampai denyut radial atau brakial menghilang. Hilangnya denyutan
menunjukkan bahwa tekanan sistolik darah telahdilampaui dan arteri brakialis telah tertutup.
Manset dikembangkan lagi sebesar 20 sampai 30 mmHg diatas titik hilangnya denyutan radial.
Kemudian manset dikempiskan perlahan, dan dilakukan pembacaan secara auskultasi maupun
palpasi. Dengan palpasi kita hanya dapat mengukur tekanan sistolik. Sedangkan dengan
auskultasi kita dapat mengukur tekanan sistolik dan diastolik dengan lebihakurat (Smeltzer
&Bare, 2001).

Gambar. 1 Pengukuran tekanan darah menggunakan sphygmomanometer

Untuk mengauskultasi tekanan darah, ujung stetoskop yang berbentuk corong atau
diafragma diletakkan pada arteri brakialis, tepat di bawah lipatan siku(rongga antekubital),
yang merupakan titik dimana arteri brakialis muncul diantara kedua kaput otot biseps. Manset
dikempiskan dengan kecepatan 2 sampai3 mmHg per detik, sementara kita mendengarkan

4
awitan bunyi berdetak, yang menunjukkan tekanan darah sistolik. Bunyi tersebut dikenal
sebagai Bunyi Korotkoff yang terjadi bersamaan dengan detak jantung, dan akan terus
terdengar dari arteri brakialis sampai tekanan dalam manset turun di bawah tekanan diastolik
dan pada titik tersebut, bunyi akan menghilang (Smeltzer & Bare, 2001) meltzer & Bare
(2001) menyebutkan bahwa terdapat tanda dan gejala yang dapattimbul pada pasien hipertensi
yaitu:
a. Mulai dari tidak ada gejala sampai gejala ringan, misalnya: pusing, melayang,berputar,
vertigo, sakit kepala, baik sebagian maupun seluruh bagian
b. Pandangan mata kabur/tidak jelas bahkan dapat langsung buta
c. Mual muntah
d. Pada pemeriksaan diperoleh nilai takanan darah tinggi (≥140/90 mmHg), dapat pula
ditemukan perubahan pada retina, seperti penyempitan pembuluh darah,
perdarahan,edema pupil
e. Hipertrofi ventrikel kiri sebagai respons peningkatan beban kerja ventrikel untuk
berkontraksi
f. Keterlibatan pembuluh darah otak dapat menimbulkan stroke
g. komplikasi yang berat, seperti sesak napas hebat; kaki bengkak (akibat gagal jantung),
tidak sadarkan diri akibat perdarahan di otak (stroke).

Klasifikasi Tekanan Darah

Tekanan Darah Normal Menurut WHO

World Health Organization atau WHO, mengklasifikasikan tekanan darah dalam 6


klasifikasi, yaitu Tekanan darah optimal, tekanan darah normal, pra hipertensi, hipertensi
ringan, sedang dan berat.Selengkapnya mengenai klasifikasi tersebut bisa dilihat pada tabel
dibawah ini :

Kategori Tekanan Sistolik (mmHg) Tekanan Diastolik


(mmHg)

Tekanan darah optimal 120 80

5
Tekanan darah normal 120-130 80-85

Pra Hipertensi 130-140 85-90

Hipertensi ringan 140-160 90-100

Hipertensi sedang 160-180 100-110

Hipertensi berat >180 >110

Tabel. 1 Klasifikasi tekanan darah

Menurut WHO, tekanan darah yang normal berkisar antara 120/80 mmHg – 130/85
mmHg. Adapun tekanan darah yang optimal menurut WHO adalah 120/80 mmHg.

A. Tekanan Darah Normal Menurut AHA


Berbeda dari WHO, American Heart Association (AHA), membagi tekanan darah
menjadi 5 bagian yang terdiri dari tekanan darah normal, elevasi, hipertensi tingkat 1, 2
dan tingkat 3.
Kategori Tekanan Sistolik Tekanan Diastolik
(mmHg) (mmHg)

Tekanan darah <120 Dan <80


normal
Tekanan darah 120-129 Dan <80
elevasi
Hipertensi tingkat I 130-139 Atau 80-89

Hipertensi tingkat 140 atau lebih Atau 90 atau lebih


II
Hipertensi tingkat >180 Dan/atau >120
III
Tabel. 2 Tekanan darah normal menurut AHA

Menurut AHA – American Heart Association – , tekanan darah yang normal adalah
kurang dari 120/80 mmHg.Sedikit tambahan, tekanan darah yang kurang dari 110/70
mmHg, termasuk kedalam tekanan darah rendah atau hipotensi.

