Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG ..................................................................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH..............................................................................................
1.3 TUJUNA........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
2.1 DENYUT NADI ……………………………………………….
2.2 PERALATAN YANG DIGUNAKAN DALAM PEMERIKSAAN DENYUT NADI DAN
PENILAIAN DALAM PENGKAJIAN DENYUT NADI............................................
2.2.1 PENILAIAN………………………………………………………………………
2.2.2 FREKUENSI…………………………………………………………………………
2.2.3 IRAMA……………………………………………………………………………..
2.2.4 MACAM /CIRI DENYUTAN…………………………………………………
2.2.5 ISI NADI…………………………………………………………………………..
2.2.6 KONFIGURASI NADI……………………………………………………………..
2.2.7 KUALITAS PEMBULUH DARAH…………………………………………………
2.2.8 KEADAAAN DIDING ARTERI…………………………………………………….
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Frekuensi Denyut Nadi........................................
2.4 Pengaturan Denyut Nadi ……………………..
2.5 Efek Akut Latihan Terhadap Frekuensi Denyut Nadi …………………
2.6 Efek Kronis Latihan Terhadap Frekuensi Denyut Nadi…………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari pengukuran denyut nadi adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui apakah berfungsi dengan baik atau tidak nya jantung seseorang, seta
mendeteksi adanya penyakit
b. Untuk mengetahui perubahan sistem tubuh dan frekuensi denyut nadi seseorang
c. Untuk mengetahui respons terhadap detak jantung, irama jantung, serta kekuatan jantung
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DENYUT NADI
Denyut nadi adalah ukuran untuk mengetahui berapa kali pembuluh darah arteri
mengembang dan berkontraksi dalam satu menit sebagai respons terhadap detak jantung. Jumlah
denyut nadi umumnya sama dengan detak jantung, sebab kontraksi jantung menyebabkan
peningkatan tekanan darah dan denyut nadi di arteri.
Denyut nadi merupakan aliran darah yang menonjol dan dapat di raba .Selain itudenyut nadi
juga merupakan manifestasi dari status sirkulasi darah didalam pembuluh darah ateri.kondisi
status sirkulasi menjadi media bagi sel-sel untuk menerima nutrien dan membuang sampah dari
metabolisme. Supaya sel-sel berfungsi secara fisiologis, maka kondisi aliran darah yang kontinu
dengan volume yang sesuai didistribusikan darah ke sel-sel yang membutuhkan nutrien.
Pengkajian terhadap denyut nadi memberi data tentang integritas sistem kardiovaskuler.
Perawat secara rutin mengkaji frekuensi, irama, kekuatan, dan kesetaraan dari setiap denyutan.
Denyut abnormal yang lambat cepat, atau tidak teratur dapat menandakan masalah dalam
pengaturan sirkulasi darah, keseimbangan cairan atau metabolisme. Distritmia jantung atau irama
abnormal dapat mengancam kemampuan jantung untuk berfungsi dengan baik. Kekuatan
denyutan menunjukkan volume darah yang dipompa dalam setiap kontraksi jantung.
Perbandingan denyut pada kedua sisi tubuh dapat menunjukka variasi seperti berhentinya aliran
darah lokal yang disebabkan bekuan darah.
Dalam kondisi klinik,pengkajian nadi merupakan pengkajian yang paling sering di
lakukan perawat untuk melihat kondisi status sirkulasi klien dalam melakukan pemilihan area,
dalam melakukan pemeriksaan, penting untuk di ketahui perawat bahwa denyut nadi ateri akan
lebih mudah di periksa pada ateri yang besar karena berada lebih di permukaan tubuh dan posisi
anatomis dari ateri tersebut berada tepat di atas suatu tulang.
Untuk menghitung denyut jantung, Anda hanya membutuhkan kemampuan berhitung dan sebuah
stopwatch. Tapi, penting untuk memilih waktu kapan untuk menghitungnya. Anda akan
mendapatkan pembacaan yang paling akurat dari irama denyut jantung Anda begitu Anda
bangun pagi.