6
B. Tekanan Darah Normal Menurut JNC 8
Kategori Tekanan Sistolik Tekanan Diastolik
(mmHg) (mmHg)

Tekanan darah <120 Dan <80


normal
Prahipertensi 120-139 Dan 80-90

Hipertensi tahap I 140-159 Atau 90-99

Hipertensi tahap II >160 Atau >100

Tabel. 3 Tekanan darah normal menurut JNC 8

Menurut JNC 8 – Joint National Comittee 8 -, tekanan darah yang normaladalah


kurang dari 120/80 mmHg.

7
BAB II
PERCOBAAN
2.1 Alat dan Bahan
1. Sphygmomanometer
2. Stetoskop
3. Manset
2.2 Prosedur Kerja
1. Tekanan darah arteri brachialis pada berbagai macam sikap
a) Berbaring telentang
• Pasanglah manset pada lengan kanan atas mahasiswa
• Mahasiswa berbaring telentang dengan tenang selama 10 menit.
• Tetapkanlah fase korotkow 3 kali berturut-turut dan ambilah rata-ratanya untuk
menetapkan tekanan darah normal pada sikap ini.
b) Duduk
• Pasanglah manset pada lengan kanan atas mahasiswa
• Mahasiswaduduk dengan tenang selama 5 menit.
• Tetapkanlah fase korotkow 3 kali berturut-turut dan ambilah rata-ratanya untuk
menetapkan tekanan darah normal pada sikap ini.
c) Berdiri
• Pasanglah manset pada lengan kanan atas mahasiswa
• Mahasiswa berdiri selama 2-3 menit.
• Tetapkanlah fase korotkow 3 kali berturut-turut dan ambilah rata-ratanya untuk
menetapkan tekanan darah normal pada sikap
2. Tekanan darah arteri brachialis pada berbagai aktivitas
a) Kerja otak
• Sebelum mengukur tekanan darah pada kondisi kerja otak, mahasiswa
praktikum harus diukur tekanan darah normal terlebih dahulu
• Berikan soal yang sukar selama 10 menit untuk mengukur kerja otak.

8
• Siapkan alat spgymomanometer, lakukan pengukuran
• Catat nilai sistol dan diastole
b) Kerja otot
• Sebelum mengukur tekanan darah pada kondisi kerja otak, mahasiswa
raktikum harus diukur tekanan darah normal terlebih dahulu
• Lakukan gerak badan selama 10 menit (seperti jongkok berdiri)
• Siapkan alat spgymomanometer, lakukan pengukuran
• Catat nilai sistol dan diastol

9
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Hasil Percobaan


Tabel 1. Hasil Tekanan darah pada berbagai sikap
No.
Terlentang Duduk Berdiri
1. Nathania alya G. 120/80 120/80 120/80
2. Anisa Nurjanah 100/60 100/80 120/80
3. Ayu winda 120/80 120/80 120/80
4. Rena silpia 120/80 120/80 120/80
5. M. risky alfariz 120/80 120/80 120/80
Tabel. 4 Hasil tekanan darah pada berbagai sikap

Tabel 2. Hasil Tekanan darah pada beban kerja otak dan otot.

No.