1.Tempatkan ujung telunjuk dan jari tengah tangan kanan di sisi telapak pergelangan tangan kiri
(atau sebaliknya), tepat di bawah pangkal jempol. Atau, tempatkan ujung telunjuk dan jari ketiga
di leher bagian rahang bawah Anda di salah satu sisi tenggorokan Anda. Jangan gunakan ibu jari
karena ibu jari memiliki denyut ringan yang dapat membingungkan Anda saat menghitung.
2 . Tekan lembut jari Anda sampai Anda merasakan denyut nadi di bawah jari Anda. Anda
mungkin perlu memindah-mindahkan jari ke sekitarnya sampai Anda benar-benar merasakan
denyut.
2 . Hitung denyut nadi Anda dalam 15 detik. Kalikan hasilnya dengan 4 untuk mendapat angka
denyut nadi istirahat anda per menit. Anda dapat menghitung denyut nadi Anda tiga kali,
kemudian mengambil rata-rata dari ketiganya untuk benar-benar yakin
2.2.2 FREKUENSI
Penilaian frekuensi nadi secara fisiologis dapat menjadi perbandingan. Banyak perawat
lebih menyukai untuk membuat dasar pengukuran dari frekuensi nadi saat klien dalam posisi
duduk , berdiri, dan berbaring . perubahan posisi menyebabkan perubahan frekuensi nadi karena
perubahan volume darah dan aktivitas simpatik. Secara temporer frekuensi jantung meningkat
saat seseorang berubah posisi dari berbaring ke duduk atau berdiri. Pada saat mengkaji nadi,
perpaduan dari faktor ini dapat menyebabkan perubahan yang signifikan. Jika perawat mendapati
frekuensi abnormal saat memanipulasi nadi.
Penilaian frekuensi denyut :
Bayi baru lahir ( bangun dari tidur ) 100 sampai 180 denyut / menit. Bayi 1 minggu -3 bulan
( bangun dari tidur ) 100 sampai 220 denyut/ menit. 3 bulan -2 tahun ( bangun dari tidur 80
sampai 150 denyut/nadi. Anak berumur 2-10 tahun ( bangun dari tidur ) 70 sampai 110
denyut/menit. Remaja berumur 10 tahun sampai dewasa, 21 tahun ( bangun tidur ) 60 sampai 90
denyut/nadi. Dewasa 21 dan lebih ( bangun dari tidur ) 69-100 denyut/ nadi.
Faktor penyebab bradikardia dan takikardia
Irama Bradikardia Takikardia
Regular Fisiologis ( atlit, selama Latihan fisik atau emosi
tidur, akibat tonus vagal ( contoh : ansietas )
yang meningkat
Obat-obatan ( penyekat beta, Obat-obat( sulbutamol dan
digoksin, amiodaron ). simpatomimetik lain,atropin
Miksedema (aktivitas Gagal jantung kongestif.
simpatis yang menurun
akibat sekunder defisiensi
hormon tiroid ).
Hiportemia Perikarditis konstriktif
Ikterus (hanya pada kasus- Flutter atrium dengan blok
kasus berat,akibat deposisi AV 2;1reguler.
bilirubin di dalam sistem
konduksi).
Tekanan intrakranial Takikardia sumpra ventrikel.
meningkat ( karena efek
pada sraf simpatis sentra ).
Blok AV total atau derajat Syok hipovolemik.
III
Infark miokar Takikardia ventrikel
Demam tifoid ( denyut nadi Demam.
relatif lambat dibandingkan
dengan tingginya suhu.
Bradikadia paraksismal : Sirkulasi hiperdinamik,
Sinkop vasovagal; akibat :
Hipoksia akut atau Kehamilan ;
hiperkapnia Tirotokssikosis;
Hipertensi akut Anemia
Fistel arteriovenosa
( contoh : penyakit paget atau
gagal hepar )
Beri-beri ( defisiensi
tiamin).
Ireguler Fibrilasi atrium dengan Fibrilasi atrium, akibat:
penyakit pada nodus AV Iskemia miokardium
atau obat-obatan( contoh : Penyakit katup mitral atau
digoksin). setiap penyebab pembesaran
atrium kiri”
Tirotoksikosis
Penyakit jantung
hipertensif
Sindrom sick sinus;
Emboli paru;
Miokarditis demam,
hipoksia akut atau
hiperkapnia atau
( paroksismal)
Aritmia sinus ( nadi menjadi Lainnya : alkohol, post
lambat pada inspirasi) torakotomi, idiopatik.