Otak Oto

1. Nathania alya G. 110/60 120/80

2. Anisa Nurjanah 120/80 120/80

3. Ayu winda 110/80 120/80

4. M. risky alfariz 110/60 120/80

5. Sharen risky A. 120/90 140/80


Tabel. 5 Hasil tekanan darah pada beban kerja otak dan otot

10
3.2 Pembahasan
Pada praktikum sitem kardiovaskular percobaan yang kita lakukanadalah
pengukuran tensi darah Sister kardiovaskular disebut juga sitem sirkulasi yang
mengalirkan darah yang mengandung oksigen dan nutrisi ke semaorgan dan jaringan
di tubuh. Sister kardiovaskular terbagi menjaditiga komponen yaitu jantung.
pembuluh darah dan darah. Pada sistem kardiovaskular terdapat dua peredaran
darahyaitu, peredaran darah kecil dan peredaran darah besar Sedangkanpotensial
aksinva juga terbagi dua yaitu potensial
Tekanan darah arteri brachialis pada berbagai macam sikap
d) Berbaring telentang
• Pasanglah manset pada lengan kanan atas mahasiswa
• Mahasiswa berbaring telentang dengan tenang selama 10 menit.
• Tetapkanlah fase korotkow 3 kali berturut-turut dan ambilah rata-ratanya untuk
menetapkan tekanan darah normal pada sikap ini.
e) Duduk
• Pasanglah manset pada lengan kanan atas mahasiswa
• Mahasiswaduduk dengan tenang selama 5 menit.
• Tetapkanlah fase korotkow 3 kali berturut-turut dan ambilah rata-ratanya untuk
menetapkan tekanan darah normal pada sikap ini.
f) Berdiri
• Pasanglah manset pada lengan kanan atas mahasiswa
• Mahasiswa berdiri selama 2-3 menit.
• Tetapkanlah fase korotkow 3 kali berturut-turut dan ambilah rata-ratanya untuk
menetapkan tekanan darah normal pada sikap

11
Pada hasil pengukuran tensi darah tekanan darah pada terlentang
,berdiri, dan duduk . Perubahan sikap mempengaruhi tekanan darah. Hal inidapat
kita lihat pada percobaan dari kelompok 2 ini di dapatkanhasil 120/80 mmHg pada
saat terlentang , 120/80 mmHg pada saat duduk , 120/80 pada saat berdiri .Tekanan
darah setelah berlari yaitu 120/80 mm/hgTekanan darah yang meningkat ini
dipengaruhi oleh tingkatanaktivitas.
Tekanan darah setelah beraktivitas lebih besardibandingkan dengan
tekanan darah pada saat istirahat. Haltersebut diakibatkan karena pada saat
beraktivitas sel tubuhmemerlukan pasokan O2 yang banyak akibat dari
metabolisme selyang bekerja semakin cepat pula dalam menghasilkan
energi.Sehingga peredaran darah di dalam pembuluh darah akan semakincepat dan
curah darah yang dibutuhkan akan semakin besar.

12
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Sistem kardiovaskular disebut juga sitem sirkulasi yangmengalirkan darah yang
mengandung oksigen dan nutrisi ke semuaorgan dan jaringan di tubuh. Sistem kardiovaskular
terbagi menjaditiga komponen yaitu jantung, pembuluh darah dan darah.Pada sistem
kardiovaskular terdapat dua peredaran darahyaitu,peredaran darah kecil dan peredaran
darah besar. Sedangkanpotensial aksinya juga terbagi dua yaitu potensial aksi otoritmik
dankontraktil.Tekanan darah terdiri atas dua yaitu tekanan darah tinggidan rendah. Setelah
berlari tekanan darah menjadi tinggi karenatubuh memerlukan banyak O2 sehinngga pembuluh
darah akansemakin cepat memompa darah.Tekanan darah pada saat berdiri lebih tinggi
dibandingkan saat berbaring inidiakibatkan karena padaposisi berdiri tekanan darah
dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan ototyang sedang berkontraksi pada pengukuran tekanan
darah, praktikam harus lebih teliti dalam menentukan diastol dan sistol, agar tidak terjadi
kesalahanpada hasil pengukuran tekanan darah.Karena kesalahanpengukuran tekanan darah
bisa berakibat buruk bagi seseorangyang diukur tekanan darahnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Burnside,J.W. dan McGlynn,T.J.,1993. Diagnosis Fisik Edisi 17. Jakarta:EGC.

Irianto,Koes.,2013. Struktur Fungsi dan Tubuh Manusia Untuk Mosby : Missouri

Sherwood,Lauralee.,2009.Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi VI.Jakarta: E

14

Anda mungkin juga menyukai