Pulsus defisit ( fibrilasi Vlutter atrium dengan blok
atrium, bigeminus yang bervariasi.
ventrikuler
2.2.3 IRAMA
Irama nadi sama pentingnya dengan frekuensi nadi untuk dikaji. Ketidakteraturan minimal
pada nadi masih di anggap normal. Kecepatan nadi terutama pada orang muda meningkat selama
inspirasi dan melambat saat ekspirasi. Untuk pemeriksaan jantung awal atau bila irama tidak
teratur, maka frekuensi jantung harus di hitung dengan mengauskultasi denyut apikal selama 1
menit penuh sambil meraba denyut nadi.
1. Normal tidak teratur misalnya aritmia sinus yang meningkat pada inspirasi dan menurun pada
ekspirasi
2. Abnormal – gangguan hantaran jantung
· Pulsus bigemini = tiap 2 denyut jantung dipisahkan oleh waktu yang lama , karena satu diantara
tiap denyut jantung menghilang.
· Pulsus trigemini = tiap 3 denyut jantung dipisahkan oleh massa antara denyut nadi yang lama.
· Pulsus ekstrasistolik = interval yang memanjang dapat di temukan juga jika terdapat satu denyut
tambahan yang timbul lebih dini dari pada denyut lain yang menyussulnya.
Setiap perbedaan antara kontraksi yang terdengar dan nadi yang teraba harus di catat. Gangguan
irama ( distritmia) sering mengakibatkan defisit nadi, suatu perbedaan antara frekuensi apeks
( frekuensi jantung yang terdengar di apeks jantung ) dan frekuensi nadi. Defisit nadi biasanya
terjadi pada fibrilasi atrium, flutter atrium, kontraksi ventrikel prematur, dan berbagai derajat
blok jantung.
3.1 Kesimpulan
Pengkajian nadi merupakan pengkajian yang paling sering di lakukan perawat untuk
melihat kondisi status sirkulasi klien. Denyut nadi merupakan aliran darah yang menonjol dan
dapat diraba. selain itu denyut nadi juga merupakan manifestasi dari status sirkulasi darah
didalam pembuluh darah dalam arteri. Tiap denyut nadi dilukiskan sebagai suatu gelombang
yang terdiri atas bagian yang naik, puncak, dan turun. Dan pada setiap denyut nadi sejumlah
darah melewati bagian tertentu dengan jumlah darah itu dicerminkan oleh tinggi puncak
gelombang nadi atau memberikan manifestasi pada isi nadi
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi istirahat yaitu
jenis kelamin, umur, posisi tubuh, dan aktivitas fisik. Peningkatan intensitas latihan akan
meningkatkan frekuensi denyut nadi, begitu juga sebaliknya akan terjadi penurunan apabila
intensitas latihan diturunkan. Efek ini merupakan efek akut dari latihan fisik terhadap
fekuensi denyut nadi. Efek kronis latihan terhadap frekuensi denyut nadi adalah denyut
nadi istirahat menurun apabila melakukan latihan fisik aerobik secara teratur dan
kerkesinambungan.
3.2 Saran
Berdasakan hasil penelitian disimpulkan bahwa denyut nadi bangun tidur akan tetap
tinggi dan cenderung lebih tinggi jika tidur tidak lebih dari 6 jam. Data ini didasarkan pada
kejadian ketika subyek penelitian di hari-hari tidak sedang melaksanakan aktivitas olahraga atau
latihan. Kaitan dengan hal ini jika orang pekerja berat, baik fisik ataupun psikologis apalagi
olahragawan, setidaknya tetap memerlukan istirahat lebih dari 6 jam untuk pemulihan.
Rekomendasi penelitian berikutnya adalah perlu dilihat asupan kebutuhan gizi, minimal gizi
makro serta kebiasaan minun kafein perlu dipertimbangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : I Nengah, S. 2016. Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Frekuensi Denyut Nadi.
Sport and Fitness Journal.Vol. 4. No.2: 1-6.
: I Nengah, S. 2016. Pengaruh Latihan Fisik Terhadap Frekuensi Denyut Nadi. Sport
and Fitness Journal.Vol. 4. No.2: 1-6.